• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamatan Refleksi

F. Instrumen Penelitian 1.Lembar Observasi 1.Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai peningkatan kreativitas siswa selama pelajaran IPS dengan menggunakan

61

metode diskusi kelomopok silang. Adapun indikator yang diamati dalam lembar observasi penerapan metode diskusi kelompok silang dalam upaya menigkatkan kreativitas siswa pada mata pembelajaran IPS. Munandar (1999: 20) indikator yang diamati untuk melihat peningkatan kreativitas siswa berdasarkan indikator siswa yang kreatif, adalah:

a. Percaya Diri

b. Berfikir Di Luar Kotak c. Berani Melawan Arus d. Menjadi Pelopor e. Menghargai

Tabel 1: Kisi-Kisi Instrumen Observasi

Variabel Sub Variabel Indikator Nilai Kriteria

1. Penerapan Metode Diskusi Kelompok Silang Dalam Upaya Meningkatan Kreativitas Siswa a. Berfikir Kreatif 1. Berani Melawan Arus Tinggi

Siswa sangat berani untuk bertindak, atau mengambil keputusan dari permasalahan materi yang dihadapi di kelompok

Sedang

Siswa cukup berani untuk bertindak, atau mengambil keputusan dari permasalahan yang dihadapi di kelompok

Rendah

Siswa kurang berani untuk bertindak, atau mengambil keputusan dari permasalahan materi yang dihadapi di kelompok

62 2. Menjadi

Pelopor

Tinggi

Siswa selalu melakukan tindakan yang tidak meniru siswa manapun

dikelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan pada materi

Sedang

Siswa kadang tidak meniru dan kadang juga meniru segala tindakan yang dilakukan siswa dikelompoknya dalam

menyelesaikan permasalahan pada materi

Rendah

Siswa selalu meniru tindakan yang dilakukan siswa

dikelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan pada materi b. Berfikir Afektif 3. Percaya Diri Tinggi

Siswa selalu memberikan isyarat berupa penekanan, kemantapan, dan ketegasan disetiap menyelesaikan permasalahan pada materi dan tidak peduli terhadap benar dan salah

Sedang

Siswa masih sering merasa ragu, meskipun sebenarnya mampu untuk menyelesaikan permasalahan pada materi

63

Rendah

Siswa selalu cepat melarikan diri dan merasa rendah diri karena menganggap dirinya tidak mampu untuk

menyelesaikan permasalahan pada materi

4. Berfikir Di

Luar Kotak Tinggi

Siswa selalu memikirkan hal baru saat menyelesaikan masalah pada materi

Sedang

Siswa masih sering merasa terpojok dan terpaku untuk menyelesaikan masalah pada materi

Rendah

Siswa selalu merasa terpojok dan masih terpaku untuk menyelesaikan masalah pada materi

5. Menghargai

Tinggi

Siswa menghargai segala pendapat maupun

keterbatasan kemampuan yang ada pada siswa lain

Sedang

Siswa hanya menghargai pendapat tanpa menghargai keterbatasan yang ada pada siswa lain

Rendah

Siswa masih sering

mengabaikan apapun yang dilakukan orang lain, baik dalam berpendapat maupun keterbatasan kemampuan

64 2. Lembar Tes

Arikunto, (2002: 127) serentetan pertanyaan, latihan, dan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Adapun indikator yang dinilai adalah melihat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan metode diskusi kelompok silang pada mata pembelajaran IPS. Indikator yang akan diamati untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa, adalah:

Tabel 2: Kisi-Kisi Instrumen Soal Pre Test dan Post Test

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor Soal

1 Memahami kegiatan perekonomian di Indonesia Mendeskripsikan permasalahan angkatan dan tenaga kerja sebagai sumber daya alam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya pembangunannya 1.Hubungan Jumlah penduduk dengan kesempatan kerja 1.Analisis hubungan jumlah tenaga kerja (1), (4), (6), (8), (9), (10) 2.Dampak pengangguran 1.Analisis hubungan jumlah pengangguran (3), (5), (7) 2.Analisis hubungan jumlah kesempatan kerja (2) 3.Kebijakan Pemerintah menghadapi masalah tenaga kerja di Indonesia 1.Analisis kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah tenaga kerja (4), (5), (6), (8) 2.Analisis tentang penigkatan mutu tenaga kerja (1), (2), (3), (7), (9), (10)

65 G.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data secara kuantitatif. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui penjelasan mengenai keadaan variabel. Baik variabel kreativitas siswa maupun hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta. Kemudian, data yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan tes, diolah dengan software SPSS v2.2 serta ditambah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan indikator pada penerapan metode diskusi kelompok silang di Mata Pelajaran IPS di Kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta.

a. Uji Data Peningkatan Kreativitas Siswa

Teknik uji data disini, merupakan teknik perhitungan matematika untuk data kuantitatif yang disajikan berdasarkan angka. Tujuan peneliti menggunakan uji data, untuk mengetahui total siswa yang mengalami peningkatan kreativitas setelah penerapan metode diskusi kelompok silang berdasarkan lembar observasi. Kemudian hasilnya digunakan untuk melihat peningkatan kreativitas siswa selama pertemuan. Langkah berikutnya akan diterjemahkan ke dalam skala likert.

66

Panelis skor katagori ST = (Jumlah skor ST) X 5 Panelis skor katagori T = (Jumlah skor T ) X 4

Panelis skor katagori S = (Jumlah skor S ) X 3 Total Panelis skor katagori R = (Jumlah skor R ) X 2

Panelis skor katagori SR = (Jumlah skor SR) X 1

Hasil skor tertinggi = 5 X (Skor tertinggi) Hasil skor terendah = 1 X (Skor terendah)

Dari perhitungan formula diatas, akan diketahui perolehan hasil yang akan menunjukkan apakah setelah penerapan metode diskusi kelompok silang, siswa mengalami peningkatan dalam hal kreativitas. Kemudian dari perolehan persentase tersebut akan menunjukkan apakah persentase yang diperoleh tergolong katagori; tinggi, sedang dan rendah. b. Uji Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Pada analisis data peningkatan hasil belajar ini, peneliti mencari perolehan hasil belajar melalui tes yang telah dilakukan. Pertanyaan yang diberikan pada tes ini dalam bentuk pilihan ganda, opsi jawaban terdiri dari a, b, c, dan d. Nilai yang diperoleh dari tes, kemudian dikelompokkan berdasarkan nilai tertinggi ke rendah dengan menggunakan formula, sebagai berikut:

67

Keterangan:

P = Persentase jawaban F = Frekuensi jawaban T = Jumlah Total Siswa

Selanjutnya, hasil tes yang telah diperolah akan dilakukan akan uji perbandingan antara data pre test dan data post test, namun hal pertama yang harus dilakukan sebelum analisis perbandingan data dengan menggunakan hipotesis yang dibuat, peneliti akan mencari nilai mean dan simpangan baku terlebih dahulu, karena pada uji perbandingan peningkatan hasil belajar siswa diperlukan nilai mean dan nilai simpangan baku.

1. Mean

Merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat yang paling sering digunakan. Rata-rata ada beberapa macam, yaitu rata-rata hitung, rata-rata geometrik, rata-rata harmonik dan lain-lain. Tetapi jika hanya disebut dengan kata "rata-rata" saja, maka rata-rata yang dimaksud adalah rata-rata hitung. Rumus Mean adalah:

Keterangan:

= Rata-rata hitung

x

i =Nilaisampel ke-i n = Jumlah sampel

68 2. Simpangan Baku

Dasar penghitungan simpangan baku atau standart deviation adalah keinginan untuk mengetahui keragaman suatu kelompok data. Salah satu cara untuk mengetahui keragaman dari suatu kelompok data adalah dengan mengurangi setiap nilai data dengan rata-rata kelompok data tersebut, selanjutnya semua hasilnya dijumlahkan. Rumus simpangan baku adalah sebagai berikut:

Keterangan:

S = Simpangan baku 3. Uji Perbandingan

Setelah diperoleh hasil mean dan simpangan baku, selanjutnya adalah melakukan uji perbandingan dengan menggunakan software SPSS dengan fitur yang digunakan paired samples t-test. Hipotesis yang akan dipakai sebagai perbandingan, adalah sebagai berikut:

H0 = Kedua rata-rata hasil adalah sama (rata-rata hasil pre test dan hasil post test adalah sama atau tidak ada perubahan). H1 = Kedua rata-rata hasil adalah tidak sama (rata-rata hasil pre

test dan post test adalah tidak sama atau ada perubahan). Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan t tabel adalah:

H0 di tolak jika (t hitung > t tabel) atau (-t hitung < -t tabel). H0 di terima jika (t hitung < t tabel) atau (-t hitung > t tabel).

69

Jika mencari output t hitung, maka rumusnya adalah sebagai berikut:

Untuk menentukan t tabel adalah dengan cara a = 5%:2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025). Untuk membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas terdapat kriteria pengujian yaitu:

H0 di tolak jika (t hitung > t tabel) atau (-t hitung < -t tabel). H0 di terima jika (t hitung < t tabel) atau (-t hitung > t tabel). H0 ditolak jika (P value < 0,05).

H0 diterima jika (P value > 0,05). c. Uji Validitas

Validitas adalah kecermatan suatu indikator dalam mengukur apa yang ingin diukur. Indikator dikatakan valid jika terjadi korelasi yang signifikan dengan skor totalnya. Pengujian validitas indikator dengan korelasi pearson yaitu dengan cara mengorelasikan skor indikator dengan skor total indikator. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 pihak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas ini, adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka indikator dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka indikator dapat dinyatakan tidak valid.

70

Hasil perhitungan correlation pearson kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pearson product moment yang dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 pihak, dk = n-2 = 32-2 = 30, maka r tabel sebesar 0,349. Berikut dapat dilihat hasil perhitungan uji validasi:

Tabel 3: Hasil Uji Validitas Item Instrumen Observasi Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa

Item r hitung r tabel Keputusan

i1 0,399 0,349 Valid i2 0,545 0,349 Valid i3 0,573 0,349 Valid i4 0,547 0,349 Valid i5 0,406 0,349 Valid

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa 5 butir pernyataan dalam instrumen dinyatakan Valid, karena nilai r hitung = r tabel. Maka 5 indikator pertanyaan dalam instrumen tersebut dapat dijadikan alat ukur. H.Hasil Pencapaian

Penelitian tidakan kelas yang dilakukan, memiliki pencapaian atau target yang diharapkan selama siklus dilaksanakan. Pencapaian ini, bertujuan untuk memberikan batas pada uji coba yang dilaksanakan, bahwa hasil yang diperoleh saat penelitian telah mencapai hasil yang diharapkan. Sehingga, penelitian yang dilaksanakan tidak butuh waktu lama untuk memperoleh data.

71

a) Pencapaian Terhadap Peningkatan Kreativitas Siswa

Pencapaian yang diharapkan pada hasil yang diperoleh selama uji coba penerapan metode diskusi kelompok silang terhadap peningkatan kreativitas siswa adalah terlaksananya pembelajaran sebanyak 2 siklus 5 kali pertemuan dengan harapan peningkatan kreativitas siswa mencapai persentase 75 %. Keterangan yang diharapkan, yaitu jumlah siswa dengan katagori tinggi lebih dominan dibandingkan katagori sedang dan rendah. b) Pencapaian Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil pre test dan post test pada siklus 1 dan siklus 2, pencapaian yang diharapkan adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai standar minimum adalah 60. Jika hasil yang diperoleh telah melebihi standar yang telah ditentukan, artinya, jika pencapaian melebihi batas yang diharapkan, maka pelaksanaan pembelajaran selama siklus berlangsung telah berhasil memberikan perubahan.

72 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN