• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOVERNANCE SUMBERDAYA AIR DAN LINGKUNGAN DI TENGAH KONFLIK ANTAR DAERAH

PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL INSTITUSI

GOVERNANCE SUMBERDAYA AIR DAN LINGKUNGAN DI TENGAH KONFLIK ANTAR DAERAH

Agung Nur Probohudono, Muhammad Muqaffa, Waskito Widi Wardjoyo, Agung Wibowo Pustapako LPPM UNS, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018 Air adalah sumber daya yang unik yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan salah satu yang sering tidak dipahami dengan baik juga tidak dilindungi dibandingkan dengan sumber daya alam lainnya. Adanya otonomi daerah berimplikasi terjadinya konflik kepentingan dalam pengelolaan sumber mata air. Hal ini memberikan dampak secara luas kepada semua lapisan masyarakat, bagi individu yang tidak memiliki akses terhadap air minum, bagi perusahaan yang bergantung pada air, dan untuk desainer kebijakan publik yang berusaha untuk mengembangkan pendekatan regulasi untuk memecahkan perselisihan keadilan sosial dan hak milik. Penelitian ini bermaksud menyusun model governance sumber mata air di tengah konflik antar daerah.

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kegiatan pengumpulan data dilakukaN melalui observasi, wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi mendalam dan holistik. Selanjutnya untuk mendukung deskripsi tentang governance dalam sumber mata air menggunakan data-data kuantitatif melalui survey. Dalam metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif. Dalam model analisis ini, tiga komponen analisisnya yaitu: reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Berbagai tools analisis yang akan digunakan adalah:

analisis deskriptif dan multivariat untuk kuantitatif dan untuk kualitatif dengan menggunakan analisis kesesuaian model berdasarkan nilai-nilai budaya lokal dan kearifan lokal (analisis stakeholder, analisis jaringan sosial, social impact

assesment, participatory poverty assesment, social capital assesment tools dan poverty maping) Target khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah model governance sumber mata air di tengah konflik antar daerah dengan menggunakan local wisdom. Penelitian ini ditargetkan akan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi, jurnal nasional terakreditas dan buku teks untuk mendukung mata kuliah governance. Hingga saat ini penelitian ini sudah menghasilkan artikel (paper) kemudian juga menghasilkan buku.

Kata kunci: sumber mata air, konflik, otonomi daerah, governance, local wisdom

28. PENGEMBANGAN PAKAN SUPLEMEN SUMBER OMEGA DAN PROTEIN TERPROTEKSI BERBASIS PAKAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH

Ahmad Pramono, Muhammad Cahyadi, Rendi Fathoni Hadi

Fakultas Pertanian, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018 Tujuan utama penelitian ini adalah memproduksi dan mengembangkan pakan suplemen sumber omega-3 dan omega-6 serta sumber protein terproteksi berbasis pakan lokal yang murah dan efektif untuk meningkatan produktivitas (produksi dan kualitas susu serta kinerja reproduksi) sapi perah di Indonesia. Penelitian akan dilaksanakan selama tiga tahun. Tahun pertama terdiri dari tiga tahap penelitian. Tahap pertama membuat dan menentukan produk pakan suplemen dilihat daribentuk fisik dan komposisi kimianya berdasarkan penggunaan bahan baku minyak

34 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

kedelai (limbah pembuatan bungkil kedelai) sebagai sumber energi dan sumber asam lemak tidak jenuh omega 3 dan omega 6, dikombinasikan dengan menir kedelai (limbah industri tempe) sebagai sumber protein dan kaya asam lemak omega 6 dan tepung cacing sebagai sumber protein dan bioaktif anti bakteri serta asam lemak sebagai sumber energi. Pembuatan pakan suplemen terproteksi menggunakan tiga

metode proteksi yaitu: (1) metode penyabunan (2) enkapsulasi Schaefer (2000) dimodifikasi Pramono et al. (2014) dan (3) proteksi formaldehid. Tahap kedua adalah menguji kestabilan produk pakan suplemen terproteksi terbaik dari hasil tahap pertama di dalam rumen dan usus halus yang di ukur dengan uji in vitro metode dua tahap (two-stage method) Tilley and Terry (1963) modifikasi Utomo (2010) dan uji kecernaan invitro gas test. Tahap ketiga adalah uji biologis yakni dengan digunakannya produk pakan suplemen terproteksi sebagai pakan suplemen untuk sapi perah dan diukur parameter fermentasi rumen seperti: pH cairan rumen, jumlah populasi mikroba, produksi volatil fatty acid (VFA), dan kadar amonia (NH3). Tahun kedua adalah uji biologis terapan (uji lapang) pakan suplemen terproteksi pada sapi perah laktasi.

Suplementasi pakan terproteksi menggunakan 20 ekor sapi perah dengan level: 0 % (kontrol), 5%; 10%; dan 15%, dengan ulangan sebanyak 5 kali, menggunakan rancangan split subyek repeated measurement design (Astuti, 2007). Variabel yang diamati dan diukur meliputi:

produksi dan kualitas susu (protein susu dengan uji Kjedhal (AOAC 2001), lemak susu (AOAC 2001) , Kadar kolesterol susu metode Kleiner dan Dotti (1962), Kadar asam lemak omega-3 (DHA, EPA), dan omega-6 air susu metode (AOAC, 1990), Kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) air susu dengan metode (Assman,1982). Tahun ketiga adalah aplikasi pakan suplemen terproteksi terhadap kinerja reproduksi sapi perah dan menemukan paket teknologi tepat guna yakni sinkronisasi estrus intra uterin yang merupakan metode baru dengan metode kawin suntik/inseminasi buatan (IB) dimodifikasi Pramono dan Putro (2014) efektif dan aplikatif diaplikasikan di masyarakat dengan biaya yang terjangkau serta sangat membantu manajemen reproduksi sapi perah karena sangat dimungkinkan pelaksaaan kawin suntik/inseminasi buatan (IB) tepat waktu dan pada waktu tertentu (timed artificial insemination

= TAI). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial (Astuti, 2007) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang direncanakan adalah sebagai berikut:P0 = sinkronisasi estrus intra muskuler + 0% pakan suplemen terproteksi, P1 = sinkronisasi estrus intra uterin + 0% pakan suplemen terproteksi, P2 = sinkronisasi estrus intra muskuler + 10%

pakan suplemen terproteksi dan P3 = sinkronisasi estrus intra uterin + 15% pakan suplemen terproteksi. Variabel yang diamati adalah respon estrus meliputi: kebengkakan vulva, warna mucosa vagina, temperatur vagina dan pH vagina (Sturman et al. 2000), kadar hormon progesteron dan estrogen darah (ELISA) serta regresinya corpus luteum dan dinamika perkembangan folikel dominan sampai dengan ovulasi menggunakan ultrasonografi real-time transrektal (Pramono, 2014). Hasil dari penelitian ini sangat aplikatif untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas serta mendukung program Pemerintah yang telah

mencanangkan Indonesia berswasembada susu 2020.

29. PEMANFAATAN UDARA BUANGAN MENARA PENDINGIN SEBAGAI PENGGERAK TURBIN ANGIN PENGHASIL ENERGI LISTRIK

Budi Santoso, D. Danardono Dwi Prija T., Purwadi Joko Widodo

Fakultas Teknik, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018 Udara buangan dari menara pendingin memiliki kecepatan maksimum 9 m/s dan lebih konstan daripada angin alami. Aliran udara buang ini memiliki profil kecepatan yang tidak seragam.

Turbin angin aliran silang dengan diameter 400 mm dan panjang 380 mm ditempatkan di atas

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 35 menara pendingin untuk menghasilkan daya. Variasi dalam sudut sudu dan radius sudu turbin diuji untuk menentukan efek pada daya yang dihasilkan dan kinerja turbin pada grafik koefisien daya (CP) versus rasio kecepatan ujung (TSR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa turbin angin aliran silang dengan sudut sudu 45o memiliki daya yang lebih tinggi daripada sudut sudu lainnya pada semua variasi radius. Turbin angin aliran silang dengan radius sudu 60 mm pada sudut sudu 45o memiliki kinerja tertinggi dengan daya maksimal 2,47 Watt pada kecepatan angin 4,31 m/s dan CP 0,41 pada TSR 0,76.

Kata kunci: menara pendingin, pemulihan energi, aliran silang, turbin angin, sudut sudu, radius sudu.

30. MODEL FORMULASI NORMA HUKUM RELIGIUS DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA

Burhanudin Harahap, Mohammad Adnan, Lutfiyah Trini Hastuti

Fakultas Hukum, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018 Penduduk yang beragama non Islam ketika bersengketa di pengadilan menggunakan hukum positif yang ditetapkan oleh negara yang sama sekali tidak menyentuh keyakinan agamanya.Secara filosofis hal ini tentu saja bertentangan dengan konstitusi negara yang menyebutkan negara berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Padahal pada setiap keputusannya, hakim secara formal diharuskan berkepala “Demi Ketuhanan Yang Maha Esa”.Kenyataan ini kemungkinan dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat kultural dan atau bersifat struktural yang memerlukan kajian dengan melakukan penelitian.

Pelaksanaan penelitian meliputi : Tahun pertama; (1) Mengetahui dan menganalisis sebab-sebab hukum perkawinan yang didasarkan kepada agama selain Islam sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan belum menjadi hukum yang ditegakkan di Pengadilan; (2) Menemukan model formulasi prosedural penegakan hukum perkawinan selain Islam dalam Negara Indonesia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sedangkan tahun kedua, yaitu; (1) mengetahui dan menganalisis aspirasi pemeluk agama selain Islam untuk menegakkan hukum perkawinan yang didasarkan kepada agama di Indonesia; (2) mengetahui dan menganalisis kemungkinan wujudnya kompilasi hukum perkawinan bagi pemeluk agama selain Islam di Indonesia sebagai dasar hakim dalam memutuskan perkara yang berkaitan dengan perkawinan di Indonesia.

Hasil Penelitian menggambarkan bahwa merubah hukum perkawinan yang bersifat sekuler ke hukum perkawinan yang bersifat religius dapat dilakukan melalui aturan formal prosedural dan aturan materiil substansial. Pada tahapan awal perlu dilakukan usaha untuk merubah dari tahapan pengaturan formil prosedural. Cara yang dilakukan adalah dalam bentuk prosedur memeriksa mengadili dan memutus perkara. Hakim sebelum memutus perkara perceraian perlu melibatkan agama pihak yang bersengketa. Bentuknya; (1) menunjuk hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara adalah seagama dengan para pihak yang bersengketa; (2) mengharuskan hakim menghadirkan saksi ahli dari pemuka agama yang bersengketa. Hal ini sangat penting, karena agama adalah sistem kebenaran berdasarkan keyakinan. Keyakinan agama tidak semuanya bisa dirasionalisasikan. Target luaran penelitian adalah jurnal Internasional bereputasi,jurnal nasional terakreditasi dan proceeding Internasional.

36 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

Kata kunci : Hukum Perkawinan, Religius, Model Formulasi

31. STRATEGI OLAH BAHASA UNTUK PEMBELAJARAN MULTIMODAL BAGI ANAK AUTIS DENGAN PENDEKATAN ANALISIS WACANA

Djatmika, Agus hari wibowo, Sugini

Pascasarjana UNS, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018 Proses pembelajaran yang melibatkan anak-anak penyandang autisme membutuhkan guru untuk merancang stategi yang khusus dan efektif. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa anak-anak seperti itu kebanyakan memiliki masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penelitian ini meneliti strategi yang dilakukan oleh guru Sekolah Luar Biasa dan Autism Centers yang ada di kota Solo dalam mendampingi anak-anak autis. Lima kelas diamati dan direkam secara audiovisual. Data yang mewakili aspek perilaku verbal, perilaku non verbal, dan eksploitasi alat peraga dikumpulkan. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi autisme anak-anak merupakan pengaruh utama terhadap strategi dalam mengeksploitasi aspek multimodal.

Dengan demikian, guru harus merancang pendekatan yang berbeda dalam mentransfer pengetahuan kepada anak seperti itu. Secara umum, para guru selalu melakukan eksploitasi verbal yang berkolaborasi dengan perilaku nonverbal dalam bentuk facial gestures, gerakan tubuh, posisi berdiri, dan unsur paralinguistik seperti intonasi dan kenyaringan. Selanjutnya, eksploitasi perilaku verbal dan nonverbal tersebut mendapatkan dukungan olah alat peraga pembelajaran secara efektif dalam dua kelas, sedangkan tiga kelas yang lain hanya melakukan olah alat peraga yang terbatas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru dan orang tua dalam dalam mendampingi anak-anak autisme dalam proses belajar mereka.

Kata kunci: autisme, verbal, nonverbal, perilaku, multimodal, alat peraga

32. SITUS BERSEJARAH KOTA SURAKARTA SEBAGAI SUMBER IDE SENI KERAJINAN BATIK UNTUK SUVENIR DI SENTRA BATIK LAWEYAN SURAKARTA

Edi Kurniadi, Sarwono, Asri Laksmi Riani

Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018

Penelitian ini mempunyai tujuan inventarisasi potensi sumber ide daya tekstil berupa batik sebagai produk unggulan daerah Surakarta, melalui pengembangan desain inovatif yang bersumber dari berbagai bentuk arsitektur kuna yang terdapat di Surakarta yang dirterapkan untuk cindera mata yang diproses dengan teknik batik. Desain-desain barup ditujukan pula untuk memberikan inspirasi bagi para perajin agar lebih kreatif dan inovatif dalam menyediakan komoditas batik yang ditujukan para wisatawan. Penelitian terapan ini memberikan kontribusi terhadap penguatan sentra yang sekaligus memperkuat Kampoeng Batik Laweyan sebagai destinasi papariwisata di Surakarta dengan bekerjasama dengan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan serta Pemerintah Kota Surakarta. Penguatan melalui berbagai kegiatan dalam Festival Laweyan tahun 2018 merupakan bentuk imlementasi dari kajian terdahulu.. Tujuan jangka panjang penelitian ini: meningkatkan sumber daya manusia dan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produk batik, untuk meningkatkan ekonomi perajin batik di Kampoeng Batik Laweyan sebagai destinasi pariwisata.

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 37 Kata kunci: desain batik untuk wisatawan, ekonomi perajin meningkat

33. MODEL KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN BERBASIS PLURALISME LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN NEGARA KESEJAHTERAAN (WELFARE STATE)

Isharyanto, Maria Madalina, Handojo Leksono

Fakultas Hukum, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018 Penelitian yang dirancang untuk 2 tahun ini penting dilakukan dengan 4 pertimbangan sebagai berikut. Pertama, Pariwisata merupakan sektor yang semakin penting karena memberi manfaat ekonomi bagi penduduk. Kedua, telah dilakukan pemetaan wilayah-wilayah Indonesia dalam kerangka 50 tujuan destinasi wisata nasional namun dengan intensistas dan kuantitas yang tidak sama, tiap-tiap destinasi wisata nasional memiliki persoalan yang dapat memengaruhi pengembangan daya saing pariwisata. Ketiga, Daya saing dan keberlanjutan sebuah kawasan pariwisata ini mempunyai hubungan timbal balik yang saling mendukung iklim usaha dan keberlanjutan lingkungan. Keempat, diperlukan ancangan akademik yang serius untuk membaca fasilitasi hukum dalam pengembangan kebijakan kepariwisataan berbasis pluralisme lokal untuk mewujudkan negara kesejahteraan (wlfare state). Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah membentuk model kebijakan pariwisata berbasis Pluralisme Lokal untuk Mewujudkan Negara Kesejahteraan. Jangka pendek penelitian ini dijabarkan dalam dua tahun yaitu pada tahun pertama, penelitian ini bertujuan untuk menyajikan paparan mengenai: (i) perspektif pemerintahan daerah dalam mensinergikan prinsip-prinsip hukum kepariwisataan internasional dan nasional yang berlaku dewasa ini untuk landasan kebijakan di daerah; (ii) perspektif pemerintahan dalam analisis faktor-faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan kepariwisataan berbasis pluralisme lokal; dan (iii) perspektif pemerintahan daerah soal variabel kebijakan kepariwisataan berbasis pluralisme lokal yang dapat memperkuat manfaat terhadap komunitas sosial, ekonomi, budaya penduduk, dan lingkungan. Pada tahun kedua, penelitian ini bertujuan (i) menguraikan peranan serta kebutuhan para pemangku kepentingan dalam tata kelola kepariwisataan berbasis pluralisme lokal; (ii) mengevaluasi proses implementasi peraturan pemanfaatan wisata alam dalam rangka pengembangan tata kelola kepariwisataan berbasis pluralisme lokal, dan (iii) konstruksi model kebijakan kepariwisataan berbasis pluralisme lokal untuk mewujudkan negara kesejahteraan (welfare state). Penelitian ini merupakan sosio-legal research. Data meliputi data primer dan data sekunder. Lokasi penelitian dilakukan di Pemerintah Kota Surakarta (Provinsi Jawa Tengah), Pemerintah Kota Batu (Provinsi Jawa Timur), Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Gianyar (Provinsi Bali).

Cara memperoleh data dilakukan dengan wawancara terstruktur.

Kata kunci: kebijakan pariwisata, pluralisme lokal, negara kesejahteraan

34. PENGEMBANGAN POLA DAN MOTIF BATIK BERBASIS CERITA RAKYAT DAN WAYANG SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN INDUSTRI

Mulyanto, Narsen Afatara, Lili Hartono

Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018

38 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

Tujuan penelitian tahun II ini, adalah memvisualisasikan cerita-cerita rakyat dan cerita wayang sebagai motif batik pada kertas dan selanjutnya dipindahkan pada media kain untuk dibuat produk batik. Penelitian dilakukan di beberapa wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat sebagai produksen batik dan wilayah yang kaya cerita rakyat dengan metode analisis teks, kualitatif deskriptif, dan kaji tindak partisipatif. Metode analisis teks dan kualitatif untuk menggali dan menganalisis cerita rakyat dan wayang. Metode kaji tindak partisipatif untuk memvisualisasikan cerita rakyat dalam wujud gambar sebagai motif batik dan selanjutnya motif tersebut diproduksi sebagai kain batik. Relevansi pola dan motif disesuaikan dengan teknik proses produksi yang digunakan, yaitu teknik tulis, cetak, dan kombinasi. Cerita rakyat digali menggunakan studi pustaka, wawancara, observasi, dan FGD dari tokoh masyarakat, pengusaha batik, dan pendesain motif. Kemudian cerita rakyat terpilih divisualisasikan dalam wujud cerita bergambar sebagi motif batik oleh pendesain motif, dan gambar tersebut diujicoba di perusahaan batik dengan melibatkan secara aktif pengusaha, dan pendesain motif.

Hasil riset diperoleh 20 motif batik bercerita rakyat, yang telah divisualisasikan sebagai motif batik sebanyak 24 motif dan telah dibuat produk batik sebanyak 17 kain batik. Motif batik tersebut yaitu cerita rakyat Baru Klinting, Sintren Cirebon, Bulusan Kudus, Malin Kundang, Sangkuriang, Barongan, Ki Ageng Pandanaran, Pangeran Samodra, Joko Kendil, Joko Tarub, Sunan Kalijago 1, Sunan Kalijaga 2, Panji 1, Panji 2, Damarwulan, Roro Jonggrang, dan cerita Ande-ande Lumut. Cerita rakyat yang telah dibuat menjadi motif batik pola kemeja dan dibuat kemeja lengan pendek yaitu cerita baru Klinting adegan ke-4.

Kata kunci: cerita rakyat, wayang, motif, industri, batik

35. MODEL LEMBAGA MEDIASI PERBANKAN INDEPENDEN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA NASABAH DENGAN BANK

Pujiyono, Jamal Wiwoho

Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018

Akhir-akhir ini sengketa perbankan antara nasabah dengan bank semakin meningkat. Bank Indonesia mencatat dalam kurun waktu enam tahun terakhir, sengketa nasabah dan bank mencapai 1.606 kasus. Mayoritas kasus masih diselesaikan melalui jalur pengadilan yang memakan waktu lama dan tidak efisien. Adapun jalur mediasi yang ditempuh masih belum mempunyai kekuatan hukum mengikat bagi para pihak. Padahal jalur mediasi memiliki banyak kelebihan dibanding penyelesaian melalui pengadilan diantaranya lebih murah, lebih efisen, dan cepat. Akan tetapi cara mediasi belum banyak ditempuh karena belum ada kewajiban dan pedoman pelaksanaan penyelesaian sengketa mediasi. Keputusan mediasi juga kurang kuat karena tidak mampu mengikat kedua belah pihak.

Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan “Model Lembaga Mediasi Perbankan Independen Untuk Meningkatkan Efektivitas Penyelesaian Sengketa Antara Nasabah Dengan Bank”.

Penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D). Model R & D mencakup serangkaian 10 tahap yang harus ditempuh, yaitu “research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation (Borg dan Gall, 1983).

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 39 Kata Kunci : Model, Lembaga Mediasi, Sengketa Perbankan

36. DIVERSIFIKASI EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI AKSELERASI USAHA PERTANIAN BERBASIS POTENSI BIOFARMAKA DI KABUPATEN KLATEN

Sri Marwanti, Retno Tanding Suryandari, Tundjung Wahadi Sutirto

Fakultas Pertanian, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018 Pada tahun ketiga (2018) penelitian mengenai diversifikasi ekonomi masyarakat petani melalui akselerasi usaha pertanian berbasis potensi biofarmaka di Kabupaten Klaten ini pelaksanaanya difokuskan pada perbaikan model yang sudah disusun dan didiseminasikan pada tahun pertama (2017) dan tahun kedua (2017).

Secara umum penelitian ini ditargetkan untuk merumuskan model diversifikasi ekonomi masyarakat petani melalui akselerasi usaha pertanian berbasis potensi biofarmaka di Kabupaten Klaten. Secara khusus, selama jangka waktu tiga tahun, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi potensi biofarmaka yang dapat memberdayakan dan mendiversifikasi perekonomian masyarakat petani di Kabupaten Klaten, (2) mengeksplorasi faktor pendukung dan penghambat pengembangan potensi biofarmaka di Kabupaten Klaten, (3) mengetahui kebutuhan dan ekspektasi masyarakat petani di Kabupaten Klaten terhadap pembangunan sumber daya pertanian berbasis potensi biofarmaka, (4) mengkaji kebijakan Pemerintah Kabupaten Klaten yang berkaitan dengan upaya pengembangan potensi biofarmaka, (5) mengetahui program yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Klaten untuk mendiversifikasi ekonomi masyarakat petani melalui akselerasi usaha pertanian berbasis potensi biofarmaka, (6) merumuskan draf model diversifikasi ekonomi masyarakat petani melalui akselerasi usaha pertanian berbasis potensi biofarmaka di Kabupaten Klaten, dan (7) merumuskan rekomendasi strategi implementasi model diversifikasi ekonomi masyarakat petani melalui akselerasi usaha pertanian berbasis potensi biofarmaka di Kabupaten Klaten.

Data penelitian yang digunakan sebagai landasan untuk memperbaiki model utamanya dikumpulkan melalui diskusi kelompok terarah (FGD/ Focus Group Discussion) dengan melibatkan stakeholders yang diwakili oleh kelompok tani, UKM jamu, LSM, dan pemerintah (asisten PPL) dari jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Klaten. Selain itu perbaikan model juga didukung oleh data pengamatan (observasi) lapangan, wawancara, dan metode simak dokumen (content analysis).

Luaran yang ditargetkan dari seluruh rangkaian penelitian ini adalah: 1) perbaikan model diversifikasi ekonomi masyarakat petani melalui akselerasi usaha pertanian berbasis potensi biofarmaka di Kabupaten Klaten, 2) buku panduan yang memuat metode implementasi model, 3) rekomendasi strategi untuk mendiversifikasi ekonomi masyarakat petani melalui akselerasi usaha pertanian berbasis potensi biofarmaka di Kabupaten Klaten, dan 4) artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi. Sedangkan pada tahun ketiga luaran utama adalah hasil perbaikan model yang dilandasi oleh perkembangan isu dan permasalahan terbaru berkaitan dengan biofarmaka.

Kata kunci: biofarmaka, diversifikasi ekonomi, industri pertanian, masyarakat petani.

40 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

37. MODEL PEMBERDAYAAN SENI BUDAYA KARATON DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP EDUCATIONAL TOURISM DI KOTA SURAKARTA

Suryo Ediyono, Setyo Budi, Sahid Teguh Wibowo

Pusat Javanologi LPPM UNS , Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Strategis Nasional Institusi, 2018

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah merumuskan model yang tepat mengenai pemberdayaan seni budaya Karaton (khususnya warisan luhur Raja-raja) dengan menggunakan konsep educational tourism. Tujuan khusus penelitian ini adalah menemukan model pemberdayaan seni budaya Karaton dan implementasinya dengan menggunakan konsep educational tourism. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap ilmu sosial dan kemanusiaan (social science and humanities) dan dapat dimanfaatkan bagi upaya hilirasasi dari hasil eksplorasi, khususnya pada pemberdayaan seni budaya Karaton. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan wisata dari perpektif pendidikan yang belum begitu banyak dirambah oleh para ilmuan dan pemangku kepentingan. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui penelitian social humaniora dan pendidikan secara bertahap selama 2 (dua) tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (Miles & Huberman, 1984) dan Sutopo (2008). Penggunaan metode kualitatif dipandang tepat karena mampu memberi

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah merumuskan model yang tepat mengenai pemberdayaan seni budaya Karaton (khususnya warisan luhur Raja-raja) dengan menggunakan konsep educational tourism. Tujuan khusus penelitian ini adalah menemukan model pemberdayaan seni budaya Karaton dan implementasinya dengan menggunakan konsep educational tourism. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap ilmu sosial dan kemanusiaan (social science and humanities) dan dapat dimanfaatkan bagi upaya hilirasasi dari hasil eksplorasi, khususnya pada pemberdayaan seni budaya Karaton. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan wisata dari perpektif pendidikan yang belum begitu banyak dirambah oleh para ilmuan dan pemangku kepentingan. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui penelitian social humaniora dan pendidikan secara bertahap selama 2 (dua) tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (Miles & Huberman, 1984) dan Sutopo (2008). Penggunaan metode kualitatif dipandang tepat karena mampu memberi