• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disini penelitian yang digunakan adalah penelitian yang menerapkan sebuah metode pembelajaran untuk melihat peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penelitian yang digunakan disebut dengan penelitian tindakan kelas.

Wina Sanjaya, (2010: 26) penelitian tindakan kelas adalah sebuah proses dalam rangka mengkaji masalah mengenai pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi yang bertujuan untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Rochiati, (2009: 31) penelitian tindakan kelas adalah bagaimana pengajar dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran, dan belajar dari pengalaman tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas diidentifikasikan sebagai salah satu strategi pemecahan masalah belajar yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dalam pemecahan masalah belajar. Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk melihat peningkatan kualitas pembelajaran. Secara singkat, PTK sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu.

53 B.Desain Penelitian

Suharsimi Arikunto, (2009: 16) model penelitian tindakan kelas memiliki bagan yang harus dipergunakan, namun secara garis besar terdapat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Alasan peneliti menggunakan tahapan tersebut karena, model penelitian ini sesuai dengan penerapan metode diskusi kelompok silang yang akan diterapkan di kelas, sehingga peneliti memutuskan tahapan penelitian seperti yang diungkapkan Suharsimi Arikunto, merupakan tahapan yang paling cocok dalam penelitian ini. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa tentu tidak bisa dilihat dalam satu siklus, akan tetapi diperlukan beberapa siklus. Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan hasil penelitian yang akurat.

Keempat prosedur penelitian tindakan kelas seperti yang diungkapkan Suharsimi Arikunto, secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan dalam siklus penelitian tindakan kelas bukan hanya tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih ditonjolkan perlakuan khususnya oleh pengajar dalam proses pembelajaran, hal ini berarti perencanan yang disusun harus menjadi pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti akan menyusun serangkaian rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan bersama pengajar untuk mendapatkan hasil yang baik

54

berdasarkan analisis masalah yang didapatkan. Pada penelitian ini rencana yang disusun adalah:

a. Diskusi bersama pengajar untuk membuat RPP terkait materi pelajaran IPS.

b. Menyusun materi pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Metode Diskusi Kelompok Silang.

c. Menyusun Lembar Observasi Siswa sebagai hasil dokumentasi hasil kerja siswa.

d. Menyusun instrumen penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian untuk mengamati peningkatan kreativitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, di setiap siklusnya.

e. Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengukur proses pembelajaran, dalam penelitian ini sistem penilaian menekankan pada hasil post test sebagai perbandingan peningkatan hasil belajar sebelum dan setelah penerapan metode diskusi kelompok silang.

f. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian. 2. Pelaksanaan

Langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah tindakan atau pelaksanaan yang terkontrol secara seksama. Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan pengajar sesuai dengan fokus masalah. Tindakan inilah yang merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, sebagai upaya meningkatkan kinerja pengajar untuk menyelesaikan masalah.

55

Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu menerapkan Metode Diskusi Kelompok Silang pada mata pelajaran IPS dengan rencana yang telah dibuat dan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun peneliti dengan memperhatikan indikator yang terdapat pada metode diskusi kelompok silang.

2. Mengoptimalkan penerapan model pembelajaran dengan metode diskusi kelompok silang, rincian penerapan metode adalah sebagai berikut: a. Pengajar membagi materi menjadi beberapa sub.

b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, yakni A, B, C, D. c. Setiap anggota kelompok diberi label.

Nomor anggota:

Kelompok A adalah A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8. Kelompok B adalah B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7, B8. Kelompok C adalah C1, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8. Kelompok D adalah D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8. d. Setiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda untuk

didiskusikan.

e. 30 menit pertama, seluruh siswa berkumpul dengan kelompoknya untuk diskusi bersama kelompok ahli. Diagram kelompok 30 menit pertama saat diskusi dimulai:

Kelompok : A B C D

Anggota : A1 B1 C1 D1

56 A3 B3 C3 D3 A4 B4 C4 D4 A5 A6 A7 A8 B5 B6 B7 B8 C5 C6 C7 C8 D5 D6 D7 D8

Setelah 30 menit diskusi materi dengan kelompok ahli kemudian, kelompok ahli pindah (crossover) ke kelompok lain untuk diskusi materi dari kelompok ahli crossover:

Kelompok : A B C D Anggota : A1 B1 C1 D1 A2 B2 C2 D2 A3 B3 C3 D3 A4 B4 C4 D4 A5 A6 D7 D8 B5 B6 C7 C8 C5 C6 B7 B8 D5 D6 A7 A8

f. Pertemuan berikutnya, 30 menit kemudian berganti anggota yang bernomor urut 7, dan seterusnya sehingga idealnya seluruh anggota mendapat giliran pindah kelompok lain.

g. Menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun untuk menilai peningkatan kreativitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran. h. Melaksanakan pengolahan data dari hasil yang didapat dari penelitian. 3. Pengamatan

Pada bagian observasi ini peneliti mengamati dan memberikan penjelasan secara deskriptif tentang peningkatan kreativitas siswa selama

57

penerapan metode yang berlangsung selama 2 siklus 5 kali pertemuan. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti mengisi instrumen pengamatan untuk memberikan penilaian terhadap peningkatan kreativitas siswa selama penerapan Metode Diskusi Kelompok Silang. Pelakasanaan kegiatan belajar, pada pertemuan ke 3 dan 5 diadakan post test untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang telah dicapai selama pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok silang. Hasil tersebut kemudian akan dibandingkan dengan hasil dari pre test yang diperoleh berdasarkan data awal hasil observasi pra penelitian.

4. Refleksi

Refleksi berarti mengingat kembali tindakan yang telah direkam melalui pengamatan. Pada tahapan ini, hasil pengamatan yang sudah didapat selama proses penelitian dikaji ulang dan mempertimbangkan proses, permasalahan, isu, dan kekurangan yang ada dalam strategi tindakan. Langkah ini menjadi dasar untuk meninjau kembali rencana tindakan. Refleksi mempunyai aspek evaluatif bagi peneliti untuk menimbang atau menilai apakah dampak tindakan yang timbul sudah sesuai dengan yang diharapkan dan membuat perencanaan kembali. Pada kegiatan ini peneliti melakukan:

a. Kegiatan diskusi balikan bersama guru setelah selesai melaksanakan tindakan pada setiap siklusnya.

58

b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk mengadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Bagan di bawah ini adalah siklus yang akan digunakan sebagai langkah untuk menerapkan model pembelajaran metode diskusi kelompok silang yang akan diterapkan Di Kelas VIII SMP N 6 Yogyakarta pada Mata Pelajaran IPS.

Siklus Pelaksanaan Pembelajaran Menurut Suharsimi Arikunto

Gambar 2: Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas C.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 September 2015 setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing. Tempat penelitian berada di SMP Negeri 06 Yogyakarta Jalan RW.Monginsidi No.1, Daerah Istimewa Yogyakarta dan penelitian berakhir pada tanggal 1 Oktober 2015.

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan