• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akreditasi Sekolah/ Madrasah

KOMPONEN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/U/2002 tanggal 14 Juni 2002 tentang Akreditasi Sekolah/Madrasah, komponen-komponen sekolah yang menjadi bahan penilaian adalah:

1. Kurikulum dan Proses Pembelajaran;

2. Administrasi dan Manajemen Sekolah/Madrasah 3. Organisasi dan Kelembagaan Sekolah/Madrasah 4. Sarana dan Prasarana

63 Maju Bersama Pendidikan ~ Nurkholis

5. Ketenagaan 6. Pembiayaan 7. Peserta didik

8. Peran serta masyarakat

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah/Madrasah.

Setiap komponen dijabarkan kedalam berbagai aspek dan indikator. Selanjutnya indikator-indikator yang dikembang-kan tersebut dijadidikembang-kan acuan dalam pengembangan instrumen akreditasi dan penilaian yang digunakan dalam proses akreditasi sekolah/madrasah. (Artikel 31.05.2011 by Agus Setiardi /27 feb-ruari 2012).

1. Kurikulum dan Proses Pembelajaran a. Pelaksanaan Kurikulum

Standar kurikulum dibuat untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa apa yang diperoleh di sekolah/ma-drasah benar-benar konsisten dengan prinsip dan tujuan pen-didikan nasional sebagaimana tertuang dalam kurikulum nasi-onal. Meskipun sekolah diperkenankan untuk mengembangkan atau melaksanakan kurikulum yang menjadi ciri khas dari seko-lah/madrasah yang bersangkutan, namun kurikulum nasional tetap harus dilaksanakan sepenuhnya.

Kekhasan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah/ madrasah merupakan tambahan terhadap kurikulum nasional sehingga tidak mengurangi porsi kurikulum nasional. Selain itu, sekolah/madrasah juga seharusnya melaksanakan kuriku-lum muatan lokal atau pilihan sebagai upaya pelestarian dan pengembangan berbagi aspek yang menjadi ciri dan potensi daerah tempat sekolah berada atau kurikulum yang

64 Nurkholis ~ Maju Bersama Pendidikan tasi pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara global. Semua ini dikemas sehingga silabus yang dikembangkan dan alokasi waktu yang disusun benar-benar menjamin bahwa kurikulum nasional dan muatan lokal atau pilihan tersebut ter-laksana dengan baik.

b. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelaja-ran. Ketiga hal tersebut merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah penyusunan ren-cana tentang materi pembelajaran, bagaimana melaksanakan pembelajaran, dan bagaimana melakukanpenilaian. Termasuk dalam perencanaan ini juga adlah memilih sumber belajar, fasil-itas, waktu, tempat, harapan-harapan, dan perangkat informasi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar. Esensi perencanaan pembelajaran adalah kesiapan yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik yang diharapkan menghasilkan perubahan pada peserta didik, yaitu dari belum mampu menjadi mampu, dari belum terdidik menjadi terdidik, dari belum kompeten menjadi kompeten. Inti dari proses belajar mengajar adalah efektivitasnya. Tingkat efektivitas pembelajaran sangat di-pengharui oleh perilaku pendidik dan perilaku peserta didik. Perilaku pendidik yang efektif , antara lain, mengajar dengan

65 Maju Bersama Pendidikan ~ Nurkholis

jelas, menggunakan variasi metode pengajaran, menggunakan variasi sumber belajar, antusiasme, memberdayakan peserta didik, menggunakan konteks (lingkungan) sebagai sarana pem-belajaran, menggunakan jenis penugasan dan pertanyaan yang membangkitkan daya pikir dan keingintahuan. Sedang perilaku peserta didik mencakup antara lain motivasi/semangat belajar, keseriusan, perhatian kerajinan, kedisiplinan, keingintahuan, pencatatan, pertanyaan, senang melakukan latihan, dan sikap belajar yang positif.

3. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang hasil pembelajaran. Fokus evaluasi pembelajaran adalah pada hasil, baik hasil yang berupa proses maupun produk. Informasihasil pembelaran ini kemudian dibandingkan dengan hasil pembelajaran yang di-harapkan.

