• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

98 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 99 91. OPTIMASI DENSITAS KANDANG DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PUYUH PETELUR

(Coturnix coturnix japonica) MELALUI SUPLEMENTASI OSMOLIT ORGANIK DAN ANTISTRES SERTA PENGATURAN KANDUNGAN NUTRIEN PAKAN

Adi Ratriyanto

Fakultas Pertanian, Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi, 2018

Pemeliharaan puyuh petelur yang dilakukan secara koloni memerlukan pengaturan densitas (kepadatan) kandang secara tepat agar dapat menghasilkan performa yang optimal. Oleh karena itu diperlukan suplementasi bahan aditif untuk mengoptimalkan densitas kendang sehingga tidak terjadi penurunan performa ternak. Betain berfungsi sebagai osmolit organik diharapkan dapat mengatasi kondisi suboptimal sehingga fungsi-fungsi sel di dalam tubuh tidak terganggu.

Sementara itu, silica+ dapat mengoptimalkan pencernaan dan absorpsi nutrien dan diharapkan dapat mengatasi cekaman densitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji suplementasi betain dan silica+ pada puyuh yang dipelihara dengan densitas optimal. Pada penelitian tahun pertama diperoleh kepadatan optimal 50 ekor/m2 yang akan digunakan pada tahun kedua. Penelitian tahun kedua,digunakan kandang dengan luas 0,4 m2 yang diisi 20 ekor per unit kandang (densitas 50 ekor/m2). Kandungan energi metabolis dalam ransum diatur sebesar 2.800 kcal/kg dan protein 20%. Ransum yang diujikan adalah ransum basal, ransum basal disuplementasi silica+ 200 ppm, ransum basal disuplementasi silica+ 200 ppm dan betain 0,06%, serta ransum basal disuplementasi silica+ 200 ppm dan betain 0,12%. Pada setiap perlakuan ransum dilakukan 10 kali ulangan, sehingga jumlah puyuh yang digunakan adalah 800 ekor. Pakan diintroduksikan pada puyuh untuk uji perkembangan folikel, kecernaan nutrien, profil darah, performa produksi, efisiensi penggunaan nutrien dan kualitas telur. Uji kecernaan nutrien in vivo menggunakan 80 ekor puyuh dengan metode total koleksi untuk mengamati kecernaan bahan kering, bahan organik, protein, lemak, serat kasar, abu dan ekstrak tanpa nitrogen. Uji performa produksi dilakukan selama 3 periode dengan setiap periode selama 28 hari. Uji performa produksi menggunakan 800 ekor puyuh untuk mengamati konsumsi pakan, produksi telur, berat telur, efisiensi pakan, efisiensi penggunaan protein dan mortalitas serta kualitas telur. Uji kualitas telur dilakukan pada secara berturut-turut pada 3 hari terakhir setiap periode. Kualitas telur yang diamati meliputi persentase berat yolk, persentase berat albumen terhadap berat telur, nilai Haugh Unit, berat dan tebal kerabang telur. Suplementasi betain serta kombinasi betain dan silica menghasilkan performa produksi, bobot telur dan efisiensi pakan yang lebih baik daripada

tanpa suplementasi. Suplementasi betain serta kombinasi betain dan silica menghasilkan kualitas fisik telur yang lebih baik daripada tanpa suplementasi. Kecernaan nutrien tidak dipengaruhi oleh suplementasi.

Kata kunci: puyuh, densitas kandang, betain, silica+

92. Kajian Aktivitas Nanoemulsi Minyak Tulang Sidat (Anguilla spp.) dalam Pengembangan Agen Antihiperlipidemi dan Antihipertensi (Uji Praklinik Obat Berbahan Dasar Produk Terbuang dengan Potensi Handal)

Agung Budiharjo

Fakultas MIPA, Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Terapan Perguruan Tinggi, 2018

100 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

Tulang sidat (Anguilla spp.) merupakan limbah industri pengolahan sidat yang memiliki banyak kandungan nutrisi di dalamnya. Protein tulang sidat sebagian besar terdiri atas protein kolagen.

