BAB 8. REKOMENDASI KEBIJAKAN
8.1 Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Perikanan Per WPP
8.1.3 Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Perikanan di WPP 712
Hasil evaluasi penerapan prinsip EAFM di WPP 712 membutuhkan adanya upaya perbaikan dalam pengelolaan perikanan. Rekomendasi ini disusun berdasarkan analisis dari tiap nilai atribut untuk masing-masing indikator pada tiap domain. Evaluasi pertama untuk menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan pengelolaan perikanan di WPP 712 dapat dilihat pada matrik sebagaimana dalam Tabel 8.5 berikut.
Tabel 8.5 Kondisi Status dari setiap Atribut dalam Domain EAFM WPP 712
Domain Sumberdaya Ikan 1. CpUE Baku 2. Tren ukuran ikan
Domain Ekonomi 1. Kepemilikan Aset memperhatikan gambar kobe plot (Gambar 8.5) yang menjelaskan bahwa posisi pelaksanaan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem di WPP 712 berada pada status Sedang. Strategi pengelolaan perikanan yang dapat dilakukan ke depannya adalah dengan Restoration strategy.
Strategi Restorasi adalah pilihan bagi pengelolaan perikanan WPP 712 ke depannya. Strategy ini dapat dilakukan dengan memperbaiki atau mengelola aspek Teknis Penangkapan Ikan karena mayoritas indikatornya berwarna “merah” dan masuk dalam status “buruk dan memperbaiki aspek sosial kelembagaan (Mendekati kuadran IV) serta mempertahankan kondisi eksisiting bagi indikator yang sudah berada dalam status “baik” yaitu pada domain Habitat dan Ekosistem.
179
Strategi ini sejalan dengan kondisi perairan Laut Jawa yang banyak dipenuhi oleh armada penangkapan yang cenderung bersifat destruktif (Pukat hela dan Pukat tarik). Sehingga menyebabkan rusaknya ekosistem penting pesisir dan laut yang dalam evaluasi ini memunyai status “buruk”. Banyaknya Alat Penangkapan Ikan (API) dan padatnya armada tangkap di WPP 712 khususnya yang terlarang karena dianggap merusak lingkungan seperti Cantrang/Arad, Dogol dan sejenisnya, memicu dikeluarkannya kebijakan berupa Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.02/Permen-KP/2015. Namun Permen tersebut ditangguhkan hingga Desember 2016. Namun secara perlahan nelayan cantrang mulai menghentikan penambahan investasi cantrang, pada waktu yang sama KKP melakukan poenggantian alat tangkap cantrang menjadi trammel net. Kebijakan ini, sedikit banyak mempengaruhi kondisi sumber daya ikan di perairan Jawa. Setidaknya sampai bulan Agustus 2016 (Survey awal evaluasi EAFM) dilaksanakan, dampak dari kebijakan ini, mulai terasa dengan adanya status sumber daya ikan yang berada dalam status “baik”.
Gambar 8.3 Kobe Plot Rencana Perbaikan Perikanan WPP 712
Dalam gambar Kobe Plot terlihat bahwa pengelolaan perikanan ke depan bagi WPP 712 dilakukan dengan memperkuat sosial kelembagaan (kebijakan, pranata sosial, keterlibatan masyarakat, dst). Dalam konteks rekomendasi ini, keberpihakan kebijakan dalam menjaga keberlanutan sumber daya ikan sangat penting dikedepankan. Penguatan aspek sosial ekonomi dan kelembagaan, menuntut adanya partisipasi tinggi dari seluruh stakeholder dalam memelihara kondisi sumberdaya perikanan agar paling tidak sama dengan kondisi saat ini dan meningkatkan menjadi lebih baik lagi dengan pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanaan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem. Hasil rumusan rekomendasi dan tindak lanjut di WPP 712 dapat dilihat pada tabel berikut (Tabel 8.6).
180
Tabel 8.6 Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Perikanan di WPP 712
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
Sumber Daya
Ikan Jangka
menengah CpUE
Baku - Melakukan pemetaan jenis ikan demersal berdasarkan musim
- Pengawasan larangan penggunaan alat tangkap pukat hela dan pukat tarik - Penguatan data dan informasi terkait stok
dan tingkat pemanfaatan serta terintegrasi dalam bentuk sistem informasi manajemen SDI
Ukuran
Ikan - Melakukan pengawasan penggunaan lebar mata jaring
Proporsi
Juvenile - Me
mberikan edukasi kepada nelayan dan pengumpul ikan agar tidak membeli ikan dalam ukuran kecil
- Jangka Panjang “Range
collapse” - Me
ndorong armada tangkap ke wilayah yang masih surplus seperti ke WPP 711 atau WPP 714 dengan konsekwensi memperbesar armada tangkap dan menambah jam melaut - Mengawasi pelaksanaan zonasi wilayah
tangkap khususnya di zona 12 mil ke bawah yang sering terjadi perebutan fishing ground dan konflik alat tangkap
Jangka Panjang Komposisi spesies hasil tangkapan
- Memperbesar mata jaring
Spesies
ETP, - So
sialisasi pada Masyarakat Nelayan tentang konservasi penyu di kawasan konservasi Habitat dan
Ekosistem Jangka pendek Status ekosistem mangrove
- Rehabilitasi mangrove yang rusak di
sepanjang pantai utara jawa melalui program pengembangan seabelt (sabuk laut) seperti di DKI Jakarta, Banten, Indramayu, Cirebon, Subang, Surabaya dan Madura
- Pelarangan kegiatan alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak, perumahan dan industri di sepanjang pantai utara Jawa seperti di DKI Jkt, Jepara, Pati, Bekasi, Cirebon, Surabaya, dll
Status ekosistem terumbu karang
- Monitoring dan evaluasi kondisi terumbu karang yang masih baik dan dilindungi dengan yang kondisinya sudah rusak/sedang - Rehabilitasi ekosistem yang rusak dengan
penanaman terumbu karang buatan seperti di Kab. Subang, Cirebn, Indramayu, Sidoarjo dan Jepara
- Melakukan kampanye dan penyadaran perlindungan terumbu karang sejak dini ke
181
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
sekolah-sekolah negeri
- Melakukan kajian dampak iklim dan pengaruhnya terhadap ekosistem pesisir khususnya terumbu karang
- Melakukan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat melalui diversifikasi alat tangkap dan perubahan fishing ground
Status ekosistem lamun
- Melarang perusakan ekosistem lain yang berasosiasi dengan lamun (TK dan Mangrove)
kualitas air - Mengawasi pengelolaan limbah industri yang berlokasi di sepanjang Pantai Utara Jawa - Pengendalian pencemaran dari limbah
tambang dan minyak hasil kegiatan industri - Memastikan adanya teknologi pengolah
limbah bagi industri khususnya yang megalirkan buangannya ke laut Jangka panjang Habitat
Unik/Khusu s
- Penegakan hukum di kawasan konservasi perairan dan taman nasional laut
Teknologi Penangkapan Ikan
Jangka pendek Penangkap an ikan yang bersifat destruktif
- Menegakkan aturan dan pengawasan terhadap kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan alat tangkap yang dilarang
Melakukan modifikasi alat tangkap
- Mengawasi modifikasi alat seperti pada purse seine waring (puring) atau alat tangkap lainnya agar tetap sesuai aturan dan menjamin keberlanjutan SDI seperti pengaturan ukuran mata jaring, tali dan lainnya
- Mengidentifikasi bentuk-bentuk modifikasi alat tangkap dan mengevaluasi cara kerjanya agar tidak merusak SDI
Kapasitas
Melakukan pengaturan alokasi armada penangkapan ikan sesuai dengan kondisi habitat dan sumberdaya ikan
Kesesuaia
- Mensosialisasikan pentingnya kepemilikan dokumen legal yang sesuai dengan ukuran kapal melalui pemasangan poster di pelabuhan, membuat SOP, mengadakan forum-forum sosialisasi aturan secara rutin - Pengawasan ter hadap ukuran kapal dan
kesesuaiannya dengan dokumen legal, khususnya pada kapal purse seine di atas 30 GT
182
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
Sertifikasi
- Menyederhanakan prosedur sertifikasi Ankapin dan Ankapin, khususnya pada armada > 30 GT
- Sosialisasi kepada perusahaan dan nelayan untuk memperoleh sertifikat kecakapan pelaut sesuai aturan yang berlaku Jangka Panjang Selektivitas
penangkap an
- Meningkatkan selektivitas alat penangkap ikan dengan memperbesar ukuran mata jaring purse seine, setidaknya 1 cm dari ukuran yang ada saat ini
- Mempertahankan penggunaan alat tangkap ikan pelagic kecil yang selektif yang ada saat ini
Sosial Jangka pendek Pengetahu
an lokal - Melakukan pembentukan kelembagaan lokal dalam pengelolaan berbasis hak masyarakat lokal
- Melakukan aktivitas pelatihan/ sosialisasi kebijakan pengelolaan perikanan.
- Melibatkan para pemangku kepentingan dalam setiap pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengelolaan perikanan di WPP 712
Pengelolaa
n konflik - Mencegah konflik perebutan fishing ground melalui penyebaran informasi lokasi fishing ground, pemberlakuan zonasi penangkapan ikan (ukuran kapal)
- Meningkatkan kapasitas pokmaswas - Melakukan sosialisasi/ konsultasi publik
secara reguler untuk mencegah/preventif munculnya konflik
Ekonomi Jangka pendek Pendapata
n rumah tangga
- Mengefektifkan sistem logistik ikan nasional (SLIN) yang sudah berjalan
- Menyediakan kebutuhan BBM murah bagi nelayan di setiap pelabuhan perikanan (dari PPS sampai PPI)
- Peningkatan pendapatan melalui mata pencaharian alternatif di bidang pengolahan hasil perikanan
- Melatih kaum perempuan dengan program-program keterampilan usaha-usaha produktif - Melatih ABK agar mampu meningkatkan
keterampilan dalam hal penangkapan ikan Jangka
menengah/
Jangka panjang
Kepemilika
n asset - Penerapan sistem jaminan sosial bagi nelayan dan mendorong agar kapal dapat menjadi agunan
- Membentuk lembaga penyangga perikanan (semacam bulog) untuk mengantisipasi harga ikan yang rendah khususnya pada saat musim ikan serta menentukan harga dasar ikan
- Perbaikan sistem pelelangan
- Meningkatkan kepemilikan aset melalui
183
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
pengembangan mata pencaharian alternatif Saving
Rasio - Meningkatkan budaya menabung melalui penyediaan skema skema khusus bagi nelayan
- Revitalisasi Lembaga Keuangan Mikro Perikanan yang sudah pernah ada dengan melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan sehingga lebih profesional
- Melakukan Pelatihan pengolahan hasil perikanan antara lain membuat abon, krupuk ikan kepada kelompok-kelompok istri nelayan - Kampanye pola hidup hemat dan manfaat
menabung Kelembagaan Jangka pendek Kepatuhan
terhadap prinsip perikanan bertanggun g jawab
- Penegakan aturan untuk meningkatkan kepatuhan nelayan dan stakeholder perikanan lainnya
- Meningkatkan kepatuhan terhadap praktek perikanan bertaggungjawab melalui pembinaan, pemberian penghargaan dan sangsi
- Monitoring berkala dan pembinaan terhadap pelanggar aturan
Rencana
pengelolaa n
perikanan
- Melibatkan pemerintah daerah dalam pembuatan RPP
