• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIRARKI TINGKAT DUA : PROGRAM PENILAIAN PRESTASI KERJA DALAM PENGEMBANGAN KARYAWAN BAGI LEVEL

SMP 2 Sumber : PT Capsugel tahun

E. Nilai-Nilai Luhur Pfizer

V. PENYUSUNAN STRUKTUR HIRARK

2 HIRARKI TINGKAT DUA : PROGRAM PENILAIAN PRESTASI KERJA DALAM PENGEMBANGAN KARYAWAN BAGI LEVEL

WORKER (LEVEL I-II)

Level worker yang ada di perusahaan terdiri dari dua level, yaitu worker dan skilled worker. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengambil keputusan dan melihat peniliaian prestasi kerja yang ada, maka faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja pada level ini adalah hasil pekerjaan, loyalitas, disiplin kerja serta kerjasama dan komunikasi dengan atasan. Hasil pekerjaan disini terdiri dari kualitas dan kuantitas. Kualitas disini ditekankan kepada kecakapan dalam melakukan pekerjaan dan mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sedangkan kuantitas yaitu mengarah kepada jumlah atau target yang harus diselesaikan. Loyalitas berkaitan terhadap sikap dan prilaku karyawan. Penilaian terhadap faktor loyalitas bagi level worker antara lain : menjaga kerahasiaan perusahaan, bersedia bekerja lembur dan menempatkan kepentingan secara berimbang, serta dapat melindungi kepentingan perusahaan.

Disiplin kerja yang menjadi penilaian berupa absensi atau tingkat kehadiran, ketaatan terhadap peraturan, mematuhi prosedur keselamatan kerja, menghindari kegiatan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan serta menjaga sikap dan perilaku. Dalam melakukan pekerjaannya, karyawan perlu melakukan kerja sama dan komunikasi. Untuk level worker kerja sama dan komunikasi dilakukan dengan atasannya. Penilaian yang dilakukan antara lain : mampu bekerja sama dengan atasan untuk menyelesaikan suatu masalah, menjaga kepercayaan yang diberikan dan mampu memahami kondisi atasan. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan oleh aktor atau

pelaku. Aktor atau pelaku disini terdiri dari group leader sebagai penilai pertama, supervisor sebagai penilai kedua, departemen personalia serta karyawan yang bersangkutan. Group leader mempunyai posisi langsung sebagai atasan dari worker sehingga bertanggung jawab untuk menilai bawahannya terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Group leader yang menjadi penilai akan berbeda untuk masing-masing departemen, sesuai dengan struktur yang ada. Supervisor sebagai atasan yang kedudukannya lebih

tinggi satu tingkat dari group leader juga berhak memberikan penilaian kepada karyawan.

Aktor lain yang berperan dalam penilaian adalah departemen personalia, dalam hal melakukan pemeriksaan terhadap hasil penilaian yang dilakukan oleh atasannya. Hasil dari penilaian yang telah dilakukan diharapkan memberikan feed back atau umpan balik terhadap karyawan dalam hal memperbaiki kelemahannya atau mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja dalam pengembangan karyawan

bagi level worker mempunyai beberapa tujuan antara lain perbaikan dan peningkatan motivasi kerja, pelaksanaan sistem penilaian yang objektif, mengetahui kekuatan dan kelemahan karyawan, serta membina hubungan yang harmonis dengan atasan. Tujuan-tujuan yang disebutkan diatas disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan karyawan level worker. Tujuan perbaikan dan peningkatan motivasi kerja dimaksudkan untuk menjaga motivasi kerja dari karyawan sehingga dengan begitu dapat meningkatkan produktifitas perusahaan. Pemberlakuan pelaksanaan sistem penilaian yang objektif bagi level worker dapat memberikan kepuasan dan menimbulkan perasaan lebih dihargai apabila hasil kerjanya dinilai dengan baik.

Setiap individu karyawan pada level worker mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam bekerja. Dengan adanya penilaian prestasi kerja dapat menjadi masukan bagi karyawan mengenai kekuatan dan kelemahannya dan nantinya dapat diperuntukan sebagai umpan balik kepada karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Karyawan level worker banyak berinteraksi dengan atasannya dalam melakukan pekerjaannya, hubungan diantara keduanya diharapkan dapat terbina hubungan yang harmonis dua arah sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Melalui program ini diharapkan tujuan tersebut dapat diwujudkan sehingga penyampaian informasi dapat berjalan lancar.

Metode yang dapat dilakukan dalam pengembangan karyawan level worker yaitu penilaian perfoma prestasi kerja untuk sistem penggajian atau bonus, dan penilaian perfoma prestasi kerja untuk kenaikan jabatan atau pangkat. Program penilaian perfoma prestasi kerja untuk sistem penggajian

atau bonus, lebih diarahkan pada penilaian yang dikaitkan dengan gaji atau bonus yang diperoleh. Hasil dari metode ini akan memberikan hasil yang berbeda dari beberapa karyawan sesuai dengan prestasi yang dihasilkan masing-masing individu. Metode penilaian perfoma prestasi kerja untuk kenaikan jabatan atau pangkat, akan berdampak pada promosi jabatan terhadap karyawan. Kenaikan jabatan atau pangkat dipersiapkan untuk karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik, sehingga jika ada lowongan posisi yang kosong karyawan tersebut dapat dipertimbangkan untuk mengisi posisi tersebut. Struktur hirarki penilaian prestasi kerja dalam pengembangan karyawan bagi level worker dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Faktor :

Aktor :

Tujuan :

Metode :

Gambar 5. Struktur hirarki strategi penilaian prestasi kerja dalam pengembangan karyawan bagi level worker

STRATEGI PENILAIAN PRESTASI KERJA

DALAM PENGEMBANGAN KARYAWAN BAGI LEVEL WORKER

Hasil Pekerjaan Loyalitas Disiplin Kerja Kerjasama dan komunikasi dengan atasan Group leader Sebagai penilai 1 Supervisor sebagai penilai 2 Departemen Personalia bagian Pengembangan Karyawan Karyawan yang bersangkutan

Penilaian perfoma prestasi kerja untuk sistem penggajia atau Bonus

Penilaian perfoma prestasi kerja untuk kenaikan jabatan atau pangkat Perbaikan dan peningkatan motivasi kerja Pelaksanaan sistem penilaian yang objektif Mengetahui kekuatan dan kelemahan karyawan Membina hubungan yang harmonis dengan atasan

3. HIRARKI TINGKAT DUA : PROGRAM PENILAIAN PRESTASI KERJA DALAM PENGEMBANGAN KARYAWAN BAGI LEVEL GROUP LEADER (LEVEL III-IV)

Group leader yang ada di perusahaan di bagi menjadi dua level, yaitu group leader dan skill group leader. Pada penilaian prestasi kerja untuk group leader faktor-faktor yang berpengaruh yaitu hasil pekerjaan, loyalitas, disiplin kerja serta kerjasama dan komunikasi dengan atasan, rekan dan bawahan.

Hasil pekerjaan disini terdiri dari kualitas dan kuantitas. Kualitas untuk level group leader disini tidak hanya ditekankan kepada mutu produk yang harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, tetapi juga kemampuan kerja untuk mengatur bawahanya dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan kuantitas yaitu mengarah kepada jumlah atau target yang harus diselesaikan. Untuk penilaian faktor loyalitas level group leader yaitu menjaga kerahasiaan perusahaan, bersedia bekerja lembur dan menempatkan kepentingan secara berimbang, serta dapat melindungi kepentingan perusahaan.

Penilaian disiplin kerja untuk group leader yaitu absensi atau tingkat kehadiran, ketaatan terhadap peraturan, mematuhi prosedur keselamatan kerja, menghindari kegiatan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan serta menjaga sikap dan perilaku untuk dijadikan panutan bagi bawahanya dalam bekerja. Untuk level group leader faktor kerjasama dan komunikasi ditambahkan aspek komunikasi dengan rekan dan bawahan. Untuk komunikasi dengan atasan penilainnya sama dengan level worker, sedangkan untuk penilaian aspek kerja sama dan komunikasi dengan rekan dan bawahan, unsur yang dinilai adalah dapat menjadi teladan dalam bersikap, berpakaian, bertutur kata dan mengambil keputusan, berdiskusi dalam menyelesaikan masalah dengan rekan dan bawahan dan melakukan penilaian terhadap bawahan secara obyektif.

Pada pelaksanaan penilaian prestasi kerja level group leader aktor yang terlibat adalah supervisor sebagai penilai pertama, manager sebagai penilai kedua, departemen personalia bagian pengembangan karyawan dan karyawan yang bersangkutan. Supervisor merupakan atasan langsung yang kedudukannya lebih tinggi satu tingkat dan banyak mengetahui mengenai kondisi kerja karyawan, sehingga bertanggung jawab untuk memberikan

penilaian terhadap karyawan yang bersangkutan. Untuk penilai kedua dilakukan oleh manager masing-masing departemen yang juga dapat memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan untuk mencapai target yang ditetapkan oleh departemen yang bersangkutan.

Departemen personalia pada level group leader berperan dalam melakukan pemeriksaan terhadap hasil-hasil penilaian prestasi kerja yang telah dilakukan oleh atasan disesuaikan dengan prosedur penilaian yang berlaku. Departemen personalia juga berperan dalam menjamin keseragaman kriteria penilaian berdasarkan uraian pekerjaaan level group leader pada departemen masing- masing dan melakukan perhitungan terhadap besarnya presentasi kenaikan gaji berdasarkan hasil pekerjaan yang dicapai karyawan.Pelaksanaan penilaian prestasi kerja akan berdampak positif apabila karyawan yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.

Tujuan dari penilaian prestasi kerja pada level group leader adalah meningkatkan kualitas kerja, mengembangkan karir karyawan, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kerja karyawan, serta menentukan kebutuhan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Tujuan diatas didasarkan pada tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan pada level group leader. Peningkatan kualitas kerja karyawan dimaksudkan untuk memperoleh karyawan yang memiliki keunggulan dalam hal kualitas kerja yang dihasilkan, sehingga akan memberikan nilai positif bagi kinerja perusahaan. Program pengembangan karir dilakukan untuk memberikan kepastian karir yang jelas kepada karyawan mengenai jenjang karir yang ada di perusahaan dan tahapan yang harus dilalui karyawan berdasarkan kapasitas dan kemampuan yang dimilki.

Hasil penilaian yang dilakukan terhadap karyawan juga akan memberikan masukan kepada perusahaan mengenai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan kerja karyawan, yang nantinya akan dipergunakan sebagai umpan balik bagi karyawan untuk dapat meningkatkan kemampuan kerjanya seuai dengan yang diharapkan perusahaan. Penentuan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dilakukan setelah melihat penilaian terhadap prestasi kerja karyawan, sehingga pendidikan dan pelatihan yang

diberikan tersebut sesuai untuk pengembangan karyawan pada level group leader.

Metode yang digunakan pada program penilaian untuk level group leader adalah penilaian perfoma prestasi kerja untuk sistem penggajian atau bonus, kenaikan pangkat atau jabatan, pelatihan dan pendidikan, serta mutasi dan rotasi. Pelaksanaan metode penilaian perfoma prestasi kerja untuk sistem penggajian atau bonus dilakukan untuk mengkaitkan antara penilaian prestasi kerja dengan gaji atau bonus yang diperoleh. Metode ini memberikan kesempatan kepada karyawan yang memiliki perfoma yang baik agar dapat diajukan untuk memperoleh bonus, begitu pula sebaliknya. Penilaian perfoma prestasi kerja untuk kenaikan jabatan atau pangkat adalah penilaian perfoma berupa promosi jabatan kepada karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik, pengisisan tersebut dilakukan jika ada jabatan yang kosong pada suatu departemen.

Penilaian perfoma prestasi kerja untuk pendidikan dan pelatihan, dilakukan dalam upaya pengembangan potensi diri karyawan. Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain : mengirimkan karyawannya melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi, mengadakan pelatihan secara on the job trainng atau mengirimnya kelembaga pelatihan atau kursus diluar disesuakan dengan kebutuhan masing-masing departemen. Salah satu bentuk pengembangan lain yang dapat dilakukan adalah penilaian perfoma prestasi kerja untuk mutasi dan rotasi. Hal tersebut dilakukan setelah melihat penilaian perfoma dari karyawan. Mutasi dan rotasi ini dimaksudkan untuk memberi wawasan baru kepada karyawan, disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Selain itu dengan adanya mutasi dan rotasi dapat menghilangkan kejenuhan karyawan dalam bekerja dan dapat membantu untuk mencarikan posisi pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimilki oleh karyawan. Struktur hirarki penilaian prestasi kerja dalam pengembangan karyawan bagi level group leader dapat dilihat pada Gambar 6.

`

Faktor :

Aktor :

Tujuan :

Metode :

Gambar 6.Struktur hirarki penilaian prestasi kerja dalam pengembangan karyawan bagi level group leader

STRATEGI PENILAIAN PRESTASI KERJA