• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 1.Gambaran Umum Sekolah

Dalam dokumen JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Halaman 65-70)

Chairunnisa, Wahyu dan Dian Agus Ruchliyadi

D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.Gambaran Umum Sekolah

Tempat pelaksanaan penelitian adalah di sekoalah SMA Negeri 6 Banjarasin.Sebagai sebuah lembaga pendidikan, SMA Negeri 6 Banjarmasin telah melalui waktu yang panjang. Dalam usia yang sudah dibilang cukup tua, telah banyak keberhasilan yang diraih dan terekam dalam dinding-dinding bangunan yang bisu SMA Negeri 6 Banjarmasin. Telah banyak pula tokoh-tokoh masyarakat yang lahir dari bangku kayu SMA Negeri 6 Banjarmasin sebagai sekolah yang berkualitas, berdisiplin, dan terpercaya.

SMA Negeri 6 Banjarmasin pada tahun 2004/ 2005 dan 2008/2009 memperoleh akreditasi A (sangat baik). Dengan perolehan predikat tersebut, tidak pantas kalau komponen yang terkait di dalam SMA Negeri 6 Banjarmasin memberikan konstribusi yang sangat tidak berarti bagi dunia pendidikan pada

umumnya, dan masa depan pada khususnya. Untuk itulah, SMA Negeri 6 Banjarmasin berusaha secara maksimal memberikan yang terbaik untuk siswa dan masa depan mereka. Kerja sama dan hubungan yang harmonis sangat dibutuhkan untuk menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di SMA Negeri 6 Banjarmasin.

2. Deskripsi Pembentukan Karakter Iman dan Taqwa Siswa melalui Kegiatan Ekstra-kurikuler IRMUS di SMAN 6 Banjarmasin

Hasil temuan di lapangan dengan menggunakan beberapa metode penelitian menemukan gambaran pembentukan karakter iman dan taqwa siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 6 Banjarmasin. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah atau tempat untuk mengembangkan karakter siswa, kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pembentukan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependi-dikan yang kemampuan dan berwenang di sekolah. Dalam hal ini kegiatan ekstrakurikuler IRMUS me-megang peranan yang sangat penting dalam pem-bentukan karakter iman dan taqwa siswa.Saat penelitian di lakukan guru yang berkaitan memaparkan bahwa guru selalu menyarankan kepada siswa agar mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler.

3. Deskripsi Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan ekstrakurikuler irmus dalam pembentukan karakter iman dan taqwa

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendi-dikan diluar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pembentukan karakter siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan di sekolah ini cukup banyak, disinilah kejelian siswa harus memilih ekstrakurikuler mana yang benar-benar mereka butuhkan untuk kehidupan yang lebih baik.Apalagi dengan ekstrakurikuler irmus dapat meningkatkan pembentukan karakter iman dan taqwa siswa, seperti yang dikatakan oleh Bapak. Asmuni bahwa:

“karena kegiatan yang dilaksanakan irmus ini sangat cocok dalam pembentukan karakter iman dan taqwa, karena setiap kegiatan irmus itu tidak pernah lepas dengan unsur-unsur keagamaan, apa yang kita laksanakan tidak akan bertentangan dengan keagamaan, disini kegiatan irmus lah yang menangani buber (buka bersama) yang mana disini anak irmus melakukan acara buka bersama dan juga pesantren kilat, kegiatan ini dilaksanakan pada masa satu kali kepengurusan dan juga irmus melaksanakan bakti social setiap adanya bencana seperti kebakaran, banjir dan sebagainya”

4. Deskripsi faktor penghambat dan pendukung dalam pembentukan karakter iman dan taqwa siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler irmus.

Kendala yang dihadapi kegiatan ekstrakurikuler irmus dalam pengembangkan karakter iman dan taqwa adalah adanya faktor dari siswanya itu sendiri yang diungkapkan oleh Ibu. Marliyana bahwa:

“Ada faktor kendalanya, kadang-kadang faktor kendalanya faktor bawaan anaknya itu sendiri, yang mana ketika mereka berhadapan dengan kegiatan keagamaan, mereka merasa jenuh dan terbebani”.

