• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pelayanan publik merupakan pintu atau gerbang utama untuk mewujudkan Good Governance. Pelayanan publik dapat dikatakan sebagai wadah bagi pemerintah untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Good Governance. Salah satu prinsip utama untuk mewujudkan Good Governance yaitu prinsip partisipasi. Prinsip partisipasi atau pemerintahan yang partisipatif dapat dideskripsikan dalam pelayanan publik khususnya pada pelayanan administrasi kependudukan. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa terdapat 23 (dua puluh tiga) outputpelayanan administrasi kependudukan bagi warga negara. Salah satu dokumen penting yang wajib dimiliki oleh warga negara yaitu Akta Kelahiran.

Kepemilikan Akta Kelahiran bagi seorang warga negara adalah suatu kewajiban dan dengan kepemilikannya, seseorang tersebut juga memiliki hak seperti status hukum, hak perlindungan, sebagai identitas diri dan dapat digunakan untuk melengkapi persyaratan administrasi dimasa mendatang jika diperlukan.

Oleh karena itu, pemerataan kepemilikan Akta Kelahiran sebagai salah satu dokumen kependudukan di Indonesia menjadi suatu hal yang ditargetkan dalam skala nasional yaitu pada RPJMN tahun 2015-2019 oleh Presiden RI dengan target sebesar 85% Anak Indonesia memiliki Akta Kelahiran.

Upaya untuk mencapai target tersebut maka dibutuhkan kerja sama baik dari pemerintah maupun masyarakat. Seperti pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sebagai lembaga yang berwenang untuk menerbitkan dokumen

Akta Kelahiran yang membutuhkan partisipasi dari Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan masyarakat agar dapat menghimpun data kependudukannya.

Pada lokasi penelitian yaitu Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, upaya partisipatif yang sudah dilakukan namun belum memberikan hasil yang optimal.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor atau kendala yang ada di pemerintah seperti tidak secara keseluruhan mengetahui program yang difasilitasi oleh Disdukcapil dan masyarakat yang terkendala berkas persyaratan.

Berdasarkan teori yang digunakan pada penelitian ini yang dikemukakan oleh Merilee S. Grindle, terdapat 2 (dua) kategori penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam implementasi prinsip partisipasi dalam pembuatan Akta Kelahiran di Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, yaitu:

5.1.1 Isi Kebijakan (Content of Policy)

5.1.1.1 Kepentingan yang terpengaruh oleh kebijakan

Kepentingan yang terpengaruh atau sasaran utama dalam kepemilikan Akta Kelahiran yaitu kepentingan bagi masyarakat dan juga kepentingan pemerintah yang saling berkaitan. Bagi pemerintah kepemilikan Akta Kelahiran yang merata pada masyarakatnya berguna untuk mengetahui secara rinci atau detail mengenai identitas masyarakat, dan sebagai pedoman atau acuan untuk menyusun kebutuhan, kebijakan, ataupun program yang terkait dengan kependudukan. Bagi masyarakat melengkapi dokumen kependudukan seperti Akta Kelahiran dapat memudahkan urusan administrasi dimasa mendatang dan sebagai pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

5.1.1.2 Manfaat yang akan dihasilkan

Upaya partisipatif antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembuatan Akta Kelahiran memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak.

Bagi pemerintah manfaat yang dapat dirasakan yaitu kemudahan dan keringanan dalam menjalankan pekerjaan dan tanggung jawabnya kepada masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan tertib administrasi serta memudahkan pemerintah untuk memperoleh data yang akurat mengenai kuantitas dan kualitas penduduknya. Bagi masyarakat selain yaitu memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Sejumlah hak yang diperoleh masyarakat yaitu status warga negara dan identitas yang sah dimata hukum, hak perlindungan, memperoleh pendidikan, dan hak lainnya sebagai warga negara.

5.1.1.3 Derajat perubahan yang diinginkan

Perubahan yang diinginkan atau tujuan yang ingin dicapai dalam pemerataan kepemilikan Akta Kelahiran yaitu untuk mewujudkan tertib administrasi dan upaya partisipatif yang dilakukan bertujuan agar 100% yaitu secara keseluruhan anak usia 0-18 (nol-18) tahun di Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang memiliki dokumen Akta Kelahiran. Namun pada periode desember tahun 2017 data cakupan kepemilikan Akta Kelahiran bagi anak usia 0-18 (nol-delapan belas) tahun secara keseluruhan kepemilikan Akta Kelahiran hanya mencapai 55,74% dan pada periode desember tahun 2018 masih mencapai angka 63.09%.

5.1.1.4 Kedudukan pembuat kebijakan

Kedudukan pembuat kebijakan pada upaya partitipatif dalam pembuatan Akta Kelahiran dapat dilihat dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembuatan dokumen tersebut dan bagaimana pihak-pihak tersebut menangani

kendala atau masalah yang muncul pada saat proses pembuatan Akta Kelahiran.

Masyarakat wajib melengkapi berkas persyaratannya terlebih dahulu, kemudina Kepala Lingkungan dan Kepala Dusun membantu warganya untuk melengkapi dokumen kependudukannya, Lurah dan Kepala Desa memeriksa kelengkapan berkas kemudian menerbitkan surat rekomendasi, kemudian Disdukcapil menerbitkan dokumen Akta Kelahiran sesuai dengan berkas persyaratan yang diajukan.

5.1.1.5 Pelaksana program

Pelaksana program pada implementasi prinsip partisipasi dalam pembuatan Akta Kelahiran ini melibatkan seluruh pihak mulai dari masyarakat, Kepala Llingkungan dan Kepala Dusun, Pemerintah Kelurahan dan Perangkat Desa, serta pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil. Namun program yang difasilitasi oleh Disdukcapil belum diketahui secara keseluruhan oleh pelaksana program.

5.1.1.6 Sumber daya yang digunakan

Sumber daya yang digunakan pada implementasi prinsip partisipasi dalam pembuatan Akta Kelahiran terdiri dari : Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi masyarakat, dan pegawai (ASN). Sumber Daya Material yang meliputi peralatan dan teknologi (komputer, mesin cetak, jaringan internet) dan kelengkapan berkas persyaratan (fotokopi Kartu Keluarga, fotokopi Buku/Akta Nikah, Surat Keterangan Lahir dari Bidan atau Rumah Sakit, dan Surat Rekomenadasi dari Lurah/Desa). Sumber Daya Finasial yang digunakan untuk biaya transportasi bagi masyarakat yang mengurus langsung dokumennya ataupun melalui bantuan orang lain.

5.1.2 Konteks Implementasi (Context of Implementation) 5.1.2.1 Kekuasaan dan kepentingan aktor yang terlibat

Aktor yang terlibat pada implementasi prinsip partisipasi dalam pembuatan Akta Kelahiran yaitu melibatkan kesadaran masyarakat yang memiliki keinginan untuk melengkapi dokumen kependudukannya dan melengkapi berkas persyaratan untuk mengurus Akta Kelahiran. Kepling dan Kadus mensosialisasikan atau menghimbau masyarakatnya agar segera melengkapi dokumen kependudukannya, sebagai perantara untuk menyampaikan peraturan atau kebijakan dari pemerintah kepada masyarakat dan sebaliknya. Lurah dan Kepala Desa juga menghimbau melalui Kepling dan Kadus agar selalu mengingatkan masyarakatnya untuk melengkapi dokumen kependudukan dan berwenang untuk menerbitkan surat rekomendasi atau surat keterangan bagi warganya untuk melengkapi berkas persyaratan dalam pembuatan Akta Kelahiran.

Pegawai Disdukcapil menerbitkan Akta Kelahiran sesuai dengan berkas persyaratan yang diajukan.

5.1.2.2 Karakteristik lembaga dan penguasa

Karakteristik lembaga dan penguasa pada implementasi prinsip partisipasi dalam pembuatan Akta Kelahiran dapat dideskripsikan melalui sikap yang ditunjukkan dalam melayani kebutuhan administrasi masyarakat. Baik Pemerintah Kelurahan, Perangkat Desa, hinggan Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sikap yang ditunjukkan yaitu bertanggungjawab, komunikatif kepada masyarakat, ramah dan sabar dalam menjelaskan kepada masyarakat jika terdapat kendala pada proses pembuatan Akta Kelahirannya.

5.1.2.3 Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana

Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana dapat dideskripsikan melalui penerapah nilai-nilai yang terdapat di dalam maklumat/janji pelayanan publik.

Baik Pemerintah Kelurahan, Perangkat Desa, dan Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sudah mengupayakan penerapan nilai-nilai tersebut dengan sebaik mungkin.