• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIAL EKOLOGI

4.1. Kabupaten Indramayu

Kabupaten Indramayu adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan Ibu kotanya Indramayu. Kabupaten Indramayu berada pada 6º15′ sampai 6º40′ Lintang Selatan dan pada 107º52′ sampai 108º36′ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Indramayu adalah 204.011 ha terdiri dari tanah darat 93.134 ha dan tanah sawah 110.877 ha. Luas hutan rakyat 6.646 ha, hutan negara 27.595 ha, dan areal perkebunan 7.643 ha. Tidak kurang dari 98,7% wilayah Kabupaten Indramayu berada pada ketinggian kurang dari 3 meter di atas permukaan laut (DPL). Luas wilayah pesisir seluruhnya adalah 70.761 ha, dengan panjang garis pantai lebih dari 114 km, mencakup 11 kecamatan atau 35 Desa pantai (BPS. Kab. Indramayu 2007).

Kabupaten Indramayu terdiri dari 31 kecamatan, 302 desa, dan 8 kelurahan. Wilayah Kabupaten Indramayu sebelah Utara berbatasan dengan

Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cirebon dan Laut Jawa, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Subang, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon. Jarak dari pusat Ibu kota Indramayu ke pusat kota Jakarta tidak kurang dari 207 km; dan ke pusat kota Bandung tidak kurang dari 180 km. Semua desa dalam wilayah Kabupaten Indramayu dapat dicapai dengan angkutan darat.

Kabupaten Indramayu, berdasarkan klasifikasi Köppen, termasuk pada wilayah dengan iklim tropis. Suhu di Kabupaten Indramayu pada siang hari berkisar antara 180C dan 280C dengan kelembaban udara antara 70 dan 80%. Angka curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.590 mm; dan jumlah hari hujan rata-rata 91 hari per tahun. Angin Barat dan angin Timur bertiup secara bergantian setiap 6 bulan, angin Barat bertiup dari bulan Desember sampai dengan bulan April dan angin Timur dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Di antara semua kecamatan se Kabupaten Indramayu kecamatan yang mendapat curah hujan di atas 1.800 mm pada tahun 2007 yaitu Kecamatan Indramayu sebesar 2.022 mm, Kecamatan Bungodua 1.980 mm, Kecamatan Lelea 1.834 ha, Kecamatan Widasari sebesar 1.970 mm, Kecamatan Gabus Wetan sebesar 1.932

mm, Kecamatan Bongas 1.801 mm, dan Kecamatan Sukra sebesar 1.878 mm. Di antara semua kecamatan, terdapat 7 kecamatan yang mendapat hari hujan di atas 90 hari per tahun, yaitu Kecamatan Terisi 96 hari, Kecamatan Anjatan 92 hari, Kecamatan Indramayu 102 hari, Kecamatan Sindang 101 hari, Kecamatan Pasekan 101 hari, Kecamatan Kertasemaya 94 hari, dan Kecamatan Patrol 83 hari (BPS. Kab. Indramayu 2007).

Dari segi topografi, sebagian besar wilayah pesisir Kabupaten Indramayu merupakan dataran dengan kemiringan tanah antara nol dan 2%. Ketinggian wilayah berkisar antara 8 dan 100 meter DPL; bagian Barat Daya ketinggian wilayah antara nol dan 3 meter DPL, bagian tengah antara 3 dan 25 meter DPL, bagian Selatan antara 25 dan 100 meter DPL. Keadaan topografi tersebut berpengaruh terhadap terjadinya luapan air jika curah hujan tinggi, atau terjadinya kekeringan atau kekurangan air bersih jika musim kemarau. Kecamatan yang termasuk rawan banjir ialah Kecamatan Sindang, Cantigi, Arahan, Losarang, Bongas, Anjatan, dan Sukra.

Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu pada akhir tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 berturut-turut 1.672.573, 1.686.582, 1.697.986, 1.709.128, dan 1.717.793 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk periode dari tahun 2000 sampai 2006 rata-rata adalah 1,32. Kepadatan penduduk per km2 adalah 837,67 jiwa; tertinggi di Kecamatan Balongan 2.209.22 jiwa per km2 dan terrendah di Kecamatan Cantigi 260,01 jiwa per km2. Jumlah keluarga se Kabupaten Indramayu pada tahun 2007 adalah 448.447; dengan jumlah ini maka kepadatan penduduk per keluarga adalah 3,83 jiwa (BPS. Kab. Indramayu 2008).

Proporsi penduduk menurut agama pada tahun 2007 yaitu Islam 99,7%; Katholik 0,10%; Protestan 0,16%; Hindu/Budha/Konghuchu 0,02%. Proporsi penduduk menurut mata pencaharian: petani 45,5% dan selebihnya 54,5% terdiri atas PNS, TNI, POLRI, pensiunan, wiraswasta, pedagang, nelayan. Proporsi keluarga miskin tahun 2005; 2006; dan 2007 berturut-turut adalah 50,5%; 32,1%; dan 61,9% (BPS. Kab. Indramayu 2007).

Gambaran pendidikan penduduk, hingga tahun 2008 proporsi angka melek huruf (AMH) usia 15 tahun ke atas adalah sebesar 88,58% penduduk; proporsi terrendah di Kecamatan Bongas 63,6% dan tertinggi di Kecamatan Bungodua

100%. Pada tahun 2007 jumlah Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) ada 246 unit; Sekolah Dasar (SD) 880 unit, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 148 unit, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 52 unit, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 45 unit dan Perguruan Tinggi 3 unit (BPS Kab.Indramayu 2007).

Angka Partisipasi Sekolah (APS), yang menggambarkan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah atau angka yang menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah, pada tahun 2008 yaitu: 7-12 tahun; 13-15 tahun; 16-18 tahun; dan 19-24 tahun berturut-turut 98,94%; 82,58%; 39,49%; 6,45%. Proporsi penduduk usia di atas 15 tahun yang tamat SD dan tidak tamat SD sebesar 58,87%.

Keadaan umum kesehatan masyarakat di Kabupaten Indramayu menunjukkan paningkatan dari tahun ke tahun. Angka kematian bayi atau AKB dan kematian ibu hamil atau AKIH yang menjadi bagian indikator derajat kesehatan masyarakat menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. AKB yang pada tahun 2000 sebesar 68,270/00 kelahiran hidup turun menjadi 46,330/00 pada tahun 2005 sementara UHH masyarakat yang pada tahun 1996 sebesar 56,37 tahun naik menjadi 64,21 tahun pada tahun 2005.

Dalam rangka peningkatan layanan kesehatan masyarakat, Pemerintah dengan dukungan masyarakat dan swasta, terus mengembangkan atau meningkatkan jumlah, jenis, dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan termasuk sumber daya manusia atau tenaga kesehatan. Jumlah RS di Kabupaten Indramayu, hingga akhir tahun 2008, ada lima unit yaitu satu unit RSU Pemerintah Daerah type C, satu unit RS Bhayangkara Kepolisian, satu unit RS Pertamina, dan dua unit RS swasta (RSS). Jumlah PUSKESMAS ada 49 unit tersebar di semua kecamatan, tiga di antaranya dilengkapi dengan fasilitas perawatan sederhana. Jumlah PUSKESMAS Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Dasar (PONED) ada 5 unit. Jumlah PUSKESMAS Pembantu (PUSTU) 67 unit, PUSKESMAS Keliling (PUSLING) kendaraan roda empat 44 unit, Pondok Bersalin Desa (POLINDES) 20 unit, POSYANDU 2.207 buah, Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) 112 unit, Rumah Bersalin (RB) swasta ada 8 unit, Balai Pengobatan (BP) swasta 8 unit, dan pengobat tradisional

(BATTRA) 55 buah. Jumlah dokter umum dan dokter gigi 96 orang dan paramedis 1.131 orang (Dinkeskab. Indramayu 2007).

Gambaran umum mengenai air bersih dan air minum, jamban keluarga, rumah sehat, sarana pengolahan air limbah (SPAL), dan tempat pembuangan sampah dapat diketahui dari hasil pemeriksaan Dinkeskab. Indramayu di seluruh kecamatan tahun 2006 dan hasil RISKESDAS JABAR (2007). Dari hasil pemeriksaan Dinkeskab. Indramayu terhadap 503.355 keluarga, ada 53,26% yang memiliki sarana air dengan proporsi 2,14% tercemar sangat tinggi; 7,54% tercemar tinggi; 38,47% tercemar sedang; dan 52,54% tercemar rendah. Hal ini berarti kualitas sarana air bersih yang digunakan oleh masyarakat masih relatif rendah (Dinkeskab. Indramayu 2007). Hasil RISKESDAS JABAR (2007) menunjukkan proporsi penduduk Kabupaten Indramayu yang menggunakan air bersih lebih dari 100 liter per orang per hari sebesar 48,2%; antara 20 hingga 99,9 liter sebesar 47,4%; dan di bawah 20 liter sebesar 4,4%. Proporsi sumber air bersih, dari sumur bor atau pompa air tanah 46,8%; sumur terlindungi 14,7%; ledeng meteran 14,6%; ledeng eceran 10,9%; sumur tidak tertutup 3,1%; air sungai 2,0%; air hujan 0,2%; air kemasan 7%; dan lainnya 0,7%. Proporsi penduduk yang dapat menjangkau sumber air dengan waktu kurang dari 30 menit sebesar 99,8% dan dengan jarak kurang dari 1 km sebesar 99,2%. Proporsi ketersediaan air, mudah diperoleh sepanjang tahun sebesar 69,9%; sulit diperoleh pada musim kemarau 29,7%; dan sulit sepanjang tahun sebesar 0,4%. Proporsi kualitas fisik air sebesar 82,5% baik; 6,9% keruh; 3,8% berwarna; 9,8% berrasa; 1,4% berbusa; dan 5,6% berbau. Proporsi TPA adalah 83,4% tertutup; 4,8% terbuka; dan 11,8% tidak ada wadah.

Tentang tempat pembuangan kotoran manusia, hasil pemeriksaan Dinkeskab. Indramayu terhadap 503.355 jamban keluarga, hanya 44% yang memenuhi syarat kesehatan. Hasil RISKESDAS JABAR (2007) proporsi tempat pembuangan tinja 61,2% ke dalam tangki atau SPAL; 11,7% ke kolam dan sawah; 14,0% ke laut dan sungai; 10,2% ke lobang tanah; 2,5% ke pantai; dan 0,4% ke tempat lainnya. Jenis kakus yang digunakan 87,8% menggunakan leher angsa; 12,2% menggunakan plengsengan dan lainnya.

168.795 rumah, hanya 62,5% rumah memiliki SPAL memenuhi syarat kesehatan. Hasil RISKESDAS JABAR (2007) menunjukkan proporsi rumah dengan SPAL terbuka 63,1%; SPAL tertutup 27,4%; dan rumah tanpa SPAL 9,5%.

Tentang tempat pembuangan sampah, hasil pemeriksaan Dinkeskab. Indramayu terhadap 186.753 keluarga, hanya 40,9% keluarga yang memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan. Hasil RISKESDAS JABAR (2007) menunjukkan proporsi rumah tangga tanpa tempat pembuangan sampah di dalam rumah ada 67,4%; dengan tempat sampah terbuka 27,1%; dan dengan tempat sampah tertutup 5,5%.

Tentang rumah sehat, menurut hasil pemeriksaan Dinkeskab. Indramayu dari 177.028 rumah terdapat 55,6% rumah dengan kondisi memenuhi syarat kesehatan. Menurut hasil RISKESDAS JABAR (2007) proporsi rumah tak padat atau sehat sebesar 94,1% dan padat atau tidak sehat sebesar 5,9%; rumah dengan lantai tanah sebesar 5,8% dan lantai bukan tanah sebesar 84,2%.

Gambaran PHBS masyarakat, dari hasil survei Dinkeskab. Indramayu tahun 2003 di seluruh wilayah, diketahui bahwa proporsi tempat buang air besar masyarakat 53,5% di kebun atau sawah; 32,9% di sungai; dan 4,1% di tanggul. Konsep sehat sakit masyarakat masih dipengaruhi oleh faktor adat istiadat dan struktur sosial masyarakat. Banyak kebiasaan masyarakat yang hingga kini kurang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat seperti pantangan makanan bagi ibu hamil dan nifas. Gambaran gaya hidup masyarakat, khususnya tentang pola pengeluaran pangan dan non pangan rumah tangga, dari hasil Susenas tahun 2001 diketahui bahwa proporsi pengeluaran masyarakat adalah 67,8% untuk pangan; 5,9% untuk kesehatan; 10,6% untuk tembakau; 0,01% untuk alkohol dan 0,9% untuk pesta. Gambaran perilaku pencarian pengobatan pada masyarakat, dari hasil Susenas 2001, diketahui bahwa 20% masyarakat yang sakit melakukan pengobatan sendiri; 0,2% mencari pengobatan ke dukun atau sinshe; 4% ke PUSKESMAS; 0,6% ke PUSKESMAS pembantu; 0,3% ke RS Pemerintah; 5,4% ke praktek dokter dan 0,3% ke RSS.

Pola penyakit yang diderita masyarakat dan dilayani di sarana kesehatan setiap tahun relatif tidak berubah. Pada penduduk usia 5 tahun ke bawah, didominasi penyakit infeksi yaitu, berurut mulai dari kejadian terbanyak: demam

yang tidak diketahui penyebabnya, diare, batuk, infeksi saluran pernapasan bagian atas atau ISPA dan influenza. Pada usia 5 sampai 59 tahun didominasi penyakit yaitu berurut mulai dari kejadian terbanyak: batuk, tukak lambung, demam yang tidak diketahui sebabnya, influenza, dan dermatitis lain yang tidak spesifik. Pada usia di atas 60 tahun didominasi penyakit hipertensi, tukak lambung, myalgia, influenza, dan batuk (Dinkeskab. Indramayu 2007). Secara umum, jumlah penderita penyakit yang dilayani dengan rawat jalan di PUSKESMAS dan Rumah Sakit Umum Kabupaten Indramayu tahun 2005 sampai 2007 tertera pada Tabel 8.

Tabel 8. Penderita penyakit yang dilayani dengan rawat jalan di PUSKESMAS dan RS Kabupaten Indramayu dalam tahun 2005-2007

No Penyakit

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007

Jumlah penderita proporsi (%) Jumlah penderita proporsi (%) Jumlah penderita proporsi (%) 1 Infeksi Saluran pernapasan 56.963 12,10 46.885 6,06 89.461 8,99 2 Kulit/Dermatitis 40.455 8,60 56.671 7,33 70.428 7,08 3 Influenza 36.080 7,67 46.603 6,03 90.545 9,10 4 Batuk 30.766 6,54 59.333 7,68 97.904 9,84 5 Tukak Lambung 26.961 5,73 25.865 3,35 57.250 5,76 6 Diare 26.159 5,56 36.757 4,76 58.379 5,87 7 Common Cold 19.456 4,13 36.795 4,76 55.103 5,54 8 Mata 17.706 3,76 23.714 3,07 29.014 2,92 9 Kepala 10.314 2,19 31.114 4,03 39.503 3,97 10 Typhus 942 0,20 2.947 0,38 12.951 1,30 11 DBD 440 0,09 610 0,08 1.030 0,10 12 Penyakit lainnya: 204.427 43,43 405.138 52,45 393.090 39,53 Jumlah penderita 470.669 100,00 772.432 100,00 994.658 100,00 Sumber : Dinkeskab. Indramayu. 2008

Besarnya IR DBD Kabupaten Indramayu tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 berturut-turut 49,74; 26,09; 35,92; 60,26; dan 50,01 atau rata-rata 44,40 per tahun. Besarnya CFR DBD tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 berturut-turut 2,76; 3,41; 5,74; 5,15; dan 4,89 atau rata-rata 4,39. Tiga besar kecamatan dengan IR DBD rata-rata tinggi dalam periode tahun 2004 sampai 2008 yaitu Kecamatan Sindang, Indramayu, dan Jatibarang masing-masing berturut-turut

135,47; 103,21; dan 82,64. Tiga besar kecamatan dengan IR DBD rata-rata rendah dalam periode yang sama yaitu Kecamatan Terisi, Sukagumiwang, dan Tukdana berturut-turut 7,66; 12,28; dan 16,84. Perincian IR dan CFR DBD per kecamatan tahun 2004 sampai 2008 selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 9 dan 10.

Tabel 9. Incidence rate (IR) penyakit DBD di Kabupaten Indramayu tahun 2004-2008

No. Kecamatan IR pada tahun: Rata-rata

per tahun 2004 2005 2006 2007 2008 1 Balongan 59,10 20,39 45,56 77,96 32,53 47,11 2 Indramayu 134,61 74,72 76,19 127,83 102,72 103,21 3 Pasekan 80,05 43,30 35,84 112,39 98,92 74,10 4 Sindang 253,84 109,62 78,64 108,17 127,56 135,57 5 Cantigi 34,47 21,37 21,22 21,09 75,53 34,74 6 Lohbener 52,59 20,49 42,56 77,09 69,40 52,43 7 Arahan 39,82 39,48 3,02 23,98 26,84 26,63 8 Karangkeng 21,55 7,63 7,58 73,81 5,99 23,31 9 Karangampel 28,95 19,14 44,35 105,44 31,32 45,84 10 Kedokanbunder 88,39 9,23 71,03 136,58 47,56 70,56 11 Juntinyuat 29,63 33,06 97,30 129,29 16,83 61,22 12 Jatibarang 62,36 27,32 88,56 105,03 129,91 82,64 13 Sliyeg 45,06 10,31 34,14 44,09 91,12 44,94 14 Kertasemaya 77,70 1,71 34,02 65,90 35,31 42,93 15 Sukagumiwang 0,00 0,00 32,31 11,67 17,42 12,28 16 Bungodua 33,21 21,96 10,90 32,50 21,56 24,03 17 Tukdana 0,00 0,00 7,55 20,64 56,00 16,84 18 Losarang 17,75 33,26 48,58 28,24 59,70 37,51 19 Lelea 102,75 31,19 26,85 67,71 26,54 51,01 20 Terisi 0,00 3,88 7,70 13,39 13,32 7,66 21 Cikedung 44,69 13,03 12,95 36,01 51,18 31,57 22 Kandanghaur 46,95 32,23 21,35 31,81 35,16 33,50 23 Gabuswetan 31,89 15,81 19,20 38,14 22,42 25,49 24 Kroya 8,19 30,85 9,68 40,06 27,10 23,18 25 Anjatan 38,18 23,66 23,50 24,52 29,04 27,78 26 Haurgeulis 31,43 40,07 17,69 37,34 26,23 30,55 27 Gantar 3,13 3,11 1,54 46,01 21,36 15,03 28 Widasari 40,67 11,52 54,37 51,17 59,40 43,43 29 Bongas 62,96 17,84 42,08 46,21 131,35 60,09 30 Sukra 27,29 31,57 8,96 20,03 22,14 22,00 31 Patrol 19,09 7,57 22,56 20,54 61,32 26,22 Rara-rata : 49,74 26,09 35,92 60,26 50,01 44,40

Tabel 10. Case fatality rate (CFR) penyakit DBD di Kabupaten Indramayu dalam tahun 2004-2008

No. Kecamatan CFR pada tahun Rata-rata per

tahun 2004 2005 2006 2007 2008 1 Balongan 0,00 0,00 5,56 0,00 0,00 1.11 2 Indramayu 2,24 1,33 5,19 1,54 5,71 3.20 3 Pasekan 13,64 0,00 10,00 11,54 4,35 7.91 4 Sindang 0,81 1,85 5,13 3,70 1,56 2.61 5 Cantigi 0,00 0,00 0,00 20,00 5,56 5.11 6 Lohbener 3,57 0,00 4,35 4,76 7,89 4.11 7 Arahan 7,69 0,00 0,00 0,00 0,00 1.54 8 Karangkeng 14,29 0,00 20,00 6,12 0,00 8.08 9 Karangampel 0,00 8,33 3,57 7,46 0,00 3.87 10 Kedokanbunder 0,00 0,00 3,23 8,33 0,00 2.31 11 Juntinyuat 0,00 0,00 5,00 2,80 0,00 1.56 12 Jatibarang 6,98 0,00 3,23 2,70 3,26 3.23 13 Sliyeg 3,85 16,67 0,00 7,69 1,85 6.01 14 Kertasemaya 2,22 0,00 0,00 7,69 14,29 4.84 15 Sukagumiwang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0.00 16 Bungodua 0,00 0,00 33,33 11,11 16,67 12.22 17 Tukdana 0,00 0,00 0,00 9,09 6,67 3.15 18 Losarang 11,11 5,88 8,00 6,25 5,88 7.42 19 Lelea 2,04 13,33 7,69 12,12 0,00 7.04 20 Terisi 0,00 0,00 0,00 28,57 0,00 5.71 21 Cikedung 5,88 0,00 20,00 0,00 5,00 6.18 22 Kandanghaur 2,56 3,70 0,00 7,41 10,00 4.73 23 Gabuswetan 0,00 0,00 9,09 4,55 15,38 5.80 24 Kroya 20,00 5,26 0,00 4,00 5,88 7.03 25 Anjatan 3,13 10,00 15,00 0,00 0,00 5.63 26 Haurgeulis 0,00 5,56 6,25 2,94 8,33 4.62 27 Gantar 0,00 0,00 0,00 3,33 14,29 3.52 28 Widasari 0,00 0,00 5,26 11,11 4,76 4.23 29 Bongas 0,00 25,00 10,53 9,52 8,33 10.68 30 Sukra 8,33 0,00 0,00 11,11 0,00 3.89 31 Patrol 0,00 0,00 33,33 0,00 3,03 7.27 Rata-rata : 2.76 3,41 5,74 5,15 4,89 4,39

Sumber : Dinkeskab. Indramayu. 2008

4.2. Kecamatan Sindang, Indramayu, Jatibarang, Terisi, Sukagumiwang,