DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN PAPILOMATOSIS LARING PADA ANAK
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Laring
2.1.1 Kartilago Laring
Gambar 1. Kartilago dan Ligamen dari laring dan Tulang Hyoid 6
Tulang rawan yang menyusun laring adalah kartilago epiglotis, kartilago tiroid, kartilago krikoid, kartilago aritenoid, kartilago kornikulata, kartilago kuneiformis dan kartilago tritiseal.6
2.1.1 Kartilago Laring
Kartilago Tiroid
Kartilago tiroid merupakan tulang rawan hialin dan yang terbesar di laring. Terdiri dari dua ala atau sayap yang bertemu di anterior dan membentuk sudut lancip. Sudut bervariasi menurut jenis kelamin, 90 derajat pada pria dewasa dan 120 derajat pada wanita. Pada pria bagian superior sudut tersebut membentuk penonjolan subkutan disebut Adam’s apple atau jakun. Bagian atas ala dipisahkan dengan lekukan yang dalam, insisura tiroid superior. Setiap ala berbentuk segi empat dan pada setiap sudut posterior terdapat penonjolan atau kornu. Kornu
superior adalah perlekatan ligamentum superior tirohyoid lateral. Kornu inferior berhubungan dengan permukaan postero-lateral krikoid membentuk sendi krikotiroid. 6
Kartilago Krikoid
Kartilago ini merupakan bagian terbawah dari dinding laring.
Merupakan kartilago hialin yang berbentuk cincin stempel (signet ring).
Bagian anterior dan lateralnya relatif lebih sempit daripada bagian posterior.
inferior melalui membrana krikoidea (konus elastikus) dan melalui artikulasio krikoaritenoidea. Di sebelah bawah melekat dengan cincin trakea I melalui ligamentum krikotiroidea. Pada keadaan darurat dapat dilakukan tindakan trakeostomi, krikotomi atau koniotomi pada konus elastikus. Kartilago krikoidea pada dewasa terletak setinggi vertebra servikalis VI – VII dan pada anak-anak setinggi vertebra servikalis III - IV. 6
Kartilago Epiglotis
Bentuk kartilago epiglotis seperti bet pingpong dan membentuk dinding anterior aditus laringeus tangkainya disebut petiolus dan dihubungkan oleh ligamentum tiroepiglotika ke kartilago tiroidea di sebelah atas pita suara. Sedangkan bagian atas menjulur di belakang korpus hyoid ke dalam lumen faring sehingga membatasi basis lidah dan laring. Kartilago epiglotis mempunyai fungsi sebagai pembatas yang mendorong makanan ke sebelah laring. 6
Kartilago Aritenoid
Kartilago aritenoid merupakan tulang rawan hialin yang berpasangan, berbentuk piramid, bersendian dengan tulang rawan krikoid. Permukaan sendi mendatar pada sumbu longitudinal atau sumbu panjang dan cekung. Pada sumbu horisontal atau sumbu pendek. Permukaan aritenoid mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sama (5,8 mm pada pria dan 4,5 mm pada wanita). Ligamentum vokalis meluas dari prosesus vokalis menuju tendon komisura anterior. Di posterior, ligamentum krikoaritenoid posterior meluas dari batas superior lamina krikoid menuju permukaan medial kartilago aritenoid. Kedua ligamentum terletak pada garis yang menghubungkan kedua aritenoid pada keadaan adduksi, oleh karena itu ligamen tersebut berfungsi sebagai kawat pemandu, pada pergerakan posterolateral ke anteromedial selama adduksi. Dasar piramid mempunyai dua penonjolan. Prosesus muskularis untuk perlekatan m. krikoaritenoid mengarah ke posterolateral. Prosesus vokalis mengarah ke anterior dan berbeda dengan korpus, dibentuk oleh tulang rawan elastik. Batas posterior superior konus elastikus melekat pada prosesus vokalis. 6
Kartilago Kornikulata dan Kuneiform
Kartilago Kornikulata dan kuneiform merupakan kartilago fibroelastik yang kecil. Sepasang kartilago kornikulata atau yang disebut dengan kartilago
Santorini melekat pada kartilago aritenoid di daerah apeks, sedangkan
sepasang kartilago kuneiformis atau disebut juga kartilago Wrisberg, terdapat di dalam plika ariepiglotis, dan kartilago tritisea terletak di dalam ligamentum hiotiroid lateral. 6
2.1.2 Ligamentum
Pada laring terdapat 2 buah sendi, yaitu artikulasi krikotiroid dan artikulasi krikoaritenoid. Ligamentum yang membentuk susunan laring adalah ligamentum seratokrikoid (anterior, lateral, dan posterior), ligamentum krikotiroid medial, ligamentum krikotiroid posterior, ligamentum kornikulofaringeal, ligamentum hiotiroid medial, ligamentum hioepiglotisa, ligamentum ventrikularis, ligamentum vokale yang menghubungkan kartilago aritenoid dengan kartilago tiroid dan ligamentum tiroepiglotisa.6
2.1.3 Otot -Otot
Gerakan laring dilaksanakan oleh kelompok otot ekstrinsik dan otot-otot intrinsik. Otot-otot-otot ekstrinsik terutama bekerja pada laring secara keseluruhan, sedangkan otot-otot intrinsik menyebabkan gerakan pada bagian-bagian tertentu dari laring yang berhubungan dengan gerakan pita suara.6
Otot-otot ekstrinsik laring ada yang terletak suprahioid dan ada yang terletak infrahioid. Otot-otot ekstrinsik suprahioid adalah muskulus digastrikus, muskulus geniohioid, muskulus stylohioid, dan muskulus milohioid. Sedangkan otot infrahioid adalah muskulus sternohioid, muskulus omohioid, dan muskulus tirohioid. Otot-otot ekstrinsik laring yang suprahioid berfungsi menarik laring ke bawah sedangkan yang infrahioid menarik laring ke atas.6
Otot-otot intrinsik laring ialah muskulus krikoaritenoid lateral, muskulus tiroepiglotisa, muskulus vokalis, muskulus tiroaritenoid, muskulus ariepiglotisa, dan muskulus krikotiroid. Otot-otot ini terletak di bagian lateral laring. Otot-otot intrinsik laring yang terletak di bagian posterior adalah muskulus aritenioid transversum, muskulus aritenoid oblik dan muskulus krikoaritenoid posterior. Sebagian besar otot-otot intrinsik adalah otot aduktor kecuali muskulus krikoaritenoid posterior yang merupakan otot abduktor.6
Batas atas rongga laring adalah aditus laring sedangkan batas bawahnya adalah bidang yang melalui pinggir bawah kartilago krikoid. Batas anteriornya adalah permukaan belakang epiglotis, tuberkulum epiglotis, ligamentum
tiroepiglotis, sudut antara kedua belah lamina kartilago tiroid dan arkus kartilago krikoid. Batas lateralnya adalah membran kuadrangularis, kartilago aritenoid, konus elastikus dan arkus kartilago krikoid, sedangkan batas posteriornya adalah muskulus aritenoid transverses dan lamina kartilago krikoid. Dengan adanya lipatan mukosa pada ligamentum vokale dan ventrikulare, maka terbentuklah plika vokalis dan plika ventrikularis. Bidang antara plika vokalis kanan dan kiri disebut rima glotis, sedangkan antara kedua plika ventrikularis disebut rima vestibuli. Plika vokalis dan plika ventrikularis membagi rongga laring menjadi 3 bagian, yakni vestibulum laring, glotis dan subglotis. Vestibulum laring ialah rongga laring yang terdapat di atas plika ventrikularis, daerah ini disebut supraglotis. Antara plika vokalis dan plika ventrikularis pada tiap sisinya disebut ventrikulus laring Morgagni. Rima glotis terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian intermembran dan bagian interkartilago. Bagian intermembran ialah ruang antara kedua plika vokalis dan terletak di bagian anterior, sedangkan bagian interkartilago terletak di antara kedua puncak kartilago aritenoid dan terletak di bagian posterior. Daerah subglotis adalah rongga laring yang terletak di bawah plika vokalis.6
2.1.4 Inervasi Laring
Laring dipersarafi oleh cabang-cabang nervus vagus, yaitu nervus laringis superior dan nervus laringis inferior. Kedua saraf ini merupakan campuran saraf motorik dan sensorik. Nervus laringis superior mempersarafi muskulus krikotiroid, sehingga memberikan sensasi pada mukosa laring di bawah pita suara. Saraf ini mula-mula terletak di atas muskulus konstriktor faring medial, di sebelah medial arteri karotis interna dan eksterna, kemudian menuju kornu mayor tulang hioid dan setelah menerima hubungan dengan ganglion servikal superior, membagi diri dalam 2 cabang, yaitu ramus eksternus dan ramus internus. Ramus eksternus berjalan pada permukaan luar muskulus konstriktur faring inferior dan menuju ke muskulus krikotiroid, sedangkan ramus internus tertutup oleh muskulus tirohioid terletak di sebelah medial arteri tiroid superior, menembus membran hiotiroid dan bersama-sama dengan arteri laringis superior menuju ke mukosa laring. Nervus laringis inferior merupakan lanjutan dari nervus rekuren setelah saraf itu memberikan cabangnya menjadi ramus kardia inferior. Nervus rekuren merupakan cabang dari nervus vagus. Nervus rekuren kanan akan menyilang arteri subklavia