Faktor pendukung yang dilakukan kegiatan ekstrakurikuler irmus dalam pembentukan karakter iman dan taqwa, adanya kerja sama guru dengan pelatih dalam pembentukan karakter iman dan taqwa siswa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu. Salamah bahwa:

“Kami ini biasanya saat jam pelaksanaan kegiatan

berakhir, kami berbicara tentang bagaimana siswa, sehingga kami ini saling berbagi bagaimana siswa itu sendiri. Dengan adanya itu jadi kami dapat bekerja sama bagaimana menangani siswa yang melaksanakan kegiatan, apakah sudah benar ataupun tidak, menangani siswa-siswa yang masih mempunyai kelemahan-kelemahan dalam menjalankan kegiatan agar kami berikan arahan, latihan dan nasehat”.

Peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter bukan hanya pada pendidikan formal tetapi juga pendidikan informal yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah atau tempat pendidikan karakter selain kegiatan intrakurikuler di sekolah.Kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu sekali dalam meningkatkan karakter

siswa.Kegiatan ekstrakurikuler adalah bagian dari pendidikan karakter yang disediakan sekolah selain kegiatan intrakurikuler.SMA Negeri 6 Banjarmasin banyak menyediakan program kegiatan ektrakulikuler, salah satunya adalah ekstrakulikuler Ikatan Remaja Muslim (IRMUS).Sebagaimana hasil penelitian di lapangan bahwa kegiatan ekstrakulikuler Irmus SMA Negeri 6 Banjarmasin bertujuan untuk menjadikan siswa menjadi siswa yang lebih baik.Pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler ini dapat memberikan tuntunan-tuntunan yang baik secara tidak sadar kepada siswa, dengan mengikuti kegiatan ini secara tidak langsung pola-pola prilaku ataupun sikap mereka dapat terkontrol. Hal ini sesuai dikemukakan oleh Martadi (Endang somantri, 2011:227) ‘memberikan pengertian pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan peserta/anak didik agar menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa, dan karsa. Peserta didik diharapkan memilik karakter yang baik meliputi kejujuran, tanggung jawab, cerdas, bersih dan sehat, peduli dan kreatif.Karakter tersebut diharapkan menjadi kepribadian utuh yang mencerminkan keselarasan dan keharmonisan dari olah HATI, PIKIR, RAGA, serta RASA dan KARSA.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka dapat d bahwa, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan ekstrakulikuler irmus SMA Negeri 6 Banjarmasin cukup banyak dan beragam. Seperti Kegiatan Jum’at Taqwa yaitu mendatangkan penceramah Agama yang dilaksanakan pada hari jum’at setiap 2 (dua) kali dalam sebulan, Baca Tulis Al-Qur’an yang dilakukan setiap 1 (satu) minggu sekali, Sholat Zuhur Berjamaah dilakukan secara bergiliran oleh setiap kelas dari Kelas 7 s/d 9. Kegiatan ini dikordinasikan oleh Irmus, Habsi dan Kajian tentang Nabi Muhammad Saw dimana kegiatan ini dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali dan di isi kajian tentang kajian Kehidupan Nabi Muhammad Saw, Bakti Sosial dilakukan setiap adanya bencana seperti kebakaran, banjir, dsb, Buletin Gabus yaitu sebagai media informasi seputar Irmus dan bacaan-bacaan umum, Kantin (Kajian Rutin) yang berisi kajian-kajian Islam, Kegiatan Program Kreatifitas Siswa seperti Motif (Muslimah Kreatif), Pamlet Rutin, Mading, serta acara Buka bersama dan pesantren kilat.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan ekstraku-rikuler Irmus tersebut sesuai dengan konteks Pendi-dikan Nasional yang terdapat dalam lampiran Kepmen Diknas No. 125 /U/ 2002 antara lain: pesantren kilat, tadarus, shalat berjamaah, shalat tharawih, latihan dakwah, baca tulis Al-Qur’an, pengumpulan zakat, dll, atau melalui program keaagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain, misalnya: latihan nasyid, seminar, dan lain-lain.

Kegiatan ekstrakurikuler irmus SMA Negeri 6 Banjarmasin bertanggung jawab terhadap perkem-bangan iman dan taqwa siswanya disekolah, tentunya mempunyai kewajiban-kewajiban yang menjadi tugas kegiatan ekstrakurikuler, apalagi jika kegiatan ekstrakurikuler irmus mendapati kendala atau hambatan dalam mengembangkan iman dan taqwa siswanya sesuai dengan nilai serta norma yang ada. Dari hasil penelitian dilapangan terungkap bahwa kendala yang dihadapi kegiatan ekstrakurikuler dalam pembentukan karakter iman dan taqwa siswa adalah bawaan anaknya itu sendiri, yang mana ketika mereka berhadapan dengan kegiatan keagamaan, mereka merasa jenuh dan terbebani. Karena tidak semua minat atau keinginan siswa itu sama. Seperti yang dikemukakan oleh Gunawan (Abdullah Munir, 2010:86) dalam melaksanakan suatu kegiatan seringkali terdapat kendala-kendala yang menghambat kelancaran atau keberhasilan pencapaian tujuan kegiatan itu yaitu “faktor bawaan dalam diri sendiri yang malas untuk melaksanakan aktivitas selain kegiatan pembelajaran di kelas”. Kendala dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kendala yang timbul dari intensitas anggota untuk berperan aktif di dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler, faktor anggota dalam menentukan pilihan kegiatan ekstrakurikuler lebih dari satu pilihan menjadikan kurang maksimalnya kehadiran anggota kegiatan ekstrakurikuler.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa untuk meningkatkan pembentukan iman dan taqwa di sekolah adalah dengan bekerja sama dengan guru pembina dan pelatih, guru-guru lainnya, anggota-anggota irmus serta orang tua siswa untuk senantiasa mengarahkan siswanya pada hal yang positif. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Hendri (Sutisna, 1983:10) “faktor penunjang pembentukan kegiatan ekstrakurikuler seperti keselarasan antara

program dengan pelaksanaan, keterlaksanaan pro-gram yang optimal, pembina dan pelatih yang profes-sional, tersedianya dana yang cukup, kerja sama yang baik, respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap kegiatan-kegiatang yang dilaksanakan, adanya perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan dari terlaksananya kegiatan tersebut”.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Pembentukan karakter Iman dan Taqwa siswa melaui kegiatan ekstrakulikuler Ikatan Remaja Muslim (Irmus) di SMA Negeri 6 Banjarmasin telah memberikan kontribusi yang besar terhadap karakter keimanan dan ketaqwaan siswa dimana banyak program-program kegiatan yang dilakukan oleh Irmus ini. Dalam kegiatan Irmus telah diajarkan pendalaman ilmu-ilmu keagamaan sehingga dapat membimbing siswa dalam bersikap atau bertingkah laku serta dapat mengetahui mana yang salah dan benar maupun mana yang baik dan buruk. Anggota Irmus juga telah ditanamkan sikap rasa malu berbuat salah sehingga sikap ini menjadikan siswa untuk selalu berbuat sesuai dengan aturan.

b. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler Irmus dalam pembentukan karakter iman dan taqwa cukup banyak dan beragam. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan buka puasa bersama, bakti sosial, bulletin gabus, kantin (kajian rutin), muslimah kreatif, pamlet rutin, kegiatan jum’at taqwa, baca tulis al-qur’an, sholat dzuhur berjamaah, kegiatan habsi dan kajian tentang Muhammad Saw.

c. Kendala yang dihadapi kegiatan ekstrakurikuler dalam pembentukan karakter iman dan taqwa siswa adalah pembawan dari diri siswa, pengaruh zaman, keadaan anggota, dan kesadaran diri pribadi siswa. Beberapa faktor menjadi pendukung dalam pembentukan karakter iman dan taqwa siswa adalah kerja sama antara guru pembina dan pelatih dan guru-guru lain serta

anggota-anggota-nya, adanya dukungan dari kepala sekolah, adanya pendanaan yang terencana yang telah ditetapkan, adanya musholla untuk pelaksanaan kegiatan dan adanya penyediaan pelatih untuk melakukan bimbingan atau pelatihan dalam melaksanakan kegiatan irmus.

2. Saran

a. Ditingkatkannya lagi peraturan tentang kehadiran dalam pelaksanaan kegiatan irmus agar semua makna yang terkandung terhadap kegiatan ini dapat mengena dalam diri pribadi siswa masing-masing yang nantinya akan membuat mereka lebih mem-punyai karakter iman dan taqwa. Pihak sekolah hendaknya lebih sering lagi menampilkan bakat-bakat yang ada dari anggota kegiatan ekstra-kurikuler irmus melalui perlombaan-perlombaan ekstrakuriku-ler antar sekolah yang berbasis keagamaan. Misalnya; lomba Adzan, lomba Da’i, lomba tilawatil Qur’an, lomba Habsi. Selain itu, anggota irmus juga harus lebih meningkatkan prestasinya melalui kegiatan ekstrakurikuler irmus. b. Hendaknya dimasukkan lagi beberapa program yang bagus namun belum dimuat dalam program kegiatan ikatan remaja muslim maka dari itu perlu adanya tambahan kegiatan-kegiatan seperti, tafakur alam, diskusi tentang problematika remaja, dan wisata rohani. Kegiatan-kegiatan seperti itu tidak hanya memberikan kegiatan saja tetapi juga memberikan manfaat kepada siswa agar dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa. c. Hendaknya dilakukan forum dialog maupun diskusi

yang dilakukan secara rutin membahas seputar kegiatan irmus. Pihak pengelola irmus lebih membe-rikan kegiatan-kegiatan yang menarik lagi sesuai dengan perkembangan zaman namun tidak menghilangkan unsur keagamaan agar dapat meningkatkan jumlah anggotanya. Selain itu, perlu adanya penyediakan fasilitas penunjang dalam kegiatan irmus seperti tersedianya Al-qur’an, Rebana (terbang), buku-buku islam, dsb.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani Ma’amur, 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karkater diSekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Azzet Muhaimin, 2011. Urgensi Pendidikan Karkater di Indonesia. Jogjakarta: Ar Ruzzz Media.

Debdikbud, 1997. Himpunan Peraturan dan Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Kesiswa-an. Bandung:Koperasi Pegawai Kanwil Depdikbud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1995:2.(Online), (Http:// www.kemendiknas.-go.id/kemdikbud/, diakses pada tanggal 2 januari 2012)

Fattah Abdoel, 2008. Pembangunan Karakter Unggul. Jakarta: PT Arga Publishing.

Khan. D. Yahya, 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri; Mendongkrak Kualitas Pendidikan. Yogyakarta: Pelang Pub-lishing.

Muhammad, Abu Bakar,1994. Pembinaan Manusia dalam Islam. Surabaya: Al Ikhlas.

Mu’in Fatchul, 2011. Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik. Jogjakarta: Ar-ruzz media.

Munir Abdullah, 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pedagogia.

Permendiknas N0.39. Th.2008. (Online), (Http:// antotenera.wordpress.com/ tag/permendiknas-no-39-tahun-2008/diaksespadatanggal 2 Januari 2012)

Raka, Gede at. All, 2002. Pendidikan Karakter di Sekolah; dari Gagasan ke tindakan. Jakarta: Elex Media Komputindo

Rusmiyati, dkk, 2003, Panduan Mentoring Agama Islam, Iqra Club, Jakarta.

S.M. Suhufi, 2003. Prinsip dan Etika Pribadi dalam Islam. Jakarta: Pustaka Intermasa.

Somantri, Endang, 2011. Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press dan Laboratorium PKn UPI.

Sutisna, Oteng, 1983. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Syamhudi, 2009. Tujuan-Manfaat Ekskul. (DikutipdariHttp:// ucuzsopian. blogspot. com/ 2012/ manfaat-kegiatan-ekstrakurikuler.-html?m=1, diaksespadatanggal 15 2012). Tri Admajo, 2009. Kegiatan Ekstrakurikuler.

(Dikutip dari Http:// id. shvoong. com/ socialscienes-education/2260214-tujuan-ruanglingkup-kegiatan/, diakses pada tanggal 15 Januari 2012.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang. Wahyu, 2006. Penelitian Kualitatif, Banjarmasin:

Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Univer-sitas Lambung Mangkurat.

Wahyu, et. Al. 2011.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Program Sarjana (S1). Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PKN DENGAN

Dalam dokumen JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Halaman 65-70)