• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DI DESA PONTANG KABUPATEN JEMBER

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelembagaan adalah keseluruhan pola-pola ideal, organisasi, dan aktivitas yang berdasar pada kebutuhanmanusia sebagai makhluk hidup. Lembaga dibentuk bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia sehingga lembaga mempunyai fungsi. Selain itu, lembaga merupakan konsep yang berpadu dengan struktur, artinya tidak saja melibatkan pola aktivitas yang lahir dari segi sosial dalam pemenuhan kebutuhan manusia, tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya (Roucek dan Warren dalam Anantanyu 2011). Kelembagaan petani dalam penelitian ini dibatasi pada kelembagaan Gapoktan dan Kelompok Tani.

Kelembagaan Kelompok

Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Gabungan Kelompok Tani di Desa Pontang diberi nama Ketan Mas, terbentuknya gapoktan bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada spetani untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal ini disebabkan karena bantuan yang diberikan pemerintah akan disalurkan melalui Gapoktan, selanjutnya Gapoktan akan menyalurkannya kepada kelompok-kelompok tani yang ada di desa Pontang. Adapun peran kelembagaan Gapoktan adalah:

a. Penyedia informasi bagi petani

Peran Gapoktan Ketan Mas yaitu sebagai penyedia informasi usahatani. Gapoktan Ketan Mas menyalurkan informasi yang diperoleh dari dinas atau instansi terkait,selanjutnya pengurus Gapoktan akan menginformasikan kepada anggota kelompok melalui pertemuan kelompok yang dilakukan sebulan sekali. Contoh misalnya ada informasi mengenai bantuan dari pemerintah, maka Gapoktan akan menginformasikan kepada skelompok tani dan menyarankan kepada kelompok tani untuk mempersiapkan proposal pengajuan kepada dinas/pemerintah.

Gapoktan selalu berkoordinasi dengan penyuluh pertanian dalam kegiatan yang berhubungan dengan usahatani, seperti permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh petani mulai persiapan lahan sampai pasca panen.Sehingga peran Gapoktan adalah sebagai penyedia informasi usahatani, hal ini sesuai dengan pendapat Anantanyu (2011), bahwa kelembagaan petani berperan sebagai tugas sumberdaya (resource task) dan tugas antar organisasi (extra-organizational task).Tugas sumberdaya mencakup mobilisasi sumberdaya (tenaga kerja, modal, material, informasi) dan pengelolaanya.Sedangkan tugas antar organisasi dilakukan Gapoktan Ketan Mas untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan kegiatan usahatani.

b. Mengorganisasi Lembaga-Lembaga Petani

Mengorganisasi lembaga-lembaga petani dilakukan oleh Gapoktan dengan kelompok tani, HIPPA dan koperasi.Anggota Gapoktan adalah seluruh anggota kelompok tani.Pengurus kelompok tani juga diperbolehkan menjabat sebagai pengurus gapoktan ataupun koperasi.GAPOKTAN adalah sebuah wadah untuk kerjasama antar kelompok tani. c. Memasarkan Hasil Pertanian

Gapoktan Ketan Mas membantu petani untuk memasarkan hasil pertaniannya pada Koperasi Putra Mandiri, sehingga sspetani tidak mengalami kesulitan dalam hal pemasaran hasil pertaniannya, selain itu Gapoktan menyarankan kepada anggota kelompok tani untuk melakukan tunda jual melalui penangan pasca panen. Misal : melakukan penjemuran gabah

jual lebih tinggi. Dan jika petani membutuhkan modal maka gapoktan menyarankan untuk meminjam modal kepada Koperasi atau kepada kelompok

d. Fasilitasi Kegiatan Pertanian

Gapoktan Ketan Mas berperan dalam memfasilitasi kegiatan pertanian di wilayah Desa Pontang.Misal saat salah satu kelompok tani akan memperoleh bantuan sapi, Gapoktan berperan sebagai pihak yang menghubungkan antara pemerintah dengan kelompok tani tersebut sehingga bantuan dapat tersalurkan kepada petani. Gapoktan merupakan wadah yang membantudan mempermudah petani dalam melakukan aktifitas usahataninya.Sebagaimna teori Gillin dan Gillin dalam Soekanto (2014), yang menyatakan bahwaenacted institution yaitu lembaga yang dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu.Gapoktan Ketan Mas dibentuk dengan tujuan memudahkan petani dalam berusahatani dan juga memudahkan petani dalam memperoleh bantuan.

