• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR TABEL

A. KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan terkadang menghadapi beberapa kendala atau masalah diantaranya berupa pembentukan organisasi yang tangguh dan solid, serta masalah efisiensi produksi dan produktivitas tenaga kerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan suatu penilaian prestasi kerja terhadap karyawan.

Penilaian prestasi kerja (perfomance appraisal) merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan iklim yang sehat bagi organisasi dan dapat dijadikan suatu parameter untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawan. Dengan dilaksanakannya penerapan penilaian prestasi kerja yang baik dan objektif oleh perusahaan, akan menciptakan persaingan yang sehat antara karyawan dan meningkatkan integritas pada perusahaan untuk membangun suatu organisasi yang tangguh. Untuk mendapatkan penilaian prestasi kerja yang baik sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan tujuan perusahaan maka diperlukan suatu formulasi strategi penilaian prestasi kerja.

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mempelajari dan menganalisis faktor-faktor penting dalam strategi penilaian prestasi kerja, kemudian menentukan bobot prioritas faktor-faktor penilaian tersebut. Untuk menyusun formulasi strategi penilaian prestasi kerja, sistem yang dikaji kompleks dan tidak terstruktur sehingga perlu untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat yang berlainan dan mengelompokan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. Oleh karena itu dalam penyelesaiannya menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Selain itu AHP dapat melakukan pengukuran untuk menetapkan prioritas faktor-faktor yang berpengaruh pada penilaian prestasi kerja dan melacak konsistensi logis dari pertimbangan-

pertimbangan yang digunakan untuk menetapkan prioritas tersebut. Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Tahapan Penelitian. Menentukan judul penelitian

Melakukan studi pustaka

Pemilihan metode penelitian

Pencarian lokasi penelitian

Melakukan pengamatan lapang

Berdiskusi dengan pakar

Pembuatan kuisoner

Pengambilan data

Analisa data

Kesimpulan dan Saran Menentukan tujuan penelitian

B. PROSES HIRARKI ANALITIK

Analythchal Hierarchy Process (AHP ) merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam proses pengmbilan keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan melaui penyusunan hirarki yang menurut Fewidiarto (1996), digambarkan dalam struktur suatu sistem dimana fungsi hirarki antar komponen dan dampaknya pada sistem secara keseluruhan dapat dipelajari.

Gambaran atau ilustrasi dalam Analythchal Hierarchy Proses saling berkait mulai dari tujuan, faktor pendorong, pelaku sampai strategi atau metoda yang dilakukan. Dalam penelitian ini menggunakan metoda AHP dikarenakan sistem yang dikaji bersifat kompleks dan tidak terstuktur. Diagram alir proses hirarki analitik dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 3. Diagram Alir Analythcal Hierarchy Proses (AHP) (Saaty,1993). Mulai Analisa Kebutuhan Penyusunan Hirarki PenilaianPerbandinganSetiap Elemen Pengolahan Horizontal 1. Perkalian elemen

2. Perhitungan vector prioritas. 3. Perhitungan nilai eigen. 4. Perhitungan indeks konsistensi 5. Perhitungan rasio konsistensi

CI : CR

NO Yes No No Yes

Gambar 3. Diagram Alir Analythcal Hierarchy Proses (Saaty,1993). (Lanjutan) A CI : CR Memenuhi Revisi Pendapat Penyusunan Matriks Gabungan Perhitungan Vektor Prioritas Gabungan CI : CR Memenuhi ? Pengolahan Vertikal

PerhitunganVektor Prioritas Sistem (PUPS)

Selesai

Revisi Pendapat

1. Identifikasi Sistem

Eriyatno (1996), mengemukakan bahwa identifikasi sistem merupakan hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Metedologi yang dilakukan diawali dengan mempelajari literatur dan mempelajari lingkungan perusahaan untuk mendapat konsep yang sesuai dengan pemasalahan. Tinjauan terhadap lingkungan dilakukan untuk mendapatkan keadaan mengenai situasi kerja karyawan serta informasi-informasi mengenai kebijakan yang diterapkan. Langkah selanjutnya melakukan identifikasi mengenai komponen- komponen yang berpengaruh pada penilaian prestasi kerja seperti : faktor penilaian, aktor yang berperan dan tujuan yang hendak dicapai dari pelaku tersebut.

