• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan PK dengan RKT 1 Penjelasan Perbedaan PK dengan RKT

Dalam dokumen (, Unknown) (Halaman 65-71)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2. Penghematan terkait Pembayaran Remunerasi/ Tunjangan Kinerja

2.4. Perbedaan PK dengan RKT 1 Penjelasan Perbedaan PK dengan RKT

BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 14

Tabel 2.5. Rekapitulasi Revisi DIPA Pusat Litbang Permukiman TA. 2014

No Tanggal Pagu Keterangan

I Satuan Kerja Pusat Litbang Permukiman Bandung

1 14 Januari 2014

89.045.069.000 Perubahan pejabat SPM

2 29 April 2014 Perubahan akun perjalanan dinas

3 4 Juli 2014

87.131.399.000 Penghematan sebesar 1.913.670.000

4 24 September 2014 Perubahan akun perjalanan dinas

5 11 November 2014

89.288.899.000

Penambahan pagu PNBP sebesar Rp. 2.157.500.000

6 20 November 2014 Perubahan akun perjalanan dinas

7 16 Desember 2014

90.114.899.000 Penambahan pagu PNBP sebesar Rp. 826.000.000

II Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar

1 4 Juli 2014 10.326.597.000 Penghematan sebesar Rp. 8.594.000 III Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar

1 4 Juli 2014

6.527.647.000

Penghematan sebesar 252.000.000

2 24 Desember 2014 Kekurangan gaji yang diambil dari uang

makan sebesar Rp. 18.314.000

IV Satuan Kerja Loka Teknologi Permukiman Medan

1 4 Februari 2014

4.805.457.000 Perpindahan pagu antar output dalam 1 kegiatan

2 4 Juli 2014

4.790.457.000 Penghematan sebesar Rp. 15.000.000

3 12 Oktober 2014 Perubahan akun perjalanan dinas

V Satuan Kerja Loka Teknologi Permukiman Cilacap

1 20 Mei 2014 1.814.146.000 Perbaikan nama satker

Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014

2.4. Perbedaan PK dengan RKT

2.4.1 Penjelasan Perbedaan PK dengan RKT

Pada bab sebelumnya sudah dibahas tentang adanya beberapa perbedaan target yang tertera pada PK dengan yang tertera pada RKT. Bahkan telah disebutkan pula bahwa telah terjadi penyesuaian alokasi anggaran. Adanya perbedaan tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu yang harus dijalankan oleh Pusat Litbang Permukiman. Selain kebijakan terkait penghematan anggaran juga ada kebijakan terkait pelaksanaan reformasi birokrasi, Puslitbang Permukiman, berkomitmen untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu sesuai sertifikat ISO/SNI 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM). Sertifikat tersebut merupakan pengakuan lembaga independen tentang kesiapan Pusat Litbang Permukiman dalam menerapkan SMM. Sementara itu, kebijakan SMM merupakan kebijakan kementerian PU untuk meningkatkan kinerja pelayanan administrasi dan manajemen. SMM tersebut menganut prinsip perbaikan menerus (continuous improvement). Penerapan SMM tersebut, merupakan realisasi dari kebijakan dan program ke-4 Reformasi Birokrasi Nasional yaitu ”Program Penataan Tata Laksana . Ko sekue si dari pelaksa aa kebijaka tersebut adalah bahwa se ua produk

`

BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 15

Kedalam output kegiatan tersebut termasuk pedoman, dan petunjuk pelaksanaan (PP) dan Instruksi Kerja (IK) untuk menjalankan tugas fungsi selurur unit kerja dilingkungan Pusat Litbang Permukiman.

Penyesuaian alokasi anggaran juga berhubungan dengan kebijakan reformasi birokrasi, khususnya efisiensi anggaran. Kebijakan tersebut tersirat dari kebijakan dan program reformasi birokrasi (RB) ke-6 (Penguatan Akuntabilitas Kinerja) dan progran RB ke-7 (Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik). Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kedua program RB tersebut adalah tercapainya kinerja organisasi yang terukur, dan pelayanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau.

Selain karena adanya kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB), terdapat pula kebijakan pemerintah lainnya yaitu tentang penghematan anggaran serta peningkatan efisiensi. Kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh para pengguna anggaran.

Konsekuensi dari penyesuaian (penambahan/pengurangan) jumlah target output dan penyesuaian (penambahan/penurunan) alokasi anggaran tersebut adalah perubahan angka target harga produk (output) kegiatan, dan target beban SSM untuk menghasilkan produk kegiatan (output).

2.4.2 Perbedaan Target INPUT

Sebagaimana tertera pada Tabel 2.6, secara umum terdapat peningkatan input sebanyak 0,70% dari anggaran semula yang disebabkan karena adanya perubahan/ revisi pagu anggaran. Perubahan Input PK terbesar terjadi pada kegiatan terkait dengan sasaran kegiatan ke 1 yaitu Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai. Perubahan tersebut cukup besar dengan prosentase sebanyak 6,48%. Hal ini disebabkan karena beberapa kegiatan pada sasaran kegiatan 1 ini masuk kedalam kebijakan penghematan anggaran.

Selain itu juga terdapat perubahan pagu untuk Sasaran Kegiatan ke 5 yaitu Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang berkontribusi sebesar 3,98% terhadap total deviasi input. Deviasi positif yang terjadi pada Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang disebabkan karena adanya penambahan pagu PNBP pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 (Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah) menjadi Rp 5.138.500.000 (Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 (Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) atau 138,44%.

`

BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 16

Tabel 2.6. di bawah ini menunjukan perbedaan antara target input pada Perjanjian Kinerja dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Tabel 2.6. Perbedaan Target Input PK dengan RKT

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja INPUT

PK RKT PK/RKT PK (Revisi) % Rev 1 2 3 4 5 6 = 4:5 7 8=(7-4)/4 Sasaran Program Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai 112,779,510 112,779,510 100% 113,573,746 0.70% 1 Sasaran Kegiatan-1 Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai

Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi

Balitbang PU 33,786,201 33,786,201 100% 31,596,937 -6.48% 2 Sasaran Kegiatan-2 Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders ProsentaseTeknologi tepat guna yang digunakan stakeholder 261,126 261,126 100% 261,126 0.00% 3 Sasaran Kegiatan-3 Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU 2,061,149 2,061,149 100% 2,061,149 0.00% 4 Sasaran Kegiatan-4 Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder

Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder

1,710,820 1,710,820 100% 1,710,820 0.00%

5 Sasaran Kegiatan-5

Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang

Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan

manajemen) 74,960,214 74,960,214 100%

77,943,714 3.98% Catatan: Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014

Sasaran Strategis = Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome

Dengan adanya revisi alokasi anggaran yang berasal dari reward dan penghematan, tentunya memerlukan penyesuaian penyesuaian strategi mencapai sasaran yang tidak mudah. Hal ini menjadi hambatan yang perlu dikendalikan agar tidak mengganggu.

Pengendalian terhadap dampak adanya hambatan penyesuaian anggaran tersebut, pada tingkat Eselon-1 dilakukan melalui Rapat koordinasi berkala. Sementara itu, pada tingkat Eselon-2 dilakukan melalui mekanisme rapat tinjauan mutu.

`

BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 17

2.4.3 Perbedaan Target OUTPUT

Sebagaimana tertera pada tabel 2.7. terlihat bahwa terdapat target output telah sesuai dengan yang direncanakan. Walaupun terdapat kebijakan penghematan anggaran namun sesuai kebijakan tersebut bahwa penghematan tidak mengurangi output kegiatan, sehingga secara prinsip tidak ada output kegiatan yang berkurang.

Perlu disampaikan bahwa untuk penambahan Pagu Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak, walaupun secara input terdapat penambahan, namun secara output tidak terjadi perubahan karena alokasi penambahan anggaran PNBP tersebut belum dapat dicairkan pada Tahun 2014 ini.

Tabel 2.7. Perbedaan Target Output PK dengan RKT

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

OUTPUT

PK RKT Satuan (*) PK/RKT

1 2 3 4 5 6 7 = 4:5

Sasaran Program

Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai

184 184 Satuan

Output 100.00%

1 Sasaran Kegiatan-1

Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai 100.00% 2 Sasaran Kegiatan-2 64 64 Satuan Output Diterimanya rekomendasi

IPTEK oleh stakeholders 100,00%

3 Sasaran Kegiatan-3

1 1 Satuan Output Diberlakukannya SPMK dan

teknologi oleh stakeholders 100,00%

4 Sasaran Kegiatan-4

1 1 Satuan Output Meningkatnya kesiapan IPTEK

untuk diterapkan stakeholder 100,00%

5 Sasaran Kegiatan-5

1 1 Satuan Output Peningkatan Layanan

Penyelenggaraan Litbang 100,00% Catatan: Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014 Sasaran Strategis = Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program (*) Meliputi buku, dokumen, laporan, unit peralatan, dll

2.4.4 Perbedaan Target OUTCOME

Dengan tidak adanya perubahan atas output kegiatan, maka perhitungan target outcome antara Perjanjian Kinerja dengan Rencana Kinerja Tahunan telah sesuai, seperti pada tabel 2.8. di bawah ini.

`

BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 18

Tabel 2.8. Perbedaan Target Outcome PK dengan RKT

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja OUTCOME (%)

PK RKT PK/RKT

1 2 3 4 5 6 = 4:5

Sasaran Program

Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai

1 Sasaran Kegiatan-1

Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai

Prosentase IPTEK yang masuk

bursa teknologi Balitbang PU 18,67% 18,67% 100.00%

2 Sasaran Kegiatan-2

Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders

ProsentaseTeknologi tepat guna

yang digunakan stakeholder 20,00% 20,00% 100.00%

3 Sasaran Kegiatan-3

Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders

Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU

20,00% 20,00% 100.00%

4 Sasaran Kegiatan-4

Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder

Prosentase pelayanan teknis

yang diterima stakeholder 20,00% 20,00% 100.00%

5 Sasaran Kegiatan-5

Peningkatan Layanan

Penyelenggaraan Litbang

Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)

30,44% 30,44% 100.00% Catatan:

Sasaran Strategis = Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program

Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014

2.4.5 Perbedaan Target HARGA OUTPUT

Sebagaimana tertera pada Tabel 2.0, harga Output pada dokumen PK hampir sama dengan yang tertera pada dokumen RKT. Perbedaan capaian harga output terjadai pada sasaran kegiatan ke 1 dimana dialamnya terdapat kegiatan yang masuk kategori penghematan Kementerian Pekejraan Umum.

Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Harga Output

PK RKT PK/RKT

1 2 3 4 5 6= 4:5

Sasaran Program

Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai 612,932,119.57 617,248,619.57 100.70%

1 Sasaran Kegiatan-1

Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai

Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi

`

BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 19

Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT (Lanjutan)

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Harga Output

PK RKT PK/RKT 1 2 3 4 5 6= 4:5 2 Sasaran Kegiatan-2 Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders ProsentaseTeknologi tepat guna yang digunakan stakeholder

261,126,000.00 261,126,000.00

100.00%

3 Sasaran Kegiatan-3

Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders

Prosentase

Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU

2,061,149,000.00 2,061,149,000.00 100.00%

4 Sasaran Kegiatan-4

Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder

Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder 1,710,820,000.00 1,710,820,000.00 100.00% 5 Sasaran Kegiatan-5 Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen) 640,685,589.74 666,185,589.74 103.98% Catatan:

Sasaran Strategis = Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program

Dalam dokumen (, Unknown) (Halaman 65-71)