Gapoktan Ketan Mas berperan sesuai dengan tugas dan kewajibannya yaitu sebagai penyedia informasi usahatani, mengorganisasikan lembaga-lembaga petani dengan mengatur lembaga petani dan aktifitasnya, memasarkan hasil pertanian petani melalui KSU Putra Mandiri dan memfasilitasi kegiatan pertanian (sebagai penghubung dan fasilitator antara kelompok tani dengan pemerinta).Selain itu juga sebagai wadah yang memberikan kemudahan dan kelancaran petani dalam berusahatani.

KelembagaanKelompok Tani

Kelompok Tani merupakan kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.Kelompok tani dibentuk bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi pertanian dari pemerintah agar kesejahteraan petani menjadi lebih baik.Kelompok tani merupakan lembaga petani yang menaungi petani di Desa Pontang dalam berusahatani

1. Menyelenggarakan kegiatan usahatani

Mayoritas anggota kelompok tani melakukan budidaya tanaman pangan, yaitu padi, jagung, kedelai, Lombok dan sebagainya.Kelompok tani menjalankan perannya yaitu sebagai penunjang kegiatan usahatani, misal: bertukar informasi terkait usahatani.Saling bertukar informasi terkait usahatani yang dikelola secara tidak langsung mempengaruhi usahatani yang dilakukan, seperti jika petani memilik kendala terkait pupuk dan saling bertukar informasi dan pendapat terkait pupuk maka kendala tersebut dapat terselesaikan. Kendala-kendala dalam usahatani yang lain seperti benih pestisida dan sebagainya juga diselesaikan melalui bertukar informasi

2. Penguatan kapasitas sumberdaya petani

Kelompok melakukan pertemuan rutin setiap bulan sekali, dalam pertemuan rutin dibahas tentang kegiatan usahatani, permasalahan-permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh petani, baik permasalahan tentang sarana produksi maupun tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Penguatan kapasitas sumberdaya petani bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam berusahatani. Setiap pertemuan kelompok dihadiri oleh penyuluh, selama kegiatan pertemuan selalu dilakukan diskusi, semua anggota diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan ide-idenya.Semua kelompok tani di Desa Pontang sudah berbadan hukum, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penyaluran bantuan yang diberikan oleh pemerintah.

3. Wadah petani dalam berusahatani

Kelompok tani adalah merupakan wadah bagi yang memiliki fungsi sebagai kelas belajar, wahana kerja sama dan unit produksi (Khairunnisa, 2019). Lebih Lanjut menurut Rahmawati (2011) fungsi kelompok tani diantaranya sebagai berikut: a. Kelas belajar. Kelompok Tani sebagai wadah belajar mengajar guna meningkatkan PKS (Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap) serta tumbuh kembangnya kemandirian dalam berusaha tani.b. Wahana Kerjasama.

Kelompok Tani sebagai tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usahataninya lebih efisien serta lebih mampu menghadapi tantangan. c. Unit produksi. Usaha tani yang dilakukan masing-masing petani harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik kuantitas maupun kualitas. Kelompok tani adalah suatu wadah untuk belajar maupun mengajar bagi setiap anggotanya guna mendpatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta bertumbuh dan berkembanganya suatu kemandirian didalam berusahatani dengan suatu produktivitas yang meningkat, pendapatan yang bertambah dan kehidupan yang sejahtera (Hafid, 2015)

Setiap pertemuan yang dilakukan oleh kelompok, terjadi kegiatan diskusi antar anggota, mereka membahas tentang kegiatan usahatani, informasi-informasi baru yang diperoleh dari dinas Pertanian maupun penyuluh, membahas peluang-peluang bisnis serta mencari solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh petani yang berhubungan dengan kegiatan usahataninya. Fungsi kelembagaan kelompok tani sebagai tempat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani dalam usahataninya (Suratini, 2017).

Ketua kelompok tani yang terpilih diharapkan mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dalam mengkoordinasikan kegiatan gotong-royong untuk pengolahan lahan anggota kelompok tani secara bergantian, mengkoordinasikan penjualan hasil produksi, dan melakukan hubungan dengan pihak penyuluh maupun dinas pertanian. Ketua kelompok selalu melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan anggota kelompok, baik dilakukan dalam pertemuan kelompok maupun secara pribadi dengan anggota-anggota kelompok tani.Kelompok tani telah memiliki program kerja dan kegiatan ini dilakukan dengan kerjasama dan gotong royong.

4. Penyedia permodalan usahatani

Semua anggota mempunyai hak yang sama untuk mengajukan peminjaman modal kepada anggota. Bunga pinjaman ditetapkan oleh kelompok tani sebesar 3%. Tetapi jika anggota tidak dapat mengembalikan pinjaman, maka akan diberikan sanksi yang sudah disepakati bersama. Modal kelompok tani diperoleh dari iuran anggota yang dikumpulkan sebagai kas kelompok dan dijadikan modal untuk kegiatan simpan pinjam.Menurut Siti (2018), petani dapat membentuk lembaga sendiri guna memecahkan masalah permodalan dalam usahataninya.

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

Pengembangan kelembagaan merupakan suatu proses perubahan sosial berencana yang dimaksudkan sebagai sarana pendorong dalam proses perubahan dan inovasi. Proses transformasi kelembagaan petani melalui pembanguan atau pengembangan kelembagaan dapat menjadikan kelembagaan menjadi bagian penting dalam kehidupan petani dalam kegiatan usahataninya. Pengembangan kapasitas kelembagaan kelompok petani merupakan suatu perspektif tentang perubahan sosial yang direncanakan, meliputi inovasi-inovasi perubahan-perubahan kualitatif dalam norma-norma, pola-pola kelakuan dan hubungan kelompok.

Penguatan kelompok dilakukan dengan meningkatkan kemampuan kelompok dalam memahami kekuatan (potensi) dan kelemahan (masalah) kelompok, memperhitungkan peluang dan tantangan yang dihadapi pada masa saat ini dan masa mendatang, memilih berbagai alternatif pemecahan masalah dan menyelenggarakan kehidupan berkelompok yang serasi dengan lingkungan secara bersinambungan (Hermanto dan Swastika, 2011)

Peningkatan kemampuan kelembagaan petani dalam menjalankan fungsinya merupakan kegiatan pembinaan yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan serta diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan kelompok dalam melaksanakan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana kerja sama dan unit

sebagai wadah belajar mengajar guna meningkatkan PKS (Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap) serta tumbuh kembangnya kemandirian dalam berusaha tani.b. Wahana Kerjasama. Kelompok Tani sebagai tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usahataninya lebih efisien serta lebih mampu menghadapi tantangan. c. Unit produksi. Usaha tani yang dilakukan masing-masing petani harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik kuantitas maupun kualitas (Rahmawati, 2011)

KESIMPULAN

Kelembagaan Kelompok Gapoktan sebagai penyedia informasi usahatani yaitu dengan menyalurkan informasi ke kelompok tani,mengorganisasikan lembaga petanipetani dengan mengatur lembaga petani dan aktivitasnya, memasarkan hasil pertanian petani melalui KSU dan memfasilitasi kegiatan pertanian yaitu sebagai fasilitator antara kelompok tani dengan pemerintah.

Kelembagaan Kelompok Tani sebagai penunjang kegiatan usahatani yang dilakukan melalui bertukar informasi usahatani, kegiatan pertemuan rutin dan melakukan diskusi, penyediaan sarana prasarana usahatani yang dilakukan dengan kerjasama dan gotong royong dan sebagai penyedia permodalan usahatani petanimelalui kegiatan simpan pinjam.

Pengembangan kelembagaan dilakukan dengan mengadopsi tehnologi, perubahan perilaku dan hubungan dalam kelompok.Kelompok sejogjanya mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dengan mempertimbangkan keluang dan tantangan. Pengembangan kelembagaan dilakukan dengan melaksanakan fungsi kelompok sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi