• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN-STRATEGI BIMBINGAN DAN KONSELING

Myrick dalam Muro & Kotman, l995 yang diperjelas kembali oleh Sunaryo Kartadinata (1998 : 15) dan Ahman (2005 : 11-34) mengemukakan empat pendekatan dapat drumuskan sebaga pendekatan dalam bmbngan yang dlaksanakan d MI, yatu :

a. Pendekatan krisis.

Dalam pendekatan n, guru menunggu munculnya suatu krss, baru kemudan da bertndak membantu peserta ddk yang menghadap krss tu.

Strategi yang dgunakan dalam pendekatan n adalah teknk-teknk yang secara

“past” dapat mengatas krss tu. Contoh : Seorang peserta ddk datang mengadu kepada guru sambl menangs karena ddorong temannya sehngga tersungkur ke lanta.

Guru yang menggunakan pendekatan krisis akan meminta peserta didik tersebut untuk membcarakan penyelesaan masalahnya dengan teman yang mendorongnya ke lanta.

Bahkan mungkn guru tersebut memanggl teman peserta ddk tersebut untuk datang ke ruang guru untuk membcarakan penyelesaan masalah tersebut sampa tuntas.

b. Pendekatan remedial.

Dalam pendekatan n, guru akan memfokuskan bantuannya pada upaya menyembuhkan atau memperbak kelemahan-kelemahan peserta ddk yang tampak. Tujuan bantuan dari pendekatan ini ialah menghindarkan terjadinya krisis yang mungkin terjadi.

Strategi yang digunakan, seperti mengajarkan kepada peserta ddk keteramplan tertentu seperti keterampilan belajar (membaca, merangkum, menyimak, dll), keterampilan sosial dan sejenisnya yang belum dimiliki peserta ddk sebelumnya. Dalam contoh kasus d atas, dengan menggunakan pendekatan remedal, guru dapat mengambl tindakan mengajarkan keterampilan berdamai sehingga peserta ddk tad memlk

keteramplan untuk mengatas masalah-masalah hubungan antarprbad (nterpersonal).

3

Keteramplan berdama adalah keteramplan yang selama n belum dmlk kedua peserta ddk tersebut dan merupakan kelemahan yang bsa memunculkan krss tu.

c. Pendekatan preventif

Dalam pendekatan n, guru mencoba mengantspas masalah-masalah generk dan mencegah terjadinya masalah itu. Masalah-masalah yang dimaksud seperti putus sekolah, berkelah, kenakalan, merokok, membolos, menyontek, mengutl, berman game on line/internet dan sejenisnya yang secara potensial masalah itu dapat terjadi pada peserta ddk secara umum. Model preventif ini, didasarkan pada pemikiran bahwa jika guru dapat menddk peserta ddk untuk menyadar bahaya dar berbaga kegatan dan menguasai metode untuk menghindari terjadinya masalah itu, maka guru akan dapat mencegah peserta ddk dar perbuatan-perbuatan yang membahayakan tersebut.

Strategi yang dapat digunakan dalam pendekatan ini termasuk mengajar dan memberikan informasi. Dalam contoh kasus di atas, jika guru menggunakan pendekatan preventif dia akan mengajari peserta didik nya secara klasikal untuk bersikap toleran dan memaham orang lan sehngga dapat mencegah munculnya perlaku agresf, tanpa menunggu munculnya krss terlebh dahulu.

d. Pendekatan perkembangan

Pendekatan n merupakan pendekatan yang lebh mutakhr dan lebh proaktf dbandngkan dengan ketga pendekatan sebelumnya. Pembmbng yang menggunakan pendekatan ini beranjak dari pemahaman tentang keterampilan dan pengalaman khusus yang dbutuhkan peserta ddk untuk mencapa keberhaslan d sekolah dan d dalam kehdupan secara lebh luas d masyarakat. Pendekatan perkembangan n dpandang sebaga pendekatan yang tepat dgunakan dalam tatanan penddkan sekolah karena pendekatan n memberkan perhatan pada tahap-tahap perkembangan peserta ddk, kebutuhan dan mnat, serta membantu peserta ddk mempelajari keterampilan hidup ( Robert Myrck, l989).

Strategi yang dapat digunakan dalam pendekatan ini seperti mengajar, tukar informasi, bermain peran, melatih, tutorial, dan konseling. Dalam contoh di atas, jika guru menggunakan pendekatan perkembangan, guru tersebut sebaknya menangan

peserta didik tadi sejak tahun-tahun pertama masuk sekolah, mengajari dan menyediakan pengalaman belajar bagi murid itu yang dapat mengembangkan keterampilan hubungan antarprbad yang dperlukan untuk melakukan nteraks yang efektf dengan orang lan.

Oleh karena itu, dalam pendekatan perkembangan, keterampilan dan pengalaman belajar yang menjadi kebutuhan peserta didik akan dirumuskan ke dalam suatu kurikulum bimbingan atau drumuskan sebaga Layanan Dasar Umum.

Tampak bahwa dalam pendekatan perkembangan akan tercakup juga

pendekatan-pendekatan lain. Guru yang melaksanakan pendekatan-pendekatan perkembangan sangat mungkin juga melakukan intervensi krisis, pekerjaan remedial, mengembangkan program pencegahan, dan menggunakan kurkulum bmbngan yang yang komprehensf. Upaya bantuan yang dberkan terarah pada pengembangan seluruh aspek perkembangan yang mencakup prbad, sosal, akademk dan karr.

Ada pola umum dalam proses perkembangan peserta ddk. Oleh karena tu, perkembangan berlangsung dalam tata urutan tertentu. Dalam teor pskolog, tata urutan tu drumuskan sebaga tugas-tugas perkembangan. Tugas perkembangan dartkan sebaga perangkat perlaku yang harus dkuasa murd dalam perode kehdupan tertentu, d mana keberhaslan menguasa perangkat perlaku pada perode kehdupan tersebut akan mendasar keberhaslan penguasaan perangkat perlaku dalam perode berkutnya; sedangkan kegagalan menguasa perangkat perlaku dalam perode kehdupan sebelumnya akan membawa peserta ddk ke dalam kekecewaan, penolakan masyarakat, dan kesultan d dalam menguasa perangkat perlaku pada perode kehidupannya berikutnya. Konsep mengenai tugas perkembangan dan jenisnya sudah Anda peroleh pada mata kulah Perkembangan Peserta Ddk. Contoh sederhana alah bahwa keteramplan membaca, menuls, dan berhtung sudah harus dkuasa peserta ddk pada kelas-kelas awal. Keberhaslan peserta ddk menguasa keteramplan dasar n

akan mempengaruh keberhaslan peserta ddk dalam mempelajari mata-mata pelajaran kelas-kelas yang lebh tngg. Sedangkan kegagalan peserta ddk dalam menguasa hal tersebut akan menimbulkan kesulitan dan kekecewaan peserta didik dalam mempelajari atau menguasai mata pelajaran di kelas-kelas yang lebih tinggi. Bahkan lebih jauh dari

tu, kegagalan tad bsa membawa kepada munculnya perlaku bermasalah pada peserta ddk. Perkembangan pada usa MI terarah kepada pemerolehan perlaku yang berkatan dengan skap, kebasaan, dan kesadaran akan keberadaan drnya sebaga bagan dar

lngkungan dan memlk kecakapan tertentu yang berbeda dar orang lan.

Dalam pendekatan perkembangan, perolehan perlaku yang dharapkan terbentuk pada peserta ddk perlu dirumuskan secara komprehensif dan rumusan itu akan menjadi dasar bag pengembangan program bmbngan. Esens strateg untuk membantu peserta ddk mengembangkan dan menguasa perlaku yang dharapkan tersebut terletak pada pengembangan lingkungan belajar, yakn lngkungan yang memungknkan peserta didik memperoleh perilaku baru yang lebih efektif. Dalam lingkungan belajar inilah dkembangkan peluang, harapan, pemahaman, perseps yang memungknkan peserta ddk memperkuat dan memenuh kebutuhan dan motf dasar mereka, atau mungkn mendorong peserta ddk untuk mengubah atau menyesuakan kebutuhan dan motf dasar kepada perilaku dan nilai-nilai yang berkembang di dalam lingkungan belajar.

Di dalam konsep bimbingan perkembangan lingkungan belajar seperti digambarkan d atas drumuskan ke dalam konsep lngkungan perkembangan manusa atau ekolog

perkembangan manusa.

Dalam suatu lngkungan perkembangan akan mengandung unsur-unsur berkut : Pertama, unsur peluang. Unsur ini berkaitan dengan topik yang disajikan yang memungkinkan peserta didik mempelajari perilaku-perilaku baru. Di MI, keterpaduan topk sepert n lebh dutamakan mengngat pelaksanaan layanan bmbngan akan lebh banyak terpadu dengan proses pembelajaran. Hal ini mengandung implikasi bahwa tujuan dan topk-topk yang terkandung dalam kurkulum yang sudah dorgansaskan harus maksimal dan dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan akademik dan tujuan pengembangan prbad, sosal, karr, keteramplan komunkas, kemampuan pemecahan masalah, pemecahan konflik, pengembangan konsep diri, dan aspek-aspek lainnya.

Kedua, unsur pendukung. Unsur n berkatan dengan proses pengembangan nteraks

yang dapat menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk mempelajari perilaku baru bak secara kogntf, afektf, maupun pskomotork. Dalam bmbngan, dkenal dengan strandar kompetens kemandran peserta ddk bak secara pengenalan, akomodatf serta tndakan. Dengan kata lan, unsur pendukung n berkatan dengan upaya guru dalam pengembangan ; (1) relasi jaringan kerja yang bisa menyentuh peserta didik dan memungknkan peserta ddk mengembangkan kemampuannya, dan (2) keterlbatan seluruh peserta ddk d dalam proses nteraks.

Ketga, unsur penghargaan. Esens unsur n terletak pada penlaan dan pemberan balkan yang dapat memperkuat pembentukkan perlaku baru. Penlaan dan balkan ini perlu dilakukan sepanjang proses bimbingan berlangsung; diagnosis dilakukan untuk mengidentifikasikan kesulitan yang dihadapi peserta didik, dan perbaikan serta penguatan (reinforcement), dlakukan untuk membentuk pola-pola baru yang dutarakan pada unsur peluang d atas.

Agar pengembangan lingkungan belajar dan layanan bimbingan dapat diberikan secara sstematk perlu dkembangkan atau drumuskan program bmbngan dan konselng.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengena mater d atas, slahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini :

1. Jelaskan dengan kata-kata sendiri, bagaimana keterkaitan antara tujuan bimbingan dan konselng perkembangan dengan tugas-tugas perkembangan yang harus dkuasa

oleh peserta ddk!

2. Amnah, seorang peserta ddk kelas 3 SD. Akhr-akhr n, nla hasl ulangan matematkanya rendah. Dar berbaga nformas dketahu, nlanya rendah tu dsebabkan oleh Amnah yang tdak dapat berkonsentras pada saat guru menerangkan, padahal Amnah seorang peserta ddk yang cerdas. Andakata Anda sebaga guru Amnah, slahkan Anda plh pendekatan mana yang palng relevan untuk menangan

kasus tersebut dan kemukakan strateg bmbngan yang palng tepat.

3. Dalam kasus d atas, kemukakan unsur peluang dan pendukung yang untuk keterlaksanaan layanan bmbngan serta bentuk penghargaan yang bagamana yang akan Anda berikan untuk meningkatkan prestasi belajar Aminah ?

RANGKUMAN

1. Ada empat pendekatan dalam bmbngan yang dlaksanakan d MI, yatu: krss, remedal, preventf dan perkembangan. Strateg yang dgunakan dsesuakan dengan permasalahan yang dalam oleh peserta ddk serta pendekatan yang dgunakan.

2. Esens strateg untuk membantu peserta ddk mengembangkan dan menguasa

perilaku yang diharapkan terletak pada pengembangan lingkungan belajar yang memungknkan peserta ddk memperoleh perlaku baru yang efektf.

3. Dalam suatu lngkungan perkembangan akan mengandung unsur-unsur : peluang, pendukung dan penghargaan.