Tulang sidat dapat digunakan untuk memproduksi ekstrak kolagen, oligopeptida, elemen kartilago, dan minyak tulang ikan. Minyak ikan merupakan sumber asam lemak n-3 (n-3 FAs) yang baik, khususnya adalah DHA dan EPA. Omega-3 dari DHA dan EPA merupakan asam lemak yang berguna dalam mengatasi tingginya kolesterol, menurunkan risiko jantung koroner, menurunkan aktivitas kanker, dan meningkatkan sistem kekebalan serta kemampuan belajar.

Kandungan asam lemak dalam tulang ikan sidat segar adalah 24,48% Saturated Fatty Acid (SFA);

32,00% Mono Unsaturated Fatty Acid (MUFA); dan 15,88% Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan 5,10% Docosahexaenoic acid (DHA) dan 1,56% Eicosapentaenoic acid (EPA) sedangkan kandungan asam lemak dari minyak tulang ikannya adalah 19,87% SFA; 25,40% MUFA; dan 13,84% PUFA dengan 4,48% DHA dan 1,57% EPA.

Penelitian dengan menggunakan bahan alam yang terkandung dalam tulang sidat yang diperoleh dari limbah industri pengolahan sidat di Surakarta. Selama 2 tahun akan dilakukan pencapaian tujuan secara bertahap. Tahapan penelitian yang akan dilaksanakan berdasar skim PUPT pada tahun pertama (I) meliputi : pengujian optimasi formulasi sediaan minyak tulang sidat yang dibuat dengan nanoteknologi melalui Self Nanoemusifying Drug Delivery System (SNEEDS), kajian aktivitas antihiperlipidemia dengan hewan uji (in vivo) setelah pemberian sediaan nanoemulsi minyak tulang sidat dengan melakukan pengamatan terhadap kadar lemak darah seperti kadar trigliserida total, LDL dan HDL serta pengujian aktivitas antihipertensi dengan melihat parameter tekanan darah sistolik dan diastoliknya. Target luaran tahun pertama adalah publikasi pada jurnal Internasional. Pada tahun kedua (II) penelitian akan dilakukan dengan pengujian toksisitas akut dan subkronis untuk melihat profil gejala toksik yang ditimbulkan setelah pemberian sediaan nanoemulsi minyak tulang sidat melalui pengamatan nilai LD50, gejala toksik, pengamatan efek toksik, dan analisa histopatologi organ hepar, ginjal dan limpa. Penelitian juga dilanjutkan dengan pembuatan bioproduk berupa food supplement minyak dari tulang sidat yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai bagian akhir dari proses penelitian tahun ke II. Target luaran tahun kedua adalah publikasi pada jurnal Internasional dan pendaftaran paten produk.

Kata kunci : tulang sidat, asam lemak, SNEEDS, antihiperlipidemi, antihipertensi

93. REKAYASA MODEL TULANGAN BAMBU TAKIKAN SEBAGAIPENGGANTI TULANGAN BAJA PADA APLIKASI STRUKTUR BALOK BANGUNAN

Agus Parwito Rahmadi

Fakultas Teknik, Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi, 2018

Bambu dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tulangan material baja dalam beton bertulang untuk pekerjaan konstruksi bangunan dikarenakan sifat nya yang murah dan mudah didapat di negara tropis seperti Indonesia. Penggunakan bambu sebagai tulangan ini dilakukan dengan membuat takikan pada bagian sisi kemudian tulangan bambu dirangkai dan dibuat sebagai tulangan dalam balok beton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kapasitas lentur balok beton bertulangan bambu Petung posisi vertikal vertikal takikan tipe U lebar takikan 1 dan 2 cm dengan jarak takikan 10 cm dan dibandingkan dengan balok bertulang baja polos diameter 8 mm. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah balok berdimensi 1700 mm x 150 mm x 110 mm dengan tulangan bambu takikan 1cm sejumlah 6 balok, dengan tulangan bambu takikan 2 cm sejumlah 6 balok dan dengan tulangan baja sejumlah 6 balok. Mutu beton

