• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERIAL KATODA BATERAI LITHIUM ION

PENELITIAN BERBASIS KOMPETENSI

MATERIAL KATODA BATERAI LITHIUM ION

Agus Purwanto, Hendri Widiyandari, Arif Jumari

Fakultas Teknik, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Lithium Nickel Cobalt Alumina Oxide (NCA) dengan metode spray pyrolysis. Material NCA merupakan material katoda yang digunakan pada baterai lithium ion yang mempunyai densitas energi tinggi. Baterai jenis ini banyak digunakan pada laptop, kendaraan listrik (mobil listrik TESLA) dan juga sebagai penyimpan energi pada sel surya.

Saat ini, material NCA yang dibuat dipasaran diproduksi dengan cara solid-state method.

Metode ini merupakan metode yang menggunakan energi yang besar untuk pemanasannya, sehingga mempengaruhi harga jual material NCA. Pada baterai lithium ion, harga material katoda menyumbang sekitar 40% dari harga baterai sehingga proses produksi yang murah sangat diinginkan untuk menurunkan harga baterai lithium. Pada penelitian ini diusulkan metode pembuatan NCA dengan menggunakan spray pyrolysis berbantuan api. Metode ini merupakan metode baru yang belum pernah digunakan dalam sintesa NCA. Metode spray pyrolysis berbantuan api merupakan metode yang murah, kontinyu dan mampu menghasilkan partikel dengan karakteristik baik sehingga sangat cocok untuk produksi NCA. Partikel NCA yang diperoleh dikarakterisasi dengan scanning electron microscopy (SEM) dan Xray diffractometer (XRD) untuk mengetahui morfologi dan ukuran kristalnya. Material NCA yang dihasilkan difabrikasi menjadi baterai Lithium ion dan dilakukan pengujian performa baterai dengan menggunakan BST8 SERIES Battery Analyzer. Pada tahap awal, kami melakukan studi pembandingan bahan baku yang ditemukan di pasaran antara lain bahan baku berbasis nitrat dan sulfat. Secara teknis, bahan nitrat lebih mudah diolah namun menghasilkan limbah yang berbahaya sehingga dipilih bahan sulfat yang di treatment menjadi hidroksida dan diolah menjadi berbagai macam prekursor. Melalui proses karakterisasi tiap sampel, dapat disimpulkan semua prekursor memberikan karakteristik NCA yang baik dengan indikasi struktur heksagonal berlapis, kekristalan tinggi, susunan atom rapi, level cation mixing rendah dan morfologi partikel halus berukuran mikron.

11. LAYANAN KOMPREHENSIF BERKESINAMBUNGAN UNTUK PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DENGAN HIV/AIDS BERBASIS COLABORATIVE GOVERNANCE DAN MODAL SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Argyo Demartoto, Bhisma Murti, Siti Zunariyah

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan, menguji dan mengembangkan Model Layanan Komprehensif Berkesinambungan untuk Pemenuhan Hak-Hak Anak Dengan HIV/AIDS Berbasis Colaborative Governance dan Modal Sosial dalam Masyarakat. Hasil penelitian di Tahun-II, merumuskan, menguji dan mengembangkan model Layanan Komprehensif Berkesinambungan untuk Pemenuhan Hak-Hak Anak Dengan HIV/AIDS Berbasis Colaborative Governance dan Modal Sosial dalam masyarakat, Menguji model Layanan Komprehensif Berkesinambungan untuk Pemenuhan Hak-Hak Anak Dengan HIV/AIDS Berbasis Colaborative Governance dan Modal Sosial dalam masyarakat serta Mengembangkan model dalam bentuk buku panduan atau modul sebagai lesson learned bagi Lembaga Pemerintah, Lembaga Non Pemerintah dan stakeholders di daerah lain untuk melakukan Layanan Komprehensif Berkesinambungan untuk

18 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

Pemenuhan Hak-Hak Anak Dengan HIV/AIDS Berbasis Colaborative Governance dan Modal Sosial dalam masyarakat. Output:. Model Layanan Komprehensif Berkesinambungan untuk Pemenuhan Hak-Hak Anak Dengan HIV/AIDS Berbasis Colaborative Governance dan Modal Sosial dalam masyarakat. Desain penelitian yang digunakan pada tahun II yaitu Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD) dan riset aksi (uji coba model). Pengumpulan data dilakukan dengan: observasi, indepth interview, FGD, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif (statistik deskriptif) dan kualitatif (model analisis interaktif). Tahun-III, mengevaluasi output dan impact model, mengembangkan dan menyempurnakan model. Output : hasil evaluasi output dan impact model, serta pengembangan dan penyempurnaan model yang telah diimplementasikan (diuji-cobakan).

Desain penelitian yang digunakan pada tahun III yaitu evaluasi dengan metode comparative before-after. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, indepth interview, FGD, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif (statistik deskriptif) dan kualitatif (model analisis interaktif).

Kata Kunci : Layanan Komprehensif Berkesinambungan, Hak Anak Dengan HIV/AIDS, Colaborative Governance, Modal Sosial

12. FORMAL DEFINITION OF AN ATTRIBUTED PREDICATE-RDF (AP-RDF) AND ITS MIDDLE LAYER TECHNOLOGIES

Dewi Wisnu Wardani, Bambang Harjito

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

AP-RDF (An attributed predicate RDF) sebagai serialisasi baru dari data model RDF telah terbukti dapat menyajikan data yang komplek dengan efisien serta memberikan kontribusi dalam proses temu balik informasi dalam sudut pandang teknologi dari the Semantic Web. Secara ringkas, konsep dari AP-RDF telah memberikan kontribusi baru di lower layer dari teknologi Semantic Web. Sebagai konsep data model yang baru, maka implikasi teknologi ini di layer di atasnya (middle layer) harus dipelajari dan disajikan secara formal. Sebagai contoh, metode indexing baru, reasoning dan proses axiom nya. Tantangan terapan yang menggunakan teknologi di middle layer juga menjadi salah satu gap teknologi dari riset saat ini. Inilah yang menjadi tujuan jangka panjang dari penelitian ini. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah memberikan definisi semantik dan dafinisi formal dari model AP-RDF.

AP-RDF diformulasikan dengan menggunakan pendekatan graph, oleh karena itu, metode yang diambil dalam penelitian ini pun adalah metode berbasis graph. Secara singkat, penyempurnaan definisi dari teknologi lower layer yang menggunakan data model AP-RDF serta teknologi di middle layer serta penerapannya akan mengambil manfaat dari teknologi graph.

Hasil dari penelitian ini diharapkan serialisasi baru sekaligus formal definisi yang telah akan diberikan dapat memberikan cara baru yang lebih efektif dalam knowledge representation.

Untuk selanjutnya, tentu model baru di lower layer technology akan berpengaruh di layer berikutnya. Hal ini sekaligus mempengaruhi cara kerja di berbagai bidang terapan knowledge management.

Di tahun pertama, langkah kerja dari penelitian ini dimulai dengan studi literature untuk memberikan definisi formal sekaligus semantik dari AP-RDF. Definisi formal dan semantik

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 19 diberikan untuk memastikan teknologi di middle layer konsisten sekaligus memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh W3C. Tahap kedua di tahun kedua, semua definisi dasar secara empiris akan dibuktikan dengan eksperimen dasar. Di tahun ketiga, akan dipelajari implikasi dari konsep dasar di lower layer pada middle layer, terkhusus di dalam proses reasoning.

Kata kunci: semantic web, RDF, AP-RDF, modeling, graph

13. PERANAN “SI BAWOR” DALAM PERAKITAN VARIETAS DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DAN KONSERVASI LAHAN RAWAN LONGSOR DI GUNUNGPATI SEMARANG

Endang Yuniastuti, Nandariyah, Sukaya

Fakultas Pertanian, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

Penelitian tentang durian ini sudah mulai dilakukan sejak tahun 2008 dan terus diteliti hingga sekarang. Tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara.

Daerah pertumbuhan sudah menyebar ke beberapa negara tropis seperti, Thailand, Indonesia, Malaysia, Pilipina dan Myanmar. Di antara buah-buahan tropis lainnya, bagi orang Asia, Eropa dan Amerika buah durian dianggap sebagai buah yang paling eksotik dan enak rasanya dengan aroma yang khas sehingga disebut sebagai ”King of Fruit”.

Durian memiliki sistem perakaran serabut, tetapi sangat panjang hingga mencapai enam meter atau lebih, pertumbuhan akar berada dalam suatu lapisan tanah dengan kedalaman tertentu.

Perakaran pada tanaman durian cukup dalam dan bermanfaat untuk menjaga stabilitas tanah dari erosi permukaan. Sesudah fase perpanjangan akar berhenti, lalu terbentuk banyak akar cabang, yang terus memanjang mencari air tanah. Keadaan yang seperti ini sangatlah menguntungkan jika tanaman durian dimanfaatkan juga sebagai tanaman konservasi (Yuniastuti, 2009).

Tujuan kegiatan penelitian adalah untuk melakukan pengelolaan, mengembangkan dan meningkatkan potensi kebun plasma nutfah durian yang ada di kawasan Gunungpati kabupaten Semarang. Sistem Bawor dengan menggabungkan beberapa batang bawah sehingga terbentuk lima kaki akan semakin memperkuat fungsi tanaman durian sebagai tanaman konservasi dengan beberapa lapisan tanah yang dibentuk dari lima kaki batang bawah. Sekain itu sistem bawor akan menjawab permasalahan yang berkaitan dengan rasa durian daerah gunung pati yang mengalami perubahan dari manis menjadi hambar. Dengan sistem bawor unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman durian akan terpenuhi karena dibantu dengan lima batang bawah yang dirakit menjadi satu jenis baru yang unggul.

Kegiatan ini juga untuk menjalin kerjasama antara perguruan tinggi, mitra, pemerintah daerah, dan instansi terkait untuk mengelola dan memanfaatkan durian sebagai komoditas yang dapat mendatangkan devisa bagi pemerintah daerah, meningkatkan pendapatan mitra dan masyarakat setempat, menyediakan tempat pendidikan dan pelatihan budidaya tanaman durian, serta ikut melestarikan lingkungan yang rawan longsor dengan penanaman tanaman durian sebagai tanaman konservasi.

Kegiatan penelitian dibagi 3 tahapan dalam 3 tahun yaitu tahun kedua (2018) kegiatan penelitian difokuskan untuk melakukan percepatan bibit bawor dengan membuat 5 kaki dengan perlakuan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan pemakaian pupuk organik. Akhir tahun kedua diharapkan sudah mendapatkan bibit durian sistem bawor yang siap untuk peremajaan kebun dan pengambilan

20 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

data untuk melengkapi diskripsi jenis durian baru yang dibutuhkan dalam PVT. Selain itu pada tahun keduakegiatan diarahkan untuk pembuatan plot projek kebun koleksi plasma nutfah sebagai kebun agrowisata yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan pendidikan (outbond) atau pelatihan budidaya tanaman durian.

Dimana penelitian yang sudah dilakukan pada tahun pertama (2017) difokuskan pada kegiatan perakitan varietas baru dengan sistem Bawor, sehingga pada akhir tahun pertama sudah diperoleh bibit Bawor dengan nama varietas baru yang siap didaftarkan (PVT). Pembibitan untuk persiapan batang bawah pada sistem Bawor sudah dilakukan, sehingga tahun 2017 sudah bisa dilakukan perakitan. Inventarisasi dan diskripsi bibit durian yang dihasilkan menjadi lima kaki perlu dilakukan pengamatan dalam hal pertumbuhan setelah bawor dan kesesuaian system Bawor yang dilakukan. Hal ini merupakan evaluasi tahap pertama.

Tahun ketiga (2019) penataan kebun dengan memperhatikan lanskap dan tektur tanah serta bibit yang unggul menjadikan kebun durian sebagai kebun koleksi plasma nutfah durian dari berbagai varietas local maupun introduksi. Diharapkan akhir kegiatan penelitian tahun ketiga menjadikan kebun durian memiliki nilai ekonomi, ekologi dan edukasi.

Kata kunci: Durio zibenthinus Murr., sistem Bawor. konservasi lahan, plasma nutfah

14. POLIMORFISME RS9264942, KOINFEKSI TOXOPLASMA DAN TTV PASIEN HIV SUKU JAWA

Hartono, Mohammad Fanani, Yulia Sari

Fakultas Kedokteran, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018 Peneliti tergabung dalam grup riset A-IGIC di UNS yang kegiatannya antara lain melakukan studi epidemiologi molekuler terkait HIV (Human Immunodeficiency Virus)/ AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan koinfeksinya, dengan mengumpulkan data klinis-epidemiologis dan sampel darah dari berbagai komunitas risiko tinggi dan dari pasien HIV anak di Jawa Tengah. Sampel darah tersebut tidak hanya digunakan untuk pemeriksaan HIV namun juga digunakan untuk pemeriksaaan koefisien patogen lainnya, sistem imun pasien, dan polimorfinisme terkait imun pasien. Laporan ini ditujukan untuk melaporkan polimorfisme rs9264942 dari sampel yang dimiliki, yang dikaitkan dengan data epidemiologi-klinis-koinfeksi yang sudah dimiliki grup riset A-IGIC, terutama dikaitkan dengan koinfeksi toxoplasma dan TTV.

Semua sampel darah yang dimiliki grup riset A-IGIC, baik yang HIV positif maupun yang negatif, pasien dewasa maupun anak, diperiksa dengan pemeriksaan berbasis PCR untuk mengetahui status polimorfisme rs9264942. Data status polimorfisme tersebut dianalisis secara komprehensif dengan semua data yang sudah dimiliki grup riset A-IGIC, terutama yang terkait koinfeksi toxoplasma dan TTV. Hasil analisis ini sangat penting dalam pengembangan kit diagnosis dan vaksin berbasis genomik lokal di Indonesia.

15. PENGEMBANGAN MODEL STANDAR MANAJEMEN PENDIDIKAN RESPONSIF GENDER UNTUK MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP REMAJA MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, Rino A. Nugroho, Yusuf Kurniawan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 21 Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah tersusunnya model standar manajemen pendidikan responsif gender berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap remaja SMA dan SMK, yang dituangkan dalam buku dua bahasa yang terindex Internasional dan artikel ilmiah pada jurnal bereputasi internasioanl. Penelitian ini terbagi dalam tiga tahap, mulai tahun 2018, 2019 dan 2020.

Penelitian tahun ke-1 (tahun 2018) bertujuan untuk: (1) menganalisis persepsi peserta didik lakilaki

dan perempuan pada SMA dan SMK tentang lingkup tindakan kekerasan seksual pada remaja;

(2)

mengeksplorasi tingkat keberanian peserta didik laki-laki dan perempuan pada SMA dan SMK untuk

melakukan atau menolak kekerasan seksual pada remaja; (3) menguji perbedaan persepsi peserta didik laki-laki dan perempuan pada SMA dan SMK tentang lingkup tindak kekerasan terhadap remaja; (4) menguji perbedaan tingkat keberanian peserta didik didik laki-laki dan perempuan SMA dan SMK untuk melakukan atau menolak kekerasan seksual pada remaja.

Penelitian tahun ke-2 (tahun 2019) bertujuan untuk: (1) mengekplorasi faktor pendorong peserta didik laki-laki dan perempuan pada SMA dan SMK melakukan atau menolak tindakan kekerasan seksual pada remaja; (2) menguji perbedaan faktor penghambat peserta didik laki-laki dan perempuan pada SMA dan SMK melakukan atau menolak tindakan kekerasan seksual pada remaja (3) menganalisis komponenkomponen standar manajemen pendidikan yang dapat digunakan sebagai dasar pijakan dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual di sekolah.

Penelitian pada tahun ke-3 (tahun 2020) bertujuan untuk (1) merumuskan model standar manajemen pendidikan untuk mencegah kekerasan seksual pada remaja berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK); (2) menguji model standar manajemen pendidikan untuk mencegah kekerasan seksual pada remaja berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Penelitian ini dilakukan di tujuh kabupaten kota di eks Karesidenan Surakarta (Wilayah Subosukowonosraten), mencakup Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten dengan pertimbangan mempunyai indeks kesetaraan gender tertinggi dan terendah di Jawa Tengah. Dua sekolah di setiap Kabupaten Kota dipilih berdasarkan pertimbangan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Responden penelitian sebanyak 719 orang, terdiri atas Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Pendidik, Orang Tua dan murid.

Data penelitian dikumpulkan melalui survei. Selain itu, dilakukan observasi lapangan, wawancara, diskusi

kelompok terarah, serta metode simak dokumen. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Mann-Whitney U dan uji Z dua sisi.

Luaran yang sudah dihasilkan pada tahun ke-1dari penelitian ini adalah: (1) Artikel ilmiah pada jurnal bereputasi internasional terindex scopus (Accepted pada jurnal terindex scopus Q3“

Journal of Social Sciences and Humanities (JSSH)-Pertanika”); (2) Pemakalah dalam temu ilmiah konferensi internasional “Conference International 5th UPI International Conference on Technical and Vocational Education and Training; (3) Buku Ajar “Strategi Mencegah Kekerasan Seksual pada Remaja SMA dan SMK Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi” (Sudah diproses oleh UNS Press untuk mendapatkan ISBN); (4) Rekayasa Sosial berupa: Produk “Policy Brief“

berjudul “Stop Kekerasan Seksual pada Remaja” dikirim ke BP2MK wilayah III Surakarta dan dididistribusikan ke SMA dan SMK se-eks Karesidenan Surakarta, serta Produk KIE (Komunikasi,

22 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

Informasi dan Edukasi) berjudul “Kekerasan Seksual pada Remaja” berupa Video untuk dipasang di You Tube dengan Link https://youtu.be/DryaaSJbAms (Semua luaran penelitian terlampir).

Kata Kunci: kekerasan seksual, manajemen pendidikan, responsif gender, standar pendidikan.

16. DESAIN PRIMER SPESIFIK DARI DNA MITOKONDRIA 12S rRNA UNTUK DETEKSI SPESIES YANG DILARANG DALAM ISLAM PADA PRODUK OLAHAN DAGING

Muhammad Cahyadi, Ahmad Pramono, Zakaria Husein Abdurrahman

Fakultas Pertanian, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

Teknik polymerase chain reaction (PCR) merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi spesies pada daging dan produk olahannya. Amplifikasi DNA dengan PCR membutuhkan sepasang primer (forward dan reverse) yang sangat spesifik untuk membatasi daerah yang ingin diamplifikasi. Desain primer spesifik untuk mendeteksi spesies dapat menggunakan DNA mitokondria bagian 12S rRNA yang diturunkan secara maternal, memiliki copy genome yang banyak, dan memiliki variasi yang tinggi antar spesies. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh primer spesifik yang dapat membedakan spesies yang dilarang dalam Islam pada produk daging menggunakan marker genetik DNA mitokondria bagian 12S rRNA dan mengaplikasikan primer tersebut secara in vitro dengan PCR. Desain primer akan dilakukan menggunakan program Primer3 menggunakan sekuen referensi yang diperoleh dari halaman National Center for Biotechnology Information (NCBI). Speseis hewan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sapi, ayam, babi, anjing, dan tikus. Kandidat primer spesifik dari mt-DNA gen 12S rRNA untuk masing-masing spesies akan disejajarkan dan di-BLAST menggunakan software NCBI dan ClustalW. Kandidat primer harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu (1) ukuran produk PCR harus berbeda 100 bp, (2) memiliki kesamaan pada bagian forward atau reverse primer, dan (3) tidak terjadi miss priming dan/atau dimer primer pada saat analisis PCR secara in vitro. Produk PCR selanjutnya disequensing menggunakan jasa sequencing dari PT. Genetika Science dan disejajarkan dengan sekuen referensi untuk mengetahui kebenaran bagian gen 12S rRNA yang diamplifikasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh primer spesifik yang dapat membedakan spesies yang dilarang oleh Islam pada produk daging dan olahannya, sehingga konsumen terhindar dari bahan makanan yang dilarang untuk dikonsumsi.

