• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) aj. Perubahan kebijakan akuntansi dan

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) aj. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan)

aj. Change in accounting policies and disclosures (continued)

Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan, kecuali untuk:

The adoption of the aforesaid accounting standards did not have significant impact, except as follows:

1. Penyajian Laporan Keuangan 1. Presentation of Financial Statements PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur

penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.

Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:

The significant changes of the accounting standard to the Bank are as follows:

- Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi Konsolidasian, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian, Laporan Arus Kas Konsolidasian dan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian dan penambahan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukkan saldo awal (dalam hal terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). kas konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

- Financial statements consist of Consolidated Statements of Financial Position, Consolidated Statements of Income, Consolidated Statements of Comprehensive Income, Consolidated Statements of Changes in Equity, Consolidated Statements of Cash Flows and Notes to the Consolidated Financial Statements and additional consolidated statement of financial position showing beginning balance (in case of reclassification or restatement or reclassification). Whilst, previously, the consolidated financial statements comprise of consolidated balance sheet, consolidated statements of income, consolidated statements of changes in equity, consolidated statements of cash flows and notes to the financial statements.

- Perubahan istilah “Hak Minoritas”

menjadi “Kepentingan Non-Pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelumnya, hak minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas.

- Change in the term of “Minority Interest” to “Non Controlling Interest”

and presented as part of equity.

Previously, minority interest is presented separately between liability and equity.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) aj. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan)

aj. Change in accounting policies and disclosures (continued)

1. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) 1. Presentation of Financial Statements (continued)

- Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi.

- Additional disclosures required such as capital management and statement of compliance to accounting standard.

Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada penyajian laporan keuangan saja.

Comparative information has been restated to comply with the standard. No impact on the Bank’s earning per share, since the changes in accounting policy only impacted in the presentation of consolidated financial statements.

2. Penyajian Investasi pada Entitas Anak 2. Presentation of Investment in Subsidiaries PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi bila laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

The SFAS No. 4 (Revised 2009,

“Consolidated and Separate Financial Statements” shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada (a) biaya perolehan atau (b) sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006),

“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Perubahan signifikan standar tersebut terhadap Bank adalah Bank menyajikan laporan keuangan tersendiri (entitas induk) sebagai informasi tambahan dan mencatat investasi pada entitas anak dengan metode harga perolehan (sebelumnya metode ekuitas).

When an entity prepares separate financial statements as supplementary information, it shall account for investment in subsidiaries, jointly controlled entities and assocates etiher (a) at cost or (b) in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

The significant changes of the standard are the Bank prepares separate financial statements (Bank only) as supplementary information and account for its investment in subsidiaries using cost (previously equity method).

Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar ini. Dampak terhadap ekuitas Bank telah disajikan dalam Informasi Tambahan dalam Laporan Keuangan ini.

Comparative information has been restated to comply with the standard. The impact on the Bank’s equity has been disclosed in the Supplementary Information of the Financial Statements.

KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

(Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended September 30, 2011 and 2010

(Unaudited)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

70

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

al. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)

al. Change in accounting policies and disclosures (continued)

3. Penyajian Segmen Operasi 3. Disclosures of Operating Segments

PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

The SFAS No.5 (Revised 2009, “Operating Segment” requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the chief operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.

Terkait dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional.

Related to the standard, the Bank determines to present operating segment based on the information that is internally provided to operating decision maker.

Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan PSAK No. 5. Tidak ada dampak terhadap posisi ekuitas dan laba per saham Bank.

Comparative information has been restated to comply with SFAS No. 5 impact on the Bank’s equity and earning per share.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) aj. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan)

aj. Change in accounting policies and disclosures (continued)

4. Akuntansi Kombinasi Bisnis 4. Accounting for Business Combination PSAK No. 22 (Revisi 2010) mengenai

“Kombinasi Bisnis”, diimplementasikan secara prospektif untuk kombinasi bisnis pada dan setelah tanggal 1 Januari 2011, dan tidak diperlukan penyesuaian atas aset dan liabilitas dari kombinasi bisnis yang ada sebelum tanggal 1 Januari 2011.

SFAS No. 22 (Revised 2010) regarding

“Business Combination”, is applied prospectively starting January 1, 2011, and requires no adjustment for assets and liabilities of business combination entered prior to January 1, 2011..

Sejak 1 Januari 2011, kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Harga perolehan suatu akuisisi diukur berdasarkan jumlah agregat dari imbalan yang dialihkan, yang pada umumnya mensyaratkan nilai wajar tanggal akuisisi dan jumlah dari kepentingan non- pengendali dari pihak yang diakuisisi. Pada setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi melakukan pengukuran atas kepentingan non-pengendali dari pihak yang diakuisisi, apakah menggunakan nilai wajar atau proporsional atas jumlah yang diakui atas aset bersih yang diidentifikasi pada tanggal akuisisi. Biaya transaksi yang ditanggung oleh Bank sehubungan dengan kombinasi bisnis, dibebankan pada saat terjadinya.

Since January 1, 2011, business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any non-controlling interest in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are expensed.

Pada saat akuisisi suatu bisnis, Bank mengklasifikasikan dan menentukan aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, kebijakan operasional atau akuntansi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Bank acquires a business, the Banks assess the identifiable financial assets and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent condition as the acquisition date.

Goodwill pada saat pengukuran awal diukur berdasarkan selisih lebih atas nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan non-pengendali dengan selisih jumlah aset terindefikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat dari perhitungan tersebut lebih rendah dari nilai wajar aset bersih perusahaan yang diakuisisi, maka selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of consideration transferred and the amount recognized for non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary’s acquired, the difference is recognized in consolidated statement of income.

Goodwill yang timbul dari akuisisi entitas anak dimasukkan sebagai aset tidak berwujud. Sejak tanggal 1 Januari 2011, amortisasi goodwill dihentikan dan setiap

Goodwill that arises upon the acquisition of subsidiaries are included in intangible assets. Since January 1, 2011, the Bank discontinues amortizing goodwill for