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 101 yang direncanakan adalah fc’ = 17 MPa. Uji lentur dilaksanakan pada umur 28 hari dengan metode third point loading. Dari hasil pengujian kapasitas lentur, balok beton dengan tulangan bambu takikan 1 cm memiliki kapasitas lentur setara dengan 49,88% terhadap balok beton tulangan baja. Dan balok beton dengan tulangan bambu takikan 2 cm memiliki kapasitas lentur setara dengan 62,59% terhadap balok beton tulangan baja. Sebagian besar pola keruntuhan pada balok beton tulangan bambu berada di 1/3 bentang tengah, yang berarti termasuk dalam kategori keruntuhan lentur.

Kata Kunci: kapasitas lentur, beton tulangan bambu, takikan

94. PENGEMBANGAN POTENSI PADI ORGANIK BERWAWASAN HULU-HILIR SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI PEDESAAN MENUJU PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL BERKELANJUTAN

Bambang Pujiasmanto

Fakultas Pertanian, Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi, 2018

Dalam jangka panjang penelitian tentang “Pengembangan Potensi Padi Organik Berwawasan Hulu-Hilir Sebagai Penggerak Ekonomi Pedesaan Menuju Pembangunan Pertanian Nasional Berkelanjutan” ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, mendukung pembangunan pola hidup sehat masyarakat dengan mengkonsumsi hasil pertanian organik, dan menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan menuju pembangunan pertanian nasional berkelanjutan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kontribusi produksi padi organik terhadap perekonomian masyarakat petani dan pembangunan perekonomian daerah, (2) mengetahui kualitas padi organik yang selama ini telah dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Klaten, (3) mengkaji mekanisme dan jaringan pemasaran padi organik yang dihasilkan oleh petani di Kabupaten Klaten, (4) mengeksplorasi hambatan baik yang berkaitan dengan sektor hulu (peningkatan kualitas produk dan pemberdayaan petani padi organik) maupun sektor hilir (pemasaran padi organik), (5) menyusun rekomendasi strategi peningkatan kualitas padi organik di Kabupaten Klaten, (6) merumuskan model pemberdayaan petani padi organik di Kabupaten Klaten untuk menjaga kesinambungan pasokan (supply) dan kualitas produk, dan (7) menyusun rekomendasi strategi pemasaran padi organik yang efektif untuk meningkatkan penjualan produk padi organik Kabupaten Klaten (8) mempublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Internasional City, Culture and Society Journal ISSN: 1877-9166, Scopus Elsevier http://www.journals.elsevier.com/city-culture-and-society, dengan SCImago Journal Rank (SJR): 0.302; Source Normalized Impact per Paper (SNIP): 0.872. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data

penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, yang meliputi pengamatan (observasi) lapangan, wawancara, diskusi kelompok terarah (FGD/Focus Group Discussion), survey, dan metode simak dokumen (content analysis). Data akan dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif (Miles & Huberman, 1984), analisis supply-demand, dan analisis laboratorium. Penelitian Tahun pertama telah menghasilkan model pemberdayaan petani padi organik di Kabupaten Klaten yang disebut dengan “Model Keseimbangan Hulu Hilir (MKH2)”

menggarisbawahi pentingnya mewujudkan sektor produksi yang senantiasa berpijak pada prinsip pertanian organik dan sektor pasar yang senantiasa dibangun melalui pembentukan mindset konsumen tentang pola hidup sehat. Model pemberdayaan petani padi organik dititikberatkan pada pengubahan pola pikir (mindset change) dalam rangka menciptakan harga produk yang lebih tinggi sehingga memberikan keuntungan yang lebih memadai. Disamping itu

102 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

model pemberdayaan petani padi organik di Kabupaten Klaten ini juga diarahkan untuk menjaga kesinambungan pasokan (supply) dan kualitas produk Hasil atau luaran yang ditargetkan dari penelitian ini adalah: (1) model pemberdayaan petani padi organik di Kabupaten Klaten untuk menjaga kesinambungan pasokan (supply) dan kualitas produk, (2) strategi peningkatan kualitas padi organik di Kabupaten Klaten, (3) strategi pemasaran padi organik yang efektif untuk meningkatkan penjualan produk padi organik Kabupaten Klaten, (4) artikel ilmiah pada jurnal Internasional terindex Scopus.

Kata Kunci: ekonomi pedesaan, hulu-hilir, padi organik, pembangunan pertanian berkelanjutan

95. NANO PARTIKEL MAGNETIK HASIL SINTESIS PASIR BESI BENGAWAN SOLO

Budi Purnama

Fakultas MIPA, Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Terapan Perguruan Tinggi, 2018

Nano partikel magnetik adalah kata kunci aplikasi beragam devais elektronika modern, mencakup sebagai media perekaman hingga sebagai kontras agen pada MRI. Pada usul pengembangan ini akan dikaji potensi pasir besi bengawan Solo sebagai bahan dasar nano partikel magnetik seperti nano partikel cobalt ferrite. Target khusus yang hendak dicapai pada usul penelitian ini adalah diperoleh metode fabrikasi untuk memproduksi nano partikel magnetik dari pasir besi Bengawan Solo. Keberhasilan pemenuhan target ini akan membuka potensi sumber daya alam yang selama ini terbaikan. Prosedur eksperimen yang diusulkan untuk dilakukan pada proposal penelitian ini adalah identifikasi awal kuantitas fisis kandungan pasir besi daerah aliran sungai Bengawan Solo, baik dengan pengukuran insitu suseptibilitas dengan Bartington MS2 maupun analisis standar laboratorium. Prosedur tahapan pemurnian dan sintesis pasir besi bengawan Solo yang diduga mengandung nano partikel magnetik merupakan langkah berikutnya. Karakterisasi unsur terkandung dilakukan menggunakan XRF(x-ray fluorosence) dan atau/EDS(energy dispersive x-ray spectroscopy), sedangkan analisis senyawa yang terbentuk diprediksi dengan analisis FTIR (fourier transform infrared spectroscopy) dan difraksi sinarx (x-ray diffraction, XRD). (ii) Sintesis pasir besi alam bengawan Solo dengan metode kopresipitasi yang disetarakan dan dilanjutkan treatment thermal pada kondisi atmosfer merupakan tahapan berikutnya. Bagian prosedur ini merupakan sumbangan original pada usulan penelitian ini. Selain itu, pada tahapan ini upaya optimalisasi dievaluasi ketergantungan ukuran nano partikel magnetik dengan variabel-variabel fisis. Selebihnya tahapan modifikasi produk dengan teknik melt arc dalam wujud bulk. Dan akhirnya (iii) karakterisasi fisis sampel nano partikel magnetik yang diperoleh. Struktur kristal dan perkiraan ukuran kristalin dianalis menggunakan diraksi sinar-x. Sedangkan karakteristik magnetik dilakukan dengan vibrating sample magnetometer (VSM). Sedangkan untuk konfirmasi nano partikel magnetik yang terbentuk digunakan scanning electron microscopy (SEM) dan/atau transmission electron microscopy (TEM). Keseluruhan prosedur eksperimen yang tertuang pada paragraf sebelumnya diusulkan akan dilakukan dalam tiga tahun. Pada tahapan tahun pertama, pemetaan earth-resource berbasis pengukuran insitu magnetic suseptibility system merupakan aktivitas penelitian fundamental pertama yang dilakukan. Selanjutnya fokus pada klarifikasi metode fabrikasi (metode ko-presipitasi yang disetarakan) untuk sintesis nano partikel magnetik plus treatment thermal. Modifikasi prosedur treatment thermal merupakan langkah optimasi untuk memperoleh nano partikel magnetik dari pasir besi bengawan Solo. Prosedur sintesis dengan ko-presipitasi berbasis bahan-bahan standar laboratorium adalah sebagai acuan prosedur baku.

Selebihnya adalah inisiasi produk dengan teknik melt arc untuk memperoleh fase bulk. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, VSM dan SEM/TEM. Tahapan tahun kedua

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 103 lebih menekankan pada optimasi parameter sintesis serta heat treatment. Parameter terkait meliputi molaritas, modifikasi heat treatment, dan modifikasi pemilihan suhu tinggi. Dengan menggunakan parameter optimum yang diperoleh pada tahapan sebelumnya, dilakukan sintesis nano partikel magnetik bahan dasar pasir besi sungai bengawan Solo, mengakhiri rangkaian penelitian tahapan tahun ketiga.

Kata kunci: nano partikel, cobalt ferrite, ko-presipitasi, pasir besi, bengawan Solo

96. SINTESIS POLIMER EUGENOL TERSAMBUNGSILANG SEBAGAI ANTIBAKTERI PEMBERSIH TANGAN (HAND SANITIZER)

Desi Suci Handayani

Fakultas MIPA, Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Terapan Perguruan Tinggi, 2018

Penelitian ini diusulkan dengan tujuan melakukan sintesis polimer eugenol yang tersambungsilangkan dengan bahan dasar eugenol dari minyak cengkeh. Polimer eugenol tersambungsilangkan ini akan dimanfaatkan sebagai antibakteri pembersih tangan baik dalam bentuk sediaan maupun zat aktif murni. Pada tahun pertama dilakukan sintesis polimer eugenol tersambungsilangkan dibuat dua variasi agent crosslinkernya, yaitu N,N’-Methylenebisacrylamide (MBA) dan Lauryl methacrylate (LMA). Proses polimerisasi di lakukan pada suhu kamar dibawah kondisi nitrogen atmosfer dan katalis H2SO4. Analisis struktur hasil sintesis ditentukan dengan FTIR dan NMR (H dan C). Adapun karakterisasi meliputi penentuan titik leleh, berat molekul polimer relatif ditentukan dengan metoda viskometri, morfologi adsorben dengan analisis SEM dan penentuan luas permukaan dengan SAA. Pada tahun kedua dilakukan uji aktivitas antibakteri senyawa polieugenol dan Kopoli-(eugenol-N,N’-metilen bis(akrilamida)) dalam bentuk bahan aktif dan gel sediaan terhadap bakteri Staphylococcus aureus (ATCC 25923) dan Escherichia coli (ATCC 25922). Pengujian aktivitas antibakteri polieugenol dalam bentuk bahan aktif dengan variasi konsentrasi 0,0025 g/mL, 0,005g/mL, 0,01 g/mL, 0,02 g/mL, dan 0,04 g/mL dan gel sediaan dengan variasi konsentrasi 0,01 g/mL, 0,02 g/mL, dan 0,04 g/mL. Uji aktivitas antbakteri menggunakan metode difusi agar cakram (kirby bauer) dengan mengukur diameter zona hambatnya (DHM).

Hasil uji antibakteri terhadapa polieugenol pada Escherichia coli tidak memiliki aktivitas sementara pada bakteri Staphylococcus aureus memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai DHM untuk konsentrasi 0,01 g/mL, 0,02 g/mL, dan 0,04 g/mL berturut- turut sebesar 15,72; 17,28 dan 20,51 mm. Pengujian polieugenol dalam bentuk gel sediaan dengan konsentrasi 0,01 g/mL dan 0,02 g/mL tidak memiliki aktivitas sedangkan pada konsentasi 0,04 g/mL memiliki aktivitas dengan nilai DHM sebesar 0,53 mm. Hasil pengujian dalam bentuk gel sediaan pada bakteri Staphylococcus aureus

dengan konsentrasi 0,01 g/mL, 0,02 g/mL dan 0,04 g/mL memiliki nilai DHM sebesar 14,46; 15,68 dan 18,81 mm yang menunjukan memiliki aktivitas antibakteri tergolong kuat. Hasil pengujian terhadap Kopoli-(eugenol-N,N’-metilen bis(akrilamida)) menunjukkan zona hambat sangat kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 pada konsentrasi 0,02 dan 0,04 g/mL baik senyawa aktif maupun sediaan gel. Adapun terhadap Escherichia coli ATCC 25922 tidak menghasilkan aktivitas antibakteri. Hasil zona hambat terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 pada senyawa aktif dengan konsentrasi 0,02 g/mL yaitu 21,44 mm dan 0,04 g/mL yaitu 22,20 mm, untuk sediaan gel pada konsentrasi 0,02 g/mL yaitu 20,43 mm dan 0,04 g/mL yaitu 21,70 mm.

104 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

97. PERENCANAAN DIMENSI ALAT PEREDAM KECEPATAN SPEED BUMPS YANG NYAMAN BAGI PENGENDARA DAN MINIM POLUSI

Dewi Handayani

Fakultas Teknik, Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi, 2018

Alat peredam kecepatan (traffic callming) merupakan salah satu metode untuk mengurangi kecepatan dan arus lalu lintas. Banyak jenis traffic calming yang ada, akantetapi di area permukiman di Indonesia yang banyak dipasang adalah Speed Bumps yang sering diberi istilah polisi tidur. Permasalahan yang muncul saat ini adalah pemasangan speed bumps dilaksanakan oleh penduduk setempat tanpa standar pedoman atau panduan yang menjadi detail pedoman pemasangan terutama dimensi. Kondisi yang demikian menimbulkan pemasangan tidak efektif untuk pengurangan kecepatan, meningkatkan kebisingan yang dapat menganggu lingkungan dan menganggu kenyamanan pengendara. Pedoman atau petunjuk pemasangan speed bumps sebagai alat peredam kecepatan terutama di kawasan permukiman sangat diperlukan untuk mewujudkan adanya manajemen lalu lintas yang tepat untuk setiap area dengan mempertimbangkan keselamatan lalu lintas, karakteristik pengendara, karakteristik arus lalu lintas, geometrik jalan, utilitas, lanscape dan desain kendaraan Pada penelitian ini akan dianalisa secara detail tentang keefektifan speed bumps (sebagai salah satu bagian dari traffic calming), pembuatan model matematis hubungan penurunan kecepatan dengan dimensi speed bumps dan karakteristik jalan, pembuatan model matematis hubungan peningkatan kebisingan dengan penurunan kecepatan, dimensi speed bumps, dan karakteristik jalan. Berdasar model-model matematis yang diperoleh dari tahap tersebut akan didesain speed bumps yang efektif dalam keselamatan (penurunan kecepatan akan mengurangi frekuensi kejadian kecelakaan) dan kesehatan lingkungan (kebisingan menimbulkan polusi suara), Efektif dalam keselamatan dan lingkungan saja belumlah cukup, tetapi juga harus nyaman bagi pengendara. Model hubungan antara kecepatan rata-rata sepeda motor (Y) dengan dimensi tinggi speed bumps (X1) dan tingkat kebisingan (X3) didapatkan model Y = 23,202 – 4,479 X1 + 0,405 X1 2 dengan R2 = 0,530 dan Y = 8,606 + 0,945 X1 + 0,317 X3 dengan R2 0,859. Hal ini menunjukan bahwa tinggi dari speed bumps mempengaruhi penurunan kecepatan sepeda motor dan kebisingan yang ditimbulkan. Model hubungan antara rata-rata kecepatan Mobil di Area 1 (Y1) dengan Dimensi Lebar Speed Bump (X2) didapatkan model Y1 = -0,006X2 + 11,960 dengan R2 0,179, hasil tersebut tidak signifikan berkemungkinan di pengaruhi oleh jarak pengambilan data kecepatan yang tidak cukup mewakili penurunan kecepatan mobil. Model hubungan antara kecepatan rata-rata mobil di Area 3 (Y3) dengan Dimensi Tinggi Speed Bumps (X1) dan Tingkat Kebisingan (X3) didapatkan model Y3 = 8,838 + 0,240 X1 + 0,013 X3 dengan R2 0,087, hasil yang tidak signifikan dimungkinkan adanya pengambilan data kecepatan yang kurang mewakili sehingga pengaruh variable dimensi tinggi speed bumps dan tingkat kebisingan tidak tergambarkan dengan baik. Model analisis regeresi linier hubungan antara tingkat kebisingan pada percentile ke-80 dengan dimensi lebar speed bumps untuk mobil yaitu Y =-42,594 + 0,964 X2 dengan R2 0,550. Dari hasil dapat menjelaskan bahwa dimensi lebar speed bumps mempengaruhi terhadap perubahan tingkat kebisingan yang terjadi pada mobil. Model-model yang disebutkan berlaku pada ruas jalan permukiman yang memiliki lebar jalan 2,9m – 3,1 m dan tinggi speed bumps 4,8 cm sampai 6,3 cm

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 105 98. KARAKTERISASI SIFAT FISIK, KIMIA DAN BIOLOGI SERAT KAYU AREN UNTUK SUBSTRAT

HIDROPONIK TANAMAN SAYURAN

Dwi Harjoko

Fakultas Pertanian , Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Terapan Perguruan Tinggi, 2018

Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pemenuhan gizi sehari-hari menyebabkan permintaan akan produk sayur dan buah yang berkualitas semakin tinggi, termasuk permintaan terhadap Kailan. Kailan termasuk sayuran baru dan belum banyak dikembangkan meskipun bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek. Permasalahan yang dihadapi oleh petani yaitu semakin sempitnya lahan pertanian yang subur. Upaya untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan hidroponik substrat. Salah satu media yang dapat digunakan sebagai substrat hidroponik adalah serat aren. Serat aren terdapat dalam yang jumlah besar dan pemanfaatannya belum maksimal. Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan inovasi pemanfaatan limbah serat batang aren. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji mengenai pertumbuhan dan hasil Kailan yang dibudidayakan dengan perlakuan perendaman larutan buffer dan ukuran serat terhadap media serat aren pada hidroponik substrat.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Juni sampai Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 1 faktor perlakuan dan 13 taraf masing-masing diulang 3 kali sehingga terdapat 39 satuan percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah perendaman larutan buffer dengan EC 1,2 mScm-1; 1,4 mScm-1; dan 1,6 mScm-1 dan ukuran serat aren <1 cm, 1-2 cm dan 2-3 cm dengan media pasir sebagai kontrol.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemotongan mempengaruhi karakter fisik serat aren ditunjukkan dengan meningkatnya nilai bulk density, particle density dan water holding capacity seiring semakin kecil pemotongan serat aren. Media serat aren memiliki tekstur yang ringan sehingga akar mudah menembus media. Perendaman larutan buffer meningkatkan kandungan unsur Kalium (K) dan menurunnya Magnesium (Mg) seiring pemberian nilai buffer EC yang semakin meningkat. Diketahui dalam dalam media serat aren telah mengandung unsur K sebesar 17.000 ppm. Perendaman larutan buffer EC 1,6 mScm-1 dengan ukuran kurang dari 3 cm memberikan hasil yang tinggi pada volume akar.

99. PEMANFAATAN RADIASI UNTUK PENGEMBANGAN PADI BERAS HITAM BERKUALITAS DAN BERDAYA HASIL TINGGI

Edi Purwanto

Fakultas Pertanian , Penelitian , Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Terapan Perguruan Tinggi, 2018

Padi beras hitam merupakan salah satu jenis padi yang selain mengandung nilai nutrisi juga bermanfaat untuk kesehatan karena memiliki kandungan antosianin cukup tinggi. Di Indonesia banyak memiliki varietas lokal padi hitam yang khas untuk masing-masing wilayah, namun belum banyak dibudidayakan secara luas walau harganya lebih tinggi dari padi jenis lain.

Beberapa hal yang menjadi kendala dalam pengembangan padi hitam adalah umurnya yang panjang dan daya hasil lebih rendah dibanding jenis padi putih. Untuk mengatasi hal ini salah satu cara adalah dengan induksi mutasi menggunakan radiasi sinar gamma. Penelitian terdahulu telah dilakukan induksi radiasi sinar gamma ini terhadap beberapa varietas lokal padi hitam yang