2. Administrasi dan Pembelajaran

Standar administrasi dan manajemen sekolah meliputi: a. Perencanaan Sekolah

Sekolah memiliki rencana yang akan dicapai dalam jang-ka panjang (rencana strategis) yang dijadijang-kan acuan dalam ren-cana operasional. Dalam renren-cana ini wawasan masa depan (visi) dijadikan paduan bagi rumusan misi sekolah/madrasah. Dengan kata lain, wawasan masa depan atau visi sekolah adalah gamba-ran masa depan masa depan yang dicita-citakan oleh sekolah b. Manjemen Sekolah

66 Nurkholis ~ Maju Bersama Pendidikan dilakukan dengan dan melalui sumberdaya untuk mencapai tu-juan sekolah/madrasah secara efektif dan efisien. Dua hal yang merupakan inti dari manajemen sekolah adalah aspek dan fung-si. Manajemen dipandang sebagai aspek meliputi kurikulum, tenaga/sumberdaya manusia, peserta didik, sarana dan prasa-rana, dana, dan hubungan masyarakat. Manajemen dipandang sebagai fungsi meliputi pengambilan keputusan, perumusan tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengkomunikasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, supervisi, dan pengendalian.

c. Kepemimpinan

Manajemen memfokuskan diri pada sekolah sebagai sistem dimana kepemimpinan menekankan pada orang sebagai jiwanya. Kepala sekolah/madrasah berperan sebagai mana-jer dan pemimpin sekaligus. Tugas dan fungsi manamana-jer adalah mengelola para pelaksananya dengan sejumlah masukan (in-put) manajemen seperti tugas dan fungsi, kebijakan, rencana, program, aturan main, serta pengendalian agar sekolah sebagai sistem mampu berkembang. Kepala sekolah/madrasah seb-agai manajer berurusan dengan sistem dan sebseb-agai pemimpin berurusan dengan tanggung jawab tentang pelaksanaan tugas dari orang - orang yang di pimpinnya.

d. Pengawasan

Pengawasan (supervisi) merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen sekolah. Dalam pelaksanaan penga-wasan ini terkandung pula fungsi pemantauan yang diarahkan untuk melihat apakah semua kegiatan berjalan lancar dan semua sumberdaya dimanfaatkan secara optimal, efisien dan efisien.

67 Maju Bersama Pendidikan ~ Nurkholis

Pengawasan dan monitoring dilakukan secara berkala dan tepat sasaran sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.

e. Administrasi Sekolah/Madrasah

Penyelenggaraan sekolah akan berjalan lancar jika didu-kung olehadministrasi yang efektif dan efisien. Sekolah yang administrasinya kurang efisien dan kurang efektif akan men-galami hambatan dalam penyelenggaraan program sekolah. Se-cara umum, administrasi sekolah dapat di artikan sebagai upaya pengaturan dan pendayagunaan seluruh sumberdaya sekolah/ madrasah dalam penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah/madrasah secara optimal.

3. Organisasi dan kelembagaan

Standar organisasi dan kelembagaan mencakup dua hal utama, yaitu organisasi dan legalitas serta regulasi sekolah/ma-drasah.

a. Organisasi

Program sekolah/madrasah akan berjalan lancar, ter-organisasi, dan terkoordinasi secara konsisiten jika didukung oleh organisasi sekolah/madrasah yang cepat tanggap terhadap kebutuhan sekolah. Sekolah/madrasah diorganisasikan secara tersistem sehingga memiliki struktur hirarkis yang terorganir secara rapi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian sekolah dilakukan secara cermat yang ditampilkan dalam bentuk struktur organisasi yang mampu me-ningkatkan efisiendan efektivitas pemanfaatan sumberdaya ma-nusia di sekolah/madrasah. Selain itu, Dengan adanya kejelasan

68 Nurkholis ~ Maju Bersama Pendidikan siapa mengerjakan apa dan siapa melapor kepada siapa, Struktur organisasi sekolah/madrasah mampu menerjemahkan strategi kedalam pelaksanaan operasional yang produktif.

b. Legalitas dan Regulasi Sekolah/Madrasah

Sekolah/Madrasah merupakan satuan pendidikan yang secara legal diakui oleh publik. Sebagai lembaga legal yang diakui oleh publik, sekolah harus memiliki sejumlah dokumen legal dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah/ma-drasah yang bersangkutan.

Dokumen-dokumen legal dan persyaratan-persyaratan yang dimaksud diperoleh dari pemerintah atau pemerintah dae-rah, antara lain SK pendirian sekolah/madrasah, status sekolah, dan dokumen-dokumen terkait lainnya. Untuk memperoleh do-kumen-dokumen yang dimaksud, tentunya sekolah/madrasah harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diperlukan. 4. Sarana dan Prasarana

Sekolah/Madrasah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan program pendidikan, Penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk me-nyelenggarakan program pendidikan. Penyediaan sarana dan prasarana yang memenuhi tuntutan pedagonik diperlukan untuk menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang bermakna, menyenangkan, dan memberdayakan sesuai karakterisitik mata pelajaran dan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan efektif, kognitif, psikomotor, peserta didik.

69 Maju Bersama Pendidikan ~ Nurkholis

5. Tenaga Kependidikan dan Tenaga Penunjang

Tenaga kependidikan sekolah/madrasah adalah mereka yang berkualifikasi sebagai pendidik dan pengelola pendidikan. Pendidik bertugas merencanakan, melaksanakan, dan menilai serta mengembangkan proses pembelajaran.

Tenaga kependidikan meliputi guru, konselor, kepala sekolah/madrasah dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhu-susannya. Secara umum tenaga kependidikan sekolah/madrasah bertugas melaksanakan perencanaan, pembelajaran, pembimb-ingan, pelatihan, pengelolaan, penilaian, pengawasan, pelayanan teknis dan kepustakaan, penelitian dan pengembangan hal-hal praktis yang diperlukan untuk meningkatkan mutu proses pem-belajaran.

Selain memerlukan tenaga pendidik, sekolah/madrasah juga memerlukan tenaga penunjang, yang meliputi tenaga admi-nistratif, laporan, dan pustakawan yang kompeten, tenaga penun-jang bekerjasama dengan tenaga pendidik, terutama dalam mem-berikan pelayanan kepada peserta didik.

6. Pembiayaan/Pendanaan

Sekolah/Madrasah harus mempunyai dana yang cukup untuk menyelenggarakan pendidikan. Sekolah/Madrasah perlu menggunakan dana yang tersedia untuk terlaksananya proses belajar mengajar yang bermutu. Sekolah/Madrasah harus menye-diakan dana pendidikan secara terus menerus sesuai dengan ke-butuhan sekolah/madrasah. Untuk itu sekolah/madrasah harus menghimpun dana untuk mencapai tujuan sekolah

70 Nurkholis ~ Maju Bersama Pendidikan 7. Peserta Didik

a. Penerimaan dan Pengembangan Peserta Didik

Peserta didik adalah warga masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melelui proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu. Peserta didik merupakan salah satu masukan yang sangat menentukan bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Namun demikian prestasi belajar yang di-capai oleh para peserta didik pada dasarnya merupakan upaya kolektif antara peserta didik dan guru.

b. Keluaran

Keluaran sekolah/madrasah mencakup output dan out-come. Output sekolah/madrasah adalah hasil belajar yang mere-fleksikan seberapa baik peserta didik memperoleh pengala-man bermakna dalam proses pembelajaran. Hasil belajar harus mengekspresikan tiga unsur kompetensi, yaitu kognitif, efektif dan psikomotor.

Sekolah/Madrasah memiliki kepedulian terhadap na-sib lulusannya. Kepedulian tersebut diwujudkan dalam bentuk penelusuran, atau pelacakan terhadap lulusannya. Juga untuk mencari umpan balik bagi perbaikan program di sekolah/ma-drasahnya sehingga mutu dan relevansi program sekolah dapat ditingkatkan.

8. Peran Serta Masyarakat

Sekolah/Madrasah mengajarkan peserta didik tentang kecakapan yang diperlukan untuk menjalani hidup dan kahidu-pan di masyarakat tingkat lokal, nasional, dan internasional.

71 Maju Bersama Pendidikan ~ Nurkholis

atau organisasi sejenis untuk memberi peluang pada masyarakat berperan sebagai pemberi pertimbangan (advisor), pendukung (supporter), penghubung (mediator), dan pengontrol (control-ler).

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah

Sekolah/Madrasah berada dalam lingkungan yang dina-mis yang mempengharui penyelenggaraan sekolah/madrasah. Sekolah/Madrasah menginternalisasikan lingkungan kedalam penyelenggaraan sekolah/madrasah dan menempatkan seko-lah/madrasah sebagai bagian dari lingkungan.

Budaya sekolah/madrasah adalah karakter atau pandan-gan hidup sekolah yang mereflesikan keyakinan, norma, nilai, dan kebiasaan yang dibentuk dan disepakati oleh warga sekolah/ madrasah.

AKREDITASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN