• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Karakter dalam Islam

LANGKAH-LANGKAH MERUBAH KARAKTER

3. Perbaikan fisik

Sebagaimana ahli kesehatan mengatakan bahwa dasar-dasar kesehatan itu tercipta melalui perpaduan yang baik antara tiga unsur:

a. Gizi makanan yang baik dan mencukupi kebutuhan b. Olahraga yang teratur dalam kadar yang cukup

c. Istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan relaksasi MENUMBUHKAN KARAKTER ISLAM MELALUI PENDIDIKAN

Islam kata turunan (jadian) yang berarti ketunduk-kan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah) berasal dari kata salama artinya patuh atau menerima; berakar dari huruf sin lam mim (s-l-m). Kata dasarnya adalah salima yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar salamat (yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat). Dari akar kata itu juga terbentuk kata-kata salm, silm yang berarti kedamaian, kepatuhan, penyerahan (diri).

Hal ini berarti segala sesuatu, baik pengetahuan, sikap, perilaku maupun gaya hidup yang menunjukkan ketundukan dan

82 Salimah ~ Maju Bersama Pendidikan kepatuhan terhadap kehendak Allah, adalah Islam, dan hakikat dari penyerahan diri kepada Allah SWT adalah bersifat mutlak, bulat dan total, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dari pengertian tersebut bah-wasanya setiap makhluk yang ada di alam dunia ini harusnya tun-duk dan patuh terhadap setiap Qadha dan Qadhar Allah SWT.

Dalam kacamata kaum muslimin, gejala merusak yang ada di masyarakat terjadi akibat hilangnya karakter dan kepribadian Islam. Kita kecanduan produk Barat yang hedonistik, serba bebas dan berkiblat pada kesenangan duniawi. Konsep permissif itu ber-dampak rusaknya tatanan kehidupan sosial, kacaunya moralitas dan mengendurnya nilai kebersamaan antar individu.

Jelas, ini konsepsi yang bertentangan dengan nilai Islam yang mengatur tawazun (keseimbangan) kehidupan dunia dan akhirat. Rasulullah Saw dalam membentuk generasi pilihan san-gat mengintensifkan tiga kecerdasan yaitu emosional, spritual dan intelektual. Hasilnya dapat dilihat dan dirasakan, di mana banyak dilahirkan pejuang Islam hebat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan sahabat lainnya.

Muhammad Taqi Misbah (2003: 25), mengemukakan ada beberapa prinsip strategis pembentukan karakter Rasulullah ke-pada para sahabat sebagai generasi penerusnya: Pertama, Rasu-lullah SAW sangat fokus kepada pembinaan dan penyiapan kader. Fakta itu dapat dilihat sejak beliau mulai mendapatkan amanah dakwah. Tugas menyebarkan Islam dijalankan dengan mencari bibit kepemimpinan unggul dan berhati bersih. Dakwah beliau fokus tidak menyentuh segi kehidupan politik Makkah. Selain fak-tor instabilitas dan kekuatan politik, perjuangan dakwah memang

83 Maju Bersama Pendidikan ~ Salimah

difokuskan nilai pembinaan.

Beliau berusaha menanamkan karakter kenabian yaitu siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampai-kan) dan fatonah (cerdas). Rumah Arqam bin Abil Arqam menjadi saksi bagaimana ahirnya kepemimpinan Islam dilahirkan. Point penting pertama pendidikan karakter adalah fokus, bertahap dan konsisten terhadap pembinaan sejak dini.

Kedua, mengutamakan bahasa perbuatan lebih baik dari perkataan. Aisyah menyebut Rasulullah SAW sebagai Al Qur’an yang berjalan. Sebutan itu tidak salah, mencermati Sirah Nabawi-yah menjadikan kita menuai kesadaran rekonstruksi pemikiran dan tindakan Rasulullah Saw. Beliau berbuat dulu, baru menyeru-kan kepada kaumnya untuk mengikutinya. Keshalihan individu berhasil membentuk keshalihan kolektif di masyarakat Makkah dan Madinah. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya pada diri Rasu-lullah saw. terdapat contoh tauladan bagi mereka yang menggan-tungkan harapannya kepada Allah dan Hari Akhirat serta banyak berzikir kepada Allah” (QS 33 : 21)

Ketika berdakwah di masyarakat Thaif dirinya mendapat perlakuan buruk dilempari kotoran. Pada saat itu datanglah Ma-laikat Jibril menawarkan jasa. “Hai muhammad jika engkau ke-hendaki gunung yang ada dihadapanmu ini untuk aku timpahkan kepada penduduk Thaif, niscaya sekarang juga aku lakukan.” Nabi menjawab “Jangan Jibril, semua itu dilakukan mereka karena keti-daktahuan mereka” kemudia nabi berdo’a “allâhumahdî qaumî fainnahû lâ ya’lamûn” “Ya Allah berikanlah hidayah kepada kaum-ku sesungguhnya mereka tidak mengetahui” Alhamdulillah, Allah SWT mendengar doanya, masyarakat Thaif banyak menjadi

84 Salimah ~ Maju Bersama Pendidikan kut Islam. Point penting kedua, berikan keteladanan baru menga-jak orang lain mengikuti apa yang kita lakukan.

Ketiga, menanamkan keyakinan bersifat ideologis sehing-ga menghasilkan nilai moral dan etika dalam mengubah masyara-katnya. Beliau meluruskan kemusyrikan mereka dengan menga-jarkan kalimat tauhid yakni meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Karakter tauhid menghasilkan pergerakan manusia yang dilandasi syariat Islam dalam men-jalankan kehidupan. Pendidikan karakter yang terpenting adalah pendidikan moral dan etika. Rasulullah SAW sendiri pun mene-gaskan hal itu dalam sabdanya, “Aku hanya diutus untuk menyem-purnakan akhlak karimah.” (HR Ahmad dan yang lain). Menum-buhkan kembali akhlak karimah haruslah menjadi kompetensi dalam proses pendidikan karakter setiap bangsa.

Akhirnya pendidikan karakter itu harus memadukan as-pek kognitif, afektif dan psikomotorik. Rasulullah SAW sudah memberikan teladan itu dengan membangun pendidikan berba-sis moral dan etik. Pembangunan pendidikan dapat dimulai dari Pesantren, Kampus dan Sekolah sebagai tempat subur pembinaan sekaligus pemberdayaan karakter generasi muda. Karena dengan moral yang baik dan etika yang berlandaskan ideologi yang benar akan membentuk komunitas masyarakat bangsa yang rahmatan lil alamin.***

85 Maju Bersama Pendidikan ~ Salimah

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Taqi Misbah. 2003. Buku Filsafat Islam. Bandung : Mizan

Maksudin. 2006. Pendidikan Nilai Komperhensif Teori dan Praktik. Bandung : Lentera Hati

Nur Uhbiyati. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Se-tia

Imam Jalaluddin al-Mahalli. 2001. Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzulul Ayat. Bandung: Sinar Baru Algensindo

http://nasrikurnialloh.blogspot.com/2011/12/pendidikan-karak-ter-dalam-perspektif.html

87 Maju Bersama Pendidikan ~ Munawarah

B

ELAKANGAN ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sema-kin menjadi trend untuk dilakukan oleh para profesional sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu di berbagai bidang. Awal mulanya, PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial (pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain) yang berkembang di masyarakat pada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah se-cara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut.

Konsep penelitian guru mula-mula dikemukakan oleh Lawrence Stenhouse di United Kingdom yang mengaitkan antara

[7]

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)