PASAK BUMI ( Eurycoma longifolia Jack)
Lampiran 2 Identifikasi Peraturan perundang-undangan terkait dengan pemanfaatan HHBK
No Peraturan Pemanfaatan HHBK
1 Undang-undang No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan -
Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dapat dilaksanakan pada kawasan hutan lindung dengan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu (Pasal 26)
- Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dapat dilaksanakan pada kawasan hutan produksi dengan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu (Pasal 28)
2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (KSDAH&E)
-Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (Pasal 26 (a))
-Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dapat dilaksanakan dalam bentuk: a. pengkajian, penelitian dan pengembangan …… g. budidaya tanaman obat-obatan (Pasal 36 (1))
3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
- (Pasal 57 (2)) Konservasi sumber daya alam meliputi kegiatan a. perlindungan sumber daya alam; b. pengawetan sumber daya alam; dan c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam 4 Peraturan Pemerintah Nomor
7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
- Pasal 2 (a), Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa bertujuan untuk menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia secara berkelanjutan
5 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
-Pasal 1 (1), Pemanfaatan jenis adalah
penggunaan sumber daya alam baik tumbuhan maupun satwa liar dan atau bagian-bagiannya serta hasil dari padanya dalam bentuk
pengkajian, penelitian dan pengembangan, penangkaran, perburuan, perdagangan, peragaan, pertukaran, budidaya tanaman obat- obatan, dan pemeliharaan untuk kesenangan
-Pengambilan tumbuhan liar adalah kegiatan memperoleh tumbuhan liar dari habitat alam untuk kepentingan pemanfaatan jenis tumbuhan liar
-Pasal 2 (1), Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar bertujuan agar jenis tumbuhan dan satwa liar dapat didayagunakan secara lestari untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
-Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar ilaksanakan dalam bentuk : a. Pengkajian, penelitian dan pengembangan; ….. g. Budidaya tanaman obat-obatan
-Pasal 18, Tumbuhan dan satwa liar yang dapat diperdagangkan adalah jenis satwa liar yang
107
No Peraturan Pemanfaatan HHBK
tidak dilindungi 6 Peraturan Pemerintah Nomor
7 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan
- Pasal 1 (4), Pasal 17 (1), Pasal 17 (2), pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya
- Pasal 1 (8), pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya
- Pasal 1 (9), Pemungutan hasil hutan kayu dan/ atau bukan kayu adalah kegiatan untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/ atau bukan kayu dengan batasan waktu, luas dan/atau volume tertentu
- Pasal 23 (1), pemanfaatan hutan pada hutan lindung dapat dilakukan melalui kegiatan : …. c. pemungutan hasil hutan bukan kayu
- Pasal 24 (1), pemanfaatan kawasan pada hutan lindung dilakukan, antara lain, melalui
kegiatan usaha : a. budidaya tanaman obat; …
- Pasal 26 (1), pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan lindung antara lain berupa : a. rotan; b. madu; c. getah; d. buah; e. jamur; atau f. sarang burung walet
- Pasal 31 (1), pemanfaatan hutan pada hutan produksi antara lain, melalui kegiatan e. usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam hutan alam; f. usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam hutan tanaman; h.
pemungutan hasil hutan bukan kayu dalam hutan alam; i. pemungutan hasil hutan bukan kayu dalam hutan tanaman
7 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Manhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu
-Pasal 1, HHBK adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan
-Lampiran, Pasak bumi merupakan salah satu HHBK yang menjadi urusan Departemen Kehutanan
8 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.37/Manhut-II/2007 tentang Hutan
Kemasyarakatan
- Pasal 1 (17), pemungutan hasil hutan kayu adalah kegiatan untuk mengambil hasil hutan berupa kayu di Hutan Produksi dengan batasan waktu, luas dan/atau volume tertentu yang tersedia secara alami
108
No Peraturan Pemanfaatan HHBK
kayu pada hutan lindung dilakukan antara lain melalui kegiatan usaha: rotan; bambu; madu; getah; buah; atau jamur
9 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Manhut-II/2007 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengenaan Pemungutan dan Pembayaran Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR)
- Pasal 1(14), Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) adalah izin untuk mengambil hasil hutan bukan kayu pada hutan lindung dan/atau hutan produksi
- Pasal (18), pemegang IUPHHBK mempunyai kewajiban untuk membayar PSDH dan atau DR kepada pemerintah
- Pasal 3 (1c), hasil hutan yang dikenakan PSDH meliputi HHBK dari hutan alam dan atau hutan tanaman yang berasal dari hutan negara
- Pasal 3 (2), HHBK yang dimaksud pasal 3 (1c) antara lain rotan, madu, buah-buahan, getah-getahan, tanaman obat
10 Permenhut No. 49/Menhut-
II/2008 tentang Hutan Desa - Pasal 1(18), pemanfaatan HHBK adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya
- Pasal 1(19), pemungutan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu adalah kegiatan untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu dengan batasan waktu, luas dan/atau volume tertentu
- Pasal 2 (1), penyelenggaraan hutan desa dimaksudkan untuk memberikan akses kepada masyarakat setempat melalui lembaga desa dalam memanfaatkan sumberdaya hutan secara lestari
- Pasal 24, Pemanfaatan kawasan pada hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf a, dilakukan antara lain melalui kegiatan usaha:
budidaya tanaman obat; ……. 11 Permenhut No. P.21/Menhut-
II/2009 tentang Kriteria dan Indikator HHBK Unggulan
- Lampiran, penentuan kriteria dan indikator penetapan HHBK unggulan berdasarkan ekonomi, kondisi biofisik dan lingkungan, kelembagaan, sosial, dan teknologi
- HHBK adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari ekosistem hutan
- HHBK nabati adalah hasil hutan bukan kayu yang berasal dari jenis tanaman selain kayu beserta produk turunannya berupa getah- getahan, serat, atsiri, damar, bahan subtitusi kayu (bambu dan rotan), bahan pangan, bahan
109
No Peraturan Pemanfaatan HHBK
obat-obatan
- Jenis HHBK unggulan dikelompokkan dalam 3 (tiga) HHBK unggulan yakni unggulan nasional, unggulan provinsi dan unggulan lokal (kabupaten/kota setempat)
12 Permenhut No. 19/Menhut- II/2009 tentang Strategi Pengembangan HHBK Nasional
- Lampiran, penentuan kriteria dan indikator penetapan HHBK unggulan berdasarkan ekonomi, kondisi biofisik dan lingkungan, kelembagaan, sosial, dan teknologi
- 5 komoditas unggulan nasional : bambu, sutera alam, lebah madu, gaharu, rotan
- Unggulan daerah berdasar potensi HHBK dan kemampuan daerah
13 Permenhut Nomor
P.47/Menhut-II/2013 tentang Pedoman, Kriteria dan Standar Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
Pasal 1 (10), Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.
Pasal 1 (11), Pemungutan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu adalah kegiatan untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu
dan/atau bukan kayu dengan batasan waktu, luas dan/atau volume tertentu
Pasal 6 (1), Penyelenggaraan pemanfaatan hutan di wilayah tertentu pada kawasan hutan lindung, dapat berupa : …. c. pemungutan HHBK Pasal 6 (2), Pemanfaatan Kawasan di wilayah tertentu pada kawasan hutan lindung antara lain melalui kegiatan usaha: a. budidaya tanaman obat; …
Pasal 6 (3), Pemungutan HHBK di kawasan hutan lindung antara lain berupa: a. rotan; b. madu; c. getah; d. buah; e. jamur; atau f. sarang burung walet
14 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 381/Menkes/SK/III/2007 tentang Kebijakan Obat Tradisional Nasional (KONTRANAS)
- Tujuan KONTRANAS :
a. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan untuk digunakan sebagai obat tradisional dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan
110
Lampiran 3 Identifikasi Peraturan perundang-undangan terkait dengan