• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Black Metal yang Tersisa di Surakarta

A. Gelombang Kemunculan Aliran Musik Black Metal

Black Metal awalnya adalah nama judul album yang dirilis oleh kelompok musik new wave of British heavy metal yang bernama Venom pada tahun 1982. Kelompok musik yang berasal dari Inggris inilah yang kemudian dikenal sebagai pelopor dan yang memberikan konsep awal aliran musik Black Metal, ekstrim metal yang mempunyai karakter suara kasar, teknik vokal shrieking (jerit) dengan tema-tema lagu dan aksi panggung yang mistis, paganis dan horor47. Sejarah awal kemunculan istilah Black Metal dan pergerakan mula-mula musik underground ini disebut sebagai gelombang pertama perkembangan musik Black Metal.

Gambar 1. Venom (Inggris), pelopor aliran musik Black Metal; istilah Black Metal berawal dari salah satu judul album kelompok ini.

Sumber: http://dimasdpi.blog/detik.com

46 Sub bab ini disusun bersumber dari beberapa situs di internet: Sejarah Black Metal di http://metalisir.forumotion.net/t9-black-metal, Modern Black Metal di www.supri-online.com/category/artikel/page/2/, Bathory (Sweden) di

http://www.indowebster.web.id/showthread, Darkthrone di http://up3x.net/darkthrone, Black Metal di http://gilangmrbean.blogspot.com/2011/04/black-metal.html dan Sejarah Singkat “Black Metal” di http://www.myspace.com/eep666/blog/436452227

Selain Venom di Inggris, beberapa kelompok yang dianggap sebagai penancap fondasi aliran musik Black Metal di antaranya adalah Bathory dari Swedia, King Diamond atau Mercyful Fate dari Denmark, Celtic Frost atau Hellhammer dari Swiss dan Death SS dari Italia. Bathory, dalam album musiknya yang juga berjudul Bathory (1984), dianggap menegaskan aliran Black Metal lewat lagu-lagunya yang kental nuansa satanis. Menjawab kecurigaan orang atas keoriginalitasan musik mereka, Quorthon (Ace Thomas Forsberg), pendiri kelompok ini, menyatakan bahwa mereka baru mendengar lagu-lagu Venom setelah merilis Bathory, judul album mereka yang pertama48. Venom dan Bathory menjadi kiblat utama aliran musik Black Metal, bahkan setelah muncul gelombang kedua gerakan musik Black Metal dan gelombang Modern Black Metal.

Kelompok-kelompok tersebutlah yang menjiwai anak-anak muda Skandinavia membentuk gerakan Black Metal yang lebih ekstrim dengan mengambil spirit paganisme kebudayaan Viking, nenek moyang mereka, dan perlawanan terhadap kebudayaan Kristen yang dianggap bersalah meminggirkan agama lokal mereka. Dari spirit inilah muncul Black Metal gelombang kedua, yang dipelopori oleh Mayhem dan Darkthrone, keduanya dari Norwegia.

Darkthrone didirikan pada tahun 1987 oleh Fenriz (Gylve Nagell), Zephyrous (Ivar Enger) dan Anders Risberget. Semula kelompok ini bernama Black Death. Sejak peluncuran album Transilvanian Hunger (1994) kelompok ini hanya beranggotakan dua orang, Fenriz dan Nocturno Culto (Ted Skjellum). Pada

awalnya musik-musik Darkthone beraliran Death Metal, terlihat dari album rilisan pertama mereka yang berjudul Soulside Journey (meskipun ada beberapa unsur Black Metal dimasukkan dalam garapan musik mereka di album ini). Baru kemudian, dengan albumnya yang berjudul A Blaze in the Northern Sky (1992), Darkthrone beralih pada Black Metal. Darkthrone dengan lirik-lirik lagunya yang bertemakan paganisme, okultisme, setan, anti agama dan metal ini pada akhirnya bahkan dianggap sebagai salah satu pionir Black Metal.49

Mayhem adalah nama kelompok musik Black Metal yang menoreh banyak kontroversi di negara asalnya. Kelompok ini terbentuk pada tahun 1981 dan mengutip lagu Venom, yang berjudul Mayhem with Mercy, sebagai nama kelompok50. Kontroversi Mayhem tercatat dalam keterlibatan anggota kelompok ini pada beberapa aksi kekerasan, di antaranya aksi pembunuhan, pembakaran gereja, bunuh diri dan beberapa praktik kekerasan yang lain. Dead (Per Yngve Ohlin), anggota Mayhem, mati bunuh diri, memotong pergelangan tangan sendiri dan menembakkan senapan ke kepala (lihat Gambar 2), dan Euronymus (Øystein Aarseth) mati ditusuk pisau 23 kali oleh Count Grishnackh (Varg Qisling Larssøn Vikernes), satu-satunya anggota kelompok musik Burzum.

49 Lihat, Darkthrone http://up3x.net/darkthrone

Gambar 2. Foto Dead (Per Yngve Ohlin), salah seorang

anggota kelompok Mayhem, yang ditemukan mati bunuh

diri. Euronymus yang mengambil gambar dan menjadikannya sampul kaset album musik kelompok

Mayhem yang bertajuk Dawn of the Black Hearts. Sumber: http://psycho.blog/detik.com

Euronymus dan Count Grishnackh sebelumnya tercatat sebagai anggota utama perkumpulan pergerakan Black Metal yang dikenal dengan nama Black Metal Inner Circle atau yang juga sering disebut Black Circle. Perkumpulan ini beranggotakan beberapa musisi Black Metal gelombang kedua di Norwegia yang terobsesi membangkitkan kembali kebudayaan pagan nenek moyang (Skandinavia) dan memupuk kebencian terhadap Kristen yang dianggap menindas dan melunturkan kebudayaan asli, termasuk agama, nenek moyang mereka. Mereka menggunakan simbol-simbol antikrist dan paganisme Skandinavian sebagai simbol identitas dan perlawanan mereka terhadap kebudayaan Kristen Eropa.

Kelompok yang didirikan oleh Euronymus pada sekitaran tahun 1990 di distro miliknya, Helvete (dalam bahasa Norwegia, yang artinya neraka), ini

banyak melakukan tindak kejahatan, di antaranya pembunuhan dan pembakaran gereja. Count Grishnackh melakukan pembakaran gereja Åsane di Bergen, pembakaran gereja Skjold di Vindafjord, pembakaran kapel Holmenkollen di Oslo, berencana meledakkan katedral Nidaros, gereja paling penting di Norwegia, dan menyebabkan kematian seorang petugas pemadam kebakaran. Teror mereka terhadap komunitas Kristen tidak hanya dilakukan di Norwegia tetapi meluas hingga di negara-negara lain di semenanjung Skandinavia (Swedia, Finlandia dan Denmark).

Selepas munculnya gerakan Black Circle dan konflik sosial yang membenturkan komunitas Black Metal Norwegia dan komunitas Black Metal Finlandia, yang dikenal dengan istilah Dark War (1992-1993), muncul sorotan-sorotan negatif, di antaranya dari media massa, terhadap aliran musik ini. Publisitas negatif ini justru memicu munculnya kelompok-kelompok baru yang kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan pendahulu-pendahulunya. Kemunculan kelompok-kelompok baru ini menandai dimulainya gelombang Modern Black Metal (di antaranya mulai digunakannya efek-efek musik modern pada tiap track, misalnya penggunaan synthesizer atau efek-efek digital lainnya).

Bermunculan, di beberapa negara, kelompok-kelompok musik Black Metal yang cukup berpengaruh dalam perkembangan aliran musik ini, seperti misalnya Necrophobic, Luciferion, Hypocrisy dan Marduk di Swedia; Cradle of Filth dan Hecate Enthroned di Inggris; Deicide, ABSU, Vital Remains, Pessimist di Amerika Serikat; Kataklysm dan Blasphemy di Kanada; serta Sigh dan Sabbat di Jepang. Meskipun demikian, perkembangan Black Metal di Norwegia masih tetap

memukau dan seringkali dijadikan kiblat bagi komunitas Black Metal dari negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Pada gelombang ini semakin banyak bermunculan varian-varian atau sub aliran Black Metal.

Di Norwegia muncul Viking Metal (Folk Black Metal). Sub aliran musik Black Metal ini memadukan musik Black Metal dengan pemainan alat-alat musik tradisional bangsa Norwegia. Viking Metal ini dalam lirik-lirik lagunya kental menyuarakan mitologi Viking, kisah-kisah kepahlawanan dari nenek moyang mereka. Dipelopori oleh kelompok musik Immortal yang kemudian diikuti oleh beberapa kelompok musik Black Metal lainnya, seperti Enslaved, Einherjer, Ragnarok, Vintersorg, Thyrfing dan Borknagar. Di negeri ini pula muncul sub aliran Black Metal yang disebut Progressive-Avant Garde Black Metal yang dipelopori oleh kelompok musik Arcturus, Winds dan Ulver.

Cradle of Filth, dari Inggris, adalah kelompok musik Black Metal yang memelopori munculnya Symphonic Black Metal. Sub aliran musik Black Metal ini mencoba menggabungkan unsur keindahan dalam bermusik, unsur opera, nuansa gothik, dengan tema horor dan wanita. Kelompok ini berevolusi dari Black Metal ke Gothic Black Metal, Symphonic Black Metal, Dark Metal dan Extreme Metal51.

Di Swedia muncul Blackened Death Metal, sub aliran musik Black Metal yang mendapat sentuhan dari Death Metal namun dengan tempo dan beat yang lebih cepat. Perkawinan antara aliran Black Metal dan Death Metal lebih terasa pada kecenderungan kelompok-kelompok musik dari Amerika Serikat dan Kanada. Mereka bahkan tidak mau disebut sebagai kelompok musik Black Metal.

51

Mereka menyebut aliran musik mereka sebagai Blackened Death Metal atau Satanic Death Metal. Selain beberapa sub aliran Black Metal tersebut masih banyak lagi (di antaranya Ambient Black Metal, Black Doom Metal, Industrial Black Metal, Blackened Crust Metal, dan lain-lain) dan masih mungkin bermunculan lagi varian-varian yang lain.

Meskipun istilah Black Metal berasal dari judul album Venom, dari Inggris, Black Metal Skandinavialah yang lebih dominan mempengaruhi komunitas musik Black Metal di Indonesia. Karakter komunitas Black Metal Skandinavia yang sarat dengan gerakan antikrist dan paganisme Skandinavian, baik dalam lirik, performance, fesyen dan simbol-simbol yang digunakan, memukau komunitas pengekornya di Indonesia. Keterpukauan tersebut membuat komunitas musik yang menyatakan diri berada di jalur Black Metal di Indonesia banyak menggunakan simbol-simbol anti kemapanan dan identitas Black Metal Skandinavia sebagai penanda identitas mereka. Simbol-simbol tersebut di antaranya corpsepaint (make up wajah yang merepresentasikan wajah mayat atau setan) yang secara ideologis dilandaskan pada konsep inhumanity yang immortal, berlawanan dengan keberadaan manusia yang mortal alami52; menggunakan kostum gaya neo medieval, longhandband atau handband (atau biasa juga disebut wristband atau bracer) berwarna hitam dari bahan kulit dan menggunakan spike (paku) sebagai aksesorinya; menghadirkan simbol-simbol antikrist seperti angka

‟666‟, salib terbalik, tengkorak kepala kambing, api, pentagram terbalik, simbol

baphomet (setan), dan simbol-simbol paganisme Skandinavian.

52