• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNOLOGI AIR MINUM DAN SANITASI DI KAWASAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Dalam dokumen (, Unknown) (Halaman 146-149)

Sandingan Rencana dan Realisasi Fisik

2. PENERAPAN TEKNOLOGI AIR MINUM DAN SANITASI DI KAWASAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Diberlakukannya Kepmen PU no. 16, tahun 2008, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP- SPALP) mencerminkan upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman. Oleh karena sebagai upaya memperbaiki dan memelihara keberlanjutan fungsi hidrologis DAS, maka sangat diperlukan penerapan teknologi dan strategi pengelolaan yang tepat sesuai karakteristik DAS. Model penerapan teknologi air dan sanitasi yang sesuai spesifik lokasi DAS, diperlukan untuk pemanfaatan potensi DAS dalam menjamin kebutuhan pokok air minum masyarakat dan ketercapaian sanitasi yang layak menuju pengelolaan air yang berkelanjutan.

Berkaitan dengan permasalahan dan kebijakan terkait, maka sejak tahun 2012-2014, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementerian PU, telah melaksanakan penerapan teknologi terpadu di zona hulu perkotaan DAS Bengawan Solo, zona hulu- hilir DAS Citarum, DAS Ciliwung serta di zona hulu DAS Brantas. Hasil penelitian menunjukkan, penerapan teknologi terpadu dapat mendukung penyediaan air minum, peningkatan pelayanan sanitasi berbasis daur ulang serta mendukung peningkatan fungsi DAS. Pada tahun 2015, akan dilakukan identifikasi faktor faktor peningkatan kinerja dan perubahan sosial dari penerapan teknologi terpadu air minum dan sanitasi yang telah dilakukan di kawasan DAS. Selain itu dilakukan penerapan teknologi terpadu secara komunal di lokasi permukiman DAS prioritas dan strategis nasional. Oleh karena itu Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementerian PU, melalui penelitian penerapan teknologi air dan sanitasi lingkungan di kawasan DAS diharapkan dapat memberikan rekomendasi pada upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan pengelolaan air dan peningkatan kelestarian sumber daya air yang semakin terancam oleh dampak permukiman.

Lingkup kajian dan penerapan teknologi meliputi beberapa wilayah di DAS Citarum,yaitu: 1. Kawasan DAS Citarum Hulu : Kab. Sumedang, Kab. Bandung (oxbow Citarum),

merupakan lokasi untuk penerapan teknologi air dan sanitasi karena banyaknya kawasan permukiman padat yang minim akses air minum dan sanitasi

2. Kawasan DAS Citarum Tengah : Bandung Barat, merupakan lokasi yang memiliki potensi sumber daya air yang belum dimanfaatkan untuk masyarakat serta tingginya timbulan sampah di kawasan DAS.

3. Kawasan DAS Citarum Hilir : Kabupaten Karawang, sebagai kawasan DAS hilir yang paling banyak dipengaruhi oleh intrusi air laut dan kebiasaan masyarakat yang tinggi untuk menggunakan sungai sebagai sarana sanitasi yang tidak sehat.

4. Kawasan DAS Cisadane dan Bengawan Solo; sebagai lokasi untuk kajian pembanding untuk mendukung penerapan teknologi penyediaan air minum dan sanitasi untuk kawasan DAS Citarum.

5. Bandung dan Jakarta sebagai lokasi untuk konsultasi/pembahasan kegiatan penerapan teknologi air dan sanitasi dalam kaitannya dengan kebijakan pemerintah dalam peningkatan kinerja pengelolaan air.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -76

Output kegiatan ini adalah (i) terbangunnya suatu prototipe teknologi pengolahan air dan sanitasi secara sustainable pada area permukiman di kawasan DAS, (ii) tersedianya modul panduan pengelolaan teknologi air dan sanitasi yang sesuai karakteristik kawasan permukiman DAS. Sedangkan outcome kegiatan ini adalah tersedianya alternatif teknologi pengolahan air dan sanitasi yang dapat dipertimbangkan untuk pengelolaan air di lingkungan permukiman kawasan DAS oleh para pemangku kepentingan

Selain kegiatan prioritas BAPPENAS diatas Puslitbang Permukiman juga telah melaksanakan beberapa kegiatan lain yang mendukung Mitigasi Bencana, RAN MAPI maupun EKONOMI KREATIF. Output dari suatu kegiatan layaknya dapat dirasakan manfaatnya oleh penggunanya. Demikian pula output yang telah dicapai oleh Puslitbang Permukiman yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas Pada tabel 3.66 dibawah ini kami sampaikan capaian output atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun

4, sebagai berikut

Gambar 3.17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -77

Tabel 3.67. Pencapaian Kegiatan Unggulan

No Jenis Output Kegiatan Pencapaian

output Naskah Ilmiah

Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman

1. Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman 2. Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman (ITF dan IPLT)

3. Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau

4. Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil

5. Inovasi Teknologi Bidang Perumahan Tradisional

24 Buku Rumusan Teknologi Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman

1. Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk Bangunan Gedung 2. Pengkajian Patologi Bangunan

3. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan

4. Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif

5. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional suku Arfak di Pesisir Samudra Pasifik

6. Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Minangkabau : Identifikasi Pola Sebaran dan Tipologi Perumahan Tradisional Minangkabau

9 Dokumen

Model Fisik Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman

1. Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building 1 Naskah

Model Sistem Hasil litbang Sub Bidang Permukiman

1. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan

2. Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan

2 Naskah

R-0 Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman

1. Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal

2. Penyusunan Konsep Pedoman Perencanaan Tata Air dan Persampahan 3. Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan

Rumah 6 Naskah Prototip Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman

1. Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal

2. Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS

3. Penerapan Teknologi Permukiman pada Kawasan Permukiman Perkotaan 4. Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman

5. Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan

6. Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT

7. Penerapan Prototype Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi Tenggara 21 Unit Kriteria Desain Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman

1. Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu 1 Naskah

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -78

Gambaran pelaksanaan kegiatan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Dalam dokumen (, Unknown) (Halaman 146-149)