• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memerankan Tokoh Drama

Dalam dokumen sma11bhsind BhsIndoBhs Indrawati (Halaman 94-97)

E valuasi A khir Bab 4

D. Memerankan Tokoh Drama

Tuj uan Pem bel aj ar an

Pementasan drama selalu merupakan kerja sama yang sangat erat antara penulis naskah drama (skenario), sutradara, dan pelaku (aktor/aktris). Pada umumnya, pementasan drama mempunyai tahapan-tahapan yang dimulai dari eksposisi (pengenalan), komplikasi (pemunculan konflik), peningkatan konflik, klimaks, penyelesaian, dan resolusi (keputusan).

Lat i han 6

1. Perankanlah salah satu drama yang sudah dibuat setiap kelompok pada pelajaran itu secara bergiliran!

Pada subbab ini, Anda akan mengekspresikan karakter para pelaku dialog drama melalui dialog yang dibawakan.

Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat memerankan drama/ penggalan drama sesuai dengan karakter tokoh, menggunakan gerak-gerik, mimik dan intonasi sesuai dengan watak tokoh.

2. Analisislah pementasan drama yang dilakukan teman Anda dengan menggunakan format sebagai berikut.

Format Evaluasi/Penilaian Terhadap Pemeran Tokoh

No Nama Siswa

Tokoh yang diperankan

Naskah aspek penilaian

Cat Penghayatan Peran Penguasan dialog Lafal/ Intonasi pengucapan Mimik Kines-tetik Improvi-sasi Keterangan:

Nilai aspek penilaian diisi dengan huruf: A = baik sekali

B = baik C = cukup D = kurang

Kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia bisa dibedakan atau dikelompokkan berdasarkan berbagai sudut pandang (tinjauan). Hal ini menunjukkan bahwa kalimat dalam bahasa Indonesia sangat bervariasi atau beragam.

Berdasarkan intonasi pengucapannya, kalimat bisa dibedakan menjadi kalimat tanya, kalimat berita, dan kalimat perintah. Kalimat tanya mengandung intonasi tinggi, kalimat berita berintonasi rendah, dan kalimat perintah berintonasi keras.

Cont oh

(1) Siapa yang menyampaikan kasus itu ke polisi? (2) Kecelakaan itu terjadi dini hari.

(3) Bawa barang itu hari ini juga!

Berdasarkan kelas kata perdikatnya, kalimat dapat dikelompokkan menjadi kalimat nominal dan kalimat verbal. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya kata benda, sedangkan kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya kata kerja.

Cont oh

(1) Dia sekarang pembalap formula satu.

(2) Kami harus mencuci mobil karena hujan turun tiap hari.

Cont oh

Berdasarkan jumlah fungtornya, kalimat bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Kalimat lengkap berarti aspek fungsinya lengkap dan kalimat tidak lengkap berarti ada salah satu fungsinya yang tidak ada dalam kalimat tersebut.

(1) Paman membelikan boneka baru.

(2) Paman membelikan boneka baru untuk Fatimah kemarin.

Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat majemuk merupakan gabungan dari kalimat tunggal.

Cont oh

(1) Ibu mencuci baju.

(2) Ibu sedang mencuci baju ketika ayah pergi ke kantor.

E. Kal i mat dari Berbagai Sudut Pandang

Tuj uan Pem bel aj ar an

Pada subbab ini, Anda akan membedakan berbagai jenis kalimat ditinjau dari berbagai sudut pandang. Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat

mengidentifikasi dan

membedakan kalimat berdasarkan intonasinya, kelas predikatnya, jumlah fungtornya, klausanya, letak subjek dan predikat, jumlah konturnya, perubahan/ transformasinya, jabatan fungtor dan kelas kata, menentukan jenis kalimat berdasarkan hubungan antarklausa dan menentukan jenis kalimat majemuk.

Berdasarkan letak subjek dan predikat, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat bersusunan biasa (normatif), bersusunan inversi. Susunan biasa (normatif) artinya subjek berada sebelum predikat, sementara susunan inversi berarti subjek berada setelah predikat.

Cont oh

(1) Bersihkan kursi itu!

(2) Kursi dibersihkan Andi tadi pagi.

Berdasarkan hubungan antarklausa, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan campuran.

Cont oh

(1) Andi termasuk siswa yang rajin, tetapi Ukman termasuk siswa yang malas.

(2) Pemerintah telah menghadiahkan tanda jasa bagi para pahlawan yang membela kemerdekaan.

Berdasarkan jumlah konturnya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat pendek dan kalimat panjang (minimum-maksimum). Kalimat pendek juga disebut kalimat yang hanya memiliki fungsi subjek dan predikat, sementara kalimat panjang adalah kalimat yang memiliki fungsi lebih dari subjek dan predikat.

Cont oh

(1) Ani menangis.

(2) Ani menangis karena boneka kesayangannya diambil temannya.

(3) Kami telah menyelenggarakan sebuah malam kesenian, yang dimeriahkan oleh para artis ibu kota, dan dihadiri oleh para pembesar kota itu.

Cont oh

Berdasarkan perubahan/transformasinya, kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi kalimat inti dan kalimat perubahan (transformasi). Transformasi berarti perubahan kalimat karena penambahan satu fungsi kalimat dari kalimat asalnya.

(1) Andi memukul Anjing

(2) Andi memukul Anjing denagn tongkat kemarin.

Berdasarkan jabatan fungtor dan kelas kata, kalimat dalam bahasa Indonesia dapat berbentuk subjek, predikat, keterangan, dan pelengkap. Dalam sebuah kalimat, setidaknya ada dua fungsi, yakni subjek dan predikat.

Cont oh

(1) Paman menyampaikan paket kiriman dari Yogyakarta. S P O1 O2 K

Buatlah contoh-contoh kalimat berdasarkan tinjauan dan variasinya!

Variasi Kalimat Contoh Kalimat

1. Intonasinya

2. Kelas kata predikatnya 3. Jumlah fungtornya

4. Letak subjek dan predikatnya 5. Hubungan antarklausa 6. Jumlah konturnya

7. Perubahan/transformasinya 8. Jabatan fungtor dan kelas kata 9. Jenis kalimat majemuk

Lat i han 7

Pada pembelajaran sebelumnya Anda telah mendiskusikan isi prosa narasi,yaitu prosa narasi yang Anda dapatkan dari hasil membaca, mendengarkan dari radio/ orang lain, atau menonton tayangan televisi.

Sudah tentu, orang lain juga memiliki cerita, bahkan bisa jadi lebih menarik jika dibandingkan dengan cerita yang Anda baca dan ketahui. Misalnya, seorang ibu mempunyai cerita yang lucu ketika pergi ke pasar. Atau, cerita pengalaman ayah ketika pergi ke luar kota. Cobalah ingat-ingat kembali hal-hal yang

Berikut ini disajikan sebuah sinopsis novel. Bacalah dengan cermat!

Berdasarkan kalimat majemuk, variasi kalimat dapat dibagi menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua pola kalimat tersebut sejajar. Adapun kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang pola kalimatnya satu lebih tinggi daripada pola kalimat yang lain (tidak sejajar).

Cont oh

(1) Saya membeli ayam di pasar dan ibu memasaknya.

(2) Pedagang yang ramah itu telah pulang ke kampung halamannya.

Dalam dokumen sma11bhsind BhsIndoBhs Indrawati (Halaman 94-97)