• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Obligasi V WOM tahun 2011 (lanjutan) Bonds V WOM year 2011 (continued) Bunga WOM dibayarkan setiap

GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

52. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Pengelolaan risiko pasar di trading book dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.

Managing market risk in the trading books is done through various risk analysis and limits.

Untuk mengelola risiko pasar yang inheren pada portfolio trading book, tiga pengukuran nilai risiko telah diperkirakan atau dikembangkan dan dimonitor setiap harinya yakni:

ƒ Sensitivity dari posisi atau portofolio terhadap perubahan faktor risiko pasar yang mempengaruhinya;

ƒ Maksimal perubahan dari faktor risiko pasar dalam horison waktu tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu; atau dengan kata lain, besaran perubahan faktor risiko pasar yang tidak akan melewati horison waktu tertentu dalam tingkat keyakinan tertentu (seperti 99% dari waktu); pengukuran yang dimaksud ini adalah volatility;

To manage market risk inherent in the trading book portfolio, three related measures of risk values are estimated or established and monitored on a daily basis:

ƒ The sensitivity of the position or portfolio to a movement in the market risk factor to which it is exposed;

ƒ The maximum expected movement in the market risk factor for a given time horizon at a specified level of confidence; expressed another way, it is the size of change the market factor is unlikely to exceed for the time horizon at a level of probability (e.g. 99% of the time); a measure referred to as factor volatility;

ƒ Kemungkinan terjadinya dampak terhadap pendapatan di dalam waktu tertentu karena adanya perubahan risiko pasar yang telah diperkirakan, secara keseluruhan dikenal sebagai value at risk.

ƒ The likely impact on earnings for a given time horizon due to those expected movements in the market factors, an aggregate measure of risk known as value at risk.

Sebagai tambahan dari pendekatan tersebut, Bank juga melakukan analisa stress test untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi pergerakan atau kondisi pasar yang tidak normal.

Supplementary to the above risk measure is stress testing analysis, a proactive measure of the Bank’s capability to withstand abnormal market volatility or condition.

Risiko pasar non trading Non trading market risk

Risiko suku bunga Interest rate risk

Sementara itu pengelolaan risiko pasar pada posisi non trading (banking book), difokuskan pada pengelolaan risiko suku bunga, melalui analisa imbal hasil suku bunga bulanan untuk penelaahan dampak dari perubahan suku bunga aktual terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan pengukuran dengan menggunakan analisa repricing gap, dalam analisa ini aset yang akan di-reprice dalam suatu periode tertentu akan dikurangi dengan pasiva yang akan di-reprice dalam periode yang sama untuk menghasilkan net repricing gap untuk periode waktu tersebut.

Meanwhile, market risk for non trading (banking book) is focused on interest rate risk exposure as shown by monthly interst rate yield analysis to review the actual interest rate changes for all interest rate sensitive assets and liabilities and also by repricing gap analysis which is assets that would reprice over a certain time interval are subtracted from the liabilities that would reprice in the same period to produce the net repricing gap.

Bank telah menetapkan limit untuk repricing gap pada setiap periode waktu yang telah ditentukan.

Posisi-posisi yang diambil diawasi secara

The Bank has established limits for repricing gap on stipulated periods. Positions are monitored on a weekly basis and hedging strategies will be used to

KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

(Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended September 30, 2011 and 2010

(Unaudited)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

180

52. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 52. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Risiko pasar non trading (lanjutan) Non trading market risk (continued) Risiko suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Tabel berikut merangkum aset Bank dengan pendapatan bunga dan liabilitas dengan beban bunga (tidak dengan tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan tanggal kontraktual perubahan suku bunga atau tanggal jatuh tempo, mana yang lebih dahulu:

The following table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest bearing liabilities (not for trading purposes) at carrying amounts, categorized by the earlier contractual re-pricing or maturitiy dates:

Kurang dari Lebih dari

3 bulan/ 5 tahun/

50010000_02 Jumlah/ Less than 3 - 12 bulan/ 1 - 5 tahun/ More than

Total 3 months months years 5 years

Indonesia dan bank lain 8.748.584 8.598.584 150.000 - - Indonesia and other banks 7.988.230

1.527.217 730.888 1.222.029 4.508.096

57.611.830

41.646.418 7.793.448 8.062.584 109.380

74.348.644

51.772.219 8.674.336 9.284.613 4.617.476

Simpanan nasabah 66.860.241 43.783.252 5.705.735 27.08017.344.174 Deposits from customers

2.948.915

2.626.932 43.084 278.899 -Surat berharga yang

diterbitkan 3.650.825 - 400.000 1.758.000 1.492.825 Securities issued

Pinjaman diterima 1.386.843 1.093.543 293.300 - - Borrowings

74.846.824

47.503.727 6.442.119 19.381.073 1.519.905

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks

Kredit yang diberikan Loans

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Investasi keuangan Financial investments

(Tidak Diaudit/Unaudited ) 30 September/September 30, 2011

Kurang dari Lebih dari

3 bulan/ 5 tahun/

50010000_02 Jumlah/ Less than 3 - 12 bulan/ 1 - 5 tahun/ More than

Total 3 months months years 5 years

Indonesia dan bank lain 5.619.810 5.619.810 - - - Indonesia and other banks 7.262.556

4.300.395 1.079.449 1.018.373 864.339

50.294.492

34.250.507 6.723.198 8.998.261 322.526

63.176.858

44.170.712 7.802.647 10.016.634 1.186.865

Simpanan nasabah 59.978.958 38.809.028 3.231.362 17.914.004 24.564 Deposits from customers

887.793

651.192 21.663 214.938

-Efek-efek yang dijual dengan Securities sold under

janji dibeli kembali 349.166 349.166 - - - repurchased agreements

Pinjaman diterima 379.880 7.144 337.253 35.483 - Borrowings

61.595.797

39.816.530 3.590.278 18.164.425 24.564

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks

Kredit yang diberikan Loans

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Investasi keuangan Financial investments

(Audit/Audited ) 31 Desember/December 31, 2010

Dari repricing gap profile ini dapat diukur pengaruh dari perubahan suku bunga terhadap:

1. Net Interest Income dengan menggunakan analisa static atau dynamic repricing gap;

2. Akrual atas pendapatan bunga dengan menggunakan analisa Earning at Risk (EAR);

dan

3. Nilai ekonomis dari laporan posisi keuangan Bank dengan menggunakan analisa EVE Balance sheet VaR (Economic perspective).

From this repricing gap profile, it is possible to measure the impact of interest rate changes to:

1. The Net Interest Income by using static or dynamic repricing gap analysis;

2. Accrual or reported earning by using Earnings at Risk or EAR analysis (earnings perspective);

and

3. The economic value of the statements of financial position or Bank’s net worth by using EVE statement of financial position VaR (Economic perspective).

52. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 52. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Risiko suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Sehingga jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank akan dapat segera merestruktur aset dan liabilitas yang dimiliki, baik repricing date-nya ataupun jenis suku bunganya (Fix atau Variable).

Disamping itu, Bank juga melakukan stress test untuk melihat ketahanan atau sensitivitas Bank dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak normal.

If there is change in interest rate that may affect the Bank’s performance, the Bank can immediately restructure its assets and liabilities, their repricing date or type of interest rate (i.e Fix or Variable). In addition, the Bank also conducts stress test to assess the vulnerability or sensitivity of the Bank in addressing abnormal market situations.

Limit risiko ALM (Asset & Liability Management) seperti, repricing gap limit by tenor, EAR limit, EVE limit, EAR stress limit and EVE stress limit telah ditetapkan untuk mengelola risiko suku bunga di posisi banking book dengan hati-hati.

The ALM (Asset & Liability Management) risk limits, such as the repricing gap limit by tenor, EAR limit, EVE limit, EAR stress limit and EVE stress limit, has been set up, to ensure that the interest rate risk in the banking book is prudently managed.

ALM sistem untuk mengelola risiko suku bunga pada posisi banking book, pada saat ini sudah diimplementasikan, sehingga metodologi tambahan yang lebih komplek seperti Dynamic dan simulasi EVE sudah dapat dilakukan untuk mengukur risiko bunga secara otomatis.

The ALM system, for managing interest rate risk in the banking book, has been implemented hence the additional complex method such as Dynamic and EVE simulation are done for measuring the interest rate risk automatically.

Manajemen risiko suku bunga yang berdasarkan perspektif pendapatan bunga, dilakukan dengan mengukur sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario perubahan suku bunga baik standar dan non-standar. Skenario standar yang dilakukan tiap bulan mencakup kenaikan atau penurunan paralel 100 basis poin pada semua kurva imbal hasil.

Analisa atas sensitivitas Bank, berupa perubahan pendapatan bunga bersih sampai dengan 1 tahun kedepan, atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris pada kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut:

The management of the interest rate risk base on earning perspective is supplemented by measuring the sensitivity if the Bank’s financial assets and liabilities against various standard and non- standard interest rate changes scenarios. Standard scenario that is conducted on a monthly basis, simulate an increase or decrease of 100 basis points interest rate changes in parallel shift.

An analysis of the Bank’s sensitivity, in term of net interest income changes for the whole 1 year ahead as an impact of the increase or decrease in market interest rates, by assuming no assymetrical movement in curves and a constant statements of financial position is as follows:

Kenaikan paralel Penurunan paralel 100 basis poin/ 100 basis poin/

100 basis point- 100 basis point-parallel increase parallel decrease

Sensitivitas atas proyeksi Sensitivity of projected

pendapatan bunga - bersih net interest income

Per 30 September 2011 -120.869 +76,270 As of September 30, 2011

Rata-rata 9 bulan -118,137 +75,866 Average 9 months

Kenaikan paralel Penurunan paralel 100 basis poin/ 100 basis poin/

100 basis point- 100 basis point-parallel increase parallel decrease

Sensitivitas atas proyeksi Sensitivity of projected

30 September/September 30, 2011

31 Desember/December 31, 2010 (Tidak Diaudit/Unaudited )

(Audit/Audited )

KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

(Tidak diaudit)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS Nine-month Period Ended September 30, 2011 and 2010

(Unaudited)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

182

52. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 52. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Risiko mata uang

Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang asing.

Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Posisi tersebut dimonitor harian dan strategi lindung nilai (hedging) akan digunakan untuk meyakinkan bahwa posisi dijaga agar dalam batasan yang telah ditetapkan.

Currency risk

Currency risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Bank has set limits on positions by currency. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies will be used to ensure positions are maintained within established limits.

Bank telah mengelola posisi mata uang asing untuk aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki oleh Bank dengan memonitor Posisi Devisa Neto (PDN). Per tanggal 30 September 2011, PDN Bank telah diungkapkan dalam Catatan 44.

The Bank manages its foreign currency position for its financial assets and liabilities that are owned by the Bank by monitoring the Bank’s net open position (NOP). As of September 30, 2011, the Bank’s NOP has been disclosed in Note 44.

Tabel dibawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan per tanggal 30 September 2011 dimana Bank memiliki risiko yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisa tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi (akibat adanya perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar) dan ekuitas (akibat adanya perubahan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan yang termasuk kategori tersedia untuk dijual).

The table below indicates the foreign currencies position of non-trading monetary assets and liabilities as of September 30, 2011 which the Bank has significant exposure against its forecast cash flows. The analysis calculates the effect of a reasonably possible movement of the currency rate against the Indonesian Rupiah, with all variables held constant, on the statements of income (due to change in the fair value of currency sensitive non-trading monetary assets and liabilities) and equity (due to change in the fair value of available-for-sale financial assets and liabilities).

Kenaikan/

(penurunan) dalam basis

poin/ Sensitivitas Sensitivitas

Increase/ dalam laporan dalam

(decrease) laba rugi/ ekuitas/

in basis Sensitivity of Sensitivity

points profit or loss of equity

Mata uang Currency

Dolar Amerika Serikat 10/(10) 1.311,23/(1.311,23) 783,87/(783,87) United States Dollar

Poundsterling Inggris 10/(10) 1,64/(1,64) - Great Britain Poundsterling

Euro 10/(10) 0,36/(0,36) - European Euro

Kenaikan/

(penurunan) dalam basis

poin/ Sensitivitas Sensitivitas

Increase/ dalam laporan dalam

(decrease) laba rugi/ ekuitas/

in basis Sensitivity of Sensitivity

points profit or loss of equity

Mata uang Currency

Dolar Amerika Serikat 10/(10) 712,39/(712,39) 326,67/(326,67) United States Dollar

Poundsterling Inggris 10/(10) 0,44/(0,44) - Great Britain Poundsterling

Euro 10/(10) 14,46/(14,46) - European Euro

30 September/September 30, 2011

31 Desember/December 31, 2010 (Tidak Diaudit/Unaudited )

(Audit/Audited )

52. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 52. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi liabilitas sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang wajar. Risiko likuiditas juga timbul dalam situasi dimana Bank tidak dapat mencairkan atau menjual asetnya karena pasar tidak bisa memperdagangkan aset tersebut.

Liquidity risk is the potential for losses as a result of the Bank’s inability to accommodate withdrawals, fund asset growth and otherwise meet contractual obligations through generally unconstrained access to funding at reasonable market rates. Liquidity risk also arises from situations in which the Bank cannot unload its financial assets because the market can not trade that asset.

Kunci pengukuran yang digunakan oleh Bank untuk mengelola risiko likuiditas adalah dengan menggunakan rasio-rasio seperti secondary reserve ratio, rasio aset dan liabilitas likuid, rasio limit 50 nasabah terbesar, serta dengan memantau limit dari posisi bersih arus kas harian dalam jangka waktu 1 hari dan 1 bulan ke depan dan aktivitas pendanaan antar bank.

The key measure used by the Bank for managing liquidity risk is by using ratios such as secondary reserve ratio, liquid assets/liquid liabilities ratio, top 50 largest depositors’ ratio, also by monitoring the limit of daily net cash flow position with period of 1 day and 1 month onwards and interbank financing activities.

Beberapa langkah telah diambil dalam mengelola risiko ini. Di sisi aset, kebijakan untuk pembelian instrumen-instrumen keuangan untuk posisi trading book telah ditetapkan, yang juga meliputi kriteria-kriteria atau jenis-jenis aset yang bisa dibeli, baik untuk trading maupun untuk investasi. Sementara itu di sisi liabilitas analisa jenis-jenis liabilitas dan jangka waktunya selalu dilakukan secara konsisten agar likuiditas bisa terjaga sepanjang waktu. Bank juga mempunyai kemungkinan untuk mengalami kesulitan likuiditas yang dipicu oleh menurunnya credit rating Bank sehingga mengakibatkan terjadi penarikan-penarikan dana yang mendadak, atau terjadinya suatu kondisi dimana counterparty tidak mau melakukan transaksi atau meminjamkan dana ke Bank. Atas kemungkinan-kemungkinan tersebut maka pengelolaan risiko harus disentralisasi, dimana yang terlibat bukan hanya dari perspektif risiko pasar tetapi juga komponen- komponen lainnya, seperti dari risiko kredit dan operasional. Selanjutnya produk-produk/transaksi-transaksi/ aktifitas-aktifitas baru yang mengakibatkan adanya penambahan aset dan liabilitas, selalu melalui proses review dan persetujuan yang seksama sebelum produk/transaksi/aktifitas baru tersebut dijalankan.

Disamping itu pengukuran rasio-rasio likuiditas, analisa gap, stress testing telah dilaksanakan secara konsisten, kebijakan liquidity contingency plan telah ditetapkan serta limit-limit telah ditentukan yang semuanya bertujuan untuk mengontrol risiko likuiditas.

Steps are continuously being taken to manage this risk. On the asset side, policies for taking in financial assets for the trading book are in place detailing the acceptance criteria for trading and investment assets. While on the liabilities side, the liability mix in terms of type and tenor are likewise analyzed on a continuing basis to ensure sufficient liquidity at all times. As the Bank may have liquidity problems if its credit rating falls, it experiences sudden unexpected cash outflows, or some other event that causes counterparties not to conduct trading with or lending to the Bank. On such possibilities, risk management should be centralized, looking not only at the market risk perspective, but the credit and operational risk components as well. Further, new products/transaction/activities that impact additional assets and liabilities has been adequately reviewed and agreed before such new product/transaction/activity is undertaken. In addition, metrics like liquidity ratios, gap analysis and stress test have been conducted consistency and liquidity contingency plan policy has been established. Limits have been determined which are intended to control liquidity risk.

KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

(Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS Nine-Month Period Ended September 30, 2011 and 2010

(Unaudited)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

184

52. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 52. RISK MANAGEMENT (continued)