• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: minyak kayu manis, sinamaldehida, senyawa heterosiklis, antioksidan

85. KARAKTERISASI KEWARGANEGARAAN INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH DAN HUKUM

Winarno, Rusnaini, Muchtarom

Fakultas KIP, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi,2018

Pembangunan karakter warga negara bisa dilakukan dengan diawali mengembangkan ilmu kewarganegaraan. Ilmu kewarganegaraan (IKn/Civics) berupaya memberi kajian konspetual teoritis mengenai hubungan antara warga negara dengan negara. Seluk beluk tentang warga (citizen) diuraikan agar memberi kontribusi bagi pembangunan dan menciptakan hubungan baik antara warga negara dengan negara. Nantinya, hasil kajian ilmu kewarganegaraan diterapkan melalui pendidikan kewarganegaraan. Namun demikian, ilmu kewarganegaraan di Indonesia

92 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

dewasa ini masih mengalami kekurangan sumber data mengenai genealogis kewarganegaraan (akar sejarah mengenai kewarganegaraan). Kebanyakan sumber-sumber tentang kewarganegaraan dan warga negara berasal dari literatur Barat. Akibatnya adalah atribut kewarganegaraan (attribute of citizenship) dan karakter warga (character of citizen) lebih banyak dikembangkan dari penjelasan konseptual berdasar pengamalan di Barat yang belum tentu sesuai dengan fenomena di Indonesia.

Penelitian ini dilakukan guna menemukan penjelasan konseptual mengenai atribut kewarganegaraan (attribute of citizenship) dan karakter warga (character of citizen) Indonesia yang dibangun dari genealogis kewarganegaraan (akar sejarah mengenai kewarganegaraan) sendiri dan hukum kewarganegaraan yang mengatusnya. Upaya ini dilakukan dengan desain grounded research dengan pengumpulan data utama dokumentasi, khususnya menganalisis buku sejarah, peraturan perundangan dan manuskrip yang berisi masalah kewarganegaraan Indonesia. Metode ini ditunjang dengan wawancara mendalam (dept interviuw) dan FGD.

Validitas menggunakan trianggulasi sumber sedangkan analisis data berupa teknik analisis interaktif. Penelitian dilaksanakan selama 2 tahun dan saat ini telah memasuki tahun ke-2.

Hasil penelitian menyatakan bahwa 1) Berdasarkan perspektif sejarah kewarganegaraan Indonesia dibangun dan dirumuskan sebagai bentuk reaksi dari para pendiri bangsa atas adanya pembagian penduduk jaman Hindia Belanda yang dirasakan diskriminatif.. Penggolongan itu bukan didasarkan atas prinsip kesetaraan tetapi berdasar ras atau kebangsaan. Penggolongan itu selanjutnya dijadikan dasar pemberian perlakuan yang berbeda terhadap penduduk Indonesia. Kewarganegaraan lebih diarahkan pada pencarian elemen identitas yakni “orang Indonesia asli” atau “bangsa Indonesia asli”. Identitas ini selanjutnya termuat dalam rumusan Pasal 26 UUD NRI 1945 dan Pasal 6 ayat 1 NRI UUD 1945 sebelum dilakukan amandemen. 2) berdasarkan perspektif yuridis, kewarganegaraan Indonesia menekankan pada isi formal kewarganegaraan, kewarganegaraan dalam arti yuridis, warga negara sebagai status legal, memenuhi atribut kewarganegaraan perihal identitas dan kepemilikan nilai bersama dan makna kewarganegaraan dalam aspek norm and rules

86. PREPARASI MATERIAL KOMPOSIT ZEOLIT ALAM INDONESIA DAN MOFs JENIS HKUST-1 DAN MIL 100(Fe) UNTUK APLIKASI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

Witri Wahyu Lestari, Teguh Endah Saraswati, Eddy Heraldy

Fakultas MIPA, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi,2018 Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis material komposit yang tersususun dari zeolit alam Wonosari yang telah diaktivasi (zeolit alam aktif, ZAA) dengan [Cu3(benzena-1,3,5-trikarboksilat)2 (Hong Kong University of Science and Technology-1, HKUST-1) dan ZAA dengan [Fe3O(H2O)2F{C6H3(CO2)3}2]·nH2O atau disebut juga Materials of Institut Lavoisier (MIL-100 (Fe)) dan mengetahui pengaruh penggabungan terhadap karakterisitik fisik dan kimia dan kemampuan adsorpsi gas CO2 pada komposit material yang dihasilkan. HKUST-1 yang dikompositkan disintesis dari Cu(NO3)2·3H2O dengan ligan H3BTC secara solvotermal. Sintesis komposit HKUST-1 dengan ZAA (ZAA@HKUST-1) dilakukan dengan metode solvotermal dengan penambahan ZAA sebesar 2, 5, 20 dan 50% b/b pada temperatur 393 K selama 12 jam dan metode sonikasi dengan penambahan ZAA sebesar 80, 95 dan 98% b/b selama 1 jam. Hasil sintesis komposit ZAA@HKUST-1 memiliki puncak diffraktogram X-6ray Diffraction (XRD) karakteristik dari material HKUST-1 dan ZAA. Pada analisis Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya puncak dari HKUST-1 maupun ZAA, yaitu pada bilangan gelombang 1621 dan 729 cm-1 yang menunjukkan gugus karboksilat dan ikatan antara Cu-O dari HKUST-1 dan

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 93 pada bilangan gelombang 1058 dan ±1400 cm-1 yang menunjukkan ikatan antara N-H bending dan Si-O dari ZAA. Analisis Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX) menunjukkan adanya unsur Si dan Al yang terdeteksi dari komposit ZAA@HKUST-1 dilihat dari ZAA yang menempel di permukaan HKUST-1. Selain itu penambahan ZAA dapat menurunkan luas permukaannya dari HKUST-1 dan menurunkan kapasitas N2 adsorpsi-desorpsi. Hasil uji adsorpsi maksimum CO2 terdapat material komposit ZAA@HKUST-1 dengan metode solvotermal dan sonikasi berturut-turut sebesar 4,74 mmol/g (ZAA 2%) dan 4,74 mmol/g (ZAA 98%). Hasil ini lebih tinggi dari kapasitas adsorpsi material awal yaitu 4,23 mmol/g. Secara keseluruhan preparasi material komposit ZAA-HKUST-1 dan uji adsorpsinya terhadap gas CO2 sudah selesai dilaksanakan pada tahun 1. Draft paper hasil penelitian telah selesai ditulis dan disubmit pada Open Chemistry dan telah diseminarkan pada forum internasional pada 13th JCC di Semarang pad atanggal 8-9 September 2018.

Kata Kunci: HKUST-1, ZAA, komposit ZAA@HKUST-1, Adsorpsi

87. PERILAKU IMPULSE BUYING KONSUMEN RETAIL MODERN

Wiyono, Haryanto, Dwi Hastjarja K.B

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi,2018

Persaingan retail di Indonesia semakin kompetitif setelah ada kebijakan retail internasional bisa berkiprah di Indonesia secara langsung. Dampak nyata, dominasi ritel internasional atas ritel nasional (lokal) semakin terlihat, terutama dilihat berdasarkan omset penjualan. Kompetisi tersebut mensyaratkan strategi yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dimensi store atmosphere dalam ritel dikaitkan dengan impulse buying. Impulse buying merupakan kategori pembelian diluar perencanaan. Retail memiliki ketertarikan yang tinggi dalam hal ini karena pembelian ini berpengaruh besar terhadap merchandise’ turn over. Berdasarkan teori, variabel internal dan external atmosphere berdampak terhadap model pembelian impulsif, namun belum banyak penelitian yang mengungkap kekuatan pengaruh store atmosphere, terutama external atmosphere.

Riset ini sebagai riset kerjasama dengan retail Assalam Hypermart. Proses riset meliputi proses eksplorasi untuk mengungkap dimensi store atmosphere. Tahun pertama, populasi penelitian adalah konsumen Assalam hypermarket dengan sampling method purposive sampling serta target sampel sebesar 400 responden. Sedangkan tahun kedua, populasi adalah konsumen ritel di eks Karesidenan Surakarta dengan target sampel sebesar 500 responden. Pentahapan proses meliputi, pertama eksplorasi lapangan. Kegiatan ini ditujukan untuk mendapatkan informasi yang valid terkait dimensi store atmosphere. Kedua, Indept Interview. Fase ini dilakukan bila tahap pertama dirasa belum memperoleh informasi yang optimal. Ketiga, proses disain instrument penelitian. Bagian ini bertujuan untuk membuat draft kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Keempat, Pengujian instrument. Tahapan ini memastikan bahwa instrument penelitian valid dan reliable. Kelima, konstruksi model penelitian. Model penelitian yang terkonstruksi diuji dengan SEM PLS. Tahap terakhir, generalisasi model yang bertujuan mengukur kemampuan model dalam menjelaskan perilaku impulse buying. Hasil tahun kedua dengan alat analisis SEM PLS menunjukkan bahwa impulse buying dipengaruhi oleh kewajaran harga dan in-store promotion. Pada sisi lain, variabel kualitas produk dan merchandise tidak berdampak terhadap impulse buying. Begitupula variabel money available dan time available bukan merupakan variabel moderasi.

Kata Kunci: Impulse Buying, Store Atmosphere, Retail, In-Store Promotion, Money Available

94 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

88. ANALISIS CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION DAN C4.5 UNTUK MENGGGALI POTENSI PANGAN LOKAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETAHANAN DAN KEMANDIRIAN PANGAN

Yuliana Susanti, Rr Sri Sulistijowati H, Respatiwulan, Etik Zukronah

Fakultas MIPA, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi,2018 Hasil pertanian dan budidaya pangan suatu daerah merupakan suatu aset ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu sangat tepat apabila sasaran pembangunan bidang pangan di Indonesia diantaranya adalah terwujudnya ketahanan pangan rumah tangga, terwujudnya diversifikasi pangan serta terjaminnya keamanan pangan. Konsumsi pangan saat ini masih terbatas pada beberapa jenis tanaman pangan. Padahal ketergantungan pada beberapa jenis bahan pangan akan membatasi variasi sumber gizi sehingga risiko munculnya penyakit degeneratif meningkat. Ketergantungan pada beras dan mengabaikan potensi pangan lokal akan sangat berbahaya. Secara nasional Indonesia masih

mengalami defisit pada tujuh komoditas pangan utama. Dari tujuh komoditas tersebut, Indonesia menggantungkan pemenuhan tepung terigu sepenuhnya pada impor. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menggali potensi pangan lokal di Indonesia. Dalam bidang statistika penggalian informasi yang komprehensif dari data yang cukup banyak dan beragam dapat dilakukan melalui data mining. Dalam data mining ada metode yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi dan melihat karakteristik suatu objek, yaitu metode Chi square automatic interaction detection (CHAID) dan metode C4.5. CHAID merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kombinasi variabel-variabel untuk menjelaskan hasil dari suatu variabel respon. Sedangkan C4.5 merupakan suatu sistem yang mempelajari pengelompokan pohon keputusan. Tujuan penelitian ini adalah menggali informasi tentang potensi bahan pangan lokal di Indonesia, meliputi ketersediaan, distribusi, dan prediksinya dengan menggunakan metode CHAID dan metode C4.5.

Pada tahun pertama telah diselidiki faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bahan pangan lokal, meliputi ketela pohon, jagung, dan ubi jalar di pulau Jawa. Selain itu diperoleh juga pohon klasifikasi potensi pangan lokal berdasarkan kondisi kabupaten/kota dengan mengan metode CHAID dan metode C 4.5, Sebagai kelanjutan dari penelitian pada tahun pertama maka tujuan penelitian pada tahun kedua adalah mengkonstruksi model regresi spasial untuk memprediksi produksi bahan pangan lokal dan membuat peta ketersediaan bahan pangan local di pulau Jawa.

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder meliputi produksi ketela pohon, jagung dan ubi jalar serta faktor-faktor yang mempengaruinya. Data ini diambil dari Departemen Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Luaran penelitian ini adalah tahun I : satu paper yang dipublikasikan pada Journal of Physics : Conference Series dan empat artikel yang dimuat di Proseding Seminar Nasional, sedang tahun II adalah satu paper di International Journal of Statistical Methods and Applications atau dua paper yang dipresentasikan pada konferensi internasional dan Seminar Nasional. Selain itu luarannya adalah satu buku ajar, model regresi spasial dan peta produksi bahan pangan lokal kabupaten/kota di Pulau Jawa.

Kata-kata kunci: model regresi spasial, peta produksi dan pangan lokal

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 95 89. MODEL PEMBANGUNAN TERINTEGRATIF SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN,

PARIWISATA DAN INDUSTRI UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Zaini Rohmad, Agung Nur Probohudono, Yunastiti Purwaningsing, Muhamad Yusuf Indra Purnama

LPPM, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi,2018

Model pembangunan terintegratif merupakan solusi untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan (Sustainable and Social Justice of Development). Penelitian ini bertujuan menganalisis dan membangun ketahanan pangan dan daya saing industri daerah, dengan mengembangkan konsep pembangunan sektoral terintegratif yang dikaitkan dengan Era MEA. Sektor yang menjadi prioritas untuk dijadikan model adalah sektor pertanian, kehutanan, pariwisata dan industri. Integrasi sektoral tersebut untuk tujuan meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing industri melalui pengembangan model Green Industrial Index and System (GRIIS). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dalam 3 tahun terakhir (2013-2016), kemudian dilanjutkan deep interview dan FGD (Focus Group Discusion).

Penelitian ini menggunakan mixed method. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan 3 model regresi yaitu: 1) Pendekatan Tingkat Produksi Tanaman Pangan Daerah, 2) Pendekatan Tingkat Konsumsi Tanaman Pangan Daerah, dan 3) Pendekatan Daya Saing Industri Daerah yang Ramah Lingkungan. Kemudian hasil pengujian pendekatan kuantitatif tersebut diperkuat dengan SWOT Analysis (menjadi paper pertama). Dari hasil pendekatan kuantitatif tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi ketahanan pangan. Pada model 1 diketahui bahwa luas lahan produktif, degradasi lahan, densitas penduduk, investasi pertanian, dan fasilitas irigasi berpengaruh terhadap ketahanan pangan yang diukur dengan jumlah produksi tanaman pangan. Sedangkan pada model 2 diketahui bahwa proporsi pendapatan, jumlah penduduk, besarnya subsidi dari pemerintah pusat, dan kemudahan akses terhadap pangan berpengaruh terhadap ketahanan pangan yang diukur dengan besarnya konsumsi pangan. Hasil analisis SWOT diketahui bahwa pangan yang berdaulat dan mandiri dapat tercipta dari penerapan local value javanese culture “Gotong Royong”, pembangunan dengan mengintegrasikan sektor pertanian-industri, dan pelaksanaan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan. Sementara pendekatan kualitatif dilakukan dengan Deep Interview dan FGD (Focus Group Discusion) yang dilakukan dengan stakeholder terkait. Analisis terhadap hasil wawancara dan FGD dapat diketahui bahwa kebijakan ketahanan pangan nasional harus dibuat sedemikan rupa sehingga pangan dapat berasaskan pada kedaulatan dan kemandirian.

Pemerintah seringkali mengeluarkan kebijakan yang bersifat instan dan sektoral. Idealnya dalam perumusan kebijakan ketahanan pangan semua pemangku kepentingan dilibatkan. Model

“Urun Rembug” dapat dikembangkan sebagai bentuk partisipasi pemangku kepentingan.

Kemudian model Local Wisdom Javanese Culture juga dapat diguanakan sebagai sosial kontrol dalam perumusan kebijakan ketahanan pangan untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan.

Kata Kunci: Produksi Pangan, Pertanian, Modal Sosial, Mixed Method.

90. PENGEMBANGAN PHOTOANODE BERBASIS TIO2NANOPARTIKEL DAN ZNO NANOFIBER UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DYE-SENSITIZED SOLAR CELLS

Zainal Arifin, Suyitno, Syamsul Hadi

Fakultas Teknik, Penelitian, Kemenristekdikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi,2018

96 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

Penelitian tentang sel surya tersensitisasi pewarna atau dye-sensitized solar cells (DSSC) telah banyak menarik perhatian para peneliti karena memiliki keungggulan utama berupa rendahnya biaya produksi dan kemudahan teknik fabrikasinya. Namun tingkat efisiensi yang rendah menjadikan sel surya jenis ini belum dapat dikomersialkan dan perlu penelitian lebih lanjut.

Penelitian sel surya ini, juga termasuk salah satu bidang keunggulan penelitian energi baru dan terbarukan UNS tahun 2011-2025. Perbaikan interaksi antar komponen DSSC yaitu photoanoda (substrat, semikonduktor dan sensitizer), elektrolit, dan counter electrode telah diakui seluruh peneliti mampu meningkatkan mobilitas elektron yang tereksitasi dan effisiensi dari sel surya.

Penelitian mengenai rekayasa maupun teknik manufaktur photoanoda DSSC banyak dilakukan karena menghasilkan peningkatan efisiensi yang signifikan dibandingkan komponen lain, sehingga fokus dari penelitian ini adalah rekayasa photoanoda DSSC. Struktur semikonduktor nanofiber dipercaya mampu memberikan aliran elektron secara langsung dari photogeneration ke substrat konduktifnya. Penggunaan metode baru yaitu teknik direct deposition semikonduktor nanofiber ke substrat diprediksi mampu mempersingkat waktu fabrikasi dan meningkatkan efisiensi DSSC. Tahap pertama dari penelitian ini telah menghasilkan DSSC dengan semikonduktor ZnO nanofiber melalui metode direct deposition dari mesin elektrospinning. Selain itu, penggunaan nanofiber yang berukuran lebih besar daripada nanopartikel menghasilkan efek tambahan berupa terjadi penghamburan foton didalam sel surya atau dikenal sebagai light scattering effect. Namun sebagai konsekuensinya struktur nanofiber mempunyai luas area yang lebih rendah daripada nanopartikel sehingga kemampuan penyerapan zat pewarna menjadi rendah. Maka dari itu, penggunaan semikonduktor ZnO nanofiber bersamaan dengan TiO2 nanopartikel untuk membentuk photoanoda multi layer didalam DSSC akan dilanjutkan pada tahap kedua dan diprediksi mampu memperbaiki efisiensi sel surya. Selain itu, photoanoda komposit dua jenis material semikonduktor mampu memperlebar daerah serapan cahaya matahari akibat perbedaan celah pita energi dari TiO2 dan ZnO. Tahap kedua dari penelitian ini adalah menghasilkan DSSC yang menggunakan multi layer semikonduktor berupa nanopartikel dan nanofiber untuk menghasilkan photoanoda yang sinergi antara kemampuan penyerapan pewarna dan light scattering effect. Proses deposisi semikonduktor secara langsung dari kedua tahapan tersebut memberikan ikatan adhesif yang rendah pada substrat DSSC. Sehingga diperlukan rekayasa lanjutkan untuk meningkatkan daya rekat semikonduktor terhadap substratnya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan ikatan adhesif adalah penggunaan lapisan pre-coating. Tahap ketiga dari penelitian ini akan memadukan metode pre-coating menggunakan larutan TiCl4 berbagai konsentrasi larutan dengan metode photoanoda double layer yang telah dilakukan sebelumnya.

Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan susunan photoanoda yang optimum untuk DSSC yang ditandai dengan tingginya efisiensi sel surya. Dari setiap tahap penelitian ini sangat berpotensi untuk dihasilkan luaran jurnal internasional bereputasi dengan keterbaruan dibidang metode pendeposisian, teknik manufaktur dan konsep multi layer photoanoda DSSC.

Keyword : dye-sensitized solar cell (DSSC), photoanoda, nanofiber, elektrospinning, multi layer.

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 97

PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN