Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir untuk menemukan solusi atas masalah, sehingga dapat diketahui bahwa motede penelitian merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.39 Pemilihan suatu metodologi yang baik suatu penelitian tergantung kepada sasaran penelitian, bahan yang tersedia, kondisi yang meliputi kegiatan penelitian, dan terutama jenis informasi yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan dalam penelitian ini maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif dan didukung dengan wawancara.
Penelitian yuridis normatif yakni suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.40 Metode yang dilakukan dalam penelitian yuridis normatif dalam penulisan tesis ini berdasarkan pada bahan-bahan kepustakaan dan juga studi
37 Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
38 Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
39 Uber Silalahi, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Adita,2009), Hlm.13
40 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2010), Hlm.35.
dokumen yang dipergunakan untuk mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti melihat kedudukan, tugas dan tanggung jawab perseroan dalam laporan tahunan (annual report) dengan mengimplementasikan prinsip GCG yang dikeluarkan oleh OECD dan KNKG yang tertuang di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan KEP-431/BL/2012 (Penyempurnaan Peraturan Bapepam dan LK X.K.6) 1 agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait laporan tahunan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Deskriptif artinya ini bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari fakta -fakta (individu, kelompok, atau keadaan), dan untuk menentukan frekuensi sesuatu yang terjadi.41 Serta menganalisis fakta-fakta secara cermat dengan aturan hukum positif yang telah ada.
Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara tepat, sifat individu, suatu gejala, keadaan atau kelompok tertentu. Dimaksud bersifat deskriptif analitis karena penelitian ini tidak hanya bertujuan mengetahui implementasi prinsip-prinsip GCG dalam penyampaian laporan tahunan, akan tetapi ditujukan pula untuk menganalisis prinsip GCG yang tertuang di dalam peraturan pasar modal terkait laporan tahunan PT.Tbk yang menjadi tanggung jawab dewan komisaris dan direksi dalam penyampaiannya baik kepada stakeholder maupun shareholder.
2. Sumber Data
41 Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Garanit, 2004), Hlm. 58.
Sumber-sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan sumber data hukum primer, sekunder dan tertier yang dikumpulkan melalui studi dokumen kepustakaan yang terdiri dari :
a. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa norma/peraturan dasar dan perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan GCG oleh Perusahaan dalam menyajikan laporan tahunan yaitu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal;
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UUOJK); Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Atau Perusahaan Publik; Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-40/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Tanggung jawab Direksi atas Laporan keuangan; Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 05 tanggal 6 Juli 2015; Peraturan KEP-431/BL/2012 (Penyempurnaan Peraturan Bapepam dan LK X.K.6) 1 agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik;
b. Bahan hukum sekunder, merupakan bahan yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer yang berupa buku-buku meliputi Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015, Pedoman Prinsip-Prinsip Bisnis dan Kebijakan PT. Unilever Indonesia Tbk
Tahun 2015; Code of Corpporate Governance PT. Unilever Indonesia Tbk, Piagam Direksi PT. Unilever Indonesia Tbk tanggal 11 Maret 2016, Code of Conduct PT. Unilever Indonesia Tbk, Piagam Audit PT. Unilever Indonesia Tbk, Unilever Living Sustainability Plan.
c. Bahan hukum tertier merupakan bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan lebih mendalam terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, majalah dan jurnal ilmiah.42
d. Wawancara yaitu , yang diperoleh langsung dari sumbernya untuk mengumpulkan data dan informasi dari Reski Damayanti (Corporate
&Category Senior Counsel Director PT. Unilever Indonesia, Tbk, yang berkantor di Jakarta.
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan (library research) dalam penelitian ini, terutama untuk mengumpulkan data-data melalui pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan, literatur-literatur, tulisan-tulisan pakar hukum, publikasi dan hasil penelitian yang berkaitan kewajiban perseroan atas pembuatan laporan tahunan pada perseroan terbuka dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG.
Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumen yang memperoleh data sekunder, dengan membaca, mempelajari, meneliti, mengidentifikasi, dan menganalisa data primer yaitu Undang-Undang Nomor 40
42 Soerjono Soekanto dan Sri Mumadji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001),Hlm. 14.
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal; Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UUOJK); Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Atau Perusahaan Publik;
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-40/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Tanggung jawab Direksi atas Laporan keuangan; Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 05 tanggal 6 Juli 2015; Peraturan KEP-431/BL/2012 (Penyempurnaan Peraturan Bapepam dan LK X.K.6) 1 agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.Untuk mendukung data sekunder dilakukan wawancara dengan Officer Corporate
&Category Senior Counsel Director PT. Unilever Indonesia, Tbk yang mempunyai kewenangan dalam menjelaskan penerapan tata kelola perusahan di PT. Unilever Indonesia, Tbk.
4. Analisis Data
Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.43 Sedangkan metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.44
43 Lexy J. Moleong, Metode Kualitatif, (Remaja Rosdakarya: Bandung, 2004), Hlm. 103.
44 Ibid, Hlm. 3.
Penggunaan metode analisis kualitatif didasarkan pada berbagai pertimbangan yakni:45
a. Analisis didasarkan pada pradigma hubungan yang dinamis antara teori, konsep dan data yang merupakan umpan balik atau modifikasi yang tetap dari teori dan konsep yang didasarkan pada data yang dikumpulkan.
b. Data yang dianalisis beraneka ragam serta memiliki sifat dasar yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
c. Data yang akan dianalisis dalam penelitian adalah bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang intergral (holistic) yang menuntut tersedianya informasi yang mendalam (indepth information).
Setelah diperoleh data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan (library research) dan data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan (field research), maka dilakukan pengklasifikasian data, kemudian data disusun secara sistematis untuk mempermudah proses analisa. Analisa data dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Selanjutnya ditarik suatu kesimpulan yang bersifat deduktif sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
45 Mahmul Siregar, Disertasi : Perdagangan International dan Penanaman Modal Tinjauan Terhadap Kesiapan Hukum di Indonesia Menghadapi Persetujuan Perdagangan Multilateral yang Terkait dengan Peraturan Penanaman Modal, (Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara : 2005), Hlm.29.
31
PENGATURAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK