• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam dokumen (, Unknown) (Halaman 186-193)

KINERJA PUSAT LITBANG PERMUKIMAN

3.4.1. PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Terkait dengan pembinaan SDM di lingkungan Puslitbang Permukiman terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Jumlah beban anggaran yang dilaksanakan meningkat, tetapi tidak diikuti dengan penambahan jumlah SDM melalui pengadaan PNS (cenderung minus growth). Oleh karena itu, Puslitbang Permukiman terpaksa merekrut tambahan tenaga outsourching (72 0rang di akhir 2013 dan menjadi 77 orang di akhir 2014) untuk membantu/mendukung kegiatan litbang, membantu administrasi kegiatan rutin dan tenaga penunjang lainnya.

2. Proporsi jumlah pemangku jabatan fungsional (terutama peneliti dan perekayasa) cenderung menurun dan terdapat 4 orang harus BS (berhenti sementara) karena kesulitan mengumpulkan angka kredit serta menduduki jaabatan rangkap (merangkap pejabat struktural atau kesatkeran). Mencermati kondisi tersebut, Puslitbang Permukiman memandang perlu melakukan evaluasi beban kerja atas masing-masing pegawai dan akan dilakukan pada awal 2015 oleh pihak independen (alokasi anggaran pada Bidang Sumber Daya Kelitbangan).

3. Beberapa orang staf baru / junior yang sejak tahun 2013 menyatakan minat sebagai pejabat fungsional (peneliti/perekayasa) belum terwujud karena belum dapat mengikuti Diklat. Hal ini karena Pusbindiklat LIPI dan BPPT selaku penyelenggara Diklat Fungsional pada 2014 bermasalah dengan pelaksanaan PNBP-nya.

4. Puslitbang Permukiman telah menyelenggarakan beberapa upaya peningkatan kompetensi SDM melalui beberapa kerjasama Diklat (Pengadaan Barang/Jasa dan Metode Penelitian) serta Orienteering Kinestetik dipandang cukup efektif dan harus dilanjutkan.

a. Pelatihan Building A Great Team - Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat eselon III,IV dan Pejabat Non Struktural

Untuk menghasilkan manajemnen yang efektif, institusi harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bekerja secara tim. Peningkatan SDM ini berkenaan dengan perilaku baik secara individu, maupun ketika berinteraksi dalam tim.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -116

Keberhasilan kinerja dalam suatu tim membutuhkan suatu pelatihan untuk dapat memiliki kemampuan, keterampilan dan kemauan bekerja sebagai satu tim. Pelatihan diikuti oleh seluruh pejabat eselon II,III,IV dan 5 orang pejabat fungsional tertentu dengan jumlah peserta sebanyak 37 orang. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 29 – 31 Oktober 2014 di Bogor.

b. Pelatihan/Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain Penelitian TA 2015

Pelatihan dilakukan untuk memantapkan penyusunan proposal teknis kegiatan litbang yang merupakan tahapan awal dalam penelitian. Pelatihan diikuti sebanyak 40 Orang yang merupakan calo ketua tim pelaksanaan kegiatan litbang TA 2015. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 3 – 7 November 2014 di Bogor.

3.4.2.REFORMASI BIROKRASI DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM)

Dalam rangka penerapan reformasi birokrasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman telah menerapkan secara konsisten PP No. 53 / 2010 dan telah dilakukan penindakan atas kasus-kasus indisipliner. Upaya ini akan terus dilakukan secara konsisten. Dalam upaya reward & punishment, Puslitbang Permukiman telah menerapkan punishment

dengan memberlakukan pengurangan tunjangan kinerja kepada para pegawai yang dipandang telah melakukan pelanggaran disiplin yang kemudian dihitung sebagai faktor pengurang dalam perhitungan tunjangan kinerja. Berdasarkan data yang tercatat di Bidang Sumber Daya Kelitbangan, untuk pembayaran Tunjangan Kinerja periode Januari s.d Desember 2014 tercatat total bersih pembayaran tunjangan kinerja untuk seluruh pegawai di

Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 6,632,212,877 dengan faktor pengurang sebesar Rp. 53,337,120 atau 0,8% dari tunjangan kinerja. Artinya ada beberapa pegawai yang

pembayaran tunjangan kinerjanya dilakukan pemotongan dikarenakan adanya pelanggaran disiplin. Selain pengurangan tunjangan kinerja juga telah diberikan surat teguran tertulis kepada para pegawai yang telah melanggar disiplin. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan dan penegakan disiplin pegawai.

Dalam upaya mendorong penambahan jumlah pejabat fungsional, Kepala Puslitbang Permukiman telah mengeluarkan kebijakan bahwa personil yang dipandang memiliki potensi untuk menjadi pejabat fungsional harus segera mengajukan menjadi pejabat fungsional, jika tidak maka akan dilakukan pengurangan grade untuk tunjangan kinerjanya.

Terkait dengan Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslitbang Permukiman terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -117

Tabel 3.86.Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslitbang Permukiman

No Program & Kegiatan *) Hal-hal yang perlu diperhatikan

1 Arahan Strategi

a. Quick Wins (Program Percepatan)

Telah dijalankan dengan baik dan dilakukan monitoring secara berkala serta terus dilakukan continous improvement dalam mutu layanan melalui konsistensi penerapan ISO 17025 dan ISO 17020.

Di samping itu, layanan PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknik) sebagai Quick Wins Kementerian PU dilakukan peningkatan melalui Sistem Pelayanan Satu Pintu (dokumentasi terlampir), dimana penerimaan klien/pelanggan dan sample dilakukan melalui layanan ini (tidak langsung ke laboratorium/balai).

Upaya ini perlu dilanjutkan secara berkelanjutan. b. Penilaian Organisasi

Eksisting

Telah dilakukan penilaian efektivitas organisasi dan dilakukan pengusulan struktur organisasi baru yang dipandang lebih efektif.

Proses pengusulan organisasi harus terus dilanjutkan dan secara terus menerus dilakukan penilaian.

c. Postur Birokrasi 2025 Puslitbang Permukiman telah melakukan penyusunan postur birokrasi yang lebih futuristik.

2 Manajemen Perubahan

a. Sosialisasi & Internalisasi Puslitbang Permukiman telah melakukan beberapa manajemen perubahan, antara lain :

1. Peningkatan Mutu Pelaksanaan Kegiatan Litbang 2. Peningkatan Mutu Pelaksanaan Anggaran 3. R-(evolusi) Program dan Kegiatan Litbang 4. Difusi dan Inkubasi Hasil Litbang

Perubahan tersebut telah dimulai di pertengahan 2014 dan akan dilanjutkan pada tahun 2015 dengan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.

3 Penataan Sistem

a. Analisis Jabatan Sudah dilakukan dan akan terus dilanjutkan. b. Evaluasi Jabatan & Sistem

Remunerasi

Sudah dilakukan evaluasi Jabatan dan akan dilengkapi dengan evaluasi beban kerja. Tingkat Remunerasi saat ini masih 40% dipandang tidak/belum sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab yang diemban. Pada tahun 2015 dipandang perlu peninjauan kembali dengan target tingkat remunerasi minimal 55 %.

4 Penataan Organisasi

a. Redefinisi, Visi, Misi, Strategi Visi dan Misi Organisasi sejak Pemerintahan Baru Jokowi – JK sudah tidak ada lagi (hanya visi dan misi Presiden saja).

b. Restrukturisasi Organisasi Puslitbang Permukiman telah melakukan penyusunan postur birokrasi yang lebih futuristik dan berorientasi kepada layanan dan stake holder.

c. Analisis Beban Kerja Sudah dilakukan dan akan dilanjutkan secara berkelanjutan.

5 Penataan Tata Laksana

a. Pengembangan SOP Terus dikembangkan dalam SMM ISO 9001, ISO 17025 dan ISO 17020. b. Pengadaan Perangkat Lunak Telah dilakukan pengembangan dan penerapan office, archive,

e-catalogue dan akan dikembangkan e-satker. Selanjutnya juga akan dikembangkan Data Centre berbasis IT di tahun 2015.

c. Pengadaan Perangkat Keras Telah dilakukan pengadaan perangkat keras penunjang untuk office, e-archive, e-catalogue dan e-satker.

d. Pelatihan Pada tahun 2014 Puslitbang Permukiman telah menyelenggarakan beberapa upaya peningkatan kompetensi SDM melalui beberapa kerjasama Diklat (Pengadaan Barang/Jasa dan Metode Penelitian) serta Orienteering Kinestetik dipandang cukup efektif dan harus dilanjutkan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -118

Tabel 3.86.Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslitbang Permukiman (Lanjutan)

No Program & Kegiatan *) Hal-hal yang perlu diperhatikan

6. Penataan Sistem Manajemen SDM

a.Kajian Kompetensi SDM Telah dilakukan kajian kompetensi SDM dan dikelompokkan dalam beberapa kelompok bidang kepakaran dalam upaya efektivitas pelaksanaan litbang.

Kelompok bidang kepakaran ini selanjutnya mengemban tugas sebagai gugus/kelompok pelaksana penelitian.

b.Membangun Sistem Penilaian Kinerja

Telah menerapkan sistem penilaian kinerja sesuai dengan aturan yang berlaku.

c.Mengembangkan Sistem Pengadaan & Seleksi

Belum ada kegiatan ini karena adanya Moratorium PNS yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan Puslitbang Permukiman.

d.Mengembangkan Pola Pengembangan & Penelitian

Oleh karena merupakan CORE BUSSINESS, maka telah dikembangkan Pola Penelitian dan Pengembangan serta telah diimplementasikan pada tahun 2015.

e.Mengembangkan Pola Rotasi, Mutasi & Promosi

Belum mengembangkan pola khusus, tapi mengikuti sistem yang berlangsung di Kementerian PU. Pola assesment centre dan lelang jabatan merupakan pola yang adil dan terbuka yang selayaknya sudah mulai dilaksanakan di tahun 2015.

f. Memperkuat Basis Data SDM Telah melakukan update SIMKA. Di masa mendatang dipandang perlu melakukan basis data khusus yang mudah diakses dan dapat dianalisis secara cepat dan mudah untuk pengambilan keputusan pimpinan.

7. Penguatan Unit Organisasi

a. Unit Kerja Kepegawaian Penguatan baru sebatas peningkatan SDM. Di masa mendatang dipandang perlu melakukan penajaman bidang tugas.

b. Unit Diklat Oleh karena Puslitbang Permukiman bukan merupakan unit penyelenggara diklat, maka dalam upaya meningkatkan SDM internal melalui Diklat, Puslitbang Permukiman bekerjasama deng Pusdiklat (Balai Diklat) dan/atau lembaga pengembangan SDM.

c. Perbaikan Sarana & Prasarana -

8. Penyusunan per-UU-an

a. Memetakan regulasi, deregulasi, menyusun regulasi baru

-

9. Pengawasan Internal

a. Menegakkan disiplin kerja Telah dilakukan secara konsisten PP No. 53 / 2010 dan telah dilakukan penindakan atas kasus-kasus indisipliner. Upaya ini akan terus dilakukan secara konsisten. Bukti pelaksanaan terlampir.

b. Menegakkan kode etik Telah dilakukan sosialiasi kode etik PNS dan kode etik pejabat fungsional peneliti (yang baru ada) dan telah dilaksanakan secara konsisten.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -119

Terkait dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan Puslitbang Permukiman terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Seluruh unit di lingkungan Puslitbang Permukiman telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 yang dipertahankan sampai dengan sekarang, kecuali Loka Teknologi Permukiman Cilacap. Terkait dengan penataan organisasi 2015, maka dipandang perlu melakukan penyesuaian pelaksanaan SMM.

2. Seluruh unit Laboratorium di lingkungan Puslitbang Permukiman telah memperoleh Sertifikat ISO 17025 yang dipertahankan hingga sekarang, bahkan beberapa diantaranya dengan penambahan parameter. Di samping itu, layanan PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknik) sebagai Quick Wins Kementerian PU dilakukan peningkatan melalui Sistem Pelayanan Satu Pintu (dokumentasi terlampir), dimana penerimaan klien/pelanggan dan sample dilakukan melalui layanan ini (tidak langsung ke laboratorium/balai).

3. Pada tahun 2015, Puslitbang Permukiman akan mempersiapkan Akreditasi Laboratorium Rekayasa Kayu pada Balai PTPT Denpasar (bangunan laboratorium dan peralaatan utama telah selesai tahun 2014).

4. Laboratorium Tata Bangunan dan Laboratorium Air di lingkungan Puslitbang Permukiman telah memperoleh Sertifikat ISO 17020 sebagai lembaga inspeksi yang dipertahankan hingga sekarang. Pada tahun 2015, Puslitbang Permukiman akan mempersiapkan laboratorium lain juga sebagai lembaga inspeksi (saat ini laboratorium bahan bangunan baru menjadi menjadi laboratorium pelengkap dari lembaga inspeksi lain di luar Puslitbang Permukiman).

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -120

3.4.3 REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT LAKIP

3.4.3.1. LANGKAH ANTISIPATIF UNTUK TAHUN YANG AKAN DATANG

Sejalan dengan telah dilantiknya Presiden baru dan terbentuknya Kabinet Kerja yang akan melaksanakan tugasnya pada 5 tahun yang akan datang, maka terdapat perubahan-perubahan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintahan baru. Kebijakan baru tersebut diantaranya Visi yang diacu bukanlah Visi Kementerian/ Lembaga tetapi langsung mengacu kepada Visi Presiden dengan konsep Nawacita, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negera untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara melalaui pelaksanan politik luar negeri bebas aktif; 2. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun Indonesia dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka

negara kesatuan;

4. Melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong Land Reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019;

6. Meningkatkan produktifitas dan daya saing dipasar international sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya;

7. Mewudujkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia;

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang ruang dialog antar warga; Pusat Litbang Permukiman sebagai scientific backbone Kementerian Pekerjaan Umum harus dapat mendukung kinerja Direktorat Jenderal Teknis terkait dalam hal penyiapan infrastruktur pekerjaan umum. Kebijakan dan strategi Puslitbang Permukiman, Balitbang Kementerian PU menetapkan produk litbang memenuhi keperluan stakeholder Kementerian PU sebesar 70%, masyarakat profesional sebesar 15% dan masyarakat umum sebesar 15%. Sesuai kebijakan tersebut di atas, kegiatan Pusat Litbang Permukiman difokuskan untuk mendukung infrastruktur permukiman maupun permasalahan yang dihadapi. Demikian halnya dalam merespon isu-isu strategis nasional, Pusat Litbang Permukiman telah menyiapkan kegiatan-kegiatan litbang untuk mengantisipasi masalah permukiman, penanggulangan bencana, perubahan iklim global serta percepatan pertumbuhan ekonomi.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -121

Konsep renstra 2015-2019 disusun berdasarkan isu-isu strategis nasional dan internasional yang terkait dengan bidang pekerjaan umum dan permukiman. Isu-isu strategis yang mempengaruhi kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai wujud kontribusi Puslitbang Permukiman dalam skala nasional yakni :

1. Backlog perumahan akibat kemampuan system supply yang terbatas baik secara finansial maupun teknis;

2. Kesenjangan kota dan desa akibat pembangunan yang terkonsentrasi diperkotaan; 3. Kemiskinan yang berakibat pada tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh; 4. Kualitas lingkungan permukiman yang tidak memenuhi standar pelayanan minimal

prasarana dan sarana, termasuk pelayanan air minum, sanitasi dan persampahan;

5. Keselamatan bangunan terkait dengan kerentanan terhadap gempa dan kebakaran, kelengkapan bangunan dan kualitas pekerjaan konstruksi;

6. Pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal dalam pembangunan permukiman.

7. Terjadinya perubahan iklim dan pemasanan global yang menyebabkan perlunya upaya adaptasi dan mitigasi.

Berdasarkan isue strategis diatas, maka Pusat Litbang Permukiman sebagai PRIME MOVER mengidetifikasi ada 4 Isue Strategus Utama yang perlu penanganan yaitu:

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -122

Sehubungan penyusunan LAKIP Tahun 2014 ini adalah merupakan Lakip tahun akhir dari Renstra 2010-2014 maka dalam rangka mengantisipasi tantangan pada RPJMN ke 3 tahun 2015 -2019 dimana pe ba gu a difokuska kepada memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan iptek sehingga perlu adaya perubahan konsep penganggaran dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Litbang yang lebih baik pada Renstra 2015-2019, diantaranya adalah sebagai berikut:

Dalam dokumen (, Unknown) (Halaman 186-193)