Kata kunci: Daging, Desain primer, Deteksi spesies, 12S rRNA

17. OPTIMALISASI PENGGUNAAN ENERGI DALAM PROSES PENGEREMAN KENDARAAN HYBRID MENGGUNAKAN KOMBINASI REGENERATIVE DAN EDDY CUR

Muhammad Nizam, Inayati

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

Proses pengereman diberikan kepada sebuah kendaraan yang melaju untuk mengatur kecepatan dan untuk menjaga keamanan. Proses pengereman mekanis masih banyak dilakukan karena tidak membutuhkan tekologi dan banyak diminati. Dengan teknologi kendaraan moderen, penggunaan energi listrik dapat menjadi salah satu mekanisme untuk membantu sistem pengereman. Energi yang terbuang dalam dalam proses pengereman konvensional

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 23 berupa panas. Eddy current break adalah pengereman dengan memanfaatkan prinsip arus eddy, yang sistem kelistrikannya dihasilkan dari konversi energy mekanis ke dalam energi listrik yang disimpan untuk digunakan pada saat dibutuhkan (regenerative break). Tujuan akan menghasilkan pembuatan sistem control yang mengkombinakasikan regenerative dan eddy current untuk meminimalisir energi yang terbuang akibat pengereman. Dalam penelitian ini, sistem yang akan dibuat menggunakan penyimpan sementara menggunakan kombinasi super kapasitor baterai. Tahapan penelitian dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan dalam tiga tahun. Tahap pertama difokuskan pada analisis nmeris dan simulasi untuk menentukan ukuran serta kapasitas masing-masing komponen yang diperlukan. Tahap kedua adalah pengujian unjuk kerja dan optimalisasi sistem pengereman stasioner dari sistem pengereman. Tahap ketiga adalah pengujian dinamis pengereman. Di akhir ketiga diharapkan ada purwarupa sistem pengereman kendaraan hybrid dengan menggunggunakan sistem eddy current dan regenerative break.

Kata kunci: pengereman kendaraan, eddy current, manajemen energi, super kapasitor

18. AKTUALISASI NILAI-NILAI TIONGHOA DALAM MOTIF BATIK LASEM

Nanang Rizali, Andrik Purwasito

Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Berbasis Kompetensi, 2018

Batik adalah karya luhur bangsa Indonesia yang berterima di hampir semua lapisan masyarakat.

Batk tidak hanya di Jawa tetapi sudah menyebar ke Nusantara dengan berbagai corak, ragam dan idiologi. Salah satu batik yang saat ini masih eksis adalah batik Lasem atau batik China. Batik ini berkembang di kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dan dikembangkan oleh orang-orang keturunan China yang sudah sejak zaman Majapahit bermukim di Lasem.

Motif batik Lasem mengandung nilai-nilai tradisi Tionghoa yang berpadu dengan tradisi tempatan. Tujuan khusus penelitian ini ialah mendeskripsikan motif batik yang mengandung budaya Tionghoa yang teraktualisasi dalam motif batik Lasem serta menggali makna dan fungsinya dalam tata pergaulan sebagai potensi bangsa yang bernilai. Dewasa ini motif batik Lasem menjadi pilihan desainer nasional sebagai salah satu bahan sumber inspirasi untuk membuat gaun-gaun yang indah.

Filosofisasi Liong dalam Batik Lasem tidak bisa dipungkiri. Selain sarat nilai seni yang tinggi, Batik Lasem Naga dapat diintepretasikan sebagai refleksi harapan-harapan mulia, serta simbolisasi perjalanan spiritualisme. Dalam tradisi Cina, Naga berkaitan erat dengan sumber kekuatan alam.

Wajar jika akhirnya Sang Naga selalu melambangkan kekuatan alam yang mahadahsyat layaknya angin taufan. Tidak hanya itu, Naga juga dipersonifikasi sebagai penjelmaan roh orang suci yang belum bisa masuk surga. Roh orang suci menjelma menjadi Naga kecil yang masuk ke bumi untuk tidur dan meditasi dalam waktu lama. Setelah tubuh tumbuh membesar, Naga bangun, bangkit dan akhirnya terbang ke surga.

Penelitian ini dirancang selama 3 tahun dengan target sebagai berikut: tahun I menghasilkan deskripsi dengan motif-motif batik Lasem yang mengaaktualisasi budaya Tionghoa, tahun II Menghasilkan deskripsi tentang makna-makna motif tersebut menurut tradisi Tioanghoa dan tradisi Jawa, tahun III Mencari alternatif pengembangan batik Lasem.

24 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

Metode yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan tersebut ialah sesuai dengan tahapan

Metode yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan tersebut ialah sesuai dengan tahapan