• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Lembaga Pendidikan Swasta PKBM Madaris Darus Sunnah di Masa Pandemi Covid-19

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Strategi Pemasaran Lembaga Pendidikan Swasta PKBM Madaris Darus Sunnah di Masa Pandemi Covid-19

a. Gambaran Umum PKBM Madaris Darus-Sunnah

Berawal dari sebuah pengajian tiga orang di kediaman Prof. Dr.

KH. Ali Mustafa Yaqub, MA., lalu pindah ke mushalla di kampung Pisangan Barat, hingga dilanjutkan dengan pendirian Pesantren, Darus Sunnah menapaki sejarah perjalanannya dengan lancar. Sejak tahun 1997, Darus-Sunnah resmi berdiri sebagai Pesantren Luhur Ilmu Hadis yang segmentasinya hanya untuk para mahasiswa. Seiring dengan perjalanan waktu, karakter, kekhasan, dan keahlian yang ditawarkan oleh Pesantren, Darus-Sunnah menjadi daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa yang memiliki semangat tinggi untuk mempelajari agama Islam.

Pesantren tersebut didirikan oleh Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA. Di bawah naungan Yayasan Wakaf Darus-Sunnah yang baru mendapatkan legalitas hukum dua tahun kemudian, dengan Akta Notaris Nyonya Lanny Ratna Ekowati Soebroto, SH., Nomor 01, tanggal 04 Januari 1999. Selanjutnya, Yayasan Wakaf Darus-Sunnah mengalami perubahan AD/ART yang disahkan dalam Akta Notaris Ny.

Warsonah Effendi, SH., Nomor 03, Tanggal 24 Maret 2006 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui SK Nomor.

C-885.HT.01.02.TH. 2006 pada tanggal 05 Mei 2006.

Kemudian, pada tahun 2006, setelah pendiri yang sekaligus juga ketua Yayasan Darus-Sunnah meninggal dunia, Yayasan ini diketuai oleh putera tungal beliau, yaitu KH. Zia Ul Haramein, Lc. Struktur kepenpendidiksan dan AD/ART Yayasan pun mengalami perubahan seperlunya. Pengesahan perubahan kedua dari Yayasan ini dicatat dalam Akta Notaris Ny. Hana Badrina, S.H., M.Kn., dengan Nomor. 02, Tanggal 08 Juni 2018, dan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM, dengan nomor AHU-0000458. AH.01.05 TAHUN 2018.

Terkait dengan legalitas Pesantren, pada 18 Januari 2007, secara resmi Pesantren Darus-Sunnah telah mengantongi izin operasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan terdaftar di Kakandepag Kabupaten Tangerang dengan Nomor Statistik 512280406281. Pada tahun 2018, Pesantren Darus-Sunnah kembali memperbarui izin operasionalnya di Kementerian Agama RI Kota Tangerang Selatan, dan dinyatakan dalam SK Kepala Kantor Kementerian Agama RI Kota

41

Tangerang Selatan, No. 1811/KK.28.08.03/PP.00.7/05/2018, tanggal 15 Mei 2018, dan Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP) 510036740213.

Spesialisasi hadis dan Ilmu hadis adalah sebuah bidang keilmuan yang sangat langka di Indonesia. Tidak banyak perpendidikan tinggi yang menyelenggarakan spesialisasi bidang tersebut. Bahkan, lembaga pendidikan Pesantren yang lebih dikenal sebagai lembaga pendidikan keagamaan paling handal pun tidak banyak yang menyelenggarakan spesialisasi hadis dan ilmu hadis. Di sinilah, Darus-Sunnah menjadi satu-satunya Pesantren yang menjadikan bidang keilmuan hadis dan ilmu hadis sebagai kompetensi utamanya.

Setelah berjalan selama 17 (tujuh belas tahun), Pesantren yang semula hanya khusus untuk mahasiswa itu, pada tahun 2014 resmi membuka program baru. Tujuannya adalah mengader ulama sejak usia dini. Dari tujuan tersebut, jelas satu hal yang diinginkan oleh Pesantren Darus-Sunnah adalah generasi ulama tidak boleh putus. Oleh karena itulah, Pesantren Darus-Sunnah merasa perlu untuk mendirikan lembaga pendidikan keagamaan enam tahun setingkat Tsanawiyah-Aliyah untuk mempersiapkan generasi-generasi ulama yang dapat dipertanggungjawabkan keilmuan dan pengabdiannya.

Dengan kurikulum holistik/syamil yang khas Darus-Sunnah, Pesantren ini telah berhasil menarik perhatian banyak masyarakat.

Terbukti sambutan positif itu datang dari berbagai daerah di seantero Nusantara. Dari Sabang (Aceh) hingga Merauke, para peserta didik pun berdatangan untuk mendaftarkan diri, menimba ilmu di lembaga baru tersebut, Madaris Darus-Sunnah Enam Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah.

Berdirinya Madaris Darus-Sunnah ini juga bukan terjadi begitu saja. Proses yang sangat panjang dan pengalaman mengelola Pesantren mahasiswa selama tujuh belas tahun adalah modal utamanya. Dari hasil penelitian Litbang Kemenag RI, menyatakan bahwa lima puluh tahun ke depan, di Indonesia tidak akan ada lagi ulama yang menguasai kitab kuning, bahasa Arab dan Inggris dengan baik dan benar. Penyebabnya adalah satu, lembaga-lembaga pendidikan Islam saat ini sudah mulai bergeser orientasinya sebagai dampak dari modernisasi dan globalisasi.

Akibatnya, tidak sedikit Pesantren yang kehilangan identitas dan orientasi. Bahkan, hampir tidak ada bedanya antara Pesantren dengan boarding school (asrama) di sekolah-sekolah konvensional.

Demikianlah, Pesantren seolah-olah telah beralih fungsi sebagai sekadar asrama bagi para siswa sekolah konvensional.

42

Oleh karena itulah, berangkat dari kekhawatiran tersebut disertai modal pengalaman selama 17 (tujuh belas tahun) mengelola Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences, sebuah perpendidikan tinggi yang mengadopsi sistem pendidikan pesantren, mulai tahun ajaran 2014-2015 M, Yayasan wakaf DarusSunnah membuka Madaris Darus-Sunnah 6 tahun (setingkat Tsanawiyah dan Aliyah). Sebagai tim formatur pendirian Madaris ini diketuai oleh sdr.

Andi Rahman, MA. Tim formatur ini bertugas mengantarkan Madaris 16 Darus-Sunnah hingga ke tahap penerimaan peserta didik baru untuk pertama kalinya. Setelah itu, ketua Yayasan sekaligus Pendiri dan Pengasuh Pesantren Darus-Sunnah menunjuk sdr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, MA., yang sebelumnya adalah sebagai sekretaris tim formatur, untuk menjadi Ketua PKBM pertama, terhitung sejak 01 Desember 2013 dan kegiatan belajar-mengajar pun langsung dimulai pada akhir Juni 2014, bertepatan pada 1 Ramadhan 1435 H.

Pada tahun pertama tersebut, jumlah pendaftar mencapai 25 orang, hanya kurang 5 orang kuota terpenuhi. Namun seiring dengan perjalanan waktu beberapa siswa ada yang mengundurkan diri dan pada saat yang sama ada pula beberapa siswa baru yang menyusul. Hingga berakhirnya tahun ajaran 2014-2015 jumlah siswa angkatan pertama bertahan pada angka 18 anak. Barulah saat penerimaan peserta didik baru angkatan kedua, terdapat dua orang siswa pindahan yang setelah dilakukan tes, dapat dinyatakan lolos untuk mengikuti kegiatan pembelajaran kelas dua. Dengan demikian, jumlah angkatan pertama pada tahun 2015-2016 dapat menembus angka 20. Sedangkan untuk angkatan kedua, jumlah peserta didik baru yang belajar di kelas satu adalah 25 siswa, dari 29 siswa yang mendaftar dan mengikuti seleksi masuk.

Visi dan misi MDS dirumuskan berdasarkan visi, misi dan tujuan Yayasan Wakaf Darus-Sunnah. MDS melakukan pentahapan tema pengembangan visi dan misi agar pada akhir tahun 2020 dapat menjadi lembaga unggul di bidang pengaderan ulama sejak usia dini. Pentahapan tersebut dirinci sebagai berikut:

1) Visi 2014 : Mewujudkan lembaga pengaderan ulama sejak usia dini melalui pendidikan berbasis multiple intelligences di pesantren.

2) Visi 2015: Menjadi lembaga pengaderan ulama sejak usia dini yang kokoh di bawah naungan Yayasan Wakaf Darus-Sunnah dan diakui serta mampu bersaing secara regional.

43

3) Visi 2016 : Menjadi lembaga pengaderan ulama sejak usia dini yang mampu bersaing dalam bidang kompetensi keilmuan, kompetensi kepribadian setingkat Tsawiyah-Aliyah di tingkat nasional.

4) Visi 2017 : Mejadi lembaga pengaderan ulama sejak usia dini yang mandiri dan memanusiakan manusia melalui pendidikan berbasis multiple intelligences.

5) Visi 2019 : Menjadi lembaga pengaderan ulama sejak usia dini yang unggul dan mampu mengantarkan peserta didiknya di kancah global.

Secara komprehensif, MDS merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran lembaga sebagai berikut:

Visi:

Mengader Ulama Sejak Usia Dini

Visi tersebut dalam rangka mengawal dan mendukung Darus-Sunnah sebagai International Institute for Hadith Sciences yang berkomitmen dalam pengaderan ulama, khususnya di bidang hadis dan ilmu hadis yang dapat memberdayakan kemanfaatan untuk umat di tingkat global.

Misi:

Dalam rangka menerjemahkan Visi MDS ke dalam tingkat yang lebih aplikatif dan terukur, maka rumusan misi MDS adalah sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pendidikan agama yang syamil (holistic) selama enam tahun berbasis kitab kuning, sains dan teknologi, serta seni dan budaya, baik secara teori maupun praktik, dengan kurikulum berbasis active learning, multiple intelligences, dan habitual curriculum;

2) Melakukan Pembinaan keagamaan yang intensif selama 24 jam dengan kurikulum integratif (integrated curriculum);

3) Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kependidikan dan dakwah untuk membangun kompetensi dan keunggulan para kader ulama yang menguasai kitab kuning, berakhlak mulia dan berkomitmen tinggi dalam bidang kependidikan, dan dakwah.

4) Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kepemimpinan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang organisasi, akhlak dan kepribadian.

5) Menyelenggarakan bimbingan baca, tulis, hafal, dan penelitian keagamaan berbasis al-Quran dan Hadis

6) Menyelenggarakan dan mengembangkan pembinaan intensif di bidang bahasa Arab dan Inggris

44

7) Menyelenggarakan pendidikan kemandirian, problem solving, dan cepat tanggap sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi dengan mudah

8) Menyelenggarakan pendidikan life skill dan dan keterampilan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang Wirausaha 9) Membiasakan penciptaan lingkungan yang hijau dan asri.

Tujuan Madaris Darus-Sunnah Ciputat adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. dan berakhlakul karimah, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab dalam bidang keilmuan Islam, kemasyarakatan, kebangsaan, dan lingkungan hidup. Itulah yang kemudian disebut sebagai ulama, sebagaimana yang tertuang dalam visi Madaris: “Mengader Ulama Sejak Usia Dini”

Secara umum, tujuan utama pendirian Madaris Darus-Sunnah sebagaimana tertuang dalam motto tersebut, dirumuskan dalam beberapa poin sebagai berikut:

1) Mencetak kader ulama yang ahli dalam bidang keagamaan melalui sumber-sumbernya yang utama, yaitu al-Quran dan hadis, serta menguasai kitab kuning

2) Mengkaji ilmu-ilmu al-Quran dan Hadis sebagai khazanah dan sumbangsih bagi pengembangan budaya untuk ketinggian martabat, kemajuan, dan kesejahteraan umat.

3) Mengaktualisasikan pesan-pesan kenabian yang tertuang dalam al-Quran dan hadis dalam upaya menjawab problematika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Secara khusus, Madaris Darus-Sunnah Ciputat sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memiliki target menghasilkan lulusan yang:

1) Beriman dan bertakwa serta taat kepada Allah swt. dan RasulNya.;

2) Memiliki penalaran yang baik (mau belajar, ingin tahu, senang 20 membaca, memiliki inovasi, berinisiatif dan bertanggung jawab);

3) Berwawasan luas dalam berbagai bidang, berakhlak mulia, memiliki kemandirian, disiplin, dan semangat kebangsaan yang tinggi;

4) Peduli terhadap lingkungan dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap permasalahan sosial, moral dan keagamaan yang berkembang di masyarakat;

5) Mahir dalam berdakwah secara tulus dan mau mengabdi kepada agama, bangsa, masyarakat, dan keluarga.

45

6) Memiliki semangat akdemik berbasis kitab kuning dengan spesialisasi kehalian dalam berbahasa Arab dan Inggris secara aktif dan memiliki hafalan al-Quran dan Hadis;

7) Menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesionalitas yang tinggi dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni-budaya.

Berikut adalah identitas lembaga pendidikan PKBM Madaris darus Sunnah:

Nama : PKBM Madaris Darus-Sunnah

Jenjang Pendidikan : PKBM

NPSN : P9984857

Nomor Ijin Pendirian PKBM : 423.8/9-DPMPTSP/OL/2019

Status : Swasta

Penyelenggaraan : Pagi/6 hari

Naungan : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Yayasan Penyelenggara : Yayasan Wakaf Darus-Sunnah

Nomor Daftar Yayasan : C-885 HT.01.02.TH 2006

Akte Pendirian Yayasan : Nomor 1, Ny. LANNY RATNA EKOWATI SOEBROTO, SH Tanggal 4 Januari 1999

Akte Perubahan I : Nomor 3, Ny. WARSONAH EFFENDI, SH. Tanggal 24 Maret 2006

Akte Perubahan II : Nomor 2, Hana Badrina, S.H., M.Kn., Tanggal 08 Juni 2018

SK Pengesahan Kemenkumham : AHU-0000458. AH.01.05 TAHUN 2018 NPWP Yayasan : 01.883.211.3-411.000

Nomor Induk Berusaha (NIB) : 9120309772225

Nama Ketua Yayasan : H. Zia Ul Haramein, Lc Nama Ketua PKBM : Tubagus Hasan Basri, M.Ag Alamat : Jl. SD Inpres No.11 Pisangan Barat

Kelurahan : Cirendeu Kecamatan : Ciputat Timur Kota : Tangerang Selatan Provinsi : Banten

Kode Pos : 15419

Kepemilikan Tanah : a. Milik Sendiri/Yayasan Wakaf b. Luas Tanah 1500 m2 + 3.300 m2 Status Bangunan : Milik Sendiri (Yayasan Wakaf)

Luas Bangunan : 2.150 m2

46 b. Product (Program Pendidikan)

Program pendidikan di PKBM Madaris Darus-Sunnah terbagi atas 3 macam, yaitu Dirasah (Study), Munazzhamah (Organization), dan Istijmam (Recreation).”