- Menyusun RPP berdasarkan kelompok jenis ikan seperti RPP Perikanan Demersal, RPP Laut Jawa
Jangka
menengah kelengkapa
n aturan main
- Mengefektifkan jejaring kelmpok nelayan/organisasi nelayan, pelaku perikanan dan birokrasi perikanan dalam membangun kesepakatan dan aturan main terkait dengan pemanfaatan SDI di WPP 712 - Melengkapi aturan atau kesepakatan
bersama terkait pemanfaatan sumberdaya ikan berbasis ekosistem yang belum tersedia seperti terkait penggunaan alat tangkap pada setiap zona, lokasi fishing ground untuk masing-masing kelompok armada tangkap Mekanisme
pengambil an keputusan
- Penyusunan SOP terkait upaya
penangkapan, pemantauan, dan koordinasi antar pemangku kepentingan, seperti SOP pemantauan dan pengawasan alat tangkap terlarang
- Pertemuan rutin dan regular antara pemerintah, pengelola dan masyarakat nelayan
- Merancang forum komunikasi antar pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan perikanan di WPP 712, khususnya yang mempertemukan pusat dan daerah
- Monitoring SOP dan RPP yang telah dibuat
184
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
Jangka Panjang Kapasitas pemanku kepentinga n
- Memperkuat kapasitas pemangku kepentingan melalui pelatihan-pelatihan, bimtek (bimbingan teknis) dan kegiatan pengembangan kapasitas lainnya seperti Bimtek EAFM untuk Dinas Kelautan dan perikanan, Pelatihan implementasi EAFM 8.1.4 Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Perikanan di WPP 713
Hasil evaluasi penerapan prinsip EAFM di WPP 713 adalah menjaga kondisi sumberdaya ikan demersal, status ekosistem, teknik penangkapan ikan, sosial, ekonomi, serta kelembagaan yang rata-rata berada pada kategori cukup baik. Rekomendasi ini disusun berdasarkan analisis dari tiap nilai atribut untuk masing-masing indikator pada tiap domain. Evaluasi pertama untuk menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan pengelolaan perikanan di WPP 713 dapat dilihat pada matrik sebagaimana dalam Tabel 8.7 berikut.
Tabel 8.7 Kondisi Status dari setiap Atribut dalam Domain EAFM SDI Demersal di WPP 713
Domain
perairan 2. Status ekosistem
unik/khusus 6. Perubahan iklim
Domain Sosial 1. Partisipasi pemangku
185 dapat dilihat dengan memperhatikan gambar kobe plot (Gambar 8.4) yang menjelaskan bahwa posisi pelaksanaan pengelolaan perikanan SDI Ikan Demersal berbasis ekosistem di WPP 713 berada pada status “baik”. Strategi pengelolaan perikanan yang dapat dilakukan ke depannya adalah dengan Maintain Existing strategy. Strategi inidilakukan dengan menjaga dan mempertahankan kebijakan dan program pada domain-domain yang ada dengan melakukan perbaikan atau rehabilitasi terhadap beberapa domain dan indikator yang berstatus buruk, seperti melakukan rehabilitasi terhadap kondisi perairan pesisir yang tercemar juga merestorasi ekosistem pesisir seperti ekosistem padang lamun, mangrove, dan terumbu karang. Strategi ini dapat dilakukan dengan memperkuat aspek sosial kelembagaan (sosial development strategy)serta strategi pengelolaan konservasi (conservation management strategy) terutama untuk indikator-indikator pada domain habitat dan ekosistem. Strategi ini sejalan dengan kondisi habitat dan ekosistem yang rata-rata berada dalam status sedang - buruk, khususnya mangrove.
Habitat dan ekosistem lamun, mangrove dan terumbu karang adalah ekosistem penting dalam pengelolaan perikanan karena menjadi tempat bertelur, memijah dan membesarkan ikan.
Gambar 8.4 Kondisi Status dari setiap Atribut dalam Domain EAFM WPP 713
186
Gambar 8.4 menjelaskan bahwa strategi pengelolaan perikanan SDI Demersal bagi WPP 713 ke depan melalui kebijakan Maintain Existing Strategy. Dalam strategi ini, pemanfaatan perikanan SDI Demersal bisa ditingkatkan untuk menggenjot produksi perikanan tangkap Ikan Demersal.
Namun mengingat fishing ground sumberdaya ikan demersal sebagian besar berada di perairan dekat wilayah pesisir, maka diperlukan penguatan terhadap kebijakan restorasi habitat serta ekosistem lamun, mangrove, serta terumbu karang yang merupakan wilayah pemijahan ikan.
Juga masih diperlukan kebijakan pengawasan terhadap aktivitas penangkapan ikan yang dilakukan secara destruktif di wilayah perairan Sulawesi Selatan khususnya di daerah-daerah Kepulauan. Hasil rumusan rekomendasi dan tindak lanjut di WPP 713 dapat dilihat pada tabel berikut (Tabel 8.8).
Tabel 8.8 Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Perikanan di WPP 713
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
Sumberdaya Ikan Jangka pendek CpUE Baku - Mempertahankan jumlah armada pemanfaatan perikanan demersal, serta peningkatan upaya
mepanfaatan SDI jenis kakap merah dan kerapu
- Pengaturan penangkapan ikan demersal di wilayah pesisir yang diidentifikasi sebagai wilayah nursery ground.
- Pengawasan ketat terhadap penggunaan alat tangkap ikan demersal yang dilarang oleh pemerintah
Proporsi
Juvenile - Memperkuat alat penangkapan ikan demersal yang selektif seperti bubu, rawai dasar dan gill net dasar.
- Memberikan edukasi kepada nelayan dan pengumpul ikan agar tidak membeli ikan yang belum layak tangkap
- Sosialisasi peraturan terkait larangan penangkapan ikan dalam kondisi belum layak tangkap seperti Permen KP-No.01/2015 Jangka menengah Komposisi
spesies hasil tangkapan
- Meningkatkan teknik pemanfaatan ikan demesal dengan alat tangkap selektif
- Melakukan kajian tentang tingkat selektifitas pukat ikan (fish net) dan pukat kantong (sein net) Ukuran Ikan - Mempertahankan dan memperkuat
penangkapan ikan demersal dengan alat-alat tangkap yang selektif
- Pengaturan ukuran mata jaring untuk alat tangkap ikan demersal
187
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
“Range
collapse” - Mendorong pemanfaatan ikan demersal di dekat pesisir dengan alat tangkap selektif seperti bubu, gill net dasar, dan rawai dasar agar tidak over exploited - Pengaturan kembali kebijakan
penangkapan ikan demersal di WPP 713 dengan kebijakan pusat-daerah
Jangka panjang Spesies ETP - Sosialisasi pada Masyarakat Nelayan tentang ikan – ikan jenis ETP yang tersebar di WPP 713 seperti Pari manta, Hiu Tikus dan Hiu Lutung
- Memetakan lokasi pengasuhan, tempat makan dan ruayanya spesies ETP
Habitat dan Ekosistem Jangka pendek Status ekosistem lamun
- Melarang perusakan ekosistem lain yang berasosiasi dengan lamun (Terumbu karang &
Mangrove)
- Perlindungan terhadap kawasan ekosistem lamun dengan kebijakan daerah (Perbup/Perkot atau rencana zonasi perairan daerah)
Status ekosistem mangrove
- Restorasi dan rehabilitasi ekosistem mangroveagar SDI demersal tetap terjaga sehingga penangkapan ikan tidak terlalu jauh dilakukan, khususnya di wilayah kepulauan supermonde Sulawesi Selatan, di Teluk Bone dan sepanjang pesisir Kalimantan Timur dan Kalsel
- Kebijakan daerah berupa moratorium alih fungsi hutan mangrove menjadi tambak, perumahan dan industri di sepanjang pantai Sulawesi Selatan, Kaltim, Kalsel Jangka menengah Status
ekosistem terumbu karang
- Mempertahankan kondisi terumbu karang yang masih baik terutama di pesisir Selat Makassar dan Teluk Bone
- Rehabilitasi terumbu karang yang rusak melalui dukungan terhadap pemangku kepentingan (LSM &
Perguruan tinggi) dengan program aksi transplantasi karang
- Monitoring berkala (1 tahun sekali) kondisi terumbu karang
188
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
- Melakukan kampanye dan penyadaran perlindungan terumbu karang
Perlindungan
Habitat Unik - Identifikasi lokasi dan kondisi habitat unik seperti habitat Hiu paus yang ada di Kepulauan Supermonde dan ikan-ikan karang yang khas serta penyu hijau dan penyu sisik yang banyak ditemukan di gugus pulau spermonde maupun gugus pulau perairan Kalimantan Timur - Penutupan habitat unik dari
aktifitas pemanfaatan sumberdaya
- Melakukan kajian dampak iklim dan pengaruhnya terhadap ekosistem pesisir khususnya terumbu karang - Melakukan adaptasi dampak
perubahan iklim terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat melalui diversifikasi alat tangkap dan perubahan fishing ground
Jangka panjang kualitas air - Perbaikan kualitas perairan pesisir yang tercemar oleh logam berat dan bahan fisika-kimia lainnya dengan membuat regulasi yang kuat terhadap pelaksanaan kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan
- Pengendalian dan pengawasan pencemaran oleh limbah tambang dan minyak hasil kegiatan industri yang mencemari perairan pesisir Teknologi Penangkapan
Ikan Jangka pendek Penangkapan
ikan yang bersifat destruktif
- Menegakkan aturan dan pengawasan terhadap kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan bom atau racun potassium yang masih sering terlihat di daerah Kepulauan Supermonde
- Melakukan pengaturan alokasi armada penangkapan ikan demersal sesuai dengan kondisi habitat dan sumberdaya ikan - Pengaturan kuota penangkapan
perikanan pelagic kecil yang disesuikan dengan daya dukung sumberdaya ikan yang ada di WPP 713
Kesesuaian fungsi dan ukuran kapal
- Mensosialisasikan pentingnya kepemilikan dokumen legal yang sesuai dengan ukuran kapal
189
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
penangkapan ikan dengan dokumen legal
melalui pemasangan poster di pelabuhan, membuat SOP, mengadakan forum-forum sosialisasi aturan secara rutin - Pengawasan terhadap ukuran
kapal dan kesesuaiannya dengan dokumen legal, khususnya pada kapal purse seine di atas 30 GT Sertifikasi
- Menyederhanakan prosedur sertifikasi Ankapin dan Ankapin, khususnya pada perikanan Purse seine dengan kapasitas > 30 GT
Jangka menengah Selektivitas
penangkapan - Meningkatkan selektivitas alat penangkap ikan demersal dengan memperkuat alat penangkapan ikan selektif seperti bubu, rawai dasar, dan gill net dasar Melakukan
modifikasi alat tangkap
- Pengawasan terhadap modifikasi alat tangkap seperti modifikasi cantrang dan lainnya agar masih tetap menjamin keberlanjutan SDI demersal
Sosial Jangka pendek Pengelolaan
konflik - Mencegah konflik perebutan fishing ground melalui penyebaran informasi lokasi fishing ground, pemberlakuan zonasi penangkapan ikan (ukuran kapal)
- Meningkatkan kapasitas pokwasmas
- Melakukan sosialisasi/ konsultasi publik secara reguler untuk mencegah/preventif munculnya konflik
Jangka menengah Peningkatan partisipasi publik dan stakeholder
