• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Tempat Sampah Medis 5. AC/Kipas Angin 6. Sikat Cuci Tangan IV Alat Habis Pakai

1. Desinfektan 2. Sabun 3. Tissue

4. Plastik Sampah

220

Air CurtainAir CurtainAir Curtain

IV C eili ng -Track

Bed Head Unit

Medical Stainless Steel Sink

Hand-dryer

Minimal120 cm Sirkulasi R. Rawat Stasi Perawat R. Isolasi Pasien Terkonfirmasi (; Confirm Nurse Station Area) Modular Tt-CONFIRM

Waste PPE-Cabinet w/Flat Top Stainless Steel

Air CurtainAir Curtain

R. Rawat Intensif Isolasi Pasien TERKONFIRMASI (;CONFIRM H5N1 Isolation Ward)

Design Copyright by c Aryosi - PSPPK-2006

Room Cabinet w/Flat Top Medical Stainless Steel

Sink

IV C eili ng -Track

Bed Head Unit Modular Tt. CONFIRM

Hand-dryer

Air CurtainAir CurtainWastePPE-Cabinet w/Flat Top Air CurtainAir Curtain Sirkulasi R. Rawat

Air Curtain Stasi Perawat R. Isolasi Pasien Terkonfirmasi (: Confirm Nurse Station Area)

Minimal120 cm

Air C

urtain

Air CurtainAir Curtain

Air Curtain Sirkulasi R. RawatSirkulasi R. Rawat

R. Rawat Intensif Isolasi Pasien TERKONFIRMASI (;CONFIRM H5N1 Isolation Ward)

R. Rawat Intensif Isolasi Pasien Berkemungkinan

R. Rawat Intensif Isolasi Pasien Tercurigai (;SUSPECT H5N1 Isolation Ward)

Air C

urtain

Stasi Perawat R. Isolasi Probable (;Probable Nurse Station Area)

Stasi Perawat R. Isolasi Suspect (;Suspect Nurse Station Area) Air Curtain

R.Spoelhoeck &

Tata-Ruang Dalam R.Isolasi Skala Garis 0 0

2 m 4 m 6 m

200 400 600

SELASAR RUMAH SAKIT

Formulir 20

Gb. Model Varian R. Isolasi untuk Flu Burung

221

Formulir 21

Gb. Model Varian-1 R.Perawatan Isolasi untuk Flu Burung

Formulir 22

Gb4. Model Varian-2 R.Perawatan Isolasi untuk Flu Burung

Formulir 23

Gb. Model Potongan Sterilisator Udara R.Perawatan Isolasi untuk Flu Burung

iling-Track

Syrenge Pump w/Standard Tripod Infusion Pump w/Standard Tripod Adult / Pediatric Ventilator Set

Mobile Aneroid Sphigmanometer Set w/ Stand & Adult Dual Head Stethoscope Instrument Table w/ Top Foldable Writing Table

ed-Side Cabinet w/ Flat Table Top Bed-Side (Vital Sign) Monitor

R. Rawat Intensif Isolasi

Minimal (l)

oom Cabinet /Flat Top ean E-Cabinet Flat Top

Room Cabinet w/Flat Top WastePPE-Caw/Flat T

High Volume 15" Exhauster Exhauster Shaft R. Rawat Intensif Isolasi

(;H5N1 Isolation Ward) IV Ceiling-Track

Bed Head Unit

Drawing Copyright by c PSPPK-Setjen-DEPKES-RI-2006

Design Copyright by c Aryosi - PSPPK-2006

Syrenge Pump w/Standard Tripod Infusion Pump w/Standard Tripod Adult/Pediatric Ventilator Set

Mobile Aneroid Sphigmanometer Set w/ Stand & Adult Dual Head Stethoscope Instrument Table w/ Top

Foldable Writing Table Bed-Side Cabinet w/ Flat Table Top Bed-Side (Vital Sign) Monitor

Stasi Perawat R. Isolasi (;Nurse Station Area)

High Volume 15" Exhauster Exhauster Shaft

Stainless Steel Sink Hand-dryer

Minimal (p) Modular 300 cm

Model Varian - 1

Tata-Ruang Dalam pada area R. Perawatan Isolasi, R. Foyer Air-Lock Petugas dan Nurse Station untuk R.Perawatan dengan BSL-2

Skala Garis

asar erawatan Isolasi

A A

222

LAMPIRAN Formulir 24

Protap Distribusi dan Pemberian Obat Antiviral Profilaksis dan Masker:

• Koordinator lapangan/dokter memberikan briefing tentang pemberian oseltamivir dengan menggunakan lembar instruksi bagi supervisor dan petugas kesehatan/relawan yang akan memberikan antiviral di tiap-tiap rumah.

• Supervisor masing-masing akan membawahi 10 orang petugas kesehatan dan membagikan oseltamivir dan masker kepada tiap petugas kesehatan/relawan.

Obat dan masker telah disiapkan sesuai dengan sediaan atau paketnya.

• Tiap petugas kesehatan bertanggung jawab untuk 10 rumah/hari yang dikunjungi dan memberikan penjelasan tentang manfaat obat antiviral, efek samping obat, resiko bila menolak minum obat dan dapat diberi sanksi sesuai aturan hukum yang ada.

• Setiap petugas harus menggunakan masker N95 dan tanda pengenal pada saat kunjungan rumah.Mereka juga mendapat profilaksis antiviral dan vaksin. Masker untuk petugas adalah masker N95 (disposible), 5 buah/orang/hari.

• Petugas memberikan informasi melalui media (komunikasi risiko) tentang pemberian profilaksis antiviral (public concent)

• Memberikan penjelasan tindakan yang dilakukan bila ada efek samping atau ada gejala untuk segera melaporkannya ke petugas kesehatan .

• Oseltamivir dibagikan kepada masyarakat setiap hari dengan dosis yang sesuai takaran dan diminum di hadapan petugas. Waktu pemberian obat selama 20 hari.

• Untuk orang yang kontak dengan kasus penderita ILI diberikan oseltamivir dengan dosis pengobatan yaitu 2 kali/hari selama 5 hari sejak diketahui memiliki kontak.

Setelah itu dilanjutkan dengan dosis profilaksis 1 kali/hari sampai genap 20 hari.

• Tiap petugas kesehatan/relawan mencatat dan melaporkan hasil pembagian obat dan masker kepada supervisor masing-masing yang kemudian diserahkan kepada koordinator/dokter penanggung jawab.

• Pemantauan efek samping obat akan dilakukan oleh petugas lapangan/relawan.

• Pemberian masker untuk masyarakat adalah masker bedah (surgical mask) dan diberikan dalam bentuk paket 10 buah masker/paket/orang untuk 20 hari. Bila memerlukan tambahan, masyarakat dapat memintanya kepada petugas kesehatan/relawan.

• Setiap petugas harus menggunakan cairan desinfektan atau cuci tangan dengan sabun setelah membagikan obat dan masker dari rumah yang satu ke rumah yang lain.

Formulir 25

Protap Pemberian Antiviral Profilaksis dan Masker di RS dan Puskesmas

• Oseltamivir diberikan kepada seluruh petugas yang terlibat dalam penanganan pasien selama 20 hari (diminum 1 kapsul setiap hari setelah makan).

• Pemberian obat dan masker dicatat dan dilaporkan oleh petugas yang ditunjuk.

• Pasien dan keluarga/penunggu pasien juga harus diberikan obat antiviral dan masker bedah.

• Setiap petugas diberikan 5 buah/hari masker jenis N-95.

• Masker yang telah digunakan dikumpulkan dalam kantong plastik khusus untuk kemudian dimusnahkan.

223

Formulir 26

Protap Pemberian Antiviral Profilaksis dan Masker di KKP

• Oseltamivir diberikan kepada seluruh petugas KKP dan petugas lainnya, baik yang di lapangan maupun yang bertugas di klinik.

• Oseltamivir diberikan selama dua kali masa inkubasi (diminum setiap hari 1 kapsul) oleh petugas yang ditunjuk.

• Pemberian obat dicatat dalam formulir secara lengkap, termasuk kemungkinan adanya efek samping dan dilaporkan kepada koordinator antiviral.

• Masker N95 diberikan kepada seluruh petugas KKP sebanyak 5 buah/orang/hari dan dapat ditambah bila dibutuhkan dengan melaporkannya kepada koordinator antiviral.

• Untuk masker yang telah digunakan dimasukkan dalam kantong plastik untuk kemudian dimusnahkan.

Formulir 27

BROSUR UNTUK MASYARAKAT

PETUNJUK MINUM OBAT OSELTAMIVIR DAN PEMAKAIAN MASKER 1. Obat diminum 1x setiap hari (sesuai dosis) setelah makan selama 20 hari.

Dosis anak-anak: diberikan dalam bentuk sirup o Umur 1-4 thn : 1 sendok teh (30mg)/hari o Umur 5-9 thn : 1 ½ sendok teh (45 mg)/hari o Umur 9 – 14 thn: 2 sendok teh (60 mg)/hari atau

diberikan dalam bentuk puyer : 1 bungkus/ hari.

Dosis dewasa : 1 kapsul/hari

2. Dianjurkan untuk banyak minum air.

3. Apabila setelah minum obat timbul gejala mual/mengantuk/sakit kepala, dianjurkan untuk istirahat tetapi obat tetap diminum sampai 20 hari dan segera lapor kepada petugas kesehatan/relawan.

4. Bila ada anggota keluarga yang mempunyai gejala panas/demam, batuk pilek harus segera lapor ke petugas kesehatan/Posko KLB episenter PI lapangan atau pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas.

5. Masker bedah

- Cara menggunakan:

• Kaitkan tali ke belakang telinga

• Posisi plat ada di atas hidung

• Dipakai untuk menutupi hidung dan mulut - Digunakan bila hendak keluar rumah

- Masker hanya untuk sekali pakai. Setelah digunakan, dikumpulkan dalam kantong plastik khusus yang telah disediakan.