2. Penyusunan Struktur Hirarki

Penyusunan struktrur hirarki dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh melalui tahap-tahap studi pustaka, pengamatan lapang, wawancara, serta evaluasi oleh pihak-pihak yang terkait dalam pengambil keputusan. Informasi tersebuat dibuat resume dengan mengelompokan kriteria-kriteria yang sejenis. Kelompok kriteria itu selanjutnya disusun dalam suatu struktur hirarki. Penyusunan hirarki dilakukan dari puncak turun ke bawah, yaitu mulai dari ”goal” atau sasaran, faktor yang mempengaruhi, aktor yang terlibat, tujuan yang dikehendaki, serta komponen-komponen strategi yang dapat dilakukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Setelah hirarki tersusun, selanjutnya dibuat kuisoner untuk proses hirarki analitik dengan teknik perbandingan berpasangan (pairwise comparision). Penyusunan hirarki dapat dilihat pada bab V.

3. Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Prosedur pengambilan data untuk penelitian dilakukan melalui wawancara maupun pengisian kuisoner proses hirarki analitik yang dilakukan oleh pakar. Dalam hal ini yang dijadikan pakar adalah orang yang ahli dan

mempunyai pengetahuan yang baik dan berkompeten dalam masalah penilaian prestasi kerja serta sudah berpengalaman dalam melakukan penilaian. Responden yang dijadikan pakar adalah manager HR & GA, supervisor atau HR & GA officer, dan beberapa staf karyawan departemen personalia yang mempunyai pengetahuan yang baik dan berkompeten dalam masalah penilain prestasi kerja, jika hasil perhitungan consistency ratio (CR) terlalu besar maka dilakukan revisi pendapat kepada responden yang bersangkutan. Sebagai pendukung digunakan data sekunder yang dapat diperoleh dari literatur perusahaan maupun dari sumber bacaan lain yang berbungan dengan penilaian prestasi kerja.

4.Proses Penilaian Perbandingan Setiap Elemen

Proses penilaian perbandingan merupakan tahap lanjutan setelah struktur hirarki dibuat. Pada tahap ini data hasil yang telah diberi pembobotan ditentukan prioritasnya, dihitung konsistensinya, dan akurasinya, kemudian ditetapkan alternatif model penilaian prestasi kerja yang diperoleh.

Penilaian dilakukan dengan mengisikan indeks skala yang dinyatakan pada kuisoner yang dibuat berdasarkan elemen-elemen sistem yang tersusun dalam hirarki. Skala penilaian yang digunakan antara 1 sampai 9 dan untuk proses kebalikaya dari 1 / 9 sampai 1. Penentuan skala tersebut didasarkan pada nilai kuantitatif standar perbandingan untuk teknik perbandingan berpasangan yaitu sama kuat, lebih kuat dan mutlak.

5.Analisis Data

Tahapan penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi penilaian prestasi kerja dan kebijakan-kebijakan yang dillakukan oleh perusahaan. Analisis tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam penilaian yang dilakukan oleh manajer HR &GA, supervisor atau HR & GA officer dan staf karyawan personalia dalam pengisian kuisoner.

Selanjutnya dilakukan tahapan analisa data dengan menggunakan metode Analythcal Hierarchy Process (AHP). Pengolahan data dilakukan

menggunakan program expert choice 2000 dan microsoft excel. Program expert choice digunakan untuk menghitung pengolahan horizontal dan menggabungkan beberapa pendapat responden, sedangkan untuk pengolahan vertikal dilakukan menggunakan microsoft excel. Pengolahan vertical dimaksudkan untuk menyusun prioritas setiap elemen terhadap sasaran utama, berupa pemilihan alternative strategi penilaian prestasi kerja dan metode yang dapat dilakukan pada masing-masing level.

IV.KONDISI UMUM PERUSAHAAN