• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Kedatangan Di Bandara , Pelabuhan ,PLBD

PERSEDIAAN LOGISTIK (ANTIVIRAL DAN PPE) REGIONAL DAN GLOBAL

2). Logistik, peralatan medis, dan nonmedis

- Dinas Kesehatan kabupaten/kota mengoordinasikan penyediaan peralatan medis dan nonmedis yang belum ada di unit pelayanan kesehatan di wilayah penanggulangan dengan memanfaatkan sarana setempat seperti puskesmas, puskesmas keliling, pustu, rumah sakit, dan laboratorium.

- Perencanaan penyediaan peralatan medis dibuat berjenjang sesuai dengan wilayah kerja oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Kebutuhan peralatan medis di rumah sakit rujukan yang berada di luar wilayah kerja dikoordinasikan oleh penanggung jawab wilayah di atasnya, yaitu Dinas Kesehatan Provinsi, berdasarkan hasil penilaian cepat yang dilakukan.

158

- Kebutuhan alat pelindung diri (APD), baik untuk petugas maupun masyarakat, serta logistik lainnya, seperti peralatan/bahan untuk komunikasi, format-format pencatatan, dan pelaporan, harus disediakan tepat waktu.

- Upaya penanggulangan memerlukan dukungan dari sektor terkait lainnya seperti Departemen Sosial, Peternakan, Pertanian, Perhubungan, dan lembaga sosial lainnya termasuk lembaga internasional yang mungkin akan membantu dalam upaya penanggulangan. Bantuan logistik tersebut perlu dikelola dengan sebaik-baiknya.

3). Peralatan komunikasi

- Peralatan komunikasi yang dibutuhkan adalah HT (radio), internet, telepon, dan HP. Pemenuhan kebutuhan alat komunikasi ini akan terlaksana setelah dihitung kebutuhannya. Untuk selanjutnya akan ditentukan dari mana penyediaannya, apakah telah ada atau belum ada di lapangan, atau apakah harus diadakan semua peralatan tersebut.

- Peran lintas sektor seperti TNI, Polri, dan organisasi profesi lainnya perlu dilibatkan.

4) Buku, format, cetakan lain, dan ATK

- Penyediaan buku pedoman, buku saku petugas, format pencatatan pelaporan, format penerimaan dan pengeluaran barang, kartu stok barang, format pelacakan kasus dan format lainnya, spanduk, leaflet, poster, alat tulis dll diperlukan untuk mendukung pelaksanaan penanggulangan episenter.

- Penyediaan kebutuhan di atas dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota setempat.

5) Peralatan transportasi

Penyediaan alat transportasi yang diperlukan seperti ambulans untuk pengiriman kasus, kendaraan operasional baik roda 2 maupun 4, mobil patroli, dan kendaraan pengangkut logistik menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dengan melibatkan lintas sektor terkait.

6) Bahan kebutuhan pokok

Kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat harus disediakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota melalui Dinas Sosial. Jika persediaan tersebut tidak mencukupi, pemerintah kabupaten/kota dapat mengajukan permintaan bantuan ke pemerintah provinsi maupun pusat.

- Di samping kebutuhan pokok seperti beras, sarden, minyak goreng, dan kecap, diperlukan pula bahan makanan lain berupa sayur-sayuran, telur, dan susu yang diupayakan dari dana tambahan. Hal ini mengingat kebutuhan gizi di wilayah episenter harus baik.

- Persediaan bahan kebutuhan pokok tersebut berasal dari pemerintah daerah setempat, LSM, masyarakat, atau sumber lainnya termasuk bantuan dari internasional seperti agency internasional di bidang pangan (World Food Program/WFP).

7) Bahan kebutuhan pokok bagi ternak/binatang peliharaan

- Disamping memenuhi kebutuhan pokok untuk manusia, diperlukan juga pemenuhan kebutuhan pokok bagi ternak. Untuk itu perlu disiapkan petugas untuk mendistribusikan makanan ternak tersebut kepada masyarakat.

159

- Pada waktu melaksanakan penilaian cepat, data dan informasi tentang jenis dan jumlah ternak/binatang peliharaan yang ada sedapat mungkin telah diperoleh. Data dan informasi tersebut dikoordinasikan dengan lintas sektor terkait (dinas peternakan).

- Kebutuhan spesifik lokal termasuk kebutuhan ritual budaya/keagamaan seperti adat istiadat, budaya, dan acara keagamaan setempat merupakan kebutuhan yang juga harus dipenuhi.

8) Sarana/prasarana/ peralatan lainnya

- Pemerintah kabupaten/kota juga perlu menyiapkan sarana/prasarana/peralatan lain seperti gudang logistik, RS lapangan, kawat berduri, gudang obat, genset, ruang komando peralatan kerja, sekretariat, dan sebagainya.

- Penyediaan sarana/prasarana/peralatan tersebut melibatkan lintas sektor terkait.

9). Penyediaan dana

- Mengacu pada Undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah, penyediaan dana untuk penanggulangan KLB pada prinsipnya disediakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota. Namun, apabila tidak mencukupi, pemerintah daerah dapat meminta bantuan ke pemerintah daerah provinsi dan pemerintah pusat.

- Permintaan dana dari pemerintah daerah didasarkan atas keputusan terjadinya KLB dari bupati melalui pemerintah provinsi cq Dinas Kesehatan provinsi kepada Menteri Kesehatan bersamaan dengan laporan penanggulangan seperlunya. Selanjutnya, Dinas Kesehatan provinsi akan merumuskan rencana kebutuhan di wilayahnya dengan mengidentifikasi kebutuhan dari kabupaten lain termasuk RS dan KKP/BTKL.

- Pembiayaan terutama diperlukan untuk kegiatan operasional, contohnya surveilans TGC, mobilisasi logistik, dan lain-lain.

- Permintaan bantuan kepada Badan Internasional diajukan setelah dilakukan verifikasi dari pusat bersama-sama WHO. Hal ini sesuai dengan IHR 2005 bahwa semua KLB yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) harus mengoordinasi, memverifikasi, menotifikasi, dan meminta bantuan kepada WHO.

e) Pendistribusian Sumber Daya

i. Pendistribusian dari pusat ke provinsi

1) Semua kebutuhan sumber daya untuk masing-masing kegiatan telah harus berada di provinsi berikut kesiapan mekanisme pengelolaannya dalam waktu singkat;1x 24 jam setelah instruksi presiden tentang penanggulangan episenter.

a) Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya provinsi terlebih dahulu dimanfaatkan sumber daya yang ada di daerah (provinsi dan kabupaten/kota), sedangkan dukungan sumber daya dari pusat dapat diperoleh berdasarkan permintaan daerah.

b) Sumber daya yang ada pada tiap-tiap regional center Depkes dapat di gerakkan untuk memenuhi kebutuhan provinsi.

c) Stok logistik, khususnya antiviral sudah tersedia di masing-masing regional, provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai puskesmas.

160

d) Pengerahan logistik dari pusat ke provinsi dapat melibatkan bantuan transportasi dari lintas sektor seperti Departemen Perhubungan maupun Polri/TNI.

e) Untuk menghindari terjadinya keterlambatan karena kerusakan kendaraan atau putusnya jalan, pengawal perlu dilengkapi dengan alat komunikasi.

f) Perlu dihindari penyimpanan sementara di gudang bandara seperti Soekarno-Hatta atau pelabuhan laut seperti Tanjung Priok karena biayanya sangat mahal. Bila tidak bisa dibawa langsung keluar dari pelabuhan/bandara solusinya adalah dititipkan ke regional center Depkes setempat atau terdekat.

g) Mekanisme pengiriman dari pusat ke provinsi, percepatan pengiriman bantuan internasional dan percepatan pengeluaran di kargo internasional dijelaskan pada bagan-bagan di bawah ini :

BAGAN 1

MEKANISME PENGIRIMAN DAN DISTRIBUSI