RESPONSIBILITY PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI
7.3. Persepsi Masyarakat terhadap Program-program CSR
7.3.2. Karakteristik Lingkungan
15 50,00 7 23,33 8 26,67 30 100
Pekerjaan yang ditekuni oleh responden sebagian besar wiraswasta yaitu 33.33% orang, disusul oleh profesi guru sebesar 26,67% selanjutnya karyawann 23,33% baik sebagai karyawan di PT, Aqua Golden Mississippi maupun di perusahaan lain. Untuk lebih jelasnya ditampilakan dalam tabel 9.
Tabel 9 . Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan ∑ % 1 Karyawan swasta 7 23,33 2 Guru 8 26,67 3 Petani 3 10,00 4 Wiraswasta 10 33,33 5 Aparat Desa 2 6,67 Total 30 100,00 7.3.2. Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan yang merupakan faktor eksternal, yang terkait dengan program CSR/TJSP meliputi ketersediaan informasi tentang program CSR/TJSP dan keterlibatan masyarakat dalam program, dengan menggunakan parameter, ada tidaknya informasi dan siapa yang menyampaikan informasi tersebut.
7.3.2.1. Ketersediaan Informasi tentang Program CSR
Pada dasarnya informasi tentang program selalu ada, tetapi tidak semua masyarakat selalu menerimanya. Informasi tidak selalu langsung dari pihak perusahaan,. masyarakat pada umumnya menerima informasi dari ketua RT, tokoh masyarakat atau bahkan tetangganya yang
64
menerima informasi terlebih dahulu dari mereka yang mengikuti sosialisasi. Biasanya mereka yang diundang untuk mengikuti pertemuan/sosialisasi program, orang-orang tertentu saja, misalnya para ketua RT dan tokoh masyarakat. Seperti apa yang diungkapkan oleh salah seorang responden Udn sw, :
” Saya mah tidak pernah mengikuti pertemuan langsung dengan perusahaan tetapi saya menerima informasi tentang program dari pak RT yang selalu mengikuti pertemuan, karena kalau RT terkadang diundang kalau ada pertemuan dengan perusahaan, nanti pak RT yang menyampaikan hasil pertemuan kepada warganya”
Tidak semua ketua RT selalu menginformasikan hasil pertemuan pada warganya, terbukti masih ada responden yang tidak pernah menerima informasi tentang program-program perusahaan , seperti diungkapkan oleh Hdnn, 50 th :
”Bapak tidak pernah menerima informasi tentang program Aqua, tahu program karena bekerja di Aqua”
Ada pula responden yang kadang-kadang saja menerima informasi program, mengetahui adanya program setelah program dilaksanakan di masyarakat, seperti diungkapkan oleh Omn, 43 th :
” Kadang-kadang saja saya menerima kabar tentang adanya kegiatan, tahu-tahu kegiatan sudah dilaksanakan”
Senada dengan penuturan Omn, responden Ddng (RT) mengungkapkan :
” Informasi tentang program tidak selalu saya terima, karena tidak semua program diinformasikan kepada para RT”
PT. Aqua Golden Mississippi dalam mensosialisasikan program-programnya tidak selalu melibatkan masyarakat secara keseluruhan tetapi dengan cara mengundang para tokoh masyarakat, Ketua RT dan perangkat desa karena kondisi yang tidak memungkinkan. Pada dasarnya, diharapkan masyarakat dapat menerima informasi tentang program-program tersebut dari mereka yang mengikuti sosialisasi tetapi terkadang mereka yang mengikuti sosialisasikan tersebut tidak menyampaikan kembali kepada masyarakat. Oleh karenanya sumber informasi diterima masyarakat tidak selalu langsung dari pihak perusahaan, terkadang diterima melalui RT, tokoh masyarakat bahkan terkadang menerima informasi dari tetangga, sekalipun pemberi informasi
tidak mengikuti sosialisasi. Seperti dituturkan oleh Slmn, pensiunan sebagai berikut :
”Kabar tentang kegiatan Aqua biasanya bapak terima dari para tetangga yang lebih dulu tahu”
Untuk lebih jelasnya ditampilkan dalam tabel 10, data hasil wawancara dengan para responden tentang ketersediaan informasi dan sumber informasi.
Tabel 10. Jumlah dan persentase responden berdasarkan Ketersediaan Informasi tentang Program CSR/TJSP
No Jenis Pertanyaan Kategori Jawaban Jml % 1 Apakah Informasi tentang Program
tersedia
Selalu 7 23,33 Kadang-kadang 22 73,34 Tidak Pernah 1 3,33
Jumlah 30 100,00
2 Siapa yang menyampaikan informasi Pihak Aqua 3 10,00 Desa /Tokoh Masy. 17 56,67
RT/Masyarakat 10 33,33 Jumlah 30 100,00 3 Apakah penyampaian informasi
mudah dipahami
Mudah 9 30,00
Kadang-kadang 17 56,67 Tidak Mudah 4 13,33
Jumlah 30 100,00
Dari tabel 10, menyajikan data ketersediaan informasi tentang program CSR/TJSP. Sebagian besar responden yaitu 73,34% atau sebanyak 22 orang menjawab bahwa kadang-kadang saja informasi tersedia. Sebagian kecil responden yaitu 3,33 % menjawab bahwa ketersediaan informasi tentang program-program Corporate Social Responsibility tidak pernah diterima. Terkait dengan ketersediaan informasi, beberapa orang mengungkapkan hal tersebut. Seperti disampaikan oleh Bapak LAJ, 38 tahun :
” Saya tidak pernah mengikuti pertemuan-pertemuan program dari Aqua karena yang diundang hanya orang-orang tertentu saja. Pak RT biasanya yang
66
menginformasikan program kepada masyarakat, itupun tidak selalu diundang pada pertemuannya. Hanya program-program tertentu saja pak RT diundang oleh desa untuk menghadiri pertemuan yang dihadiri pihak perusahaan, misalnya penghijauan”
Pada pertemuan-pertemuan untuk mensosialisasikan program, PT. Aqua tidak selalu mengundang Ketua RT. Seperti diungkapkan oleh Bapak Ddn, 36 tahun :
” Selaku ketua RT tidak selalu diundang jika ada pertemuan dengan Aqua di Balai Desa, hanya pertemuan pada program-program tertentu saja, biasanya program penghijauan, yang banyak membutuhkan tenaga sehingga harus melibatkan masyarakat pada pelaksanaannnya. Program lainnya terkadang saya tidak tahu sama sekali”
Hal senada disampaikan oleh Ibu Lnd selaku pengurus PKK, sebagai berikut :
”Kalau program penghijauan saya selalu tahu, karena seringkali terlibat pada pelaksanaannya sehingga pada pertemuan untuk perencanaan program saya selalu diundang. Informasi program lainnya hanya kadang-kadang saja saya terima dari bapak RT””
Bapak Wrsn sebagai penanggung jawab program-program CSR dari PT. Aqua mengakui kebenaran informasi yang disampaikan oleh masyarakat, sebagai berikut :
”Memang tidak semua program pada sosialisasinya kami mengundang masyarakat. Hanya program-program tertentu saja, masyarakat dihadirkan pada pertemuan. Biasanya untuk program penghijauan, itupun yang diundang para Ketua RT, Tokoh masyarakat, pengurus PKK dan staf di desa. Untuk menginformasikan ke masyarakat, kewajiban para ketua RT atau tokoh masyarakat, biasanya disampaikan pada saat jum’atan”
Informasi tentang program CSR/TJSP, 56,66% responden menerima informasi dari pihak desa atau tokoh masyarakat, sementara responden yang menjawab bahwa informasi diterima langsung dari pihak perusahaan sebanyak 10,00% atau 3 orang dan responden yang menjawab menerima informasi dari Ketua RT atau tetangga sebanyak 10 orang atau 33,33%. Seperti ditampilkan pada tabel 8 di atas.
Kaitan dengan pihak yang menginformasikan program, disampaikan oleh Bapak Mjm, 52 tahun sebagai berikut :
”Biasanya informasi tentang program dari Aqua disampaikan oleh tokoh masyarakat pada saat Jum’atan. Pak RT mah jarang menginformasikan program pada warganya ”
Hal senada disampaikan oleh Bapak Ddng, 57 tahun sebagai berikut :
”Saya mah menerima informasi tentang program dari H. Kkng, karena bekerja di desa, jadi suka tahu aja tentang program-program dari perusahaan-perusahaan. Pak RT disaya jarang menginformasikan hasil pertemuan jadi masyarakat banyak bertanyanya pada H. Kkng ”
Kaitannya dengan pemahaman dari informasi yang diterima masyarakat. Sebagian besar responden yaitu 56,67% menjawab bahwa dalam penyampaian informasi, kadang-kadang mudah dipahami, baik yang disampaikan oleh tokoh masyarakat ataupun oleh ketua RT. Sebagian kecil responden yaitu 13,33%, menjawab tidak mudah dipahami karena terkadang informasinya tidak jelas. Seperti diungkapkan oleh Ibu Lnd, 35 tahun sebagai berikut :
”Menurut saya, perusahaan kalau menyampaikan informasi tentang suatu program mudah dimengerti, tetapi kalau yang menyampaikannya orang desa suka tidak nyambung atau berbeda dengan yang dinformasikan tokoh masyarakat. Kadang-kadang saja informasi tentang adanya program mudah dimengerti oleh saya.
Seorang tokoh masyarakat yaitu H. Mmn, mengungkapkan : ”Wajarlah bu kalau masyarakat saling memberikan informasi dan tidak jelas dalam menyampaikannya sehingga kadang-kadang informasinya satu dan lainnya berbeda-beda karena keterbatasan kemampuan masyarakat dalam mengingat. Terkadang juga informasi yang disampaikan ke masyarakat sama ketua RT tidak mudah dipahami, karena ketika mengikuti pertemuan tidak benar-benar mendengarkan kalahka ngobrol”
7.3.2.2. Keterlibatan dalam Program
Keterlibatan masyarakat dalam program diawali dengan keterlibatan dalam perencanaan yang di dalamnya membahas tentang jenis program, sasaran, besarnya biaya yang dibutuhkan dan waktu
68
pelaksanaan program. Sehingga untuk mengetahui sejauhmana keterlibatan responden dalam proses suatu program yaitu dengan cara mengetahui data tentang hal-hal yang terkait dalam perencanaan program.
Tidak semua masyarakat dilibatkan dalam perencanaan program, tergantung program yang akan dilaksanakan. Seperti dituturkan oleh Bpk. Wrsn sebagai penanggung jawab program CSR/TJSP dari PT. Aqua Golden Mississippi :
”Tidak seluruh program, masyarakat dilibatkan dalam perencanaannya, tergantung program yang diberikan. Untuk program pendistribusian pohon sawo dan penampungan air bersih, masyarakat dilibatkan dalam proses, dari mulai perencanaan sampai evaluasi, demikian pula program pendidikan (School Garden) perencanaan dilakukan bersama pihak sekolah”
Berdasarkan penuturan dari penanggung jawab program CSR/TJSP perusahaan di atas, nampak pemberdayaan masyarakat dengan pola partisipasi baru dilakukan untuk dua program yaitu Program pendistribusian pohon sawo dan penampungan air bersih. Masyarakat diberi tanggung jawab untuk mengelola apa yang telah diterimanya, sehingga berhasil tidaknya program tergantung sejauh mana masyarakat berusaha untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah diterimanya.
Kaitannya dengan proses suatu program, sekalipun H.Mmn dinilai sebagai kepanjangan tangan perusahaan, yang selalu terlibat dalam setiap program, dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan program, tetapi perihal biaya yang dibutuhkan untuk setiap program beliau tidak selalu mengetahui. Hal tersebut dikemukakan oleh H.Mmn sebagai tokoh masyarakat :
“Setiap program yang diberikan kepada masyarakat saya biasanya selalu dilibatkan, tetapi kaitannya dengan biaya yang dibutuhkan untuk suatu program, tidak selalu diinformasikan, tergantung programnya, khususnya program-program pendidikan biasanya besarnya biaya yang dibutuhkan diinformasikan, misalnya beasiswa, School Garden dan rehab sekolah”
Bahkan untuk masyarakat, pada umumnya tidak mengetahui perihal besarnya biaya yang dibutuhkan oleh suatu program, seperti diungkapkan oleh Hsn, 40 th :
”Tidak setiap program dilibatkan dalam perencanaannya, kalaupun dilibatkan biasanya perihal biaya yang dibutuhkan dalam suatu program tidak pernah diinformasikan, biasanya yang diinformasikan tentang jenis program, siapa penerima program dan waktu pelaksanaan”
Untuk lebih jelasnya ditampilkan dalam tabel 11 data hasil wawancara dengan para responden tentang keterlibatan dalam program
Tabel 11. Jumlah dan persentase responden berdasarkan Keterlibatan dalam Program CSR/TJSP
No Jenis Pertanyaan Kategori Jawaban Jml % 1. Apakah dilibatkan dalam
perencanaan
Selalu 2 6,67 Kadang-kadang 20 66,66 Tidak pernah 8 26,67
2. Apakah mengetahui jenis-jenis program (kegiatan) dari PT. Aqua ? Sebutkan ! Mengetahui seluruhnya (17 kegiatan) 1 3,33 Mengetahui 7 – 14 kegiatan 24 80,00 Mengetahui kurang dari 7 kegiatan 5 16,67 3. Apakah mengetahui sasaran setiap
program
Selalu 6 20,00
Kadang-kadang 19 63,33 Tidak mengetahui 5 16,67 4. Apakah mengetahui besarnya biaya
setiap program
Selalu 0 0,00 Kadang-kadang 4 13,33 Tidak mengetahui 26 86,67 5. Apakah mengetahui waktu
pelaksanaan program
Selalu 11 36,67 Kadang-kadang 13 43,33 Tidak mengetahui 6 20,00
Jumlah 30 100,00
Tabel 11, menyajikan data tentang keterlibatan responden dalam perencanaan dan pelaksanaan program, nampak sebagian besar responden tidak selalu dilibatkan dalam program sehingga responden menjawab kadang-kadang dilibatkan dalam perencanaan program yaitu sebesar 66,66% atau 20 orang, yang menjawab selalu dilibatkan dalam perencanaan sebesar 6,67%
70
atau 2 orang, sementara yang menjawab tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan sebanyak 26,67% atau 8 orang.
Masyarakat menilai selama ini, program-program dari perusahaan sebagian besar tanpa melibatkan masyarakat dalam prosesnya, dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan program. Seperti diungkapkan oleh Bapak ESK sebagai berikut :
“Banyak program yang kami tidak pernah tahu prosesnya, tahu-tahu masyarakat menerima program, untuk kepanitiaan biasanya perusahaan membentuk sendiri, hanya ada satu orang warga yang biasanya selalu terlibat dalam setiap program yang diberikan kepada masyarakat yaitu H. Mmn, beliau dinilai sebagai kepanjangan tangan Aqua untuk program-program di masyarakat.
Kaitannya dengan pengetahuan responden terhadap berbagai jenis program CSR, sebagian besar responden yaitu 80% mengetahui 7 – 14 jenis program. Responden yang mengetahui 15 – 17 jenis program ada satu orang atau 3,33%. Responden yang mengetahui jenis program kurang dari 7 yaitu 16,67% atau 5 orang. Seperti dungkapkan oleh Bpk. Slm, 72 tahun :
”Program dari Aqua yang bapak tahu mah, beasiswa, sembako, Ramadhan kemarin bapak dapat bantuan sembako dari pak RT, alhamdulillah neng. Lainnya .... itu tuh ada bantuan penampungan air di rumah mantan RT, ada juga sunatan untuk keluarga miskin dan belum lama ini bapak dikasih pohon sawo dua pohon. Program lainnya mah bapak teu apal (ga tahu)”
Responden yang menjawab selalu mengetahui sasaran dari setiap program ada 6 orang atau 20,00%, sebagian besar menjawab kadang-kadang saja mengetahui sasaran yaitu sebesar 63,33% atau 19 orang dan yang tidak mengetahui sasaran dari setiap program sebanyak 16,67% atau 5 orang.
Kaitannya dengan besarnya biaya yang dibutuhkan dalam setiap program, sebagian besar responden yaitu 86,67% atau 26 orang menjawab tidak mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan dalam setiap pelaksanaan program, tidak ada responden yang selalu mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan dalam setiap program yaitu 0% dan responden yang menjawab kadang-kadang mengetahui besarnya biaya dalam pelaksanaan program sebesar 13,33% atau 4 orang. Kaitannya dengan biaya program, H. Kkng, 47 tahun, staf Desa Babakan Pari, mengungkapkan :
”Sasaran program insya Allah saya tahu karena desa seringkali dilibatkan dalam program. Kalau biaya dalam suatu program, sangat jarang disampaikan, barangkali itu urusan intern Aqua. Kecuali program dalam bentuk bantuan uang, misalnya bantuan
kegiatan keagamaan dan bantuan bahan bangunan untuk pembangunan sekolah atau sarana keagamaan.
Pendapat yang sama disampaikan oleh DS, 42 tahun, Ketua RT 03/01 : ”Hampir setiap program dari Aqua masyarakat jarang tahu nilai bantuannya, hanya bantuan untuk kegiatan keagamaan yang dapat diketahui masyarakat karena bantuannya dalam bentuk uang.
Hal senada diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai berikut : ”Sekalipun hampir setiap program Aqua saya dilibatkan, tetapi untuk masalah biaya saya jarang tahu, hanya program-program tertentu saja saya mengetahui besar biayanya, misalnya bantuan yang langsung dalam bentuk uang atau barang untuk bantuan keagiatan keagamaan dan renovasi bangunan ”
Dalam suatu perencanaan selalu dibahas tentang waktu pelaksanaan kegiatan. Kaitannya dengan waktu pelaksanaan program, sebagian besar responden yaitu 43,33% atau 13 orang menjawab kadang-kadang mengetahui waktu pelaksanan program, responden yang menjawab selalu mengetahui waktu pelaksanaan program sebanyak 36,67% atau 11 orang dan yang tidak mengetahui pelaksanaan program 20,00% atau 6 orang responden.
Masyarakat mengharapkan ke depannya agar dilibatkan dalam perencanaan program dan sosialisasi program sehingga mengetahui proses suatu program dari awal perencanaan sampai pelaksanaan program. Karena pada dasarnya sekalipun program tersebut tidak selalu diperuntukan bagi masyarakat luas, tetapi seharusnya tetap harus mengetahui setiap program-program TJSP/CSR. Terlebih jika program-program tersebut diperuntukan bagi masyarakat, maka masyarakat harus terlibat dalam prosesnya agar masyarakat mengerti apa maksud dan tujuan dilaksanakannya suatu program sehingga masyarakat turut merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan program. Seperti diungkapkan oleh Bpk. ESK, 34 tahun :
”Saya mengharapkan setiap program, masyarakat dilibatkan dari awal sampai akhir sehingga masyarakat mengetahui program-program apa saja yang telah diberikan oleh perusahaan. Selain itu, program jangan selalu diberi dari Aqua, sekali-kali biarkan masyarakat yang menentukan program sesuai dengan kebutuhan. Selama ini pelaksanaan program hanya melibatkan orang-orang tertentu saja, sehingga kalau ada kebutuhan-kebutuhan yang sekiranya perusahaan dapat bantu, kami agak sulit untuk menyampaikannya. Kedepannya mudah-mudahan akan lebih baik lagi”
72
7.4. Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program-program TJSP/CSR dan