• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR KEKALAHANNYA DI DAPIL KRESEK

B. Tanggapan Mengenai Kekalahan dan Faktor-faktor Kekalahan Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 Dapil Kecamatan Kresek dalam Perspektif MUI

B.2 Faktor-faktor Kekalahan Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 Dapil Kecamatan Kresek Kecamatan Kresek

B.2.5 Faktor kesepuhan/usia

Faktor usia merupakan salah satu faktor yang cukup penting diperhatikan bagi orang-orang yang ingin ikut berkontestasi dalam ajang pemilihan. Memiliki stamina yang bagus dan usia yang masih muda menjadi

45 Wawancara dengan Ustadz Ali Ridho, Bendahara MUI di Kecamatan Kresek, di Rumah Kediaman Beliau di Kresek, pada 4 September 2020.

46 Wawancara dengan Daffa. Salah Satu Pemuda NU di Kresek. Di Daerah Kresek, pada 20 November 2020.

100

nilai tambah tersendiri bagi para calon, mengingat banyaknya agenda yang harus dilakukan merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan.

Seseorang yang memiliki usia yang muda terlihat lebih energik, produktif serta memiliki peluang lebih untuk mendapatkan perhatian publik terutama generasi milenial yang pada akhirnya dapat mendulang suara untuknya.47Generasi milenial merupakan generasi muda yang lahir pada tahun 1980-2000‟an, generasi ini dianggap memiliki kemampuan lebih terutama dalam berkomunikasi dan berpikir. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemuda NU

Saya memilih pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno karena pengalaman politiknya, karirnya baik, lebih berbaur dan dekat dengan siapa saja baik dengan masyarakat maupun dengan anak-anak mudanya jadi saya pilih Prabowo.”48

Keikutsertaan anak muda dalam politik merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat bahwa generasi tersebut dapat menyumbangkan suara yang cukup besar dalam pilpres 2019.49Pada pilpres 2019 suara kaum milenial secara nasional cukup besar menjadi perhatian para kontestan politik, tak terkecuali pasangan Jokowi-Ma‟ruf. Suara milenial pada pilpres 2019 menyumbang 30-40 persen suara atau sekitar 80 juta penduduk dari 193 juta.

Jika dilihat jumlah tersebut merupakan jumlah yang cukup signifikan dalam menentukan siapa yang akan memenangkan pertarungan tersebut.

Menarik hati suara kaum milenial bukanlah suatu hal yang mudah, karena

47 Ardito Ramadhan. “Faktor Usia, Ma‟ruf Amin di Nilai Sulit Berlaga pada Pilpres 2019”. Diakses melalui http://nasional.kompas.com pada 22 Agustus 2020, pukul 21:30

48 Wawancara dengan Daffa. Salah Satu Pemuda NU di Kresek. Via watshap. Pada 20 November 2020.

49 Hasanudin Ali. 2017. Milenial Nusantara. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hal, 23

101

mereka memiliki yang namanya “political taste” yang mana hal tersebut merupakan suatu hal yang belum tentu dimiliki oleh generasi sebelumnya, butuh pendekatan-pendekatan dan pemahaman untuk menarik perhatian mereka.50

Sewaktu pemilihan presiden kemarin saya lebih memilih pasangan Prabowo Subianto sama Sandiaga Uno kak. Saya memilih mereka karena muda, cocok jadi pemimpin, tegas, peduli dengan nasib rakyat, mengerti tentang apa yang rakyat mau, dekat sama rakyat dan keliatannya dekat dengan anak muda.”51

Menurut survei LSI Deni LA pada Agustus 2019 menjelaskan bahwa pasangan Jokowi-Ma‟ruf unggul secara nasional, hal itu didasarkan pada beberapa dukungan suara pemilih salah satunya adalah dukungan dari suara milenial.52Dalam skala nasional suara milenial berhasil menyumbangkan suaranya bagi kemenangan Jokowi-Ma‟ruf, akan tetapi jika kita melihat kaum milenial di tingkat daerah cukup rendah, salah satunya kresek.

Suara milenial atau generasi muda di Kresek cenderung memilih pasangan Prabowo-Sandi, dengan alasan lebih terlihat lebih energik dan mudah berbaur. Salah satu alasan mereka tidak memilih Ma‟ruf Amin sebagai pilihannya karena Ma‟ruf Amin sudah terlalu sepuh untuk maju dalam kontestasi politik. Sebagaimana penjelasan hasil wawancara dengan KH Latief Humaidi yang mengatakan “bahwa selain adanya rasa kecewa di

50 Toni Ervianto. “Menerka Suara Milenial pada Pilpres 2019”. Jurnal Intelijen. Vol, 1.

No, 1 (September Tahun 2018). Hal. 1

51 Wawancara dengan Wulan, Salah Satu Santri di Ponpes Al-Falah. Di Masjid Pengajian MUI Kresek, pada 4 September 2020.

52 Toni Ervianto. “Menerka Suara Milenial pada Pilpres 2019”. Hal. 3

102

kalangan sebagian ulama, adanya faktor kesepuhan Ma‟ruf yang juga mempengaruhi kekalahannya pada pilpres kemarin di Kresek”.53

Rendahnya suara milenial untuk mendukung Ma‟ruf Amin, diperkuat oleh pernyataan Gun Gun Heryanto dimana ketika menjangkau generasi Z dan Y (17-41 tahun) Ma‟ruf Amin mengalami sedikit kesulitan dikarenakan generasi tersebut lebih menyukai karakter komunikasi yang lebih interakstif, santai dan lain sebagainya.54

“Pada waktu pemilihan presiden 2019 kemarin saya memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiga Uno alasannya karena kinerjanya bagus, humble, tegas, peduli, mudah berbaur dengan kalangan apapun (baik kalangan tua maupun muda) dan bisa mengerti kemauan dari rakyatnya.”55

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan baik dengan anak muda di Kresek maupun analisis dari ketua MUI Kresek yang mengontrol kegiatan-kegiatan anak muda di Kresek, dapat dipahami bahwa sebagian besar anak muda di Kresek baik anak pesantren maupun anak muda NU di Kresek lebih memilih pasangan Prabowo-Sandi dari pada Jokowi Ma‟ruf meskipun sudah ada himbauan dari KH Latief untuk memilih Jokowi-Ma‟ruf.

Jika melihat penjelasan sebelumnya selain adanya isu hoax dan kurangnya pemahaman NU di kalangan anak mudanya, hadirnya kecanggihan teknologi dan informasi yang dapat diakses dengan mudah juga mempengaruhi pola pikir anak muda. Anak muda di zaman sekarang lebih

53 Wawancara dengan KH Latief Humaidi, Ketua Umum MUI Kresek, di Rumah Kediaman Beliau di Kresek, pada 16 Agustus 2020.

54 “Ini Kelebihan dan Kekurangan Ma‟ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi Menurut Pakar Komunikasi Politik”. Diakses melalui https://wartakota.tribunnews.com pada 5 September 2020, pukul 1:50

55 Wawancara dengan Puput, Salah Satu Santri di Ponpes Al-Falah, di Masjid Pengajian MUI Kresek, pada 4 September 2020.

103

cerdas dalam memilih dan menilai mengenai calon yang akan dipilihnya di tambah penampilan fisik calon yang lebih di sukai oleh kalangan muda.

Adanya himbauan dari para ulama atau kiyai setempat tidak mempengaruhi apa yang di yakini dan dipilihnya. Sebagaimana pernyataan Ustad Ali Ridho yang mengatakan bahwa sekarang lebih banyak kalangan berintelek dari pada non-intelek, adanya hal tersebut juga mempengaruhi pola pikir serta pilihan anak muda dalam politik.56