• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggung jawaban pengelola dalam merespon aspirasi masyarakat

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 51-55)

Akuntabilitas dapat dianalisis juga melalui pertanggung jawaban pengelola BP-SPAMS dalam merespon aspirasi masyarakat sasaran terkait Program PAMSIMAS. Aspirasi ini dapat berupa kritik, saran, ataupun komplain. Hasil penelitian menunjukkan pengelola BP-SPAMS Desa Plosorejo maupun Desa Katelan telah merespon aspirasi masyarakat sasaran dengan baik. Berikut ini pernyataan A06, selaku masyarakat sasaran di Desa Plosorejo :

“Wonten keluhan pipo sing bocor nggih cepet digarap pengurus. Langsung

ngrespon. Mriko bocor nggih langsung ditangani (ada keluhan pipa yang

bocor juga langsung ditangani pengurus. Langsung direspon. Disana bocor ya langsung ditangani). Disini responnya cepat, mas.”

(wawancara 3 September 2015) Pendapat senada diungkapkan A07 selaku masyarakat sasaran lainnya di Desa Plosorejo :

“Menawi kulo sampun tau ngusulke pengurus soal kangge nglancarke toya per kampung mbok dikei pipo kiyambak. Alhamdulillah, pun diwenehi jawaban terencana saking pengurus.” (Kalau saya sudah pernah mengusulkan

pengurus terkait cara untuk melancarkan aliran air, per kampung seharusnya diberi pipa sendiri-sendiri. Alhamdulillah, sudah diberi jawaban terencana dari pengurus).”

(wawancara 3 September 2015) B05, selaku masyarakat sasaran di Desa Katelan juga menyatakan bahwa pengurus telah merespon aspirasi masyarakat dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan pengajuan dana bantuan keberlangsungan program. Berikut ini pernyataan B05 :

“Riyen kan tower naming setunggal (dulu kan tower hanya satu) untuk mencukupi 100 konsumen, sekarang towernya dibagi dua. Di Brakbunder sendiri dan Grabagan sendiri. Dulu sumur dua satu tower, sekarang sumur dua untuk tower dua. Dulu semua sumur di Brakbunder, tapi penampung towernya satu. Sekarang towernya di Grabagan satu, Brakbunder satu, tapi sumurnya di Brakbunder. Itu usulan warga yang disampaikan ke pengurus, dan ditanggapi dengan mengajukan bantuan.”

commit to user

B01 selaku Ketua BP-SPAMS Desa Katelan juga menyatakan bahwa selama ini pengurus telah merespon apirasi masyarakat sasaran dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan pengajuan bantuan dana untuk meningkatkan keberfungsian sumur, yaitu Program Hibah Khusus PAMSIMAS (HKP). Pengurus BP-SPAMS mengajukan Program HKP ini untuk meningkatkan pelayanan distribusi air bersih kepada masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan tower air tambahan. Berikut ini pernyataan B01 :

“Pada waktu itu karena towernya satu, setiap airnya dibuka dari tower oleh konsumen ya itu tadi, kalau dibuka ngalirnya ke bawah sampai yang disana penuh. Itu kita beri pembatas kran, valep. Jadi dua dukuh, RT 10 dengan RT 09 tadi kami beri valep untuk menutup buka, jadi misal sana sudah penuh supaya warga sini juga terpenuhi. Lha akhirnya tercetusnya dua tower itu. Tower di timur itu kan kita gunakan untuk 50 konsumen yang ada di RT 10 sana. Yang RT 09 untuk 50 konsumen yang ada disini. Itu pengajuan HKP.”

(wawancara 1 Oktober 2015) Senada dengan B01, B03 selaku pengurus BP-SPAMS Desa Katelan lainnya, menyatakan pendapatnya sebagai berikut :

“Terakhir ini mengajukan bantuan untuk bikin tower baru. Tahun 2014 kemarin. Itu bisa dapat karena kan pertama towernya satu induk sini di Brakbunder. Kan sana atas, sini bawah. Mesinnya dua, disana satu, disini satu. Terus mesin dua itu kalau kebanyakan digilir kan yang dapat atas terus, yang bawah dapatnya sudah mau habis. Warga sini nggak mau, komplain. Terus diajukan ke Pak Bayan B02, usul dibikin tower baru. Lalu dapat bantuan berwujud tower. Sekarang ada dua tower. Tower pertama di Brakbunder kapasitasnya banyak itu, tower baru disini. Itu dapat dana dari HKP itu.”

(wawancara 1 Oktober 2015) A01, selaku Ketua BP-SPAMS Desa Plosorejo menyatakan bahwa pengurus telah merespon aspirasi masyarakat sasaran dengan baik. A01 menjelaskan bahwa selama ini pengurus selalu mencarikan pendanaan melalui berbagai macam bantuan dana dalam rangka meningkatkan pelayanan program, semisal mengajukan Program Hibah Insentif Desa (HID) ataupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Pengurus BP-SPAMS Desa Plosorejo mengajukan bantuan dana HID dan DAK ini untuk memenuhi cakupan pelayanan air di daerah yang belum tercukupi sumber sebelumnya. Berikut ini pernyataan A01 :

“Towernya setunggal, sumure kaleh (towernya satu, sumurnya dua). Untuk memenuhi kebutuhan air ke konsumen disini yang kurang, makanya kalau pagi airnya mengalir kecil, malah ada yang nggak ngalir. Terus ada warga yang

commit to user

lapor lalu kita carikan program bantuan dari pemerintah. Pada akhirnya, Program PAMSIMAS Reguler, HID, ataupun DAK itu turun kan juga karena pengurus disini yang cekatan mengajukan proposal.”

(wawancara 29 Agustus 2015) Pendapat senada juga diungkapkan A03 selaku Pengurus Teknis BP-SPAMS Desa Plosorejo. A03 menyatakan bahwa pengurus BP-SPAMS Desa Plosorejo sangat responsive dalam menanggapi masukan dan saran dari masyarakat sasaran. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan pengurus BP-SPAMS yang mengajukan dana Program HID untuk peningkatan cakupan pelayanan air. Pengelola sangat cepat tanggap dalam mengusulkan berbagai dana bantuan untuk keberlanjutan dan keberlangsungan program. Berikut ini pernyataan A03 :

“Penguruse mriki cekatan (pengurusnya disini cekatan). Soalnya buktinya

gini, dulu kan yang Program PAMSIMAS HID itu pengurus yang mengajukan

bantuan pralon (pipa) lewat asosiasi, terus pengurus selanjutnya mengajukan

kan juga terealiasi. Petugase mriki niku cepet tanggap ngajukne bantuan

(Petugasnya disini juga sangat cekatan dalam melakukan mengajukan berbagai bantuan)”

(wawancara 29 Agustus 2015) Beranjak dari pernyataan-pernyataan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengelola BP-SPAMS di Desa Plosorejo dan Desa Katelan sangat merespon dengan baik aspirasi dari masyarakat sasaran. Responsivitas ini menunjukkan akuntabilitas yang baik dari pengelola kepada masyarakat sasaran. Hal ini terlihat dari responsivitas pengurus BP-SPAMS dalam pengajuan bantuan dana untuk meningkatkan keberfungsian dan optimalisasi sumur dalam Program PAMSIMAS Reguler. Pengurus BP-SPAMS juga memiliki responsivitas yang baik dalam meningkatkan pelayanan distribusi air bersih, melalui pengajuan proposal dalam program-program bantuan dana keberlanjutan semacam Program PAMSIMAS HID, Program PAMSIMAS HKP, maupun Program DAK. Pengelola BP-SPAMS di Desa Plosorejo maupun Desa Katelan dirasa sangat cepat tanggap dalam mengusulkan berbagai dana bantuan untuk keberlanjutan dan keberlangsungan program.

Untuk lebih jelasnya dalam memahami aspek -aspek Accountability terkait pemberdayaan masyarakat dalam Program PAMSIMAS di Kabupaten Sragen ini, berikut ini penulis sajikan analisisnya dalam Tabel IV.13 :

commit to user Tabel IV.12 Matriks Accountability

dalam Program PAMSIMAS di Kabupaten Sragen

No. Aspek

Accountability

Hasil Penelitian

Desa Katelan Desa Plosorejo

(1) (2) (3) (4) 1. Pertanggung jawaban pengelola memberikan informasi program Pengelola memberikan

informasi program secara baik melalui sosialisasi langsung maupun tidak langsung.

Pengelola memberikan

informasi program secara

baik melalui sosialisasi

secara langsung maupun tidak langsung. 2. Pertanggung jawaban pengelola dalam penggunaan dana program Pengelola tidak melaporkan pertanggung jawaban kepada masyarakat sasaran

ataupun pihak Desa.

Pengelola

menginformasikan dana

melalui pertemuan warga dan menempelkan LPJ di bawah tower sumur setiap

bulan dan mengadakan

forum pertanggung jawaban

di akhir tahun. Untuk

menjaga transparansi,

pengelola membuat

rekening bank atas nama

organisasi, bukan perorangan. 3. Pertanggung jawaban pengelola dalam memberikan pelayanan Pengelola memberikan

pelayanan dengan baik.

Pengelola telah

melakukan pelayanan

dengan baik dan cekatan

dalam perbaikan

perpipaan maupun

pelayanan administrative.

Pengelola memberikan

pelayanan dengan baik.

Pengelola telah melakukan pelayanan dengan baik dan cekatan dalam perbaikan

perpipaan maupun pelayanan administrative. 4. Pertanggung jawaban pengelola dalam merespon aspirasi masyarakat Pengelola responsive

terhadap berbagai aspirasi

masyarakat. Hal ini

terlihat dari pengajuan

bantuan dana untuk

meningkatkan

keberfungsian sumur,

meningkatkan pelayanan

distribusi air bersih,

melalui dana

keberlanjutan, semacam

HKP.

Pengelola sangat responsive terhadap berbagai aspirasi masyarakat sasaran. Hal ini

terlihat dari pengajuan

bantuan dana untuk

meningkatkan

keberfungsian sumur,

meningkatkan pelayanan

distribusi air bersih, melalui

dana keberlanjutan,

semacam HID dan DAK. Sumber: Data Primer.

commit to user d. Local Organizational Capacity

Local Organizational Capacity atau kapasitas organisasi lokal, merupakan

aspek -aspek lainnya yang sering dipergunakan para ahli untuk mengkaji pemberdayaan masyarakat. Kapasitas organisasi lokal ini mengacu pada kemampuan organisasi yang dibentuk masyarakat lokal sebagai sarana untuk bekerja sama, mengorganisir diri, dan memobilisasi sumber daya untuk memecahkan masalah yang menjadi kepentingan bersama. Local Organizational Capacity ini digunakan sebagai aspek dalam mengkaji pemberdayaan masyarakat pada Program PAMSIMAS di Kabupaten Sragen.

Local Organizational Capacity atau kapasitas organisasi lokal ini dapat dilihat

dari kemampuan organisasi lokal dalam mengkoordinir masyarakat untuk berpartisipasi dalam Program PAMSIMAS, kemampuan organisasi lokal dalam pengambilan keputusan terkait penyelenggaraan Program PAMSIMAS, dan kemampuan organisasi lokal terkait dukungan dana dalam penyelenggaraan Program PAMSIMAS.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 51-55)