TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PEMBUATAN LAPORAN TAHUNAN (ANNUAL REPORT)
B. Pihak-pihak yang Terlibat dan Penyusunan Laporan Tahunan 1. Manajemen dan Direksi Perusahaan
4. Satuan Pengawas Internal
Satuan pengawas internal atau juga biasa disebut di beberapa perusahaan dengan sistem pengendali internal yang merupakan kumpulan dari pengendalian internal yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Dalam bidang pengawasan satuan pengawas internal (selanjutnya disebut SPI) perusahaan merupakan pelaksanaan dari sistem pengawasan perusahaan. Dalam pelaksana tugasnya komite audit bertanggung jawab untuk pengawasan perusahaan menyangkut pemahaman tentang berbagai hal yang berpotensi mengandung risiko, pemberdayaan sistem pengendalian internal, serta pemantauan atas proses
pengawasan yang dilakukan satuan pengawas internal. Mulyadi dalam bukunya menyebutkan bahwa pengawasan internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.174
Adapun tujuan pengawasan internal dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :175 a. Pengawasan intern akuntansi (Intern Accounting Control). Merupakan
bagian dari sistem pengawasan intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
Pengawasan intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
b. Pengawasan internal administrasi (Intern Administrative Control). Meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
SPI suatu PT memiliki pedoman audit, mekanisme kerja dan supervisi di dalam organisasi SPI. SPI juga wajib melaksanakan audit sesuai program kerja tahunan yang sudah ditetapkan dan telah mencakup kegiatan audit kepatuhan, operasional dan administrasi serta audit khusus untuk mendeteksi kecurangan, SPI juga harus menyampaikan laporan atas pelaksanaan tugasnya kepada direktur utama suatu PT dengan tembusan kepada komite audit, serta melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil auditor eksternal dan hasil pemantauan tersebut dituangkan ke dalam Laporan Hasil Monitoring SPI.
174 Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), Hlm.163
175 Ibid,Hlm.164
SPI sebenarnya ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi. Prinsip GCG yang dipakai di Indonesia telah menyatakan pengendalian internal sebagai salah satu peran direksi dan fungsinya. Ini mencakup sebagai berikut:176
a. Dewan Direksi PT harus membuat dan memelihara pengendalian internal yang menjaga sistem untuk melindungi aset dan kinerja perusahaan dan kepatuhannya terhadap hukum dan peraturan;
b. Perusahaan publik, badan usaha milik negara, provinsi dan perusahaan milik negara Perusahaan, perusahaan yang meningkatkan dan mengelola dana publik, perusahaan yang mana produk atau layanan banyak digunakan oleh publik, dan perusahaan dengan luas pengaruh terhadap lingkungan, harus memiliki fungsi atau unit pengendalian internal;
c. Fungsi atau unit pengendalian internal harus membantu Dewan Komisaris, Direksi untuk memastikan pencapaian tujuan dan keberlanjutan bisnis dengan:
1) Mengevaluasi pelaksanaan program perusahaan;
2) Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko;
3) Mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perusahaan, penerapan GCG dan Hukum dan peraturan; dan memfasilitasi koordinasi suara dengan eksternal auditor;
4) Unit kontrol internal atau kepala Fungsi kontrol internal harus bertanggung jawab kepada Direktur Utama atau kepada Direktur yang bertanggung jawab atas internal Fungsi kontrol Unit kontrol internal memiliki hubungan fungsional dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
176 Op.Cit, International Finance Corporation Advisory Services in Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan, Hlm.501
Pada kenyataannya, sistem pengendalian internal yang efektif dapat membantu perusahaan:177
a. Membuat keputusan bisnis yang lebih baik kualitas yang lebih tinggi dan informasi yang lebih tepat waktu;
b. Keuntungan (atau dapatkan kembali) kepercayaan dari Investor;
c. Mencegah hilangnya Sumber daya;
d. Memberikan keamanan atas asetnya e. Mencegah kecurangan;
f. Mematuhi hukum yang berlaku Dan peraturan;
g. Miliki keunggulan kompetitif Melalui operasi yang efisien.
Audit internal merupakan bagian integral dari sistem pengendalian internal perusahaan. Sementara pengendalian internal lebih luas, audit internal dapat didefinisikan sebagai Independen, jaminan objektif dan kegiatan konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan memperbaiki operasional organisasi. Auditor internal membantu sebuah organisasi menyelesaikannya tujuan dengan memperkenalkan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan memperbaiki efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan. Lebih khusus lagi, tinjauan audit internal dan memastikan kehandalan dan integritas Informasi, kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan, pengaman aset, penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien serta pencapaian operasional yang mapan tujuan dan sasaran.178
Audit internal mencakup kegiatan dan operasi keuangan termasuk sistem, produksi, rekayasa, pemasaran dan sumber daya manusia. Kepala Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh dewan direksi. Setiap pengangkatan, penggantian,
177 Deloitte & Touche, Moving Forward - A Guide to Improving Corporate Governance Through Effective Internal Control: A Response to Sarbanes-Oxley, January 2003.
178 Op.Cit, International Finance Corporation Advisory Services in Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan, Hlm.506-507
atau pemberhentian kepala audit internal harus diberitahukan kepada OJK. Fungsi audit internal bertanggung jawab untuk menyimpan dokumen rahasia dan Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, lembaga kredit piagam dan peraturan internal tentang audit internal lembaga kredit. Berbasis Tentang Peraturan Nomor IX.I.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, tugas dan tanggung jawab unit audit internal adalah sebagai berikut ini:
a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;
b. Meninjau dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko di Indonesia Sesuai dengan kebijakan perusahaan;
c. Melakukan audit dan menilai efisiensi dan efektivitas di wilayah tersebut Keuangan, akuntansi, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, informasi Teknologi dan aktivitas lainnya;
d. Melakukan audit kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang terkait;
e. Mengidentifikasi efisiensi dan efektivitas perbaikan dan peningkatan Alternatif sumber daya dan konsumsi dana;
f. Memberikan saran dan informasi yang obyektif mengenai diaudit kegiatan untuk semua tingkat manajemen;
g. Melaporkan hasil audit dan menyampaikan laporannya kepada Direktur Utama dan Komisaris;