• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN JUMLAH LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA DI KOTA TANGERANG SELATAN

F. Kerangka Berpikir

Strategi pemasaran PKBM Madaris Darus Sunnah dimasa pandemic covid-19 ditinjau dari teori Marketing Mix, yaitu: Product atau program pendidikan. Process atau kurikulum lembaga pendidikan, Place atau lokasi lembaga pendidikan, People atau Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Physical Evidence atau Sarana dan Prasarana Pendidikan, Price atau biaya pendidikan, dan Promotion atau promosi lembaga pendidikan. Selanjutnya strategi pemasaran akan menunjang peningkatan mutu pendidikan yang melalui input, proses dan output pendidikan.

29

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir PANDEMI COVID-19

1. Pandemi Covid 19 mengakibatkan kegiatan pendidikan tidak berjalan secara efektif.

2. Ketidakefektifan kegiatan pendidikan berdampak pada penurunan mutu pendidikan.

3. Pandemi Covid 19 mengakibatkan ketidakstabilan keuangan lembaga pendidikan swasta.

4. Kecenderungan lembaga pendidikan swasta dijadikan sebagai pilihan kedua.

5. Jumlah calon peserta didik yang mendaftar hampir selalu lebih rendah daripada daya tampungnya.

6. Tren lembaga pendidikan favorit dan tidak favorit menjadikan lembaga pendidikan baru sulit bersaing

7. Persaingan dan kenaikan jumlah lembaga pendidikan swasta yang semakin meningkat.

STRATEGI PEMASARAN

INPUT PENDIDIKAN

MUTU PENDIDIKAN

OUTPUT PENDIDIKAN PROSES PENDIDIKAN

PROMOTION PROCESS PRODUCT

PLACE PEOPLE

PHYSICAL EVIDENCE PRICE

30 G. Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait strategi pemasaran lembaga pendidikan bukanlah merupakan penelitian yang baru untuk dilakukan. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang relevan terkait dengan strategi pada lembaga pendidikan.

Pertama, Tesis yang berjudul Strategi Pemasaran Jasa dan Layanan Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Kasus Di MTs 1 Negeri Kota Cilegon) (Hendri, 2018). Hasil Penelitian ini adalah: (1) Strategi pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan di MTs Negeri Kota Cilegon dalam meningkatkan mutu pendidikan menggunakan dua cara yaitu: (a) pemasaran secara langsung, yaitu dengan cara: promosi dan publisitas, media cetak (brousur), dan door to door ke setiap sekokolah dengan keikutsertaan dari alumni. (b) pemasaran secara tidak langsung, yaitu dengan cara: melalui penawaran berbagai kegiatan ekstrakurikuler:

seperti mengadakan kegiatan perlombaan yang dilaksanakan di lokasi MTs Negeri Kota Colegon; (2) Layanan pendidikan di MTs Negeri Kota Cilegon dilakukan seperti, layanan pembelajaran, layanan keamanan, layanan kesehatan, layanan personalia, layanan bimbingan, layanan keuangan, layanan kesejahteraan, layanan administrasi, kemudian layanan informasi, dan (3) Strategi peningkatan mutu Pendidikan di MTs Negeri Kota Cilegon dilaksanakan dengan memenuhi faktor yang dibutuhkan yaitu:

Kepemimpinan Kepala lembaga pendidikan, pendidik, peserta didik, kurikulum, dan jaringan kerjasama.

Kedua, Tesis yang berjudul Manajemen pemasaran pendidikan dalam meningkatkan mutu di MI Muhammadiyah Basin Kebonarum Klaten (Antoro, 2015). Hasil penelitian ini adalah manajemen pemasaran pendidikan di MI Muhammadiyah Basin menggunakan Marketing Mix:

Product menciptakan generasi muslim yang berilmu, berprestasi, yang dilandasi keimana ketaqwan dan santun dalam berbudaya bangsa, Price menggunakan konsep kesimpulan harga- mutu, Place tidak terlalu jauh dengan dari pusat kota klaten, jalur untuk menuju kekota Klaten, dekat dengan kantor atau perusahan-perusahan, dan jalur yang mudah dilalui kendaraan umum, Promotion pembentukan Panitia, sosialisasi, dan iklan melalui media, People sebagaian besar tenaga pendidik dan kependidikan telah menempuh jenjang pendidikan S1, dan ada beberapa jenjang S2 dan D3, Physical Evidence cukup memadai setingkat SD/MI, Process didukung oleh dua kurikulum yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013, serta kegitan ekstra, kegiatan tambahan dan pembiasaan untuk pembinaan peserta didik. Hasil yang dicapai, (1) Produk, Dalam kegiatan ekstra

31

indikatornya peserta didik mampu mempraktekkan apa yang di minatinya, kegiatan tambahan indikatornya adalah prestasi peserta didik dalam perlombaan yang berhasil mendapatkan juara, dan indikator pembiasaan dinyatakan berhasil melebihi target kelas yang diujikan akhir semester, (2) tenaga pendidikan dan kependidikan MI Muhammadiyah Basin semua berjumlah 30 orang, dan 16 pendidik ekstrakulikuler hal ini bisa dilihat dari baiknya komunikasi peserta didik dan pendidik dan lingkungan yang terdapat banyak tulisan motivasi. (3) Meninggaktkan mutu adanya kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler, serta ada kegiatan tambahan dan pembiasaan. Keberhasilan kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler di MI Muhammadiyah saling mengisi diantara aktifitas prosesnya dalam meningkatkan mutu atau menghasilkan prestasi. Adapun faktor pendukung yaitu dari sumber daya manusia, sarana, kegiatan promosi, dana dan faktor penghambat terdapat pada pesaing baru, tenaga pendidik tidak tetap dan kegiatan promosi kesulitan tempat dan jadwal.

Ketiga, Jurnal yang berjudul Pemasaran Lembaga Pendidikan Masa Pandemi Covid 19 (faishal, 2020). Hasil dari penelitian ini adalah: Di masa pandemi covid-19 ini banyak aktivitas masyarakat dilakukan dirumah, lembaga pendidikan melakukan pembelajaran secara daring, sehingga menjadi tantangan bagi pengelola pendidikan, baik dalam mengelola pembelajaran maupun dalam memasarkan lembaga pendidikannya, karena penetrasi langsung dengan cara: 1) Kunjungan langsung ke lembaga pendidikan-lembaga pendidikan penyedia row input, 2) Open house dengan cara mengadakan kegiatan di lingkungan lembaga pendidikan, 3) Mengadakan event-event, dan 4) Show of school dengan menyelenggarakan kegiatan di luar lingkungan lembaga pendidikan.

Sebagai penggantinya adalah dengan memaksimalkan kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi berupa radio, televisi dan internet, karena hampir sebagian besar waktu masyarakat di masa pandemi covid ini beraktivitas di rumah. Sehingga pemanfaatan media seperti radio, tv dan sosial media (Facebook, twitter, instagram, youtube, skype, whatsapp, we chat, line, path, BBM, be talk dan lainnya akan sangat tepat. Pemilihan media yang tepat sesuai kebutuhan, kelompok pengguna serta jangkauannya menjadi landasan dalam memilih media yang sesuai.

Sebelum pemasaran dilakukan agar kegiatan pemasaran betul-betul efisien dan efektif serta mendatangkan calon peserta didik dengan jumlah yang diharapkan, maka ketersediaan data yang memadai guna dijadikan acuan dalam menyusun program dan strategi pemasaran menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan. Sehingga dengan data tersebut pengelola akan mudah

32

memaduka antara segmen dan target pasar yang dibidik dengan pola komunikasi dan promosi yang dilakukan. Pada tahap berikutnya pengelola lembaga pendidikan memasarkan lembaganya dengan memilih konten berupa diferensiasi atau keunggulannya disandingkan dengan lembaga pendidikan setingkat, kualitas Product yang dilahirkan baik jangka pendek maupun jangka panjangnya, besaran biaya yang ditawarkan untuk mengahanatarkan peserta didik sesuai harapan stake holder, kelebihan lokasi yang ditempati, pengemasan informasi yang bagus dan menarik bagi calon peserta didik, peningkatan mutu layanan selama proses pendidikan serta tawaran fasilitas-fasiltas yang akan diberikan untuk pengguna jasa pendidikan senantiasa dilakukan secara masif, terencana dan tersistem.

Keempat, Jurnal yang berjudul Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Di SD Alam Baturraden (Khasanah, 2015).

Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan merupakan investasi masa depan yang sangat urgen. Oleh karena itu sangat dibutuhkan adanya kualitas pendidikan dengan mutu yang baik pula. Melalui pemasaran pendidikan, peningkatan mutu dapat memberikan berbagai manfaat bagi lembaga pendidikan baik bagi konsumen pendidikan maupun income dan output lembaga pendidikan tersebut. Dalam pemasaran jasa pendidikan terdapat unsur-unsur yang sangat penting dan dapat dipadukan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan. Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran terdiri dari 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence dan Process.

Beberapa penelitian di atas secara substansif memang meneliti tentang pemasaran di sebuah lembaga pendidikan. Selain itu juga terdapat penelitian yang dikaitkan dengan pandemic covid 19. Namun beberapa penelitian tersebut masih bersifat umum dengan tempat penelitian yang berbeda-beda. Sehingga peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul Strategi Pemasaran Lemba Pendidikan Swasta Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di PKBM Madaris Darus Sunnah).

33 BAB III