III METODOLOGI PENELITIAN
3.3 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data mencakup seluruh kota - kota sedang dan kecil di Kalimantan pada rentang waktu tahun 2006 - 2010. Pengumpulan data yang dilakukan bertujuan mendapatkan keragam karakteristik masing - masing wilayah
urban kota yang menjadi obyek penelitian. Adapun perbedaan karakteristik yang akan ditampilkan memberikan gambaran perilaku masyarakat penduduk wilayah
urban kota tersebut terhadap lingkungan maupun upaya - upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah kota itu sendiri.
Pada tiap kota yang menjadi obyek penelitian ini, pengambilan data dilakukan pada lokasi - lokasi yang memiliki peran penting serta mewakili kualitas lingkungan pada suatu kota. Secara umum kualitas lingkungan hidup kota dapat dilihat secara langsung dari sisi pengelolaan sampah maupun upaya penanaman tanaman peneduh di lokasi - lokasi yang menjadi tempat kegiatan masyarakat suatu kota. Pengelolaan sampah dapat menunjukkan tingkat pencemaran media tanah dan perairan akibat kegiatan domestik masyarakat. Upaya penghijauan menunjukkan upaya pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan kawasan resapan air maupun pengendalian polusi udara. Oleh sebab itu data yang diambil berupa data nilai indeks pengelolaan kebersihan dan nilai indeks tutupan peneduh pada kawasan RTH.
Penentuan kriteria yang didasari jumlah penduduk seperti yang telah disebutkan diawal dapat memberikan gambaran perbedaan antara kota dengan kriteria berbeda. Pada kota sedang dan kecil diversifikasi kegiatan perekonomian masyarakatnya belum tinggi, yakni masih didominasi kegiatan perdagangan komoditi sektor primer di wilayah tersebut, sedangkan masyarakat kota besar pada sisi lain sudah memiliki diversifikasi kegiatan perekonomian yang tinggi ditandai dengan kegiatan masyarakat yang umumnya didominasi kegiatan sektor industri manufaktur dan jasa. Perbedaan jenis maupun intensitas kegiatan
perekonomian masyarakat juga memberikan dampak berbeda terhadap kota - kota yang tergolong dalam kriteria berbeda. Pada kota sedang dan kecil, tekanan pada lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan perekonomian masyarakat umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pada kota besar. Adapun lokasi - lokasi tempat kegiatan masyarakat yang dipilih sebagai acuan data indeks pengelolaan
kebersihan dan tutupan peneduh tersebut mencakup lokasi - lokasi : (1) permukiman, (2) pasar tradisional, (3) taman kota dan (4) TPA / landfill
sampah.
Latar belakang penetapan lokasi - lokasi tersebut digunakan sebagai parameter dalam menentukan kualitas lingkungan hidup kota sedang dan kecil sangat berkaitan dengan pola kehidupan dan perilaku ekonomi masyarakat yang mendiami, beban lingkungan akibat aktivitas masyarakat serta kemampuan kota dalam menangkal beban lingkungan tersebut. Secara umum kegiatan perekonomian masyarakat kota sedang dan kecil didominasi pada kawasan permukiman maupun kawasan sentra perdagangan yakni pasar. Sementara beban lingkungan yang terjadi akibat kegiatan ekonomi tersebut dapat digambarkan oleh kawasan tempat pengelolaan akhir (TPA) sebagai hilir pengelolaan sampah kota. Tingkat kemampuan daya tampung kota akibat beban lingkungan yang terjadi dapat digambarkan oleh kawasan taman kota. Dalam penentuan kualitas lingkungan kota sedang dan kecil, komponen - komponen lokasi permukiman, pasar tradisional, taman kota dan TPA telah dapat menggambarkan dirasa telah cukup memadai.
Pengumpulan data yang mewakili nilai indeks kebersihan dan nilai indeks tutupan peneduh lokasi - lokasi pada suatu wilayah kota tersebut dilakukan melalui penentuan metode sampling pada lokasi - lokasi yang merepresentasikan wilayah kota. Metode sampling yang dilakukan menggunakan metode sampling berdasarkan kluster. Lokasi - lokasi yang dipilih menjadi sampel pada suatu wilayah kota ditentukan berdasarkan klusterisasi wilayah kota. Batas kluster yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan batas wilayah administratif desa atau kecamatan pada wilayah urban suatu kota. Lokasi - lokasi yang diambil diupayakan dapat terdistribusi merata dan mewakili klusterisasi wilayah kota.
Adapun jenis - jenis data yang diambil berdasarkan indikator kualitas lingkungan berupa nilai indeks pengelolaan kebersihan dan tutupan peneduh beserta sub indikator lokasi tempat pengambilan sampel sebagai berikut :
a. Indikator pengelolaan kebersihan
Data persentase tutupan sampah area tidak terbangun pada kawasan permukiman
Data persentase tutupan sampah area tidak terbangun pada kawasan pasar tradisional
Data persentase tutupan sampah area tidak terbangun pada kawasan taman kota
Data ketersediaan sarana pengendalian pencemaran TPA Data persentase penutupan sampah pada zona aktif TPA
b. Indikator tutupan peneduh
Data persentase tutupan tajuk peneduh area tidak terbangun pada kawasan permukiman
Data persentase tutupan tajuk peneduh area tidak terbangun pada kawasan pasar tradisional
Data persentase tutupan tajuk peneduh area tidak terbangun pada kawasan taman kota
Data persentase penghijauan terhadap zona non aktif TPA
Pengambilan data dilakukan pada lokasi - lokasi kawasan permukiman, pasar, taman kota dan TPA sesuai dengan kriteria berikut :
Jumlah permukiman yang dijadikan sampel untuk kota sedang minimum sebanyak 3 lokasi dan kota kecil minimum sebanyak 2 lokasi
Jumlah pasar tradisional yang dijadikan sampel untuk kota sedang minimum sebanyak 2 lokasi dan kota kecil minimum sebanyak 1 lokasi
Jumlah taman kota yang dijadikan sampel untuk kota sedang dan kecil minimum sebanyak 1 lokasi
TPA yang dijadikan sampel adalah TPA yang melayani wilayah kota dan berada wilayah kabupaten / kota bersangkutan
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan indikator kualitas lingkungan berupa nilai indeks pengelolaan kebersihan dan tutupan peneduh meliputi sub indikator lokasi tempat pengambilan sampel kawasan permukiman, pasar tradisional, taman kota dan TPA dengan mengikuti kriteria umum dan rentang nilai sebagai berikut :
• 0 - 20 Sangat rendah • > 20 - 40 Rendah • > 40 - 60 Sedang • > 60 - 80 Tinggi
• > 80 - 100 Sangat Tinggi
Adapun kriteria pada masing - masing indikator sebagai berikut : a. Indikator pengelolaan kebersihan
o Kriteria dan rentang nilai data persentase tutupan sampah kawasan
permukiman
• 0 - 20 Sampah lingkungan meliputi > 75 % luas area tidak terbangun • > 20 - 40 Sampah lingkungan meliputi > 50 % - 75 % luas area tidak
terbangun
• > 40 - 60 Sampah lingkungan meliputi > 25 % - 50 % luas area tidak
terbangun
• > 60 - 80 Sampah lingkungan meliputi > 5 % - 25 % luas area tidak
terbangun
• > 80 - 100 Sampah lingkungan meliputi < 5 % luas area tidak
o Kriteria dan rentang nilai data persentase tutupan sampah kawasan pasar
tradisional
• 0 - 20 Sampah lingkungan meliputi > 75 % luas area tidak terbangun • > 20 - 40 Sampah lingkungan meliputi > 50 % - 75 % luas area tidak
terbangun
• > 40 - 60 Sampah lingkungan meliputi > 25 % - 50 % luas area tidak
terbangun
• > 60 - 80 Sampah lingkungan meliputi > 5 % - 25 % luas area tidak
terbangun
• > 80 - 100 Sampah lingkungan meliputi < 5 % luas area tidak
terbangun
o Kriteria dan rentang nilai data persentase tutupan sampah kawasan taman
kota
• 0 - 20 Sampah lingkungan meliputi > 75 % luas area tidak terbangun
atau tidak memiliki taman kota
• > 20 - 40 Sampah lingkungan meliputi > 50 % - 75 % luas area tidak
terbangun
• > 40 - 60 Sampah lingkungan meliputi > 25 % - 50 % luas area tidak
terbangun
• > 60 - 80 Sampah lingkungan meliputi > 5 % - 25 % luas area tidak
terbangun
• 80 - 100 Sampah lingkungan meliputi < 5 % luas area tidak terbangun
o Kriteria dan rentang nilai data ketersediaan sarana pengendalian
pencemaran TPA
• 0 - 20 Tidak terdapat saluran dan sarana pengolahan lindi
• > 20 - 40 Terdapat saluran lindi yang bergabung dengan drainase yang
mengalir ke sarana pengolahan lindi berupa settling pond
• > 40 - 60 Terdapat saluran lindi yang terpisah dari drainase yang
mengalir ke sarana pengolahan lindi berupa settling pond
• > 60 - 80 Terdapat saluran lindi yang terpisah dari drainase yang
mengalir ke sarana pengolahan lindi berupa IPAL
• 80 - 100 Terdapat saluran lindi yang terpisah dari drainase yang
mengalir ke sarana pengolahan lindi berupa IPAL yang dilengkapi sarana aerasi
o Kriteria dan rentang nilai data persentase penutupan sampah pada zona
aktif TPA
• 0 - 20 Sampah terbuka meliputi lebih dari 75% luas area zona aktif
TPA
• > 20 - 40 Sampah terbuka meliputi > 50% - 75% luas area zona aktif
TPA
• > 40 - 60 Sampah terbuka meliputi > 25% - 50% luas area zona aktif
TPA
• > 60 - 80 Sampah terbuka meliputi > 5% - 25% luas area zona aktif
TPA
• > 80 - 100 Sampah terbuka meliputi kurang dari 5% luas area zona
b. Indikator tutupan peneduh
o Kriteria dan rentang nilai data persentase tutupan tajuk peneduh kawasan
permukiman
• 0 - 20 Tutupan tajuk peneduh < 5 % luas area tidak terbangun
• > 20 - 40 Tutupan tajuk peneduh meliputi > 5 % - 25 % luas area tidak
terbangun
• > 40 - 60 Tutupan tajuk peneduh > 25 % - 50 % luas area tidak
terbangun
• > 60 - 80 Tutupan tajuk peneduh > 50 % - 75 % luas area tidak
terbangun
• > 80 - 100 Tutupan tajuk peneduh meliputi > 75 % luas area tidak
terbangun
o Kriteria dan rentang nilai data persentase tutupan tajuk peneduh kawasan
pasar tradisional
• 0 - 20 Tutupan tajuk peneduh < 5 % luas area tidak terbangun
• > 20 - 40 Tutupan tajuk peneduh meliputi > 5 % - 25 % luas area tidak
terbangun
• > 40 - 60 Tutupan tajuk peneduh > 25 % - 50 % luas area tidak
terbangun
• > 60 - 80 Tutupan tajuk peneduh > 50 % - 75 % luas area tidak
terbangun
• > 80 - 100 Tutupan tajuk peneduh meliputi > 75 % luas area tidak
terbangun
o Kriteria dan rentang nilai data persentase tutupan tajuk peneduh taman
kota
• 0 - 20 Tutupan tajuk peneduh < 5 % luas area tidak terbangun atau
tidak memiliki taman kota
• > 20 - 40 Tutupan tajuk peneduh meliputi > 5 % - 25 % luas area tidak
terbangun
• > 40 - 60 Tutupan tajuk peneduh > 25 % - 50 % luas area tidak
terbangun
• > 60 - 80 Tutupan tajuk peneduh > 50 % - 75 % luas area tidak
terbangun
• > 80 - 100 Tutupan tajuk peneduh meliputi > 75 % luas area tidak
terbangun
o Kriteria dan rentang nilai data persentase penghijauan terhadap zona non
aktif TPA
• 0 - 20 Sebaran penghijauan meliputi < 5 % luas area
• > 20 - 40 Sebaran penghijauan meliputi > 5 % - 25 % luas area • > 40 - 60 Sebaran penghijauan meliputi > 25 % - 50 % luas area • > 60 - 80 Sebaran penghijauan meliputi > 50 % - 75 % luas area • > 80 - 100 Sebaran penghijauan meliputi > 75 % luas area
Untuk mendapatkan nilai - nilai indeks pengelolaan kebersihan dan tutupan peneduh berupa nilai sub indikator pada masing - masing kawasan, dilakukan penghitungan nilai rata - rata nilai indeks kualitas lingkungan dari tiap - tiap lokasi sampel, seperti pada Tabel 2.
Tabel 2 Sumber perolehan nilai komponen indeks kualitas lingkungan hidup kota No Komponen Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup Kota Sumber Perolehan Indikator - Indikator Pengelolaan Kebersihan
1 Nilai indeks kebersihan kawasan
permukiman
Nilai rata - rata persentase tutupan sampah area tidak terbangun pada kawasan permukiman
2 Nilai indeks kebersihan kawasan pasar Nilai rata - rata persentase tutupan sampah
area tidak terbangun pada kawasan pasar tradisional
3 Nilai indeks kebersihan kawasan taman
kota
Nilai rata - rata persentase tutupan sampah area tidak terbangun pada kawasan taman kota
4 Nilai indeks pengendalian pencemaran
TPA
Nilai ketersediaan sarana pengendalian pencemaran TPA
5 Nilai indeks pengelolaan sampah TPA Nilai penutupan sampah pada zona aktif
TPA Indikator - Indikator Tutupan Tajuk Peneduh
6 Nilai indeks sebaran peneduh kawasan
permukiman
Nilai rata - rata perentase tutupan tajuk peneduh area tidak terbangun pada kawasan permukiman
7 Nilai indeks sebaran peneduh kawasan
pasar
Nilai rata - rata persentase tutupan tajuk peneduh area tidak terbangun pada kawasan pasar tradisional
8 Nilai indeks sebaran peneduh kawasan
taman kota
Nilai rata - rata persentase tutupan tajuk area tidak terbangun pada kawasan taman kota
9 Nilai indeks penghijauan TPA Nilai persentase penghijauan terhadap
zona non aktif TPA
3.4 Matriks Keterkaitan Tujuan Penelitian dengan Jenis dan Sumber Data,