• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penyebab terjadinya Masalah Belajar

MENGATASI MASALAH BELAJAR

1. Faktor Penyebab terjadinya Masalah Belajar

Pada dasarnya dari setiap jenis masalah, khususnya dalam masalah belajar peserta ddk d MI/SD, cenderung bersumber dar faktor-faktor yang melatarbelakang

(penyebabnya). Setelah guru mengetahu sapa peserta ddk yang bermasalah dalam belajar serta jenis masalah apa yang dihadapinya selanjutnya guru dapat melaksanakan tahap berikutnya, yaitu mencari atau mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami peserta didiknya dalam belajar tersebut. Meskipun dalam hal ini seorang guru tidak mudah menentukan sebab-sebab terjadinya masalah yang sesungguhnya, karena masalah belajar cenderung sangat kompleks. Kompleksitas masalah peserta didik dalam pembelajaran di MI/SD dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, masalah belajar yang sama dapat timbul oleh berbagai sebab yang berlainan.

Suatu masalah belajar yang sama dialami oleh dua orang peserta didik atau lebih, belum tentu dsebabkan oleh faktor yang sama. Msalnya : Tut dan An adalah peserta ddk kelas III, tdak mampu membaca dengan bak dan benar seluruh bacaan yang dberkan gurunya. Tut dsebabkan menderta gangguan penglhatan, sedangkan An cenderung dsebabkan tdak menguasa tata bahasa yang benar. Dalam kasus n kedua-duanya sama mengalami masalah belajar dalam ”membaca”, tetapi faktor penyebabnya berlainan.

Kedua, dar sebab yang sama dapat tmbul masalah yang berlanan. Serngkal suatu konds yang sama dmlk oleh beberapa orang peserta ddk, namun menmbulkan masalah-masalah yang berlanan pada masng-masng ndvdu. Msalnya : Soleh dan Tono peserta ddk kelas VI, sama-sama berasal dar lngkungan keluarga ekonom rendah.

Pengaruh dar keadaan tersebut, bag Soleh mempunya dampak yang postf karena setap mengikuti pelajaran di kelas, selalu menunjukkan perhatian, sikap dan disiplin belajar yang tinggi. Ia pun menunjukkan perilaku yang tidak banyak membuang-buang waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Prestasi belajarnya termasuk kepada kelompok

3

yang berhasil di kelasnya. Sedangkan bagi Tono, nampak menunjukkan sebaliknya, ia tidak mampu belajar dengan baik, tampak kurang konsentrasi dan tidak bersemangat dalam belajar, sehingga prestasi belajarnya pun berada di bawah rata-rata kelasnya.

Ketiga, sebab-sebab masalah belajar dapat saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Kadang-kadang masalah belajar yang dihadapi oleh seorang peserta didik tidak timbul dari satu sebab saja, melainkan dapat timbul dari berbagai sebab yang salng berhubungan antara satu dengan yang lan. Msalnya : Marn seorang peserta ddk kelas V, memiliki kelainan fisik. Kondisi yang dimilikinya itu menimbulkan tanggapan dari orang-orang lain (terutama teman sekelasnya), sehingga bagi Marni menjadi rasa rendah dr. Dar rasa rendah dr tu, cenderung dapat menyebabkan Marn mengalam

masalah belajar.

Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada peserta didik dkelompokkan ke dalam dua kategor, yatu :

a. Faktor-faktor nternal (faktor-faktor yang berada atau bersumber dar dalam dr

peserta ddk tu sendr), antara lan : 1) Gangguan secara fisik, seperti

a) Suatu pusat sususan syaraf dak berkembang secara sempurna karena luka atau cacat, atau sakt sehngga membawa gangguan emosonal.

b) Panca ndra mungkn berkembang kurang sempurna atau sakt/rusak sehngga menyultkan proses nteraks secara efektf.

c) Ketidakseimbangan perkembangan dan reproduksi serta berfungsinya kelenjar-kelenjar tubuh yang sering membawa kelainan-kelainan perilaku (kurang terkoordnaskan dan sebaganya).

d) Cacat tubuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna, organ dan anggota-anggota badan (kak, tangan, dan sebaganya) serng pula membawa ketdakstablan mental dan emosonal.

e) Penyakit menahun (asma dan sebagainya) menghambat usaha-usaha belajar secara optmal.

2) Kelemahaman-kelemahan secara mental (baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar datas oleh ndvdu yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan, antara lain :

a) Kelemahan mental (taraf kecerdasannya cenderung kurang atau rendah).

b) Tampaknya sepert kelemahan mental, tetap sebenarnya kurang mnat, kebmbangan, kurang usaha, aktvtas yang tdak terarah, kurang semangat (kurang gz, kelelahan, dan sebaganya), kurang menguasa keteramplan dan kebiasaan fundamental dalam belajar.

3) Kelemahan emosonal, antara lan :

a) Terdapatnya rasa tdak aman (insecurity).

b) Penyesuaan dr yang salah (maladjusment) terhadap orang-orang, stuas, dan tuntutan-tuntutan tugas dan lngkungannya.

c) Tercekam rasa phoba (takut, benc dan antpat yang tdak beralasan), mekansme pertahanan dr.

d) Ketdakmatangan (immaturity).

4) Kelemahan-kelemahan yang dsebabkan oleh kebasaan dan skap-skap yang salah, antara lan :

a) Tidak menentu dan kurang menaruh perhatian terhadap pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas sekolah.

b) Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan atau tugas-tugas sekolah, menolak atau malas belajar.

c) Kurang memlk keberanan, gagal atau kurang mampu untuk berusaha memusatkan perhatan.

d) Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab.

e) Malas dan tidak bernafsu/bersemangat untuk belajar.

f) Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.

g) Nervous/cemas dalam belajar.

5) Tdak memlk keteramplan-keteramplan dan pengetahuan dasar yang dperlukan, sepert :

a) Ketdakmampuan membaca, berhtung, kurang menguasa pengetahuan dasar untuk suatu bdang stud yang sedang dkutnya secara sekuensal (menngkat dan berurutan).

b) Memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah.

b. Faktor-faktor eksternal/faktor-faktor yang tmbul dar luar dr ndvdu (stuas

sekolah dan masyarakat), antara lan :

a) Kurkulum yang seragam (uniform), bahan dan buku-buku (sumber) yang tdak sesua dengan tngkat-tngkat kematangan dan perbedaan-perbedaan ndvdu.

b) Ketidaksesuaian standar administrasif (sistem pengajaran), penilaian, pengelolaan kegiatan dan pengalaman pembelajaran, dan sebagainya.

c) Terlalu berat beban belajar peserta didik dan atau mengajar guru.

d) Terlalu besar propors peserta ddk dalam kelas, terlalu banyak menuntut kegatan d luar, dan sebaganya.

e) Terlalu serng pndah sekolah atau program, tnggal kelas, dan sebaganya.

f) Kelemahan dari sistem pembelajaran pada tingkat-tingkat pendidikan (dasar/

asal) sebelumnya.

g) Kelemahan yang terdapat dalam konds rumah tangga (penddkan, status sosal

ekonom, keutuhan keluarga, besarnya anggota keluarga, trads dan kultur keluarga, ketenteraman dan keamanan sosal-pskologs dan sebaganya.

h) Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegatan ekstrakurkuler.

) Kekurangan gz.