- Melibatkan para pemangku kepentingan dalam pengambilan
- Membangun mekanisme dan pendekatan yang efektif dalam menjaring partisipasi publik Pengetahuan
lokal - Memperkuat pengetahuan lokal yang berjalan terkait dengan pengelolaan SDI seperti memperkuat kelembagaan pemanfaatan ikan demersal di perairan Selat Solor oleh nelayan bubu di Lamakera
190
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
- Membangun kesepakatan dan konsensus baru di masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan SDI Demesal seperti kearifan lokal perburuan Pari Manta oleh masyarakat Lamakera
Ekonomi Jangka pendek Pendapatan
rumah tangga - Peningkatan pendapatan melalui mata pencaharian alternatif di bidang pengolahan hasil perikanan dan jasa informal
- Memberikan pelatihan keterampilan khususnya bagi kaum ibu-ibu sesuai dengan potensi lokal - Memanfaatkan sarana-prasarana
perikanan yang sudah terbangun tapi belum optimal dengan mengajak pihak swasta untuk ikut mengelolanya
Jangka menengah/
Jangka panjang Kepemilikan
asset - Mempercepat proses sertifikasi tanah milik nelayan sehingga dapat dijadikan sebagai agunan untuk memperlancar akses permodalan usaha
- Membuka model akses permodalan usaha perikanan dengan
menjadikan kapal beserta
kelengakapan dokumennya sebagai agunan
Saving Rasio - Upaya peningkatan pendapatan - Melakukan Pelatihan kepada
keluarga nelayan tentang Prosesing hasil perairan antara lain membuat abon, krupuk ikan.
Kelembagaan Jangka pendek Kepatuhan
terhadap prinsip perikanan bertanggung jawab
- Meningkatkan kepatuhan terhadap praktek perikanan bertaggungjawab melalui pembinaan, pemberian penghargaan dan sangsi - Mensosialisasikan prinsip-prinsip
perikanan bertanggungjawab kepada seluruh pemangku kepentingan melalui media-media informasi baik visual maupun audio visual (Poster, leaflet, buku panduan, radio, TV, internet) Jangka menengah Sosialisasi
mekanisme pengambilan keputusan
- Penyusunan SOP dalam kegiatan penangkapan ikan demersal, pemantauan, dan koordinasi antar pihak
- Pertemuan rutin dan reguler antara pemerintah, pengelola dan
masyarakat nelayan dalam
191
Domain Waktu Atribut Rekomendasi
pemanfaatan SDI demersal yang berkelanjutan
Kapasitas pemanku kepentingan
Memperkuat kapasitas pemangku kepentingan melalui pelatihan-pelatihan, bimtek (bimbingan teknis) dan kegiatan pengembangan kapasitas lainnya seperti Bimtek pemanfaatan ikan terbang yang berkelanjutan
Sinergi antar kebijakan dan kelambagaan
- Merancang forum komunikasi antar pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan perikanan di WPP 713
- Monitoring pelaksanaan SOP dalam kegiatan penangkapan perikanan kelengkapan
aturan main - Menyusun kebijakan dan aturan penangkapan SDI demersal berdasar aturan lokal yang berlaku - Melengkapi aturan atau
kesepakatan bersama terkait pemanfaatan sumberdaya ikan berbasis ekosistem
8.1.5 Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Perikanan di WPP 715
Rekomendasi di WPP 715dilakukan melalui mekanisme mempertahankan yang ada, sembari melakukan perbaikan-perbaikan (Maintain Exsisting strategy) dalam pengelolaan perikanan.
Rekomendasi ini disusun berdasarkan analisis dari tiap nilai atribut untuk masing-masing indikator pada tiap domain. Evaluasi pertama untuk menghasilkan rekomendasi strategibagi pengelolaan perikanan di WPP 715 dapat dilihat pada matrik sebagaimana dalam Tabel 8.9 berikut.