• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan organisasi lokal dalam mengkoordinir masyarakat

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 55-58)

Kapasitas organisasi lokal dapat dianalisis melalui kemampuan organisasi lokal dalam mengkoordinir masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi dalam Program PAMSIMAS. Hasil penelitian menunjukkan, organisasi lokal pengelola utama dari program ini di tingkat Desa, yaitu Badan Pengelola – Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAMS), memiliki kapasitas yang memadai dalam mengkoordinir masyarakat sasaran untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pelaksanaan program PAMSIMAS, baik di Desa Plosorejo maupun di Desa Katelan.

Aspek -aspek Local Organizational Capacity ini dapat pula dianalisis dari aspek -aspek sebelumnya, yaitu Acces to Information maupun Accountability, dimana pengelola BP-SPAMS melakukan sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung. Sosialisasi dilakukan pengelola BP-SPAMS secara langsung melalui pertemuan rapat RT atau forum-forum. Di sisi lain, sosialisasi secara tidak langsung dilakukan pengelola dengan menggunakan media pamflet, spanduk, maupun brosur.

Selain BP-SPAMS Desa Plosorejo, organisasi lokal lainnya yang terlibat dalam mengkoordinir masyarakat untuk berpartisipasi ialah TP- PKK (Tim Penggerak – Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dan LP2MD (Lembaga Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa). Kedua organisasi ini ikut andil dalam mengkoordinir masyarakat sasaran untuk terlibat dalam program. TP- PKK ikut serta dalam program

commit to user

sanitasi yang menjadi goal dari Program PAMSIMAS. TP-PKK mengkoordinir masyarakat untuk menerapkan Program PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). TP- PKK juga terlibat dalam pendataan sanitasi masyarakat bekerjasama dengan BP-SPAMS. Di sisi lain, LP2MD mengkoordinir masyarakat dengan turut serta terlibat dalam berbagai sosialisasi program. Berikut ini seperti yang diungkapkan A04, selaku pengurus BP-SPAMS Desa Plosorejo :

“PKK mendukung kegiatan kami juga. Kan PKK itu juga ikut aktif dalam mensosialisasikan program-program PAMSIMAS. Saya kebetulan ikut PKK juga. Saya di Pokja 2. LP2MD, ikut aktif juga waktu sosialisasi, Pak A05 itu ketuanya aktif.”

(wawancara 30 Agustus 2015) Senada dengan pernyataan A04, A03 selaku pengurus BP-SPAMS Desa Plosorejo lainnya, menyatakan hal berikut ini :

“BP-SPAMS Desa Plosorejo disini kan pengurusnya sangat aktif mengkoordinir masyarakat. Dibantu juga LP2MD. PKK juga terlibat. Istilahnya sosialisasi kepada masyarakat tentang sanitasi dan hidup bersih dalam menggunakan air bersih.”

( wawancara 29 Agustus 2015) A02 selaku pengelola BP-SPAMS Desa Plosorejo, membenarkan pernyataan A03 dan A04 sebagai berikut :

“BPS terlibat aktif mengkoordinir. PKK juga aktif, terutama kadernya untuk sanitasi. Kan di PKK ada Program PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sewaktu-waktu kita ada kegiatan itu dilibatkan. Jadi, melibatkan PKK. PKK masuk. Sampai sekarang pendataan sanitasi itu pun kita libatkan. Mendata perkembangan sanitasi. Kalau PKK lebih ke sanitasi. Karena goal-nya PAMSIMAS memang sanitasi. Diarahkannya kan untuk perempuan, air kan kebutuhannya domestik perempuan. LP2MD itu aktif juga waktu kita mengajukan proposal, terlibat sosialisasi. Pak A01 itu kan sekretaris LP2MD.”

(wawancara 26 Agustus 2015) Lebih lanjut, A02 menambahkan BP-SPAMS Desa Plosorejo bekerjasama dengan TP- PKK melakukan penyuluhan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai tindak lanjut dari Program PAMSIMAS. Penyuluhan ini dilakukan di masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Berikut ini pernyataan A02 :

“BP-SPAMS besama PKK melakukan penyuluhan di masyarakat dan sekolah-sekolah. Ada Program PHBS. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Ada 3 sekolahan, 2 SD, 1 MI. SD Plosorejo 1, Plosorejo 2, MI Nurul Huda. BP-SPAMS juga mengajak PKK mendata masyarakat yang belum punya MCK.

commit to user

Itukan dulu juga syarat untuk mengajukan HID, yaitu ODF, Open Defecation

Free. Maksudnya tidak buang air sembarangan. Kita sosialisasikan bersama.”

(wawancara 26 Agustus 2015) A01, selaku Ketua BP-SPAMS Desa Plosorejo membenarkan pernyataan A02 sebagai berikut :

“Niku riyen wonten penyuluhan saking BP-SPAMS kalehan PKK di tiga

sekolahan. SD plosorejo 1, Plosorejo 2, MI. Pas wektu pelajaran. Niku semacam penyuluhan untuk anak-anak sekolah ben cuci tangan. Kangge warga nggih wonten.” (Itu dulu ada penyuluhan dari BP-SPAMS dan PKK di

tiga sekolahan. SD Plosorejo 1, SD Plosorejo 2, MI. Di waktu pelajaran. Itu semacam penyuluhan untuk anak-anak sekolah agar mencuci tangan. Untuk warga juga ada).

(wawancara 29 Agustus 2015) Senada dengan pernyataan tersebut, A06, selaku masyarakat sasaran di Desa Plosorejo menyatakan sebagai berikut :

“SD-SD niku nggih dikoordinir BP-SPAMS sami PKK. Niku tiyang sekolah, wonten pembinaan cuci tangan. Niku tiyang sekolah SD-SD niku.” (SD-SD itu

juga dikoordinasi oleh BP-SPAMS dan PKK. Itu orang-orang sekolahan, ada pembinaan cuci tangan. Itu orang sekolah SD-SD itu).

(wawancara 3 September 2015) Kondisi berbeda ditunjukkan di Desa Katelan, dimana organisasi lokal yang mengurusi terkait Program PAMSIMAS hanya BP-SPAMS dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM). Organisasi lokal lainnya, semacam PKK ataupun LP2MD tidak berkontribusi sama sekali dalam pengelolaan. Berikut ini seperti yang diungkapan B01 selaku Ketua BP-SPAMS Desa Katelan :

“LP2MD tidak ikut mengelola, PKK juga tidak. Itu kan saya sebenarnya menginginkan mereka-mereka itu ikut melibatkan diri. BP-SPAMS itu kan menginginkan PAMSIMAS ada program sanitasi, program MCK dan sebagainya, mas. Mestinya gerakan dari mereka kan ada. Jadi, hanya BP-SPAM dan LKM yang mengkoordinir masyarakat dalam program ini.”

(wawancara 1 Oktober 2015) Senada dengan B01, B03 selaku Pengurus BP-SPAMS Desa Katelan menyatakan pendapatnya sebagai berikut :

“LP2MD sama sekali tidak ikut berkoordinasi. Kalau rapat-rapat juga LP2MD tidak ikut. PKK mboten (tidak) ikut juga. Sanitasi tidak ikut. Rapat wae kon

teko podo wegah (rapat saja disuruh datang tidak mau). Cuma BP-SPAMS dan

LKM yang bekerja, mensosialisasikan, mencari konsumen. ”

commit to user

B04 selaku Staff Kaur Pemerintahan Desa Katelan, mengakui bahwa organisasi lokal yang mengurusi Program PAMSIMAS di Desa Katelan hanya BP-SPAMS dan LKM. Organisasi lokal lainnya, semacam LP2MD dan TP-PKK tidak terlibat dalam Program PAMSIMAS di Desa Katelan. Berikut ini pernyataan B04 :

“Untuk PAMSIMAS ini, LP2MD tidak ikut mengurusi. Hanya LKM dan BP-SPAMS yang mengelola. PKK pun tidak terlibat. Lha itu pokoknya waton

mlaku (lha itu pokoknya asal jalan) Jadi, selama ini hanya diurusi oleh

BP-SPAMS dan LKM saja.”

(wawancara 2 Oktober 2015) Beranjak dari pernyataan-pernyataan tersebut, menunjukkan terdapat perbedaan kondisi pengelolaan Program PAMSIMAS di Desa Katelan dengan Desa Plosorejo. Jika di Desa Plosorejo, BP-SPAMS sebagai pengelola utama program dibantu dengan organisasi lokal lainnya semacam LP2MD dan TP-PKK, maka di Desa Katelan hanya BP-SPAMS dan LKM saja yang mengelola program tanpa melibatkan LP2MD dan TP-PKK. Namun demikian, hasil penelitian menunjukkan kapasitas yang memadai dari organisasi lokal di Desa Plosorejo maupun Desa Katelan ini dalam mengkoordinir masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi dalam Program PAMSIMAS.

2) Kemampuan organisasi lokal dalam pengambilan keputusan dan memecahkan

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 55-58)