• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan)

p. Impairment of financial and non-financial assets (continued)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued) Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai

tercatat dari suatu aset atau UPK melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian periode/tahun berjalan.

Penyisihan penurunan nilai yang diakui sehubungan dengan UPK akan dialokasikan pertama kali untuk mengurangi nilai tercatat dari goodwill yang dialokasikan ke UPK dan kemudian mengurangi nilai tercatat dari aset lainnya di dalam unit tersebut (kelompok unit) secara pro rata.

An impairment loss is recognized if the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the current period/year of consolidated statement of income. Impairment losses in respect of CGUs are allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the CGU and then to reduce the carrying amount of the other assets in the units (group of units) on a pro rate basis.

Penyisihan penurunan nilai sehubungan dengan goodwill tidak dapat dijurnal balik.

Sehubungan dengan aset lainnya, penyisihan penurunan nilai diakui pada periode/tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.

An impairment losses in respect of goodwill is not reversed. In respect of other assets, impairment losses recognized in prior period are assessed at each reporting date for any indications that the losses has decreased or no longer exists. An impairment losses is reversed if there has been changed in the estimates used to determine the recoverable amount.

q. Aset tetap dan penyusutan q. Fixed assets and depreciation Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank

menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Bank telah memilih model biaya.

Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Bank.

Effective January 1, 2008, the Bank applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, whereby the Bank has chosen the cost model. The adoption of this revised SFAS did not result in a significant effect in the Bank’s consolidated financial statements.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) q. Fixed assets and depreciation (continued)

Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:

Buildings are depreciated using the straight-line method. The annual depreciation rates are as follows:

Persentase/

Percentage

Bangunan: Buildings:

Permanen 5% Permanent

Non-permanen 10% Non-permanent

Sebelum 1 Januari 2010, seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method).

Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:

Prior to January 1, 2010, all fixed assets, except for land and buildings, are depreciated using the double-declining balance method.

The annual depreciation rates were as follows:

Persentase/

Percentage

Aset tetap di luar bangunan: Fixed assets other than buildings:

Golongan I: Dengan masa Class I: Assets with useful

manfaat tidak lives of less than

lebih dari 4 tahun 50% 4 years

Golongan II: Dengan masa Class II: Assets with useful

manfaat antara lives between 4 to

4 tahun sampai 8 years

8 tahun 25%

Aset tetap golongan I dan golongan II terdiri dari peralatan kantor, instalasi dan kendaraan bermotor.

Class I and class II fixed assets consist of office equipment, installations and motor vehicles.

Sejak 1 Januari 2010, Bank mengubah kebijakan akuntansi untuk penyusutan seluruh aset tetap selain tanah dan bangunan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:

Since January 1, 2010, the Bank changed its accounting policy for depreciation of all fixed assets except for land and buildings by using straight-line method. The annual depreciation rates are as follows:

Persentase/

Percentage

Aset tetap diluar bangunan: Fixed assets other than buildings:

Peralatan kantor dan instalasi 20% Office equipment and installation

Kendaraan bermotor 20% - 33,33% Motor vehicles

Mesin ATM 12,50% ATM Machines

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian dari penghentian aset tetap diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

When assets are retired and disposed of, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognized in the

KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

(Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended September 30, 2011 and 2010

(Unaudited)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

54

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) q. Fixed assets and depreciation (continued) Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode/tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya renovasi yang besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila terdapat kemungkinan Bank dan entitas anak akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi yang besar tersebut akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang terkait.

Repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial period/year in which they are incurred. The cost of major renovations is included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Bank and subsidiaries. Major renovations are depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Aset dalam penyelesaian merupakan aset yang masih dalam proses pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan.

Construction in progress consist of assets that are still in progress of construction and not yet ready for use and are intended to be used in business activity. This account is recorded based on the amount paid.

r. Aset tidak berwujud r. Intangible assets

Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak dan goodwill.

Intangible assets consist of computer software and goodwill.

Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.

Intangible assets is recognized only when its cost can be measured reliably and it is probable that expected future benefits that are attributable to it will flow to the Bank.

i. Goodwill i. Goodwill

Goodwill merupakan selisih bersih antara harga perolehan investasi dan bagian Bank atas nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi.

Sebelum 1 Januari 2011, goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun dengan pertimbangan bahwa estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut adalah 5 tahun.

Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the Bank’s share of fair value of the acquired subsidiaries’ net assets at the date of acquisition. Prior to January 1, 2011, goodwill is amortized using the straight-line method over a period of 5 years on the basis that the estimated economic benefit of the goodwill is 5 years.

Sejak 1 Januari 2011, goodwill tidak diamortisasi dan selanjutnya disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penurunan nilai (Catatan 2p Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan).

Since January 1, 2011 goodwill is not amortized and subsequently measured at cost less accumulated impairment losses.

(Note 2p Impairment of financial and non-financial assets).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Aset tidak berwujud (lanjutan) r. Intangible assets (continued)

ii. Perangkat lunak ii. Software

Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset tidak berwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.

Computer software which is not an integral part of a related hardware is recorded as intangible asset and stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization.

Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Cost of software consists of all expenses directly attributable to the preparation of such software cost, into ready to be used for their intended purpose.

Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat ditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak atau dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak yang bersangkutan sehingga menjadi lebih besar dari standar kinerja yang diperkirakan semula.

Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits of the software, so that it becomes larger than originally expected performance standards. Expenditure with no addition of future economic benefits from the software is directly recognized as expenses when incurred.

Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 5 (lima) tahun.

Computer software is amortized by using straight-line method over the estimated useful life of software, which is 5 (five) years.

Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkat lunak tersebut.

Amortization is recognized in the consolidated statements of income from the date that is available for use until the economic benefits of software is ended.

s. Agunan diambil alih s. Foreclosed assets

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun

“Aset Lain-lain”.

Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account.

Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian.

Foreclosed assets are stated at net realizable value or stated at loan outstanding amount, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for possible losses.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih The difference between the value of the

KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

(Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended September 30, 2011 and 2010

(Unaudited)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

56

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Agunan diambil alih (lanjutan) s. Foreclosed assets (continued)

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets.

Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian periode/tahun berjalan pada saat terjadinya.

Expense for maintaining foreclosed assets are charged in the current period/year of consolidated statement of income as incurred.

Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.

Reconditioning costs incurred after repossession of the assets are capitalized as part of the foreclosed assets.

t. Beban dibayar dimuka dan aset lain-lain t. Prepayments and other assets Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak

dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian atau penurunan nilai.

Represent immaterial assets that cannot be classified under the above accounts. Other assets are stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization, decline in value and allowance for possible losses or impairment losses.

u. Liabilitas segera u. Obligations due immediately Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya

liabilitas, baik dari nasabah maupun dari bank lain. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitas Bank. Sebelum 1 Januari 2010, liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitas bank. Sejak 1 Januari 2010, liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi.

Obligations due immediately are recorded when the payable arise from the customers or from other banks. Obligations due immediately are stated at the amount payable by the bank.

Prior to January 1, 2010, obligations due immediately were stated at the payable amount due to the customers or other banks.

Starting January 1, 2010, obligations due immediately are measured at their amortized cost.

v. Simpanan nasabah v. Deposits from customers

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah (di luar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.

Deposits from customers are deposits of customers (excluding other banks) with the Bank based on deposit agreements. Deposits from customers consist of demand deposits, savings deposits and time deposits.

Simpanan termasuk simpanan Syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:

Deposits include Sharia deposits and unrestricted investments consisting of the following:

a. Wadiah merupakan wadiah yad-adhamanah yakni titipan dana dalam bentuk giro dan tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.

a. Wadiah is a wadiah yad-adhamanah savings or demand deposit on which the customer may receive bonus income.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Simpanan nasabah (lanjutan) v. Deposits from customers (continued)

b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana nasabah yang memberikan imbalan bagi hasil dari pendapatan unit Syariah atas penggunaan dana untuk nasabah dengan nisbah yang telah ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

b. Unrestricted investments in the form of mudharabah savings which entitle the customer to receive a share of the Sharia unit income in return for the usage of the funds in accordance with the pre-defined and predetermined terms (nisbah).

c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana nasabah yang memberikan imbalan bagi hasil dari pendapatan unit Syariah atas penggunaan dana untuk nasabah tersebut untuk nasabah sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

c. Unrestricted investments in the form of mudharabah time deposits are fund deposits which entitle the customer to receive a share of the Sharia unit’s income for the usage of the funds in accordance with the pre-defined and predetermined terms (nisbah).

Sejak 1 Januari 2010, giro, tabungan dan deposito berjangka diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan

diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi

terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Since January 1, 2010, demand deposits, savings deposits and time deposits are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the EIR.

Sebelum 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada masing-masing pemegang giro dan tabungan.

Prior to January 1, 2010, demand deposits and savings deposits were stated at the payable amount due to the account holders.

Sebelum 1 Januari 2010, deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.

Prior to January 1, 2010, time deposits were stated at the nominal amount set forth in the agreements between holders of time deposits and the Bank.

w. Simpanan dari bank lain w. Deposits from other banks Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas

terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposits from other banks represent liabilities to other domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, savings deposits, interbank call money with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposits.

Sejak 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi

terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan

Since January 1, 2010, deposits from other banks are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other bank and transaction costs that are an integral part of the EIR.

KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

(Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended September 30, 2011 and 2010

(Unaudited)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

58

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Simpanan dari bank lain (lanjutan) w. Deposits from other banks (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain dinyatakan sesuai jumlah liabilitas terhadap bank lain.

Prior to January 1, 2010, deposits from other bank were stated at the amounts due to the other banks.

Simpanan dari bank lain termasuk simpanan Syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari deposito berjangka mudharabah.

Deposits from other banks include Sharia deposits in the form of wadiah demand deposits and unrestricted investments which comprised mudharabah time deposits.

x. Surat berharga yang diterbitkan x. Securities issued Surat berharga yang diterbitkan terdiri dari

obligasi subordinasi, obligasi dan medium-term notes yang diterbitkan oleh entitas anak, dan call money yang berjangka waktu di atas 90 (sembilan puluh) hari.

Securities issued consist of subordinated notes, bonds and medium-term notes issued by a subsidiary, and call money with tenor of more than 90 (ninety) days.

Sejak 1 Januari 2010, surat berharga yang diterbitkan diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi

terkait dengan pengakuan awal dan biaya-biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Since January 1, 2010, securities issued are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on the initial acquisition and costs that are an integral part of the EIR.

Sebelum 1 Januari 2010, surat berharga yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan surat berharga entitas anak dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu surat berharga.

Prior to January 1, 2010, securities issued were presented at nominal value net of unamortized discount. Costs incurred relating to the subsidiary’s bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of

Prior to January 1, 2010, securities issued were presented at nominal value net of unamortized discount. Costs incurred relating to the subsidiary’s bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of