• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desa Perk. Sei Rumbia terletak di dalam wilayah Kec. Kotapinang, Kab. Labuhanbatu Selatan Prov. Sumatera Utara yang berbatasan dengan sebelah utara berbatasan dengan Desa Sisumut, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sosopan, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Kotapinang, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Nagodang. Luas wilayah Desa Perk. Sei Rumbia adalah 3000 Ha, dimana 2998 Ha milik perkebunan dan 2 rante milik desa. Iklim Desa Perk. Sei Rumbia sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai ilkim kemarau dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan perkebunan yang ada di Desa Perk. Sei Rumbia Kec. Kotapinang.

Jumlah penduduk desa perkebunan ini berdasarkan profil desa tahun 2015 sebesar 2.690 jiwa, yang terdiri dari 1.392 jiwa laki-laki dan 1.298 jiwa perempuan. Desa Perk. Sei Rumbia adalah nama suatu wilayah di Kec. Kotapinang, Kab. Labuhanbatu Selatan menurut beberapa tokoh masyarakat Desa perk. Sei Rumbia dikenal karena keberadaan sebuah mata air berbentuk sumur di wilayah tersebut. Konon sumur tersebut tidak pernah kering walaupun musim kemarau, dan diyakini sumur tersebut terhubung dengan sungai-sungai kecil di bawah tanah yang pada musim hujan dapat dengan cepat meresapkan air hujan

yang menggenangi wilayah tersebut. Konon juga wilayah tersebut dikeramatkan oleh sebagian orang untuk keperluan ritual tertentu misalnya meminta petunjuk tentang siapa yang bakal menjadi calon Bupati, Walikota, dan petunjuk untuk pengobatan ataupun nomor undian berhadiah. Wilayah tersebut lambat laun menjadi nama sebuah desa yang pada saat sekarang ini bernama Desa Perk. Sei Rumbia.

Desa Perk. Sei rumbia mulai terbentuk pada tahun 1965, yang pada saat itu berjumlah 100 KK dan dipimpin oleh seorang Kepala Unit Penan Transmigrasi (KUPT) dari departemen sosial yang bernama Agus Salim. Pada tahun 1976, pengelolaan desa diserahkan kepada pemerintah daerah Prov. Sumatera Utara dan selanjutnya dilakukan pemerintah Kepala Desa yang pertama dan terpilih Bapak Wargo. Tanah yang digunakan untuk lokasi Desa Perk. Sei Rumbia berasal dari penyerahan Marga Proatin XII. Pada masa pemerintahan kepala desa pertama ini, kegiatan Desa Perk. Sei Rumbia banyak digunakan untuk menata kelembagaan kelompok masyarakat tersebut walaupun masih bersifat sederhana, mulai dari pembagian regu dan nantinya berkembang menjadi dusun dan penataan kelompok-kelompok pertanian yang lain. Pada saat itu kegiatan kelompok masyarakat ini banyak bekerja pada sektor pertanian dan pada kelompok kecil pada sektor perkebunan. Namun, para pendatang pada waktu itu bersal dari Desa Perk. Sei Rumbia ini.Selanjutnya setelah dua priode masa pemerintahan Pak Hasibuan, masyarakat Desa Perk. Sei Rumbia memilih pemimpin baru pada tahun 1977 yang bernama Pak Zainuddin Rambe, pemilihan kepala desa dilakukan secara langsung yang diikuti oleh dua orang calon. Selanjutnya pada tahun 1991,

masyarakat Desa Perk. Sei Rumbia untuk kedua kalinya melakukan adu visi dan misi dalam Rencana Pembangunan Desa Perk. Sei Rumbia pada pemilihan kepala desa tahun 2009 lalu. Kemudian yang terpilih menjadi kepala desa adalah Pak Katmen, rata-rata kepala desa ini menjabat selama dua priode masa pemerintahan desa10

Sebagaimana diketahui bahwa PTPP. LONSUM Sei Rumbia memiliki Rumah “Pintar” (Rumpin)

.

11

Awalnya yang bekerja di Rumpin adalah Kak Irma dan Kak Dian yang mengejar anak karyawan yang datang ke Rumpin. Kemudian semenjak Pak Dirman mengikuti pameran di Jakarta yang mewakili dan mengisi stand Indofood, karena perusahaan ini merupakan anak prusahaan Indofood. Pak Dirman dan

sebagai fasilitas untuk anak karyawan dalam proses belajar. Fasilitas tersebut berupa sentra bermain untuk anak-anak bermain, sentra buku untuk anak-anak membaca dan meulis, sentra audio visual untuk anak-anak yang belajar komputer dan piano.Pada umumnya anak-anak yang datang belajar adalah anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Rumpin Desa Perk. Sei Rumbia berdiri pada tahun 2013 yang diresmikan oleh Ibu Ani Yudhoyono selaku Ibu Negara pada masa itu. Menurut penuturan Pak Dirman, Rumpin ini didirikan oleh LONSUM dan anak perusahaan LONSUM lainnya di beberapa daerah merupakan bentuk kegiatan atau arisan para Ibu Pejabat.

10

RPJM Desa Perk. Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016-2021.

11Rumah “Pintar” (Rumpin) merupakan wadah yang disediakan oleh PTPP. LONSUM Sei Rumbia Labusel kepada seluruh anak karyawan untuk belajar membaca, menulis, bernyanyi, bermain musik, komputer secara gratis. Rumpin juga merupakan wadah untuk mengembangkan kreatifitas yang dimiliki oleh karyawan seperti Pak Dirman. Dimana rumpin adalah salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi, lingkungan masyarakat dan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.

kawan-kawan langsung memperaktekkan cara membuat kerajinan tangan lidi kelapa sawit tersebut atau yang dikatakan dengan DEMO12

Kerajinan tangan Berkah Lidi yang didirikan oleh Pak Dirman dipercayai sebagai perlengkapan yang penting bagi peminatnya. Dikatakan penting karena produk kerajinan Pak Dirman seperti piring, tempat sendok, tempat aqua dan lainnya merupakan perlengkapan alat rumah tangga. Seiring dengan perkembangannya. Bentuk-bentuk kerajinan Berkah Lidi tersebut terus berkembang yang dikemas sesuai dengan tren masa kini. Hal tersebut berlaku secara universal, termasuk di Kotapinang. Meski tidak seperti Kota Bandung yang terkenal sebagai sentranya industri kreatif yang didukung dengan adanya slogan

Bandung Creative City, dan terpilih sebagai pilot project kota kreatif se-Asia Timur di Yokohama tahun 2007

. Dalam acara tersebut Pak Dirman mendapat juara dua, atas keberhasilan beliau tersebut kabarnya langsung sampai ke perusahaan. Akhirnya pada tahun 2013 juga saat Rumpin yang ke empat di Sei Rumbia sudah dibangun. Pak Dirman dipekerjakan di Rumah Pintar (Rumpin) dengan fokus mengembangkan produk-produk kerajinan tangan tradisional miliknya. Namun beliau tetap digaji sesuai gaji beliau sebelumnya, hanya saja beliau difokuskan mengembangkan produk tersebut.