BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1.2. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 1.KEBIJAKAN
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 4
Latar belakang Renstra Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman disusun atas dasar: a) Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mensyaratkan institusi setingkat Eselon-2 memiliki Rencana Strategik (Renstra) yang menjadi landasan program strategiknya;
b) Propenas yang menjadikan Renstra sebagai indikator keberhasilan program peningkatan kemampuan aparatur negara dan indikator Good Governance;
c) Kebijaka Korporatisasi bagi Bada -badan di lingkungan Kementerian PU.
Isu-isu strategis diambil berdasarkan isu-isu nasional dan internasional yang terkait dengan bidang pekerjaan umum dan permukiman. Isu-isu strategis yang mempengaruhi kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai wujud kontribusi Puslitbang Permukiman dalam skala nasional yakni :
1. Backlog perumahan akibat kemampuan system supply yang terbatas baik secara finansial maupun teknis;
2. Kesenjangan kota dan desa akibat pembangunan yang terkonsentrasi diperkotaan; 3. Kemiskinan yang berakibat pada tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh; 4. Kualitas lingkungan permukiman yang tidak memenuhi standar pelayanan minimal
prasarana dan sarana, termasuk pelayanan air minum, sanitasi dan persampahan; 5. Keselamatan bangunan terkait dengan kerentanan terhadap gempa dan kebakaran,
kelengkapan bangunan dan kualitas pekerjaan konstruksi;
6. Pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal dalam pembangunan permukiman. 7. Terjadinya perubahan iklim dan pemasanan global yang menyebabkan perlunya
upaya adaptasi dan mitigasi.
2.1.2. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
2.1.2.1. KEBIJAKANBerdasarkan agenda, prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum Pembangunan Nasional, maka arah kebijakan umum pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan pembangunan berkelanjutan di kawasan strategis, tertinggal, perbatasan, daerah terisolir untuk mengurangi kesenjangan wilayah, daerah rawan bencana, serta meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman dan cakupan pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan permukiman untukmewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan inklusif;
2. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan keandalan sistem di kawasan pusat produksi dan ketahanan pangan guna mendukung daya saing dan mendorong industri konstruksi untuk mewujudkan pembangunan ekonomiyang berkualitas;
3. Pembinaan penyelenggaraan infrastruktur melalui optimasi peran pelayanan publik bidang pekerjaan umum dan permukiman untuk mendukung otonomi daerah dan penerapan prinsip-prinsip perbaikan tata kelola pemerintahan, sertamendukung reformasi birokrasi dan mewujudkan good governance.
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 5
Berdasarkan kebijakan di atas, maka kemudian dijabarkan menjadi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Teknologi.
Hasil-hasil Litbang IPTEK PU harus dapat mendorong pengembangan IPTEK PU dan permukiman yang mampu menyediakan infrastruktur PU dan permukiman yang berkualitas dan mampu memberikan dukungan pada pemecahan isu-isu di lapangan. Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, maka strategi-strategi yang harus dilaksanakan adalah: 1. Penelitian dan pengembangan serta penerapan Ilmu Pengetahuan (Litbangrap) IPTEK
yang berhubungan dengan isu-isu peningkatan ketahanan pangan diarahkan pada unsur-unsur: (i) keandalan sistem jaringan sumberdaya air; (ii) kualitas pengendalian pemanfaatan ruang-ruang air; serta (iii) pengendalian terhadap kecenderungan konversi lahan beririgasi teknis menjadi lahan permukiman dan industri;
2. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan isu-isu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional diarahkan pada unsur-unsur: (i) keandalan sistem jaringan jalan dan jembatan serta jaringan sistem sumberdaya air; (ii) percepatan pengembangan kawasan kawasan strategis; dan (iii) peningkatan kualitas perencanaan tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah;
3. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan isu-isu pelestarian fungsi lingkungan hidup, diarahkan pada unsur-unsur: (i) peningkatan cakupan pelayanan prasarana dan sarana dasar; (ii) kualitas perencanaan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan (iii) percepatan pembangunan wilayah-wilayah tertinggal serta pulau-pulau terluar;
4. Memanfaatkan hasil-hasil Litbangrap IPTEK, selain untuk meningkatkan kualitas dan umur pakai (life time) infrastruktur, juga untuk untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi unit unit operasional di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum; 5. Menyelenggarakan layanan keahlian (advistek), selain untuk membantu memecahkan
persoalan persoalan di lapangan, juga untuk membantu penyusunan dokumen perencanaan proyek yang di dalamnya memasukan nunsur-unsur teknologi baru yang telah teruji;
6. Menyelenggarakan pelatihan penerapan SPM baru (SNI, Pedoman) ditujukan kepada para dosen dan mahasiswa perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan pejabat fungsional pengawas (BPK, BPKP, Bawasda, dll);
