• Tidak ada hasil yang ditemukan

(, Unknown)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "(, Unknown)"

Copied!
231
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : i

K

K

A

A

T

T

A

A

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

N

N

T

T

A

A

R

R

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas telah selesainya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Puslitbang Permukiman Tahun 2014 ini.

Memperhatikan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti Permen PAN Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pusat Litbang Permukiman yang berada dibawah Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

LKIP Puslitbang Permukiman berisi gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan dalam mencapai visi, misi dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan dan dilengkapi dengan analisis dan evaluasi terhadap tujuan dan sasaran program yang telah dijanjikan pada Penetapan Kinerja yang tertuang pada DIPA tahun anggaran 2014.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung pencapaian kinerja Pusat Litbang Permukiman dan kepada seluruh tim penyusun LKIP 2014 di Lingkungan Puslitbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum.

Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan gambaran lengkap kinerja Puslitbang Permukiman dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut diatas.

Bandung, Januari 2015 Kepala Pusat Litbang Permukiman,

Prof. DR. Ir. Anita Firmanti, MT

(3)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : ii

R

R

I

I

N

N

G

G

K

K

A

A

S

S

A

A

N

N

E

E

K

K

S

S

E

E

K

K

U

U

T

T

I

I

F

F

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan implementasi Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 menjadi tolak ukur pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi suatu instansi pemerintah. LKIP Puslitbang Permukiman 2014 menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsi dengan mengacu pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, Renstra Badan Litbang PU dan Renstra Puslitbang Permukiman serta DIPA Tahun 2014 untuk 5 satker di lingkungan Puslitbang Permukiman.

Dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Puslitbang Permukiman 2010-2014, telah ditetapkan visi Puslitbang Permukiman sebagai berikut :

Menjadi institusi litbang yang terdepan dalam menghasilkan teknologi dan rumusan kebijakan bidang permukiman yang BERMANFAAT, APLIKATIF INOVATIF, dan KOMPETITIF serta berwawasan lingkungan.

Untuk mencapai visi tersebut, Puslitbang Permukiman memiliki 4 (empat) misi sebagai berikut :

1. Menghasilkan teknologi permukiman yang bermanfaat bagi masyarakat, aplikatif, inovatif, dan kompetitif;

2. Menyusun produk-produk norma, standar, pedoman, dan manual bidang permukiman;

3. Memasyarakatkan hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman;

4. Mengembangkan, menguasai dan mengembangkan teknologi permukiman masa depan yang ramah lingkungan.

Tujuan Puslitbang Permukiman yang berpedoman kepada Renstra Kementerian PU 2010-2014, meliputi :

1. Menyediakan teknologi siap pakai dalam rangka menunjang pencapaian tujuan Kementerian PU;

2. Meningkatkan akses stakeholders terhadap pilihan-pilihan teknologi untuk mengantisipasi permasalahan yang terkait dengan pengembangan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman;

3. Meningkatkan kualitas layanan teknis, administrasi, dan manajemen kelitbangan untuk mengantisipasi tuntutan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian PU.

Adapun sasaran yang ingin dicapai berdasarkan tujuan di atas adalah:

1. Bertambahnya pilihan IPTEK PU siap pakai;

2. Meningkatnya dukungan IPTEK siap pakai untuk pengembangan infrastruktur PU dan permukiman yang berwawasan lingkungan;

3. Bertambahnya SPM (K) untuk meningkatkan kualitas bidang PU dan Permukiman;

(4)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : iii 5. Meningkatnya kualitas perencanaan pemrograman, penganggaran, koordinasi

program, pembinaan administrasi KLN serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan;

6. Meningkatnya kualitas organisasi dan tata laksana yang profesional dan berkompeten sesuai dengan jabatan dan bidang tugasnya;

7. Meningkatnya administrasi kegiatan pemerintahan dan pembangunan yang tertib dan pelayanan prasarana dan sarana kementerian PU;

8. Meningkatnya keahlian dan sarana kelitbangan.

Pagu anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 113.773.000.000,- (seratus tiga belas milyar tujuh ratus tujuh puluh tiga juta rupiah)). Jika dibandingkan dengan Anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 105.195.992.000,- (seratus lima milyar seratus sembilan puluh lim ajuta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu rupiah) mengalami kenaikan sebesar Rp. 8.577.008.000,- (Delapan milyar lima ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ribu rupiah).

Dibandingkan pada pelaksanaan kegiatan tahun 2013 maka pada pelaksanana kegiatan Tahun Anggaran 2014 Pusat Litbang Permukiman dapat melakukan efisiensi anggaran sebesar 4,95% dengan perincian sebagai berikut:

a. Pagu Anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 105.195.992.000,- (seratus lima milyar seratus sembilan puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu rupiah) dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 97,37% dan capaian output 100%;

b. Pagu Anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 113.773.000.000,- (seratus tiga belas milyar tujuh ratus tujuh puluh tiga juta rupiah) dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 95,05% dan capaian output 100%;

Penghematan anggaran berasal dari Efisiensi Kerja Aparatur Negara, efisiensi kegiatan pertemuan/ rapat di luar kantor, penghematan dari Gerakan Hidup Sederhana, dan penghematan dari sisa lelang.

Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014 Puslitbang Permukiman telah berhasil menyelesaikan seluruh output yang diperjanjikan pada dokumen Penetapan Kinerja.

Kendala yang menonjol dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2014 disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Adanya perubahan peraturan ditengah perjalanan sehingga merubah perencanaan anggaran dan berpotensi menyebabkan kinerja tidak optimal; b. Perubahan Aplikasi Keuangan yang bersifat ujicoba seperti SPAN, SILABI, SAKTI. c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia Pengelola Satker;

d. Kendala Pengadaan Barang/ Jasa;

e. Kebijakan Pemerintah di Masa Transisi seperti seperti kebijakan pembatasan perjalanan dinas dan penyelenggaraan acara di luar kantor, Kebijakan/instruksi ya g bersifat e gga tu g .

f. Pemaketan Swakelola dan Kontraktual terdapat beberapa paket yang harus dilelang ulang;

(5)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : iv Dalam rangka optimalisasi kegiatan, langkah antisipatif dalam pelaksanaan kegiatan di tahun mendatang akan dilakukan dengan cara:

• Puslitbang PerPuslitbang Permukiman telah mengubah strategi pelaksanaan litbang, dimana penyiapan Proposal Teknik untuk TA 2015 telah disiapkan pada bulan Oktober 2014 dan telah pula diberikan Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik tersebut pada bulan November 2014. Direncanakan pada awal TA 2015 Proposal Teknis tersebut sudah dapat dilaksanakan/ditindaklanjuti dengan pelaksanaan litbang (bahan sosialisasi peningkatan mutu litbang terlampir).

• Menyiapkan dokumen teknis secara detail dan matang serta menugaskan tim penyusun Detail Engineering Design (DED) sedini mungkin dengan surat perintah dari Kepala Puslitbang Permukiman, khususnya untuk kegiatan yang akan dilelangkan.

• Membentuk 3 (tiga) Pokja pada Unit Layanan Pengadaan dan menugaskan 4 (empat) orang pejabat pengadaan barang dan jasa sebagai strategi pengadaan barang/jasa yang lebih efektif agar beban setiap pokja dan pejabat pengadaan tidak terlalu berat sehingga waktu penyelesaian pengadaan dapat dipercepat.

• Menyiapkan data dukung kegiatan selengkap-lengkapnya pada saat proses penelitian di SPIP Kementerian PU dan penelaahan di Direktorat Jenderal Anggaran, sehingga tidak ada kegiatan yang diblokir.

• Menyiapkan dan melengkapi dokumen teknis dan dokumen lelang sejelas-jelasnya dan sedetil mungkin serta menyusun strategi pengadaan barang/jasa yang matang, agar tidak terjadi lelang ulang.

• Penetapan lokasi penerapan model penelitian harus sudah ditetapkan dan difinalkan sebelum proses pelelangan dilaksanakan. Puskim telah menugaskan tim untuk mulai melakukan survey dan menjajaki kerjasama dengan pihak pemda dan penerima manfaat salah satunya dalam hal penetapan lokasi uji coba penerapan model.

• Penyiapan kegiatan yang berhubungan dengan aplikator teknologi hasil litbang Puskim harus lebih dipersiapkan dari tahun sebelumnya, penetapan lokasi harus sudah ditetapkan, teknologi yang akan diterapkan harus diverifikasi ulang termasuk kesiapan aplikator-aplikatornya.

• Mengembangkan data centre sebagai media pengelolaan data dasar yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan-kegiatan penelitian. Hal ini dimaksudkan pula sebagai upaya efisiensi / mengurangi biaya perjalan dinas yang semakin dibatasi.

(6)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : v

D

AFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ringkasan Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I Pendahuluan ... I – 1

1.1. Umum... I – 1 1.2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi... I – 2 1.2.1. Tugas dan Fungsi ... I – 2 1.2.2. Struktur Organisasi ... I – 8 1.2.3. Sumber Daya Manusia ... I – 10 1.3. Kondisi dan Tantangan Pembangunan ... I – 15 1.3.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Pada Rentra 2010 - 2014 . I – 15 1.3.2. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014 ... I – 18 1.4. Peran Strategis... I – 20 1.4.1. Lingkungan Internal ... I – 20 1.4.1.1. Anggaran Kegiatan ... I – 20 1.4.1.2. Dukungan Kelitbangan ... I – 24 1.4.1.3. Laboratorium dan Peralatan ... I – 24 1.4.2. Lingkungan Eksternal ... I – 31 1.4.2.1. Peluang dan Tantangan ... I – 31 1.4.2.2. Fasilitas dan Kerjasama ... I – 33 1.5. Sistematika Penyusunan LKIP ... I – 36

BAB II Perencanaan Kinerja ... II – 1

2.1. Rencana Strategis (RENSTRA) 2010 – 2014 ... II – 1 2.1.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ... II – 1 2.1.1.1. Visi Kementerian Pekerjaan Umum ... II – 1 2.1.1.2. Misi Kemeterian Pekerjaan Umum ... II – 1 2.1.1.3. Visi Badan Penelitian dan Pengembangan

(7)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : vi 2.1.1.4. Misi Badan Penelitian dan Pengembangan

Kementerian PU ... II – 2 2.1.1.5. Tujuan dan Sasaran Strategis Balitbang ... II – 3 2.1.1.6. Visi Puslitbang Permukiman ... II – 3 2.1.1.7. Misi Puslitbang Permukiman ... II – 3 2.1.1.8. Tujuan dan Sasaran Strategis Puslitbang Permukiman .... II – 3 2.1.2. Kebijakan, Program dan Kegiatan ... II – 4 2.1.2.1. Kebijakan ... II – 4 2.1.2.2. Program ... II – 4 2.1.2.3. Kegiatan ... II – 4 2.2. Rencana Kinerja Tahunan 2014 ... II – 6 2.3. Perjanjian Kinerja... II – 9 2.4. Perbedaan PK dengan RKT ... II – 14 2.4.1. Penjelasan Perbedaan PK dengan RKT ... II – 14 2.4.2. Perbedaan Target Input ... II – 15 2.4.3. Perbedaan Target Output ... II – 17 2.4.4. Perbedaan Target Outcome ... II – 17 2.4.5. Perbedaan Target Harga Output ... II – 18

BAB III Akuntabilitas Kinerja ... III – 1

3.1. Capaian Kinerja Organisasi ... III – 1 3.1.1. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut Per Tri Wulan III – 2 3.1.1.1. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut

Tri Wulan Pertama ... III – 2 3.1.1.2. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut

Tri Wulan Kedua... III – 13 3.1.1.3. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut

Tri Wulan Ketiga ... III – 32 3.1.1.4. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut

Tri Wulan Keempat ... III – 51 3.1.1.5. Rekapitulasi Capaian Kinerja Triwulan ... III – 61 3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... III – 65 3.2.1. Perbandingan Pencapaian Data Kinerja ... III – 65 3.2.1.1. Perbandingan Pencapaian Kinerja Keuangan ... III – 65 3.2.1.2. Perbandingan Pencapaian Kinerja Fisik ... III – 67 3.2.1.3. Perbandingan Pencapaian Kinerja Tahunan Terhadap

Renstra ... III – 68

(8)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : vii 3.2.4. Pelayanan KePada Stakeholders dan Publikasi Produk Litbang.... III – 88 3.2.4.1. Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan

Advis Teknis (PULSA) ... III – 88 3.2.4.2. Inisiasi dan Kerjasama ... III – 100 3.2.4.3. Diseminasi dan Sosialisasi ... III – 104 3.2.4.4. Seminar dan Kolokium ... III – 106 3.2.4.5. Publikasi Jurnal Ilmiah ... III – 109 3.2.5. Penghargaan Kepada Puslitbang Permukiman Tahun 2014 ... III – 111 3.3. Realisasi Anggaran ... III – 113 3.3.1. Perbandingan Pencapaian Anggaran ... III – 113 3.3.2. Kendala Dalam Pencapaian Kinerja Keuangan ... III – 114 3.4. Hal-Hal Yang Memerlukan Perhatian Untuk Peningkatan Kinerja

Pusat Litbang Permukiman... III – 115 3.4.1. Pembinaan Sumber Daya Manusia ... III – 115 3.4.2. Reformasi Birokrasi dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ... III – 116 3.4.3. Rekomendasi dan Tindak Lanjut LAKIP ... III – 120 3.4.3.1. Langkah Antisipatif Untuk Tahun Yang Akan Datang ... III – 120 3.4.3.2. Rekomendasi Sakip ... III – 124 3.4.3.3. Tindak Lanjut Sakip ... III – 125

BAB IV PENUTUP ... IV – 1

4.1. Tinjauan Umum Terhadap Keberhasilan ... IV – 1 4.2. Tinjauan Umum Terhadap Kegagalan ... IV – 1 4.3. Harapan Perbaikan Kinerja Tahun Yang Akan datang ... IV – 2

DAFTAR PUSTAKA ... IV – 3

(9)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : viii

D

AFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014 ... I – 19 Tabel 1.2. Perbandingan Data Kinerja ... I – 22 Tabel 1.3. Jumlah Penghematan Anggaran Tahun 2014 ... I – 23 Tabel 1.4. Pengadaan Peralatan dan Pengembangan Laboratorium T.A. 2014 ... I – 26 Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 ... I – 28 Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 (Lanjutan) ... I – 29 Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 (Lanjutan) ... I – 30 Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 (Lanjutan) ... I – 31 Tabel 1.6. Jumlah Mitra Kerjasama Tahun 2014 ... I – 33 Tabel 1.7. Jumlah Inisiasi Kerjasama Tahun 2014 ... I – 33 Tabel 2.1. Jenis Output ... II – 7 Tabel 2.2. Rencana kinerja Tahunan (RKT) Puslitbang Permukiman Tahun 2014 .... II – 8 Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja ... II – 9 Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja (Lanjutan) ... II – 10 Tabel 2.4. Jumlah Penghematan Anggaran Taun 2014 ... II – 12 Tabel 2.5. Rekapitulasi Revisi DIPA Pusat Litbang Permukiman T.A. 2014 ... II – 14 Tabel 2.6. Perbedaan Target Input PK dengan RKT... II – 16 Tabel 2.7. Perbedaan Target Output PK dengan RKT... II – 17 Tabel 2.8. Perbedaan Target Outcome PK dengan RKT ... II – 18 Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT ... II – 18 Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT (Lanjutan) ... II – 19 Tabel 3.1. Kriteria Penilaian ... III – 2 Tabel 3.2. Progres Keuangan dan Fisik Tri Wulan Pertama ... III – 2 Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Pertama ... III – 4 Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan

Pertama ... III – 4 Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Fisik Triwulan Pertama ... III – 5 Tabel 3.6. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Sistem Triwulan Pertama ... III – 5 Tabel 3.7. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Pertama . III – 6 Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Prototipe Triwulan Pertama ... III – 7 Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Kriteria Desain Triwulan Pertama .... III – 7 Tabel 3.10. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Naskah

Kebijakan Triwulan Pertama ... III – 8 Tabel 3.11. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Diseminasi, Sosialisasi

(10)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : ix Tabel 3.13. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Perkantoran

Triwulan Pertama ... III – 9 Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan

Litbang Triwulan Pertama ... III – 9 Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan

Litbang Triwulan Pertama (Lanjutan) ... III – 10 Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan

Litbang Triwulan Pertama (Lanjutan) ... III – 11 Tabel 3.15. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Publik Triwulan Pertama . III – 11 Tabel 3.16. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Triwulan Pertama ... III – 11 Tabel 3.17. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan

Kendaraan Bermotor Triwulan Pertama ... III – 12 Tabel 3.18. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi Triwulan Pertama ... III – 12 Tabel 3.19. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran Triwulan Pertama ... III – 12 Tabel 3.20. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Gedung/ Bangunan

Triwulan Pertama ... III – 12 Tabel 3.21. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir Juni 2014 ... III – 13 Tabel 3.22. Skenario Penghematan Anggaran Per Juni 2014 ... III – 17 Tabel 3.23. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Kedua Tahun 2014 ... III – 18 Tabel 3.24. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Kedua ... III – 19 Tabel 3.25. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan

Kedua ... III – 21 Tabel 3.26. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Fisik Triwulan Kedua ... III – 22 Tabel 3.27. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Sistem Triwulan Kedua ... III – 22 Tabel 3.28. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Kedua ... III – 23 Tabel 3.29. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Prototipe Triwulan Kedua ... III – 24 Tabel 3.30. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Kriteria Desain Triwulan Kedua ... III – 25 Tabel 3.31. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Naskah

Kebijakan Triwulan Kedua ... III – 26 Tabel 3.32. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Diseminasi, Sosialisasi

dan TOT Triwulan Kedua ... III – 27 Tabel 3.33. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Advis Teknik Triwulan Kedua ... III – 27 Tabel 3.34. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Perkantoran

Triwulan Kedua ... III – 28 Tabel 3.35. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan

(11)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : x Tabel 3.35. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan

Litbang Triwulan Kedua (Lanjutan) ... III – 29 Tabel 3.36. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Publik Triwulan Kedua ... III – 30 Tabel 3.37. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Triwulan Kedua ... III – 30 Tabel 3.38. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan

Kendaraan Bermotor Triwulan Kedua ... III – 30 Tabel 3.39. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi Triwulan Kedua ... III – 31 Tabel 3.40. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran Triwulan Kedua ... III – 31 Tabel 3.41. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Gedung/ Bangunan

Triwulan Kedua ... III – 32 Tabel 3.42. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir September 2014 ... III – 32 Tabel 3.43. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Ketiga Tahun 2014 ... III – 37 Tabel 3.44. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Ketiga ... III – 39 Tabel 3.45. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan

Ketiga ... III – 40 Tabel 3.46. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Fisik Triwulan Ketiga ... III – 41 Tabel 3.47. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Sistem Triwulan Ketiga ... III – 41 Tabel 3.48. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Ketiga ... III – 42 Tabel 3.49. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Prototipe Triwulan Ketiga ... III – 42 Tabel 3.50. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Kriteria Desain Triwulan Ketiga ... III – 44 Tabel 3.51. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Naskah

Kebijakan Triwulan Ketiga ... III – 45 Tabel 3.52. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Diseminasi, Sosialisasi

dan TOT Triwulan Ketiga ... III – 45 Tabel 3.53. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Advis Teknik Triwulan Ketiga ... III – 45 Tabel 3.54. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Perkantoran

Triwulan Ketiga ... III – 46 Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan

Litbang Triwulan Ketiga ... III – 47 Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan

Litbang Triwulan Ketiga (Lanjutan) ... III – 48 Tabel 3.56. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Publik Triwulan Ketiga ... III – 49 Tabel 3.57. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Triwulan Ketiga ... III – 49 Tabel 3.58. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan

(12)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : xi Tabel 3.59. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi Triwulan Ketiga ... III – 50 Tabel 3.60. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran Triwulan Ketiga ... III – 50 Tabel 3.61. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Gedung/ Bangunan

Triwulan Ketiga ... III – 51 Tabel 3.62. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir Desember 2014 ... III – 51 Tabel 3.63. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Keempat Tahun 2014 ... III – 54 Tabel 3.63. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Keempat Tahun 2014

(Lanjutan) ... III – 55 Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 ... III – 55 Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 56 Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 57 Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 58 Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 59 Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 60 Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan ... III – 61 Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan) ... III – 62 Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan) ... III – 63 Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan) ... III – 64 Tabel 3.66. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2010 - 2014 dengan Renstra

2010 - 2014 ... III – 69 Tabel 3.66. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2010 - 2014 dengan Renstra

2010 – 2014 (Lanjutan) ... III – 70 Tabel 3.67. Pencapaian Kegiatan Unggulan ... III – 77 Tabel 3.68. Kegiatan Inovasi ... III – 87 Tabel 3.68. Kegiatan Inovasi (Lanjutan) ... III – 88 Tabel 3.69. Jumlah Layanan Pulsa Puslitbang PermukimanT.A. 2014 ... III – 89 Tabel 3.70. Pelayanan Uji Kualitas Air Pada Laboratorium Lingkungan ... III – 90 Tabel 3.70. Pelayanan Uji Kualitas Air Pada Laboratorium Lingkungan (Lanjutan) .. III – 91 Tabel 3.71. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Bahan Bangunan ... III – 92 Tabel 3.72. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Struktur dan

Konstruksi Bangunan ... III – 93 Tabel 3.72. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Struktur dan

(13)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : xii Tabel 3.75. Jumlah Layanan advis Teknis Puslitbang Permukiman T.A. 2014 ... III – 98 Tabel 3.75. Jumlah Layanan advis Teknis Puslitbang Permukiman T.A. 2014

(Lanjutan) ... III – 99 Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra

T.A. 2014 ... III – 100 Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra

T.A. 2014 (Lanjutan) ... III – 101 Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra

T.A. 2014 (Lanjutan) ... III – 102 Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra

T.A. 2014 (Lanjutan) ... III – 103 Tabel 3.77. Diseminasi Teknologi NSPM dan Teknologi Hasil Litbang T.A. 2014 ... III – 104 Tabel 3.78. Pameran Hasil Litbang ... III – 105 Tabel 3.78. Pameran Hasil Litbang (Lanjutan) ... III – 106 Tabel 3.79. Jurnal Permukiman Vol. 9 No. 1, April 2014 ... III – 109 Tabel 3.80. Masalah Bangunan, Vol. 49 No. 1 Juli 2014 ... III – 109 Tabel 3.81. Journal of Human Settlements, Vol. 6 No.1 Juli 2014 ... III – 110 Tabel 3.82. Journal of Human Settlements, Vol. 6 No.2 September 2014 ... III – 110 Tabel 3.83. Jurnal Permukiman Vol. 9 No. 2, Agustus 2014 ... III – 110 Tabel 3.84. Jurnal Permukiman Vol. 9 No. 3, November 2014 ... III – 111 Tabel 3.85. Perbandingan Data Kinerja ... III – 113 Tabel 3.86. Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan

Puslitbang Permukiman ... III – 117 Tabel 3.86. Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan

(14)

LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : xiii

D

AFTAR

G

AMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Puslitbang Permukiman... I – 9 Gambar 1.2. Rekapitulasi Jumlah Sumber Daya Manusia per Tahun ... I – 10 Gambar 1.3. Status Kepegawaian ... I – 11 Gambar 1.4. Komposisi SDM Bedasarkan Golongan ... I – 11 Gambar 1.5. Komposisi SDM Berdasarkan Pejabat Fungsional ... I – 12 Gambar 1.6. Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional ... I – 13 Gambar 1.7. Komposisi SDM Berdasarkan Kelas Jabatan/ Grade ... I – 13 Gambar 1.8. Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan ... I – 20 Gambar 1.9. Anggaran Berdasarkan Orientasi Kegiatan Pada Renstra 2010-2014 .. I – 18 Gambar 1.10. Komposisi Anggaran Berdasarkan Renstra 2010 – 2014 ... I – 21 Gambar 1.11. Peningkatan Nilai Anggaran Kegiatan ... I – 22 Gambar 1.12. Produk Litbang Puslitbang Permukiman ... I – 24 Gambar 1.13. Pengadaan Peralatan Laboratorium ... I – 27 Gambar 2.1. Alokasi Anggaran untuk Penghematan Pada Masing–Masing Sataker II – 12 Gambar 3.1. Kegiatan Monev Bulanan dengan Teleconfrence ... III – 1 Gambar 3.2. Realisasi dan Rencana Keuangan ... III – 3 Gambar 3.3. Realisasi dan Rencana Fisik ... III – 3 Gambar 3.4. Sandingan Progres Keuangan Triwulan Antara Tahun 2013 - 2014 ... III – 14 Gambar 3.5. Sandingan Progres Fisik Juni 2014 dan Juni 2013 ... III – 15 Gambar 3.6. Progres Lelang Pada Triwulan Kedua ... III – 16 Gambar 3.7. Sandingan Progres Keuangan September 2014 dan September 2013 III – 33 Gambar 3.8. Sandingan Progres Fisik September 2014 dan September 2013 ... III – 34 Gambar 3.9. Sandingan Progres Keuangan Desember 2013 dan Desember 2014... III – 52 Gambar 3.10. Sandingan Progres Fisik Desember 2013 dan Desember 2014 ... III – 53 Gambar 3.11. Sandingan Realisasi Keuangan Tahun 2013 dan Tahun 2014 ... III – 66 Gambar 3.12. Grafik Perbandingan Persentase Rencana dan Capaian Realisasi

Keuangan Tahun 2014 ... III – 66 Gambar 3.13. Sandingan Realisasi Fisik Tahun 2013 dan Tahun 2014 ... III – 67 Gambar 3.14. Grafik Perbandingan Persentase Rencana dan Capaian Realisasi

(15)
(16)

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I P E N D A H U L U A N

1.1

U M U M

Sebagai perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), setiap instansi pemerintah wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat. Salah satu bentuk pertanggungjawaban adalah sistem pelaporan akuntabilitas. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja disebutkan Pimpinan Unit Kerja wajib menyiapkan, menyusun, serta menyampaikan Laporan Kinerja secara tertulis, periodik, dan melembaga.

Instansi pemerintah menyusun LKIP dengan tujuan menginformasikan dan mengkomunikasikan kinerja yang sudah dicapai. (Sebagai bentuk media komunikasi, Lakip disusun secara sistematis dan mudah dipahami oleh khalayak yang berkepentingan). LKIP dibuat secara periodik setiap akhir tahun anggaran berjalan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh instansi berwenang, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN;

2. Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 01/IN/M/2012 tentang Penyusunan, Pelaporan, Dan Evaluasi LAKIP Tahun 2011 Serta Penetapan Kinerja Tahun 2012; 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman

Penyusunan LAKIP DAN PK Di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum;

5. Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti Permen PAN Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum turut membuat LAKIP sebagai bagian dari pertanggungjawaban instansi pemerintah terhadap publik.

(17)

BAB I PENDAHULUAN I - 2

Dalam rangka mengimplementasikan UU No.1/2004 tentang perbendaharaan Negara dan Peraturan Pemerintah No. 8/2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah. Sejak tahun 2010 pemerintah telah melaksanakan reformasi perencanaan dan penganggaran serta manajemen berbasis kinerja di lingkungan instansi pemerintah.

Undang-undang dan peraturan tersebut juga mengamanatkan pelaksanaan perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja dengan persfektif jangka menengah melalui suatu kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan Anggaran Terpadu yang juga digunakan sebagai landasan dalam penyusunan Renstra.

Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) sudah diterapkan sejak tahun 2010 di Kementerian Pekerjaan Umum dengan melakukan penyesuaian struktur manajemen kinerja yang ada dengan restrukturisasi program yang sudah diinisiasi oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut. Unit Eselon I bertanggung jawab terhadap pencapaian outcome, sedangkan Unit Eselon II bertanggung jawab terhadap pencapaian output sehingga wajib menyusun Indikator Kinerja Kegiatan yang juga merupakan elemen Lakip.

Pusat Litbang Permukiman merupakan organisasi dengan unit kerja yang menjalankan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan Permukiman serta mempunyai tujuan dan sasaran jangka pendek dan menengah yang tercantum dalam Renstra, dijanjikan dalam Penetapan Kinerja, dianggarkan dalam DIPA serta dilaporkan dalam bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat melalui LAKIP.

Bab ini menjelaskan tentang mandat Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 08/PRT/M/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang permukiman.

Dalam rangka mendukung tujuan dan sasaran strategis Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum, maka Pusat Litbang Permukiman memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:

1.2

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

1.2.1.

TUGAS DAN FUNGSI

Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 08/PRT/M/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, Puslitbang Permukiman mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas :

(18)

BAB I PENDAHULUAN I - 3

Fungsi :

Dalam menjalankan tugas dimaksud, Puslitbang Permukiman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan strategi penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang permukiman;

b. pelaksanaan penelitian, pengembangan, penerapan, serta pelayanan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang permukiman;

c. penyiapan, perumusan, dan evaluasi standar, pedoman, dan manual di bidang permukiman;

d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan tugas penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang permukiman;

e. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan sarana kelitbangan di bidang permukiman;

f. pelaksanaan administrasi meliputi ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi, pengelolaan barang milik Negara, kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, kerja sama, serta komunikasi dan informasi publik;

g. pemberian dukungan yang diperlukan bagi penyelenggaraan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan.

Sebagai pelaksana tugas dan fungsi di atas, Puslitbang Permukiman didukung oleh unit Eselon III dalam lingkup manajemen sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, ketatausahaan, kerumahtanggaan, serta pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan Puslitbang Permukiman. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan kebendaharaan, pelaksanaan anggaran dan pengelolaan

penerimaan negara bukan pajak, pembukuan, serta verifikasi dan akuntansi keuangan; dan

b. pelaksanaan urusan ketatausahaan, arsip dan dokumentasi, kerumahtanggaan, serta pengelolaan barang milik negara.

(19)

BAB I PENDAHULUAN I - 4

2. Bidang Program dan Kerjasama

Bidang Program dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana strategis program dan anggaran kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, monitoring, evaluasi, pelaporan, akuntabilitas kinerja serta pengembangan kerjasama. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Program dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana strategis program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penelitian, serta pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

b. pengembangan kerjasama penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dan luar negeri, pengkoordinasian kegiatan kemitraan penelitian, serta pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Bidang Standar dan Diseminasi

Mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan perumusan dan evaluasi standar, pedoman, dan manual, diseminasi, advis teknis, dan fasilitasi mitigasi dan adaptasi dampak lingkungan, serta layanan informasi.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Standar dan Diseminasi menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi penyiapan program perumusan dan evaluasi, penerapan standar, pedoman, dan manual teknis, serta pengelolaan lingkungan; dan b. koordinasi pelaksanaan pengembangan dan

pemasyarakatan standar, pedoman, dan manual serta layanan teknis, komunikasi, dan informasi publik.

4. Bidang Sumber Daya Kelitbangan

Bidang Sumber Daya Kelitbangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia dan sarana kelitbangan, perpustakaan serta fasilitasi Hak atas Kekayaan Intelektual. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sumber Daya Kelitbangan menyelenggarakan fungsi:

Penyelenggaraan Kolokium Hasil Litbang

Dokumen SPM(K)

Diklat Peningkatan Kapasitas SDM

(20)

BAB I PENDAHULUAN I - 5

a. pelaksanaan administrasi dan pengembangan sumber daya manusia; dan b. pengembangan sarana kelitbangan.

Selain Unit Eselon III untuk lingkup manajemen di atas, berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum, Puslitbang Permukiman didukung oleh Unit Pelaksana Teknis yang terdiri dari Balai-Balai, meliputi :

1. Balai Perumahan dan Lingkungan

Balai Perumahan dan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan konsep kebijakan bidang perumahan dan lingkungan.

Fasilitas:

1. Studio Sistem Informasi Geografi; 2. Studio Massa Ruang; dan

3. Studio Komputasi.

2. Balai Bahan Bangunan

Balai Bahan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi bahan bangunan.

Fasilitas:

1. Lab. Uji semen, kapur, dan pozolan; 2. Lab. Uji bahan dan agregat;

3. Lab. Uji kayu, bambu, dan papan buatan; 4. Lab. Uji ketahanan api; dan

5. Lab. Uji pompa dan mobil pemadam kebakaran.

3. Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan

Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi struktur dan konstruksi bangunan.

Fasilitas:

1. Lab. Mekanika Tanah; 2. Lab. Rekayasa Gempa; 3. Lab. Pengujian Struktur; dan 4. Workshop.

Ruang Studio

Laboratorium Bahan Bangunan

(21)

BAB I PENDAHULUAN I - 6

4. Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan

teknologi air minum dan penyehatan lingkungan permukiman.

Fasilitas:

1. Lab. Uji Kualitas Air, Kualitas Sampah, dan Kualitas Udara;

2. Lab. Uji Mutu Pipa PVC, Pipa PE, Pipa HDPE; 3. Lab. Uji Mutu Meter Air; dan

4. Lembaga Inspeksi Instalasi Pengolahan Air.

5. Balai Tata Bangunan

Balai Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan konsep kebijakan bidang bangunan gedung. Fasilitas:

1. Lab. Kenyamanan Bangunan Gedung; 2. Lab. Konservarsi Energi; dan

3. Lab. Uji Perambatan Udara.

4. Lembaga Inspeksi Laik Fungsi Bangunan

6. Balai dan Loka Teknologi di daerah (luar kampus)

Selain balai di atas, sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 21/PRT/M/2010, Puslitbang Permukiman memiliki 2 (dua) Balai dan 2 (dua) Loka di daerah. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Balai dan Loka mempunyai wilayah kerja sebagai berikut:

a. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makasar,

Tugas:

Pengembangan teknologi berbasis potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Fasilitas:

1. Lab. Rekayasa bahan bangunan lokal; 2. Studio arsitektur tradisional;

3. Lab. Lapangan model bangunan dan kawasan tradisional;

Laboratorium Pengujian Pipa

Laboratorium Tata Bangunan

(22)

BAB I PENDAHULUAN I - 7

b. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar

Tugas:

Pengembangan teknologi berbasis potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman di wilayah Bali, NTB, NTT dan Kalimantan.

Fasilitas:

1. Lab. Rekayasa bahan bangunan lokal; 2. Studio arsitektur tradisional;

3. Lab. Lapangan model bangunan dan kawasan tradisional;

4. Warung Informasi Teknologi (Warintek) mobil; dan 5. Pusat informasi standar & teknologi bidang

permukiman di daerah.

c. Loka Teknologi Permukiman Cilacap, meliputi wilayah kerja Propinsi Jawa Tengah Bagian Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Lampung.

Dengan tugas: Pengkajian potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman.

d. Loka Teknologi Permukiman Medan, meliputi wilayah kerja NAD, Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka dan Belitung.

Dengan tugas: Pengkajian potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman.

Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan

pengembangan serta penerapan teknologi bidang permukiman sesuai potensi lokal dan nilai tradisional. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional memiliki 3 Unit Eselon IV dengan tugas masing-masing adalah sebagai berikut:

1) Subbag Tata Usaha melaksanakan urusan tata usaha keuangan kerumahtanggaan, kepegawaian dan pengelolaan barang milik negara;

2) Seksi penelitian dan pengembangan mempunyai tugas melakukan program penelitian, pengembangan, penyiapan standar, pedoman dan manual serta evaluasi dan pelaporan;

Penyelenggaraan Pelatihan Bahan Bangunan Lokal

(23)

BAB I PENDAHULUAN I - 8

3) Seksi penerapan dan pelayanan mempunyai tugas melakukan perekayasaan, difusi teknologi, pengujian, pengkajian, penerapan dan pelayanan teknis, alih teknologi, penyelenggaraan laboratorium serta sertifikasi.

Loka teknologi permukiman mempunyai tugas melakukan pengujian, percobaan produksi dan pengembangan teknologi struktur bangunan, bahan bangunan, lingkungan permukiman dan sebagai pusat informasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi permukiman di daerah, serta melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga loka dan urusan pelayanan teknis pengujian. Sedangkan tugas masing-masing bagian adalah:

1) Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga loka;

2) Petugas teknik mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan teknis pengujian.

7. Kelompok jabatan fungsional

Kelompok jabatan fungsional yang terdiri dari Peneliti, Perekayasa, Litkayasa, Pranata Komputer, Pustakawan, Pranata Humas dan Pedal mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

1.2.2.

STRUKTUR ORGANISASI

(24)

BABI PENDAHULUAN I - 9

Gambar 1. 1. Struktur Organisasi Puslitbang Permukiman

Bidang Sumber Daya Kelitbangan

Sub Bidang Program dan Evaluasi

Sub Bidang Pengembangan Kerjasama

Fani Deviana, ST,MT Sub Bidang

Sarana Kelitbangan

Dra. Yulinda Rosa, M.Si Sub Bidang Standar

Sub Bidang Sumber Daya Manusia

Drs. Rudy R. Effendi, MT Sunarjito,ST,MT

Sub Bidang Diseminasi

Sub Bagian Umum Sujarwanto, SA.P

Sub Bagian Keuangan

Nana Pudja Sukmana, ST Bagian Tata Usaha

Bidang Program dan Kerja sama Bidang Standar & Diseminasi

Kelompok Pejabat Fungsional

Puslitbang Permukiman Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti ES, MT

Balai Pengembangan

Teknologi Perumahan Tradisional - Denpasar Balai

Tata Bangunan

Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional - Makasar Balai Perumahan

dan Lingkungan

Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan

Balai Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan Permukiman Balai Bahan Bangunan

Loka Teknologi Permukiman Medan

Yuri Hermawan, ST, MT

Loka Teknologi Permukiman Cilacap Rachmat Pramudji, MT Ir. Agus Sarwono

Ir. Sutadji Yuwasdiki, Dipl.E.Eng Ir. Arief Sabarudin, CES

Ir. Johny F.S. Subrata, MA

Ir. Lutfi Faizal Iwan Suprijanto, ST, MT

Sugeng Paryanto, ST, MT

Drs. Aris Prihandono, MSc Tibin R. Prayudi, BE, SE, MM

Kuswara, ST, MA

Ir. Sudradjat, M.Eng Ir. Arvi Argyantoro, MA

(25)

BAB I PENDAHULUAN I - 10

1.2.3.

SUMBER DAYA MANUSIA

Pusat Litbang Permukiman sebagai instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan didukung oleh SDM yang berkompeten, berkualitas serta memiliki multi disiplin keilmuan. Salah satu indikator SDM berkualitas adalah dari tingkat pendidikannya. Puslitbang Permukiman saat ini didukung oleh 242 personil dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah pegawai di lingkungan Puslitbang Permukiman relatif terjadi penurunan di 3 (tiga) tahun terakhir walaupun tidak signifikan. Pada akhir tahun 2014 ada kecenderungan menurun dikarenakan adanya beberapa pegawai yang telah memasuki purnabakti. Jumlah beban anggaran yang dilaksanakan meningkat, tetapi tidak diikuti dengan penambahan jumlah SDM melalui pengadaan PNS (cenderung minus growth). Oleh karena itu, Puslitbang Permukiman terpaksa merekrut tambahan tenaga outsourching (72 0rang di akhir 2013 dan menjadi 77 orang di akhir 2014) untuk membantu/mendukung kegiatan litbang, membantu administrasi kegiatan rutin dan tenaga penunjang lainnya. Walaupun tugas dan tantangan yang dihadapi pada Pemerintahan baru ke depannya semakin berat namun Puslibang Permukiman harus dapat mengoptimalkan seluruh potensi Sumber Daya yang ada secara maksimal, terlebih dengan adanya kebijakan moratorium terhadap rekrutmen pegawai.

Pertumbuhan jumlah pegawai di lingkungan Pusat Litbang Permukiman terlihat pada gambar 1.2. di bawah ini.

Gambar 1.2. Rekapitulasi Jumlah Sumber Daya Manusia per Tahun

Ditinjau dari status kepegawaian terlihat bahwa untuk status kepegawaian CPNS cenderung menurun dan bahkan pada tahun 2011 hingga 2013 sudah tidak ada pegawai yang berstatus CPNS. Namun pada akhir 2014 sebelum diberlakukannya moratorium pegawai negeri sipil, Puslitbang Permukiman menerima 4 Calon Pegawai Negeri Sipil yang rekrutmennya berasal dari Pusat. Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil Puslitbang Permukiman hingga akhir tahun 2014 terlihat pada tabel di bawah ini.

220 225 230 235 240 245 250 255 260

Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014 256

238

232

251 250

242

(26)

BAB I PENDAHULUAN I - 11

Gambar 1.3. Komposisi SDM berdasarkan Status Kepegawaian

Berdasarkan komposisi golongan pegawai seperti terlihat pada gambar 1.3. menunjukan bahwa pegawai dengan level menengah (Golongan III) memiliki jumlah yang lebih dominan. Hal ini menunjukan bahwa ditinjau secara kualifikasi pegawai tersebut memiliki kompetensi dan pengalaman yang sudah memadai. Namun demikian, kebijakan rekrutmen pegawai pada tahun-tahun sebelumnya yang pada umumnya mensyaratkan pendidikan minimal Sarjana telah menyebabkan adanya kekurangan tenaga di level menengah untuk teknisi, tenaga pengawas lapangan maupun analis laboratorium. Di bawah ini kami sampaikan komposisi pegawai berdasarkan golongan.

Gambar 1.4. Komposisi SDM berdasarkan golongan 0

50 100 150 200 250 300

Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 211

256

238 232 251 250 242

4 13 12 11 0 0 4

Ju

m

la

g

(

O

rn

g

)

Tahun

Status Kepegawaian

PNS

CPNS

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Thn 2009

Thn 2010

Thn 2011

Thn 2012

Thn 2013

Thn 2014

Golongan I 9 9 9 9 9 9

Golongan II 49 40 36 44 41 41

Golongan III 171 157 159 157 156 158

Golongan IV 27 32 28 41 44 44

O

ra

n

g

(27)

BAB I PENDAHULUAN I - 12

Jumlah tenaga fungsional sebagai peneliti, perekayasa, teknisi litkayasa, pranata humas dan peneliti dampak lingkungan sebanyak 105 orang, dengan berbagai bidang keahlian, baik bidang teknik, ilmu-ilmu murni maupun ilmu-ilmu sosial. Jika dilihat proporsi antara fungsional maupun non fungsioal maka tercatat 43% merupakan pegawai fungsional (peneliti, perekayasa, Humas, Litkayasa) dan 57% adalah tenaga pendukung administrasi. Gambar di bawah ini memperlihatkan prosentase pegawasi yang memiliki status jabatan fungsional dan non fungsional. Dengan melihat proporsi pada tabel 1.4 di bawah maka terlihat bahwa masih lebih banyak pegawai yang non fungsional atau tenaga pendukung administrasi.

Ditinjau dari peningkatan jumlah pejabat fungsional sejak tahun 2009 hingga 2014 tercatat peningkatannya sebesar 7,37% atau sekitar 1,84% pertahun. Sebagai lembaga litbang yang perlu didukung oleh tenaga fungsional sebagai pilar utamanya, pertumbuhan sebesar 1,84% pertahun dirasakan masih rendah. Untuk itu Pusat Litbang Permukiman berupaya untuk merubah komposisi tersebut dengan mendorong para pegawainya menjadi pejabat fungsional. Untuk mendorong peningkatan tenaga fungsional tersebut Manajemen Puslitbang Permukiman mendorong para staf untuk mengikuti diklat fungsional sebagai persyaratan menjadi pejabat fungsional. Selain itu, para pegawai yang berpotensi menduduki jabatan fungsional diwajibkan membuat surat pernyataan yang menyatakan akan menjadi pejabat fungsional dengan konsekuensi jika hingga batas waktu yang telah ditetapkan akan mendapatkan penurunan grade pada penilaian SKP .

Gambar 1.5. Komposisi SDM berdasarkan Pejabat Fungsional

Hingga saat ini tercatat dari 43,21% jabatan fungsional yang terbanyak adalah jabatan fungsional peneliti sebanyak 74 orang, perekayasa 23 orang dan sisanya tersebat dalam jabatan fungsional Humas, Arsiparis. Untuk jabatan fungsional Litkayasa dan Pedal hingga akhir tahun 2014 sudah tidak ada karena pejabat yang bersangkutan telah memasuki usia purnabakti.

43,21% 56,79%

SDM Fungsional

Fungsional

(28)

BAB I PENDAHULUAN I - 13

Gambar 1.6. Komposisi SDM berdasarkan Jabatan Fungsional

Ditinjau dari peningkatan jumlah pejabat fungsional sejak tahun 2010 hingga 2014 tercatat peningkatannya sebesar 7,37% atau sekitar 1,84% pertahun. Sebagai lembaga litbang yang perlu didukung oleh tenaga fungsional sebagai pilar utamanya, pertumbuhan sebesar 1,84% pertahun dirasakan masih rendah. Untuk mendorong peningkatan tenaga fungsional tersebut Manajemen Puslitbang Permukiman mendorong para staf untuk mengikuti diklat fungsional sebagai persyaratan menjadi pejabat fungsional. Selain itu, para pegawai yang berpotensi menduduki jabatan fungsional diwajibkan membuat surat pernyataan yang menyatakan akan menjadi pejabat fungsional dengan konsekuensi jika hingga batas waktu yang telah ditetapkan akan mendapatkan penurunan grade pada penilaian SKP . Dibawah ini kami sampaikan jumlah pegawai berdasarkan kelas jebatan/ grade

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014

60

65 67 67

74

20 20 20 20 23

4 4 4 4 4

1 1 0 1 1 2 1 1 2 1 1 2 0 0 2

O

ra

n

g

Tahun

SDM Berdasakan Jabatan Fungsional

Peneliti

Perekayasa

Humas

Litkayasa

Pedal

Arsiparis

0 10 20 30 40 50 60

0 5 13

32 29 52

41

26

9 27

9 7

0 1

Ju

m

la

h

(

O

ra

n

g

)

Kelas Jabatan/ Grade

Kelas Jabatan / Grade

(29)

BAB I PENDAHULUAN I - 14

Gambar 1.8. Komposisi SDM berdasarkan Pendidikan

Ditinjau dari tingkat pendidikan tercatat tingkat pendidikan yang terbanyak berada di level S1 dan S2. Pada tahun 2014 tercatat ada penambahan SDM yang telah lulus S1 sebanyak 2 (dua) orang dan S3 sebanyak 2 (dua) orang. Peningkatan kapasitas SDM dilakukan dengan diklat dan pelatihan. Berikut adalah data diklat dan pelatihan yang dilakukan pada tahun 2014 :

a. Diklatpim II sebanyak 1 orang b. Diklatpim IV sebanyak 1 orang

c. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebanyak 2 gelombang

d. Pelatihan Building A Great Team - Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat es III, IV dan Pejabat Non Struktural

e. Pelatihan/Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain Penelitian TA 2015

Beberapa staf tercatat sedang melaksanakan pendidikan di luar negeri, diantaranya: a. Program Doktoral di Jurusan Urban Planing RMIT University, Australia

b. Program Doktoral Building and Urban Environmental Science di Hiroshima University melalui beasiwa dari LPDP.

Puslitbang Permukiman telah menyelenggarakan beberapa upaya peningkatan kompetensi SDM melalui beberapa kerjasama Diklat (Pengadaan Barang/Jasa dan Metode Penelitian) serta Orienteering Kinestetik dipandang cukup efektif dan harus dilanjutkan.

a. Pelatihan Building A Great Team - Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat es III,IV dan Pejabat Non Struktural

Untuk menghasilkan manajemnen yang efektif, institusi harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bekerja secara tim. Peningkatan SDM ini berkenaan dengan perilaku baik secara individu, maupun ketika berinteraksi dalam tim.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

2009 2010 2011 2012 2013 2014

3 2 2 2 4 5

47 57 96 91 82 99 81 67

51 49

44 48

5

1 4 5 5 4

14

10 10 7

6 10

Ju m la h ( O ra n g ) Tingkat Pendidikan

SDM Berdasarkan Pendidikan

S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD

(30)

BAB I PENDAHULUAN I - 15

Keberhasilan kinerja dalam suatu tim membutuhkan suatu pelatihan untuk dapat memiliki kemampuan, keterampilan dan kemauan bekerja sebagai satu tim.

Pelatihan diikuti oleh seluruh pejabat eselon II,III,IV dan 5 orang pejabat fungsional tertentu dengan jumlah peserta sebanyak 37 orang. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 29 – 31 Oktober 2014 di Bogor.

b. Pelatihan/Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain Penelitian TA 2015

Pelatihan dilakukan untuk memantapkan penyusunan proposal teknis kegiatan litbang yang merupakan tahapan awal dalam penelitian. Pelatihan diikuti sebanyak 40 orang peneliti dan perekayasa yang merupakan calon ketua tim pelaksanaan kegiatan litbang TA 2015. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 3 – 7 November 2014 di Bogor.

1.3

KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN

1.3.1. KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PADA RENSTRA 2010 – 2014

Ketersediaan infrastruktur permukiman yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu daya tarik suatu kawasan/ wilayah disampaing faktor kualitas lingkungan hidup. Sementara ini, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja ekonomi makro, efisinsi pemerintah dan efisiensi usaha. Dalam hal daya saing global, World Competitiveness Yearbook 2008 menempatkan Indonesia pada peringkat 55 dari 134 Negara dimana ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai (16,4%) merupakan penyumbang kedua sebagai faktor problematik dalam melakukan usaha setelah birokrasi pemerintah yang tidak efisien (19,3%). Dengan demikian tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dan kinerjanya semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat membaik.

Fenomena yang terkait adalah urbanisasi yang cukup tinggi dengan laju 4,5% oertahun akibat tingginya mobilitas peduduk. Diperkirakan dalam 20 tahun hingga 25 tahun ke depan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia akan mencapai 65% (Pustra, 2007) dan pada akhir tahun 2014 jumlah penduduk perkotaan diperkirakan mencapai 53% - 54%. Tingkat urbanisasi yang tinggi belum disertai dengan kemampuan memenuhi kebutuhan infrastruktur menyebabkan backlog semakin tinggi. Tahun 2010 sejumlah 200 kota telah bebas dari kawasan kumuh. Pada tahun 2015 meningkat menjadi 350 kota dan sisanya harus bebas dari kekumuhan sebelum tahun 2020. Tantangan ke depan yang harus dihadapi juga adalah ketersediaan infrastruktur yang belum merata ke semua golongan masyarakat terutama masyarakat miskin.

(31)

BAB I PENDAHULUAN I - 16

Pada tahun 2008 PDAM di Indonesia sudah harus dapat melayani air minum kepada masyarakat dan pada tahun 2015 akses pelayanan air limbah menjadi 85%, atau setara 67 juta penduduk, dan untuk persampahan 70%, atau setara dengan 24 juta jiwa penduduk perkotaan.

Tantangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia ialah: bagaimana pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi dilakukan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan (menjaga kawasan dan lingkungan hunian agar tetap aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan). Isu ini di Indonesia semakin penting sejalan dengan meningkatnya kesadaran ekologi yang dipicu oleh keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan yang semakin parah dan serius dan sudah pasti apabila tidak ditangani dengan baik akan memberikan dampak yang buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekarang dan di masa mendatang.

Sejalan dengan adanya fenomena perubahan iklim (climate change), pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman juga dihadapkan dengan tantangan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (antara lain CO2 dan CH4), meningkatkan penyerapan karbon oleh hutan tropis, dan meningkatnya harga pangan dunia. Dalam mengantisipasi dampak akibat perubahan iklim, dilakukan upaya adaptasi dan mitigasi sektor ke-PU-an terutama terkait dengan dukungan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman untuk menyokong produksi pangan nasional dan respon terhadap pengelolaan infrastruktur dalam mengantisipasi bencana yang terkait dengan perubahan iklim seperti penurunan ketersediaan air, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan intrusi air laut. Pada masa mendatang, kekeringan akan semakin mengancam ketahanan pangan nasional. Kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam maupun bencana yang dipicu oleh kegiatan manusia (antropogenik) tidak dapat disangkal lagi. Bagi Indonesia, bencana merupakan bagian dari sejarah dan tetap menjadi isu aktual, termasuk dalam kaitannya dengan pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dengan kinerja yang semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat terus meningkat. Demikian pula dengan infrastruktur yang berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah diharapkan dapat terus mendorong percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, sekaligus mewujudkan kesejahteraan sosial dan kenyamanan lingkungan.

TANTANGAN ASPEK PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Tantangan yang dihadapi pada aspek Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan IPTEK siap pakai untuk: (i) meningkatkan akses masyarakat terhadap upaya

(32)

BAB I PENDAHULUAN I - 17

2. Mempercepat proses standardisasi untuk menambah jumlah SNI maupun pedoman di bidang bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil yang dapat mengantisipasi semakin meningkatnya proteksi produk dan standar oleh negara lain.

5. Memperluas simpul-simpul pemasyarakatan IPTEK PU, Standar bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil termasuk memperluas kontribusi perguruan tinggi, asosiasi, dan media informasi dalam proses pelaksanaannya.

6. Memanfaatkan peluang riset insentif (kegiatan riset yang didanai oleh Depdiknas bukan oleh Kementerian PU) untuk meningkatkan pengalaman dan keahlian para calon peneliti dan perekayasa sehingga dapat mengurangi kesenjangan keahlian akibat kebijakan zero growth.

7. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga litbang internasional dalam rangka meningkatkan kompetensi lembaga maupun SDM litbang dalam mengantisipasi dampak pemanasan dan perubahan iklim global, khususnya terhadap penyediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur bidang PU dan permukiman.

8. Memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi penyelenggaraan Litbangrap IPTEK yang meliputi: (i) perbaikan struktur organisasi agar tepat fungsi dan tepat ukuran; (ii) perbaikan proses kerja untuk meningkatkan kinerja Litbangrap IPTEK; (iii) memperbaiki sistem manajemen SDM untuk meningkatkan kompetensi peneliti dan perekayasa bidang PU dan permukiman; (iv) keseimbangan antara beban, tanggungjawab, dan insentif masih perlu diperbaiki; dan (v) pelaksanaan pengarusutamaan gender.

TANTANGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG PERMUKIMAN

Tantangan yang dihadapi pada Penelitian dan Pengembangan Bidang Permukiman adalah sebagai berikut:

1. Memberikan Input kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU, Kementerian Perumahan Rakyat serta, Pengembang dan Pemerintah Daerah untuk memperluas pemanfaatan IPTEK bidang Permukiman, misalnya dalam rangka (i) mengatasi backlog rumah, dan penyediaan fasos fasum bagi MBR, serta mempercepat rekonstruksi pasca bencana (RISHA, Rusun Prefabrikasi, rumah bambu, dll), (ii) peningkatan cakupan prasarana dasar dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman (PamSimas, Plumbing hemat air, Biofilter & Biority komunal), (iii) mengurangi risiko bencana (C-plus, teralis aman kebakaran, selimut api, RISHA, dll) , (iv) perkembangan permukiman akibat bangkitan lalu lintas (model : penataan kawasan permukiman), (v) keandalan bangunan gedung;

2. Meningkatkan akses stakeholder terhadap informasi potensi dan ketersediaan bahan bangunan lokal termasuk teknik pemanfaatannya yang memenuhi syarat kekuatan konstruksi;

(33)

BAB I PENDAHULUAN I - 18

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman sebagai Scientific Backbone dan sebagai

lead di bidang teknologi permukiman bertanggung jawab memberikan masukan dalam perumusan kebijakan di bidang permukiman. Kondisi penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang memerlukan perhatian Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman dapat di lihat pada komposisi anggaran di bawah ini. Pada gambar 1.10 orientasi kegiatan pada Renstra 2010-2014 Puslitbang Permukiman dukungan terhadap penyelenggaraan Litbang lebih besar dibandingkan dengan kegiatan litbangnya. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam hal pelaksanaan reformasi birokrasi sebagai prioritas utama.

Komposisi anggaran seperti di atas menjadi tantangan Puslitbang Permukiman ke depan dimana dalam RPJMN ke 3 tahun 2015-2019 pembangunan difokuskan kepada

memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia, Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta kemampuan iptek di a a PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN IPTEK menjadi hal yang sangat diperlukan. Komposisi penganggaran pada masa yang akan datang harus lebih menekankan kepada upaya pengembangan Litbang dibandingkan dengan dukungan manajemen. Dalam hal pemanfaatan hasil litbang dan pelayanan IPTEK kepada seluruh stake holder perlu peningkatan alokasi anggaran dalam pelaksanaan kegiatan Diseminasi dan Advis Teknis.

1.3.2.

KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014

Kondisi dan tantangan pembangunan pada tahun 2014 dirasakan semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya jumah anggaran pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun sebelumnya disisi lain jumlah Sumber Daya Manusia juga makin berkurang. Hal ini menyebabkan beban SDM (dalam Rp/kapita) juga semakin tinggi. Selain peningkatan nilai anggaran dan beban SDM juga dikarenakan pada Tahun 2014

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00%

Litbang Diseminasi Advis Teknis Dukungan

Manajemen

Orientasi Kegiatan 40,13% 1,67% 1,42% 56,78%

40,13%

1,67% 1,42%

56,78%

A

n

g

g

a

ra

n

(

%

)

[image:33.595.95.502.213.454.2]

Komposisi Anggaran Renstra 2010-2014

(34)

BAB I PENDAHULUAN I - 19

[image:34.595.70.565.204.686.2]

ini adalah merupakan tahun terakhir Renstra 2010-2014, sehingga ketercapaian target pelaksanaan Rensta akan sangat ditentukan oleh pencapaian kinerja pada tahun 2014 ini. Berdasarkan tabel 1.1. di bawah ini dapat di lihat tentang kondisi Sumber Daya Kelitbangan (SDM, Asset, Anggaran DIPA dan Beban SDM). Kondisi Sumber Daya Kelitbangan tersebut sangat berpengaruh dalam menghadapi tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan Rencana Strategis.

Tabel 1.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014

Uraian Kondisi dan Tantangan 2010 2011 2012 2013 2014

Kondisi

1. Total SDM Puslitbangkim (org) 250 283 269 246 242

2. Pejabat Fungsional (orang) 87 92 94 94 105

3. Nilai Aset Fisik dalam Milyar Rp. 175.577.820.624 190.181.436.691 208.735.987.903 169.961.026.752 195.163.895.526

4. Nilai Aset Non Fisik (Tak

Berwujud) dalam milyar Rp 340.730.199 399.360.073 399.360.073 399.360.073 399.360.073 5. Anggaran (DIPA Realisasi

dalam milyar Rp) 66.099 86.367 100.394 105.195 113.573

6. Beban SDM dalam milyar

Rp/kapita 0,055 0,074 0,086 0,090 1,08

Tantangan Litbang

1. Menyediakan IPTEK dan NSPK Siap pakai (Mdg, 3-Pro, MAPI, MP3EI, MP3KI, Perbatasan, Ekonomi Kreatif, Ketahanan pangan,dll) Papua,MDGs, MP3EI, MAPI, Pangan MDGs, MP3EI, MAPI, Ekonomi-kreatif, Pangan MDGs, MP3EI, MAPI, Ekonomi-kreatif, Pangan MDGs,MP3EI, MAPI, Ekonomi-kreatif, Pangan MDGs,MP3EI, MAPI, Ekonomi-kreatif, Pangan 2. Mempercepat proses

Standardisasi Gempa Gempa AHSP, Gempa Gempa Gempa

3. Memperluas Simpul

Pemasyarakatan IPTEK Perintisan Universitas Pemda Pemda Pemda

4. Memanfaatkan Peluang Riset Insentif Riset Unggulan (Dikti) Riset Unggulan (BPPT) Riset Unggulan Riset Unggulan Riset Unggulan

5. Melakukan kerjasama dengan

Lembaga Litbang Internasional

Capacity Building (SDA) Riset Bersama (Jatan) Capacity

Building (SDA) MoU terpadu MoU terpadu

6. Mempercepat proses

Standardisasi Gempa Gempa AHSP, Gempa Gempa Gempa

7. Memperluas Simpul

Pemasyarakatan IPTEK Perintisan Universitas Pemda Pemda Pemda

8. Memanfaatkan Peluang Riset Insentif Riset Unggulan (Dikti) Riset Unggulan (BPPT) Riset Unggulan Riset Unggulan Riset Unggulan

9. Melakukan kerjasama dengan

Lembaga Litbang Internasional

Capacity Building (SDA)

Riset Bersama (Jatan)

Capacity

(35)

BAB I PENDAHULUAN I - 20

Tabel 1.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014 (Lanjutan)

Uraian Kondisi dan Tantangan 2010 2011 2012 2013 2014

10.Memenuhi Tuntutan Reformasi

Birokrasi Disain RB &

Org RB-4 (Tala) RB-5 (SDM)

RB-6 (Akuntabilitas)

RB-7 (Peningkatan layanann publik) 11.Penilaian Aktiva Tidak

Berwujud Produk Litbang Pengadaan Software

Pengadaan Software

Pengadaan Software

Tidak ada pengadaan software

Tidak ada pengadaan software Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terdapat kecenderungan terjadinya penurunan jumlah SDM walaupun untuk jumlah pejabat fungsional relatif meningkat. Penurunan jumlah SDM yang sangat dirasakan khususnya pada level menengah selaku tenaga teknisi. Penurunan jumlah SDM dan tidak signifikannya jumlah pertambahan tenaga fungsional ini menjadi tantangan tersendiri karena jumlah anggaran yang dikelola semakin besar setiap tahunnya. Di satu sisi terjadi penurunan jumlah SDM tapi disisi lain jumlah anggaran bertambah sehingga pada tahun 2014 ini jumlah beban SDM (Rp/capita) meningkat dari semula 0,09 pada tahun 2013 menjadi 1,08 pada tahun 2014.

1.4

PERAN STRATEGIS

Lingkungan strategis adalah lingkungan yang berpengaruh terhadap peran, tugas, posisi dan kondisi instansi. Sebuah instansi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan lingkungannya, sehingga dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi maupun kinerjanya. Pusat Litbang di Badan Litbang PU sebagai scientific backbone Kementerian Pekerjaan Umum harus dapat mendukung kinerja Direktorat Jenderal Teknis terkait dalam hal penyiapan infrastruktur pekerjaan umum. Kebijakan dan strategi Balitbang Kementerian PU menetapkan produk litbang memenuhi keperluan stakeholder Kementerian PU sebesar 70%, masyarakat profesional sebesar 15% dan masyarakat umum sebesar 15%. Sesuai kebijakan Balitbang PU tersebut di atas, kegiatan Pusat Litbang Permukiman difokuskan untuk mendukung infrastruktur permukiman maupun permasalahan yang dihadapi. Demikian halnya dalam merespon isu-isu strategis nasional, Pusat Litbang Permukiman telah menyiapkan kegiatan-kegiatan litbang untuk mengantisipasi masalah permukiman, penanggulangan bencana, perubahan iklim global serta percepatan pertumbuhan ekonomi. Lingkungan strategis dapat dilihat 2 (dua) konteks lingkungan yang sangat berperan yaitu

lingkungan internal berupa sumber daya yang ada dalam organisasi dan lingkungan eksternal berupa sumber daya dari luar yang bisa dimanfaatkan.

1.4.1.

Gambar

Gambar 1.9. Anggaran Berdasarkan Orientasi Kegiatan pada Renstra 2010-2014
Tabel 1.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014
Gambar 1.10. Komposisi Anggaran Berdasarkan Renstra 2010-2014
Tabel 1.2. Perbandingan Data Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas penambangan juga berdampak terhadap kerusakan sempadan sungai di bagian tengah dan hilir Sungai Jelitik dengan luasan kerusakan masing-masing 1.983 Hektar di bagian

Kegiatan observasi kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di kelas sebelum pelaksanaan PPL. Hal ini bertujuan agar mahasiswa sebagai praktikan mampu menganalisis

 Business Process : Dalam upaya menciptakan nilai bagi Pelanggan (customer value), peran dari pendefinisian proses bisnis yang efisien, transparan dan berorientasi kepada

Hal lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan PT adalah menghubungkan antara kepuasan pelanggan dengan kinerja setiap personel sehingga proses pelayanan pelanggan menjadi

berfungsi untuk memilih bilangan prima (P dan Q) secara random kemudian dan bilangan prima tersebut diperoleh pasangan kunci publik dan kunci privat. Dalam pemilihan bilangan

Kerajinan perak adalah kegiatan wirausaha yang didasarkan pada kreatifitas pengrajinnya. Kerajinan perak dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual

Pembangunan adalah usaha perubahan menuju kepada keadaan yang lebih baik. Khusus di bidang pembangunan desa perubahan tersebut yang terutama adalah perubahan

Menyiapkan Kategori Produk  Langkah terakhir adalah menyiapkan  kategori produk. SEMUA KATEGORI  UNTUK PRODUK HARUS DIBAWAH