• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komitmen Persalinan Aman

Dalam dokumen b583809b 15bf 40b3 9702 1f00804fa7f3 (Halaman 197-200)

Strategi Promos

5. Komitmen Persalinan Aman

5.1 Kebutuhan komitmen

Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yakni sejak bulan pertama kehamilan. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah persalinan aman. Dengan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali dan persalinan dengan tenaga kesehatan terlatih dan di fasilitas kesehatan, keselamatan ibu dan bayi dapat lebih terjamin.

Persalinan aman berarti seorang ibu dapat melahirkan bayinya dengan selamat oleh karena keadaan tenaga, fasilitas, alat dan obat yang dapat digunakan kalau terjadi komplikasi. Tenaga kesehatan terlatih dapat langsung menangangi persoalan yang muncul, karena telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan.

Namun, cakupan pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman sangat tergantung pada pemahaman, pengetahuan dan komitmen dari berbagai pihak yang perduli terhadap terwujudnya

generasi penerus yang selamat dan sehat, terutama ibu melahirkan, lingkungan dimana si ibu berada serta masyarakat pada umumnya, dan petugas kesehatan yang mempunyai kewajiban untuk memberikan advokasi tentang pentingnya dan manfaat pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman.

5.2 Kunci Keberhasilan Program

Persalinan Aman

1. Menciptakan komitmen, kepedulian,

kesungguhan dan kemauan semua stakeholder. 2. Dukungan eksekutif dan legislatif.

3. Ada unsur (SDM) penggerak program di tingkat lokal.

4. Menjaga keberlanjutan program.

5.3 Kebijakan Daerah

Sebagai program pemerintah pusat, kabupaten/kota perlu mengaturnya dalam sebuah kebijakan untuk menjamin terlaksananya program pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman dalam bentuk kegiatan konkrit sebagai upaya pencapaian tujuan.

Untuk memberikan arahan atau petunjuk operasional tentang organisasi, personil, dan prosedur, dapat berbentuk Surat Keputusan (SK), Peraturan Bupati/Walikota (Perbup/Perwali), atau Peraturan Daerah (Perda).

Kebijakan tentang pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman diharapkan dapat:

Lampiran A - Uraian Substansi

196

Tata Kelola Persalinan Aman www.kinerja.or.id

1. Memberikan perlindungan dan kesempatan bagi ibu untuk mendapat pemeriksaan kehamilan minimal empat kali dan yang sesuai dengan standar

2. Memberikan perlindungan dan kesempatan bagi ibu untuk melahirkan dengan selamat dan aman 3. Memberikan perlindungan dan kesempatan bagi

untuk melahirkan dengan tenaga kesehatan terlatih dan di fasilitas kesehatan

4. Mendorong peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah daerah terhadap pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman.

Agar kebijakan kepala daerah tersebut berjalan efektif dalam pelaksanaannya maka langkah- langkah yang harus dilakukan adalah:

1. Perumusan: perumusan naskah akademik 2. Advokasi: pembahasan dengan semua pihak

terkait termasuk masyarakat sebagai pengguna layanan melalui pendekatan persuasif,

presentasi, diskusi, negosiasi 3. Penetapan: proses pengesahan 4. Pelaksanaan: sosialisasi kebijakan dan

penerapan kebijakan oleh para pihak yang terkait

5. Monitoring: memantau pelaksanaan apakah sudah sesuai dengan aturan/kebijakan 6. Evaluasi: apakah kebijakan tersebut dapat

mengurangi masalah yang mempengaruhi kinerja yang diharapkan.

5.4 Para Pihak Terkait dalam program

pemeriksaan kehamilan dan

persalinan aman

Dengan telah diundangkannya kebijakan terhadap pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman, maka hal yang terpenting adalah komitmen dari semua pihak terkait baik dari pemberi layanan, ibu hamil dan keluarga sebagai target dan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk bisa memprioritaskan pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman.

Beberapa pihak yang diharapkan turut berkomitmen dalam mendorongpemeriksaan kehamilan dan persalinan aman adalah:

a) Keluarga terdekat ibu

Dukungan suami diberikan dengan selalu menjaga suasana batin si ibu seperti membina isteri untuk memeriksa kehamilan, menemani isteri ketika diperiksa kehamilan, membina isteri untuk makan makanan bergizi, membina isteri untuk bersalin dengan tenaga kesehatan terlatih dan di fasiltas kesehatan, membina isteri untuk mengikuti kelas ibu hamil, dan menemani isteri pada saat bersalin.

Orang tua/mertua (keluarga) harus memberikan ibu hak untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi bayinya), tidak memaksakan untuk bersalin dengan dukun bayi, tidak melarang makanan tertentu terkait tradisi selama kehamilan, dan memberikan ibu semangat dan dorongan agar ibu percaya diri untuk pergi memeriksakan kehamilan dan bersalin dengan tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan.

b) Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan diharapkan memeriksa kehamilan sesuai dengan standar, memberi informasi yang tepat tentang kehamilan, persalinan, dan risikonya.

c) Lingkungan kerja/kantor

Lingkungan kerja baik pemerintah maupun swasta hendaknya menerapkan kebijakan kantor yang ramah terhadap ibu hamil, termasuk pemberian izin kepada ibu agar dia dapat ke luar kantor untuk pemeriksaan kehamilan, dan pemberian cuti kehamilan dan persalinan.

d) Sesama ibu hamil

Saling berbagi pengalaman yang mencerdaskan, bertukar informasi, memberi semangat dan dukungan.

e) Pemerintah

Secara terus menerus mengadakan sosialisasi tentang pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman, memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana pendukung pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman, dan menindak dengan tegas segala bentuk pelanggaran yang bertentangan dengan kebijakan pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman.

5.5 Sosialisasi pemeriksaan kehamilan

dan persalinan aman

Untuk mensukseskan cakupan pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman, sosialisasi tentang kebijakan atau peraturan harus dilakukan untuk memberikan kesadaran tentang kewajiban para pihak terkait. Selain itu pemberian edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman merupakan hal penting dan kunci utama keberhasilan program, yang intinya untuk memberikan pemahaman yang mendorong kesadaran masyarakat ataupun pihak terkait.

Selain itu, kelompok-kelompok masyarakat yang peduli kesehatan ibu dan anak, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru sekolah menengah atas perlu dirangkul dan diberikan pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman dalam jangka pendek dan jangka panjang, agar mereka dapat ikut mendorong warga yang ada di wilayahnya, atau para siswa di sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya dapat ikut menyebarkan pengetahuannya pada orang tua, tetangga atau paling tidak berguna bagi mereka kelak setelah mereka berumah tangga.

Dari berbagai kajian tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam pelaksanaan promosi kesehatan adalah:

1. Membangun komitmen para pihak, merupakan upaya penyadaran masyarakat akan tingginya angka kematian ibu dan bayi serta resiko

Lampiran A - Uraian Substansi

198

Tata Kelola Persalinan Aman www.kinerja.or.id

persalinan dengan dukun dan juga resiko kehamilan usia muda, serta adanya komitmen untuk mendukung kampanye pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman.

2. Regulasi/kebijakan yang mengatur tentang pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman yang merupakan komitmen pemerintah daerah dan menjadi acuan dalam berbagai program kegiatan yang bertujuan untuk mengimplementasikan regulasi/kebijakan yang ada.

3. Dukungan pihak pemerintah dalam program dan kegiatan pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman serta dianggarkan dalam APBD.

4. Peningkatan pemahaman multi stakeholder tentang pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman, melalui workshop/training yang dilakukan oleh dinas kesehatan dan puskesmas.

5. Kampanye pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman sampai di tingkat kecamatan- kelurahan/desa, kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok pemerhati

pelayanan publik, asosiasi dan paguyuban, serta penggerak PKK.

Panduan Pelaksanaan

1. Tahap Persiapan

Dalam dokumen b583809b 15bf 40b3 9702 1f00804fa7f3 (Halaman 197-200)