7. Pelaksanaan verifikasi teknologi baru yang didasarkan pada kondisi spesifik Indonesia.
2.1.2.2. PROGRAM
Program merupakan kewenangan dari Unit Eselon I (Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum) dan diukur pencapaiannya dengan indikator kinerja outcome. Program yang didukung oleh Puslitbang Permukiman sesuai dengan Program yang menjadi tanggung jawab Badan Litbang PU yaitu Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum. Program ini telah ditetapkan sesuai dengan restrukturisasi program, dan menjadi bagian dari Renstra Kementerian Pekerjaan Umum 2010 - 2014.
2.1.2.3. KEGIATAN
Sesuai dengan arsitektur program dan kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum 2010 – 2014, Kegiatan yang dilaksanakan oleh
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 6
Puslitbang Permukiman sebagai salah satu unit Eselon II di lingkungan Badan Litbang PU adalah Penelitian dan Pengembangan Sub Bidang Permukiman.
Kegiatan ini merupakan tindakan nyata yang dilaksanakan Puslitbang Permukiman sesuai dengan kebijakan dan program kementerian dan badan litbang dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Penelitian dan Pengembangan sub Bidang Permukiman pada tahun 2014 dilakukan oleh 5 (lima) Satker di lingkungan Puslitbang Permukiman yaitu :
1. Satker Puslitbang Permukiman (Pusat ) 2. Satker Balai PTPT Denpasar
3. Satker Balai PTPT Makasar 4. Satker Loka Tekkim Cilacap 5. Satker Loka Tekkim Medan
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014
Perencanaan kinerja tahunan merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, berupa kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun anggaran 2014. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) mengacu pada RENSTRA yang memuat informasi tentang:
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan; 2. Indikator kinerja yang menjadi parameter dalam menentukan kinerja;
3. Target Kinerja yang ingin dicapai dalam satuan output yang telah ditetapkan.
Pencapaian kinerja tahunan diukur berdasarkan pencapaian ouput kegiatan pada setiap tahunnya dan di akhir tahun Renstra akan diakumulasikan dan dibandingkan antara target dan pencapaiannya. Output/Luaran adalah barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. Output Badan Litbang PU sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 23/PRT/M/2010 adalah naskah ilmiah, model fisik, model sistem, R0 SPM, prototipe, dan naskah kebijakan. Sesuai dengan Rencana Strategis Pusat Litbang Permukiman tahun 2010-2014 telah dirumuskan ada 5 (lima) sasaran dengan indikator sasaran sebagai berikut :
a. Prosentase IPTEK masuk bursa teknologi Bidang PU
b. Prosentase teknologi tepat guna yang digunakan oleh stakeholder.
c. Prosentase penambahan SPM (K) yang diberlakukan oleh Menteri PU. d. Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder.
e. Indeks Peningkatan Kapasitas (SDM, Sarana Prasarana dan Manajemen).
Untuk mencapai sasaran–sasaran tersebut di atas, dikembangkan sebanyak 5 (lima) kumpulan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014. Indikator kinerja untuk setiap kegiatan dikembangkan berdasarkan indikator input, indikator output dan indikator
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 7
Tabel 2.1. di bawah ini menunjukan jenis outcome, indikator outcome, output, indikator output dan satuannya.
Tabel 2.1. Jenis Output
NO OUTCOME INDIKATOR OUTCOME OUTPUT INDIKATOR OUTPUT SATUAN
1. Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai. Prosentase IPTEK masuk bursa TTG bidang ke-PU-an dan Permukiman
Naskah Ilmiah Jumlah Naskah Ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Buku
Teknologi
Jumlah Teknologi Hasil Litbang yang masuk bursa IPTEK
Dokumen
Model Fisik
Jumlah model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Unit
Model Sistem Jumlah Model Sistem hasil
litbang Naskah
R0 SPM Jumlah R0 SPM hasil litbang
yang masuk bursa IPTEK Naskah Prototipe Jumlah prototipe hasil litbang
yang masuk bursa IPTEK Unit Kriteria Disain
Jumlah kriteria disain hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Dokumen
Manual Jumlah manual hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Manual
Konsep Pedoman
Jumlah konsep pedoman hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Naskah
Pedoman Jumlah pedoman hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Pedoman 2. Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholder. Prosentase penambahan SPM/K yang diberlakukan oleh Menteri PU.
Prosiding, Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan
Jumlah Prosiding, Diseminasi, Sosialisasi, dan TOT SPMK
Prosiding DSP 3. Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder. Prosentase teknologi tepat guna yang digunakan oleh stakeholders
Naskah Kebijakan Jumlah Naskah Kebijakan untuk diterapkan
stakeholders (melalui instansi yang berwenang) Naskah Kebijakan 4. Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholder Prosentase pelayanan teknis yang diterima oleh stakeholders
Prosiding, Advis Teknis, Sosial, Ekonomi
Jumlah Prosiding, Advis Teknis yang diberikan kepada Stakeholder Prosiding ATSE 5. Peningkatan layanan penyelenggaraan Litbang Indeks peningkatan Kapasitas (SDM, Sarana prasarana dan Manajemen). Layanan Perkantoran
Jumlah Layanan Perkantoran Bulan Layanan Publik
(PNBP)
Jumlah layanan publik Bulan Dukungan penyelenggaraan Litbang Jumlah dokumen penyelenggaraan Litbang Dokumen Pengadaan Sarana dan Prasarana Litbang
Jumlah layanan pengadaan sarana dan prasarana
Unit
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 8
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) mengacu pada RENSTRA yang memuat informasi tentang sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan, indikator kinerja yang menjadi parameter dalam menentukan kinerja dan target kinerja yang ingin dicapai dalam satuan output yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Litbang Permukiman Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat pada tabel 2.2. di bawah ini.
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Puslitbang Permukiman Tahun 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Input
(Rp) Output Satuan (**)
1 2 3 4 5 6
Sasaran Program
Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai 13.574.476.000* 184 Satuan Output 1 Sasaran Kegiatan-1 Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi
Balitbang PU 31.596.937.000 64 Satuan Output 2 Sasaran Kegiatan-2 Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders ProsentaseTeknologi tepat guna yang
digunakan stakeholder 261.126.000 1 Satuan Output 3 Sasaran Kegiatan-3 Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU 2.061.149.000 1 Satuan output 4 Sasaran Kegiatan-4 Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder Prosentase pelayanan teknis yang diterima
stakeholder 1.710.820.000 1 Satuan Output 5 Sasaran Kegiatan-5 Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana, manajemen) 77.943.714.000 117 Satuan output Catatan:
Sasaran Strategis = Sasaran Program
Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program *) Pagu hasil revisi terakhir (pagu semula Rp. 112.779.510.000,-) **) Meliputi buku, dokumen, laporan, unit peralatan dll
Berdasarkan RKT tersebut, jumlah satuan output yang dihasilkan dalam satu tahun untuk kelima sasaran kegiatan adalah sebanyak 184 (Seratus delapan puluh empat) produk kegiatan. Dengan anggaran berdasarkan revisi terakhir sebesar Rp. 113.573.746.000,00 maka harga rata rata produk Puslitbang Permukiman adalah sebesar Rp. 617.248,- per produk.
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 9
Re a a harga produk doku e u tuk sasara kegiata Diberlakuka ya “PMK da Tek ologi Oleh “takeholder ter atat pali g besar yaitu Rp. 2.061.149.000 (Dua milyar enam puluh satu juta seratus empat puluh sembilan ribu rupiah). Kegiatan ini didalamnya termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan diseminasi, sosialisasi dan Training of Trainers
(TOT) SPMK Bidang Permukiman.
Harga produk sasara kegiata terbesar kedua adalah Me i gkat ya Kesiapa IPTEK u tuk diterapka stake holder’ sebesar Rp. 1,710,820,000.00 (satu milyar tujuh ratus sepuluh ribu delapan ratus dua puluh ribu rupiah). Didalam kegiatan ini termasuk alokasi anggaran biaya untuk pelaksanaan advis teknis yang melibatkan stakeholder Pemerintah Daerah.
Untuk harga produk terkecil adalah Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders dengan harga produk Rp. 261.126.000,00 (dua ratus enam puluh satu juta seratus dua puluh enam ribu rupiah).
2.3. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja Puslitbang Permukiman disusun pada awal tahun anggaran 2014 dengan mengacu pada dokumen DIPA. Adapun dokumen Perjanjian Kinerja tersebut memuat informasi tentang :
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan; 2. Indikator kinerja yang menjadi parameter dalam menentukan kinerja; 3. Target Kinerja yang ingin dicapai dalam satuan output yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaannya, materi penetapan kinerja di atas mengalami perubahan susunan struktur, hal tersebut disebabkan terjadinya perubahan Renstra PU sesuai dengan Permen No. 23/PRT/M/2010.
Perjanjian Kinerja Puslitbang Permukiman tahun 2014 mencerminkan sasaran kinerja yang dijanjikan untuk dipenuhi pada akhir tahun anggaran 2014. Perjanjian Kinerja memuat Rencana Kinerja pada Tahun 2014 yang diambil dari dokumen DIPA (dokumen anggaran). Dokumen ini juga memuat Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target Kinerja. Perjanjian Kinerja Puslitbang Permukiman sesuai dengan Revisi Renstra Kementerian berdasarkan satker pelaksananya disampaikan pada tabel 2.3. di bawah ini:
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2014
1 2 3
Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai.
a. Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
a. Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU 36%
Naskah ilmiah Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 24 Buku
Rumusan teknologi Jumlah rumusan teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
9 Dokumen
Model fisik Jumlah model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 1 Naskah
Model sistem Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 2 Naskah
R-0 Jumlah R-0 hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 6 Naskah
Prototip Jumlah prototip hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 21 Unit
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 10
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja (Lanjutan)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2014
1 2 3
b. Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders
b. Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh
instansi berwenang 20%
Naskah kebijakan Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder (melalui instansi yang berwenang)
1 Naskah Kebijakan c. Diberlakukannya SPMK
dan teknologi oleh stakeholders
c. Prosentase rekomendasi/advis teknis yang diterima stake
holder 20%
Prosiding Diseminasi, Sosialisasi dan TOT
Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang permukiman
1 Prosiding DSP d. Meningkatnya kesiapan
IPTEK untuk diterapkan stakeholder
d. Prosentase kesiapan IPTEK digunakan oleh instansi berwenang
20%
Prosiding Advis Teknis Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholder 1 Prosiding ATSE e. Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang
e. Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
61.15%
Layanan Perkantoran Jumlah bulan pelayanan perkantoran 12 Bulan
Dokumen Penyelenggaraan Litbang
Jumlah dokumen penyelenggaraan litbang 66 Dokumen
Layanan Publik Jumlah layanan publik 12 Bulan
Layanan Pengadaan
Sarana dan Prasarana
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana Litbang 8 Unit
Kendaraan Bermotor Jumlah Kendaraan Bermotor 2 Unit
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 5 Unit
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 7 Unit
Gedung/Bangunan Luas Gedung/Bangunan 2,380 M2
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Dalam upaya pencapaian perjanjian kinerja tahun 2014 terdapat perubahan pagu anggaran yang semula Rp. 112.779.550.000 (seratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) naik menjadi Rp. 113.573.746.000 (seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah). Perubahan pagu anggaran ini disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah maupun dikarenakan adanya target pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang meningkat. Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dihasilkan oleh Puslitbang Permukiman merupakan pelaksanaan salah satu fungsi yang didasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Puslitbang Permukiman. PNBP ini memberikan gambaran kontribusi unit organisasi dalam meningkatkan pendapatan negara. Dengan adanya revisi tersebut maka Pagu Keseluruhan Pusat Litbang Permukiman yang semula Rp. 112.779.550.000 (seratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) naik menjadi Rp. 113.573.746.000 (seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 11
empat puluh enam ribu rupiah. Penambahan pagu ini tidak terlepas karena pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 (Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah) menjadi Rp 5.138.500.000 (Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 (Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) atau 138,44%.
Namun demikian, penambahan pagu penerimaan PNBP ini belum dapat dicairkan untuk pemanfaatannya pada TA.2014 dikarenakan batas akhir antara pencairan dengan penyelesaian revisi di Direktorat Jenderal Anggaran terkalu sempit. Di bawah ini kami sampaikan beberapa hal yang mempengaruhi adanya perubahan anggaran, sabagai berikut: