• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam kegiatan ini meliputi data sekunder dan data primer. Daat sekunder meliputi data dan informasi pendukung yang terkait dengan masing -masing atribut pada setiap domain yaitu domain sumber daya ikan, habitat dan ekosistem, teknik penangkapan ikan, sosial ekonomi dan kelembagaan. Data sekunder dapat berupa data series atau data faktual baik berupa data numerik/angka, statistik perikanan, hasil kajian sejenis dan data pendukung lainnya. Data sekunder digali dan ditelusuri di beberapa sumber-sumber informasi seperti instansi pemerintah (pusat- daerah), perguruan tinggi, swasta, LSM dan masyarakat. Beberapa instansi yang dapat dijadikan sebagai rujukan data antara lain seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, Bappeda, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BPS (pusat dan daerah), perguruan tinggi di wilayah terkait dan lembaga-lembaga kajian atau LSM (WWF, TNC, CI, PKSPL, dst).

Data primer didapatkan melalui beberapa metode meliputi FGD, observasi lapangan dan wawancara mendalam.

a) Observasi lapangan

Pengumpulan data primer melalui teknik site visite dan observasi ke beberapa lokasi tempat mendapatkan kebutuhan data primer yang digunakan untuk penilaian indikator EAFM yang membutuhkan penelusuran lebih mendalam.

Tabel 3.7 Teknik Pengambilan Beberapa Data Primer Pendukung

No Jenis Data Teknik

Pengambilan Lokasi Pengambilan 1 Produksi perikanan tangkap

menurut jenis ikan dan jenis alat tangkap

Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS

2 Jumlah armada tangkap menurut

kapal dan jenis alat tangkap Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS

3 Wilayah tangkapan Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS

39

No Jenis Data Teknik

Pengambilan Lokasi Pengambilan 4 Log Book dan dokumen

administrasi lainnya Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS

5 Trend ukuran ikan Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS

6 Penangkapan ikan secara destruktif Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS 7 Kapasitas perikanan dan upaya

tangkap

Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS 8 Kesesuaian ukuran dan fungsi kapal Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS 9 penangkapan ikan dengan dokumen

legal Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS

10 Sertifikasi awak kapal perikanan sesuai peraturan

Wawancara nelayan TPI / PPI / PPN / PPS 11 Status ekosistem lamun Observasi dan

wawancara

Kawasan pesisir 12 Status ekosistem Mangrove Observasi dan

wawancara

Kawasan pesisir 13 Status ekosistem terumbu karang Observasi dan

wawancara

Kawasan pesisir

14 Perubahan Iklim Observasi dan

wawancara

Kawasan pesisir

Wawancara dan observasi di lapangan menggunakan lembar angket dan panduan wawancara berdasarkan tema-tema riset yang dilakukan. Panduan wawancara menggunakan pertanyaan terbuka yang memberi peluang bagi peneliti untuk mengembangkan pertanyaan pertanyaan lain berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan.

b) Focus Group Discussion (FGD)

FGD bertujuan untuk menjaring aspirasi dan masukan dari seluruh stakeholder yang dianggap mampu dan kompeten dalam memberikan data dan informasi. FGD ini khususnya dilakukan untuk indikator sosial, ekonomi dan kelembagaan. FGD dilakukan dengan berkoordinasi dengan Learning Center EAFM yang terdapat di 3 WPPNRI. LC EAFM terdapat di beberapa perguruan tinggi yang terdapat di WPPNRI tersebut.

Keterlibatan pihak perguruan tinggi sebagai jaminan atas validasi data dan informasi terkait yang sejenis dengan kajian EAFM.

Tabel 3.8 Tipe key informan dan jenis data yang dibawa ke forum FGD

No Key Informan Jenis Data yang dibawa

1 Dinas Kelautan dan Perikanan 1. Data sumber daya ikan 2 Data sistem penangkapan ika

3 Data status ekosistem pesisir dan laut 4 Data sosial ekonomi Perikanan

nelayan

2 Dinas Kehutanan 1 Data status ekosistem hutan mangrove 2 Data kerusakan ekosistem mangrove

40

No Key Informan Jenis Data yang dibawa

di wilayah masing-masing WPPNRI 3 Dinas/Badan Lingkungan hidup Data pencemaran wilayah perairan laut

dan pesisir

4 Bappeda Dokumen renstra pembangunan

daerah 5 BMKG dan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Data perubahan iklim dan dampak

perubahan iklim di sekitar wilayah WPPNRI

6 Perguruan Tnggi Data-data riset perikanan tangkap dan

kajian pesisir dan laut

7 LSM dan Lembaga Donor 1 Data-data pemanfaatan sumber daya ikan

2 Data-data kerusakan ekosistem 3 Data kualitatif dan kuantitatif tentang

kawasan konservasi di WPPNRI

Perwakilan Tokoh Nelayan Data-data penunjang sosek, perubahan iklim, SDI dan system penangkapan

c) Wawancara Mendalam

Pengumpulan data melalui wawancara mendalam diperlukan untuk menggali informasi yang tidak didapatkan di FGD, observasi maupun data sekunder yang sudah ditelusuri. Wawancara mendalam lebih bersifat penguatan informasi yang sudah ada atau memperjelas data dan informasi yang tersedia Wawancara dilakukan kepada tokoh kunci atau informan kunci yang dianggap mampu memberikan informasi mendalam. Informasi mendetail tentang jenis data yang diambil serta target key informan yang harus diwawancarai untuk mendapatkan jenis data tersebut seperti disajikan pada Tabel 3.9. Adapun lokasi pengambilan data di 3 WPPNRI disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.9 Lokasi Pengambilan Data

WPPNRI Lokasi Survei Rencana

Lokasi 571 Kota Medan (Belawan Dan Serdang

Bedagai/Tangkahan) NAD / Sumut

711 PPN Pemangkat (Kalbar) Riau

712 PPP Bajomulyo, Juana-Pati-Rembang-Demak DKI/Jawa Barat / Jawa timur / Jawa Tengah

713 PPI. Selili-Samarinda Sulsel

715 PPP Sorong Maluku Utara/Papua

Barat

718 PPN Ambon Papua

41

Proses pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap, seperti disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 3.10 Teknik Pengumpulan Data, Jenis, Sumber Data dan Metode

No Jenis Data Tiap Domain Metode Sumber

1 Sumber daya Ikan FGD, studi literatur,

Wawancara mendalam

Responden/Tokoh kunci, Pengumpul ikan, TPI, KKP, DKP, BPS, LSM (CI, TNC,WWF), Perguruan Tinggi, Lainnya

a CpUE baku b Trend ukuran ikan

c Proporsi ikan yuwana (juvenile) yang ditangkap

d Komposisi spesies hasil tangkapan e “Range Collapse” sumber daya ikan

f Spesies ETP

g Jumlah responden tiap kabupaten

2 Habitat dan Ekosistem FGD, studi literatur, Wawancara mendalam

Responden/Tokoh kunci, KKP DKP Propinsi dan BLH

a Kualitas perairan

b Status ekosistem lamun Propinsi/Kabupaten,

BPS, LSM, Perguruan Tinggi, Lainnya c Status ekosistem mangrove

d Status ekosistem terumbu karang e Habitat unik/khusus

f Perubahan iklim terhadap kondisi perairan dan habitat

3 Teknik Penangkapan Ikan FGD, studi literatur, Wawancara mendalam

Responden, Tokoh kunci/KKP, DKP Propinsi/Kab/Kota, Pengumpul ikan, TPI, dan BLH

Propinsi/Kabupaten, BPS, LSM (CI, TNC, WWF), Perguruan Tinggi, Lainnya

a Penangkapan ikan yang bersifat destruktif

b Modifikasi alat penangkapan ikan c Kapasitas perikanan dan upaya

penangkapan

d Selektivitas penangkapan

e Kesesuaian fungsi dan ukuran kapal penangkapan ikan dengan

42

No Jenis Data Tiap Domain Metode Sumber

dokumen legal

Sertifikasi awak kapal perikanan sesuai dengan peraturan

4 Sosial FGD, studi literatur,

Wawancara mendalam

Responden, Tokoh kunci/KKP, DKP Propinsi/Kab/Kota, Pengumpul ikan, TPI, dan BLH

Propinsi/Kabupaten, BPS, LSM (CI, TNC, WWF), Perguruan Tinggi, Nasional working group on EAFM-SDI-KKP a Partisipasi pemangku kepentingan

b Konflik perikanan

c Pemanfaatan Pengetahuan Lokal

5 Ekonomi Metode nonprobability

sampling (purposive sampling), karena keterbatasan waktu dan kehadiran responden yang tersedia untuk diwawancarai, FGD

Responden/Tokoh kunci, KKP, DKP Propinsi/Kab/Kota, Pengumpul ikan, TPI, dan BLH

Propinsi/Kabupaten, BPS, LSM (CI, TNC, WWF), Perguruan Tinggi, Nasional working group on EAFM-SDI-KKP Kepemilikan asset

Rumah tangga perikanan Rasio Tabungan

Kelembagaan FGD, Wawancara,

KKP, DKP, PT, LSM

Responden/tokoh kunci, RTP, pengumpul ikan, KKP, DKP, BLH, Perguruan tinggi, lainnya