IMPLEMENTASI PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) TERHADAP LAPORAN TAHUNAN
B. Implementasi Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Laporan Tahunan (annual report) Tahun 2015
3. Implementasi Prinsip Tanggung Jawab (Responsibility)
Tanggung jawab Perseroan berkaitan dengan prinsip tanggung jawab (resposibility) yaitu direksi bertanggung jawab atas semua perbuatan hukum yang dilakukan perseroan selama perseroan belum berstatus badan hukum menjadi tanggung jawab direksi, pendiri, dan dewan komisaris (Pasal 14 UUPT 2007). Salah satu bentuk pertanggung jawabannya ialaha membuat laporan tahunan mengenai suatu PT (Pasal 66 UUPT 2007). Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab mengemban tugas dan kewajibannya untuk kepentingan dan tujuan perseroan dan mempunyai kewenangan mewakili perseroan (Pasal 97 UUPT 2007).
Dengan memenuhi ketentuan peraturan baik di UUPT 2007 dan regulasi di bidang pasar modal bagi PT. Unilever Indonesia, Tbk yang dalam pelaksanaannya dituangkan dalam laporan tahunan 2015 sudah mengaplikasikan prinsip tanggung jawab.
Implementasi prinsip tanggung jawab (resposibility) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam laporan tahunan 2015 atas penyajian laporan atas pelaksaanaan tanggung jawab sosial selama tahun 2015 sudah menerapkan apa yang diminta peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. Pasal 66 ayat (2) huruf a UUPT 2007, dalam laporan tahunan 2015 PT.
Unilever Indonesia, Tbk terdapat laporan atas tanggung jawab sosial perusahaan.200
b. Pasal 74 UUPT 2007201, dimana PT. Unilever Indonesia, Tbk melakukan kegiatan dengan mengadakan program-program:
1) Dalam Unilever Sustainable Living Plan (selanjutnya disebut USLP), perusahaan menetapkan target-target agar perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan. Ada lebih dari 50 target yang mencakup keseluruhan mata rantai nilai, mulai dari cara pemasok perusahaan melakukan pertanian, peluang ekonomi yang merata bagi perempuan, sampai perlakuan terhadap kemasan produk perusahaan setelah digunakan. Kemampuan PT. Unilever Indonesia, Tbk untuk memenuhi seluruh target tersebut akan menentukan berhasil atau tidaknya kami mencapai tiga tujuan utama dari USLP di tahun 2020, yaitu:202
(a) Membantu lebih dari 1 miliar orang mengambil tindakan nyata untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka;
(b) Mengurangi hingga separuh jejak lingkungan yang ditimbulkan oleh produk-produk kami;
(c) Memasok 100% bahan mentah dari pertanian yang dikelola secara berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan orang-orang yang ada di sepanjang rantai nilai.
2) Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT. Unilever Indonesia, Tbk selaras dengan prinsip-prinsip USLP dan Prinsip Bisnis (CoBP). Kegiatan CSR perusahan berfokus pada interaksi antara bisnis dengan tantangan-tantangan khusus yang ada dalam bidang kesehatan,
200 Ibid, PT. Unilever Indonesia Tbk, Laporan Tahunan 2016. Tbk , Hlm.220
201Pasal 74 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas:
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
202 Op.Cit, PT. Unilever Indonesia Tbk, Laporan Tahunan 2016. Tbk, Hlm.222
pendidikan, kemiskinan, pengelolaan sampah, keberlanjutan sumber daya dan perubahan iklim di Indonesia. PT. Unilever Indonesia, Tbk melaksanakan prakarsa CSR melalui kemitraan dengan masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat lokal dan internasional serta pemerintah daerah maupun nasional. Melalui pendekatan Kemitraan Pemerintah-Swasta ini, perusahaan melibatkan para pemangku kepentingan untuk bersama-sama menemukan solusi untuk isu-isu penting, guna mendukung pemberdayaan ekonomi, mempromosikan gaya hidup sehat dan lestari, mendorong konsumsi yang lebih berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Dengan cara ini, program CSR perusahaan melengkapi kegiatan bisnis dalam memenuhi misi perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Pendekatan Perseroan terhadap tanggung jawab sosial dan keberlanjutan diterapkan dari hulu sampai hilir dan mencakup seluruh mata rantai nilai, dimulai dari pembelian bahan baku, kegiatan manufaktur dan distribusi, hingga misi sosial brand dan keterlibatan masyarakat.
Pendekatan ini kami wujudkan melalui Unilever Sustainable Living Plan (selanjutnya disebut USLP). Perseroan terus membuat kemajuan yang baik menuju pencapaian target USLP dan telah menjangkau lebih dari 6 juta orang di tahun 2015, melalui berbagai program dan kampanye yang melibatkan anak-anak sekolah, guru, ibu dan balita, para pedagang pasar, dan juga masyarakat di kawasan sub-urban.
Kegiatan-kegiatan yang difokuskan pada kesehatan, kebersihan dan gizi, konservasi air, pengelolaan limbah, dan sanitasi ini dilakukan melalui kemitraan yang erat dengan berbagai LSM lokal dan internasional, termasuk UNICEF, Save the Children, Oxfam dan WWF. Perseroan juga terus mendukung para pemasok untuk mengadopsi praktek pertanian yang lebih berkelanjutan. Pada akhir 2015, lebih dari 5.500 petani kedelai hitam telah mendaftar ke Unilever Sustainable Agriculture Code, yang diluncurkan pada tahun 2014, dan lebih dari 31.500 petani kedelai kuning telah mulai mempraktekkan cara bertani yang berkelanjutan melalui kemitraan dengan Kementerian Pertanian.
c. Peraturan OJK Nomor 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola, ditegaskan dalam laporan dewan komisaris PT. Unilever Indonesia, Tbk disampaikan bahwa, perusahaan sangat menyadari bahwa sebagai Perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-empat (pada akhir tahun 2015) di Bursa Efek Indonesia, perusahaan memiliki pemangku kepentingan yang sangat beragam, baik pada tataran nasional maupun internasional. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pertumbuhan jangka panjang, Perseroan harus mampu memberikan jaminan, baik kepada pemangku kepentingan internal maupun eksternal, bahwa Perseroan menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Untuk mengakomodasi berbagai kepentingan, perusahaan telah berkomitmen untuk secara teratur meninjau
praktek tata kelola perusahaan sesuai dengan kerangka kerja dan peraturan yang berlaku, dengan tujuan memaksimalkan nilai ekonomi bagi para pemangku kepentingan. Perusahaan juga menerapkan praktek-praktek terbaik dengan mengadopsi rekomendasi dari Kode Etik Nasional Tata Kelola Perusahaan yang baik dan ASEAN Corporate Scorecard. Untuk alasan ini Perseroan telah menempatkan struktur tata kelola Perusahaan yang kuat yang terdiri dari beberapa elemen yang saling terkait termasuk kontrol internal, kerangka kerja manajemen risiko, sistem whistleblower dan Code of Business Principles (Petunjuk mengenai Prinsip Bisnis, yang selanjutnya disebut Prinsip Bisnis). Perusahaan mengawasi pelaksanaan prinsip-prinsip ini melalui pertemuan rutin kami dengan direksi sepanjang tahun, serta melalui komite-komite yang mendukung kami. PT. Unilever Indonesia, Tbk melihat bahwa Perseroan telah terus meningkatkan efektifitas sistem kontrol mereka serta mematuhi semua peraturan dan standar yang berlaku untuk perusahaan publik.
Eksistensi atas penerapan GCG oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat dilihat dari beberapa penghargaan yang didapat, diantaranya:
1) Indonesia Most Trusted Companies 2015 dari Majalah SWA dan IICG (Indonesia Institute for Corporate Governance);
2) Best Listed Companies 2015 dari Majalah Investor;
3) Best Listed Companies of The Top 50 Companies dari Majalah Forbes Indonesia;
4) Corporate Image Award 2015 dari Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group;
5) Sustainability Reporting Awards (SRA) untuk Unilever Sustainability Report 2015.
d. Implementasi selanjutnya PT. Unilever Indonesia, Tbk atas kepatuhan tanggung jawab perusahaan dalam mengikuti setiap adanya peraturan terbaru di bidang Pasar Modal. Sepanjang tahun, Perseroan melakukan beberapa tindakan untuk memperkuat kebijakan tata kelola perusahaan sebagai berikut:
1) Mengubah Anggaran Dasar sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 32/POJK.04/2014;
2) Penyesuaian Piagam Dewan Komisaris, Piagam Direksi, dan Piagam Nominasi dan Remunerasi untuk lebih mematuhi Peraturan OJK;
3) Penyesuaian keanggotaan dan fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan POJK 34/2014, dengan persetujuan Dewan Komisaris terhitung mulai 29 Januari 2016.
4) Menyesuaikan praktek tata kelola perusahaan kami dengan meningkatkan pengungkapan informasi berdasarkan Bapepam LK.X.K.6.
e. Prinsip tanggung jawab perusahaan juga tercermin dengan implementasi PT. Unilever Indonesia, Tbk dengan adanya Sekertaris Perusahaan
sebagaimana diatur dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Peraturan No.
IX.I.4 No. 1) dimana fungsinya selain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik.