• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA PRODUK INTELEKTUAL

KAMPUS

166 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 167 150. MENUMBUHKEMBANGKAN TEKNOPRENER MUDA DI UNS MELALUI KOMERSIALISASI

HASIL RISET “PANEL MODULAR DARI BAHAN KOMPOSIT SANDWICH”

Kuncoro Diharjo, Neng Sri Suharty, M. Masykuri, Anditya Endar Prabowo

Fakultas Teknik, Pengabdian, Kemenristek Dikti, Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK), 2018

Komposit sandwich serat gelas dengan core PUF telah dibuat untuk prototype lavatory KRDE oleh Diharjo dkk (HB, 2002-2003). Substitusi berikutnya dilakukan dengan penguat serat kenaf/SK dan core kayu sengon laut/ KSL (Diharjo dkk, HB, 2005-2008). Pemanfaatan limbah serat aren dan limbah serbuk gergaji KSL juga dibuat untuk prototipe produk komposit sandwich oleh Diharjo dkk (HB, 2008-2010). Pemanfaatan serat rami dan sekam padi juga telah dibuat menjadi komposit Sandwich oleh Haryanto dan Diharjo (HB, 2009-2010). Komersialisasi KSL dan serat kenaf untuk carbody otomotif dan panel akustikpenyerap bising juga dilakukan oleh Diharjo dkk (RAPID, 2009-2010) dan Diharjo dkk (RAPID, 2015-2017). Beberapa HKI komposit sandwich sudah terdaftar, yaitu P00200700088: Panel Komposit Sandwich Berpenguat SK Dengan Inti KSL (Diharjo dkk, 2007); S00200700184: Produk Inti (Core) KSL Untuk Pembuatan Panel Komposit sandwich (Diharjo dkk, 2007); S00200800138: Panel Akustik Penyerap Bising Dari KSL Dengan Acoustic Fill SK (Diharjo dkk, 2008); P00201300531: Produk Inti (Core) Dari Limbah Serbuk Gergaji KSL Dengan Perekat Urea Formaldehide Untuk Struktur Sandwich (Diharjo dkk, Persetujuan Granted 15 Juni 2017); P00201000892: Produk Core Fleksibel Dari KSL Untuk Struktur Komposit Sandwich (Diharjo dkk, Persetujuan Granted 15 Juni 2017); dan A00201503317: Panel Penyerap Bunyi Dari KSL (Diharjo dkk, 2015). Hasil IbKIK tahun 2017 adalah produk lembaran sekat partisi panel komposit sandwich dengan tampilan warna putih dan tampilan natural corak serat alam yang sudah diproduksi secara terbatas. Produk tersebut juga sudah dijual untuk sekat ruang kuliah oleh UNS dan panel kitchen set di masyarakat Perumahan Jaten. Produk tersebut telah dipatenkan dengan No: S00201706888. Prototipe produk tersebut sangat potensial untuk dikomersialkan. Tujuan lanjutan dari IbKIK ini adalah untuk melakukan mengkomersialkan produk panel partisi dan melakukan proses produksi dan komersialisasi kusen, pintu, plafond dan panel dinding modular untuk perkantoran dan rumah hunian dari bahan komposit sandwich untuk mendukung pengembangan Teknoprener di UNS.

Secara pentahapan kegiatan, pelaksanaan lanjutan PPUPIK ini dibagi menjadi 2 tahun kegiatan lanjutan. Pada tahun 2018, kegiatan difokuskan pada produksi dan komersialisasi produk kusen dan pintu dari komposit sandwich, serta mengkomersialkan produk panel partisi hasil tahun 2017. Proses

manufakturnya akan dilakukan dengan mengkombinasikan antara teknik hand lay up dan press mold. Serat yang digunakan dapat mengkombinasikan serat alam (serat kenaf, serat aren, serat sabut kelapa, serat rami) dan serat gelas dengan core bahan limbah (serbuk gergaji paten P00201300531; core KSL paten P00201000892; core rangka komposit paten S00201706888.

Khusus pada tahun 2019 (III), kegiatan difokuskan pada rekayasa plafond rumah hunian dari bahan komposit. Produk-poduk tersebut akan dibuat dengan nuansa corak serat alam sehingga tampak unik dan alami. Hasil tahun 2018 adalah (1) terjadinya proses komersialisasi produk panel partisi hasil PPUPIK tahun 2017 untuk mendukung income generating UNS telah terjual 15 lembar, (2) terealisirnya produksi dan komersialisasi set pintu/kusen fiber glass yang sudah terjual 10 unit dengan tambahan proyeksi penjualan 80 unit di tahu 2018, (3) Paten produk kusen dan paten produk pintu yang akan didaftarkan tahun 2018 ini dan (4) relaisasi bisnis penjualan produk PPUPIK secara nyata. Penjualan sudah dilakukan secara online (bukalapak, tokopedia, youtube), di Gerai Toko Depo Bangunan Rodjo Kepatihan Solo, penjualan secara langsung dan melalui sosial media. Produk ini juga sudah dipublikasikan secara online di resipotary website UNS. Perkembangan jumlah mahasiswa yang tertarik menjadi teknoprener

168 ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018

juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 0 mh di tahun 2017, 9 mahasiswa di Semester Pebruari-Juli 2018 dan 15 mahasiswa di semester Agustus 2018-Januari 2019. Dari peserta MK Teknoprener, ada 3 orang yang bergabung untuk pengembangan pemasaran online.

Kata kunci: teknoprener, komersialisasi, komposit, panel modular, serat alam

151. IbIKK BISNIS BUDIDAYA AYAM KAMPUNG INTENSIF

Wara Pratitis Sabar Suprayogi, Susi Dwi Widyawati, Erlyna Wida R.

LPPM UNS, Pengabdian, Kemenristek Dikti, Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK), 2018

Prospek pengembangan beternak ayam kampung saat ini cukup baik seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang berasal dari protein hewani. Masyarakat menyadari pentingnya protein hewani bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.Nilai gizi daging ayam kampung tidak kalah jika dibanding dengan daging hewan lainnya,justru rasa yang gurih ini menjadi ciri khas dari daging ayam kampung. Ayam kampung dikenal sebagai ternak yang mempunyai daya hidup yang tinggi, mempunyai kemampuan untuk hidup dalam kondisi pakan dengan kandungan nutrisi yang rendah.Ayam kampung dapat ditemukan di seluruh Indonesia khususnya dipelihara di daerah pedesaan. Pada sisi lain ayam kampung sebagai ternak yang belum mendapat sentuhan teknologi pengembangan genetis, mempunyai beberapa kelemahan dilihat dari berbagai perspektif ekonomi seperti kematian anak ayam yang tinggi, daya tumbuh yang lambat dan produksi telur yang sangat rendah (Rosmijati Sayuti, 2002). Metode beternak yang dilakukan pada peternak pengelolaannya belum intensif, problem tersebut lebih disebabkan karena manajemen bisnis ternak ayam kampung yang belum efektif dan efisien, antara lain ketersediaan bibit belum mencukupi dari aspek kualitas dan kuantitas, pemanfaatan sumber daya pakan lokal belum optimal,tingkat kepemilikkan dibawah skala ekonomis dan pengetahuan yang kurang dalam hal budidayanya. Menurut Edjeng Suprijatna (2013), ketidak efektifan ternak ayam kampung selama ini adalah pada sistem pemeliharaan yang dibuat secara umbaran. Pendapatan peternak dari usaha tersebut kurang menguntungkan,banyak kendala diantaranya modal yang dan penyediaan bibit yang tidak kontinu. Kegiatan PPUPIK tahun ke 3 bertujuan untuk mendorong dan memotivasi peternak ayam kampung dalam meningkatkan populasi ternaknya, bermitra dengan kegiatan PPUPIK diharapkan peternak dapat menaikkan pendapatan dari budidaya ayam kampung Pola kemitraan dengan sistem pola-inti plasma dilakukan antara peternak plasma dengan inti (kegiatan PPUPIK). Tanggung jawab inti sebagai penyedia sapronak (bibit, pakan, obat dan vaksin) dan memberikan bimbingan teknis budidaya ayam kampung intensif sedangkan peternak plasma bertanggung jawab menyediakan kandang, peralatan dan tenaga kerja. Untuk pemasaran diserahkan kepada peternak masing masing dengan monitoring dari pihak inti.

ABSTRAK Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 169

PROGRAM PENGEMBANGAN DESA