• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pasal 6 Perbup No. 55 Tahun 2014

5. Komunikasi Antar Organisasi

Komunikasi Antar Organisasi. Kordinasi adalah bentuk atau cara komunikasi yang baik dalam pelaksanaan sebuah program kebijakan. Karena tanpa kordinasi program tersebut tidak berjalan secara optimal.

Peneliti melihat komunikasi atau kordinasi yang baik dan teratur hanya terjadi di lingkungan agen pelaksana di Dinas Pendidikan, Kasi Dikmen dan pihak sekolah SMAN/SMKN dan MAN, kordinasi dilakukan dengan saling kroscek data. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mengundang rapat seluruh operator yang ada di tiap sekolah menengah untuk memberitahukan berapa kuota peserta yang diberikan untuk masing-masing sekolah kemudian memverifikasi data yang diusulkan oleh sekolah. Namun kordinasi antara Dinas Pendidikan dengan Kantor Kemenag maupun Dewan Pendidikan masih belum dilakukan dengan baik karena kordinasi hanya dilakukan pada saat awal peluncuran program Kartu Tangerang Pintar saja.

Sosialisasi program Kartu Tangerang Pintar dilakukan oleh Dinas Pendidikan melalui Bidang SMA dan SMK dengan cara memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada pihak sekolah kemudian pihak sekolah menjadi ujung tombak dalam proses sosialisasi kepada peserta didik atau bahkan ke masyarakat luas.

Tidak adanya sosialisasi langsung yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang kepada masyarakat luas baik secara langsung maupun melalui spanduk dan situs atau website, pihak sekolah sebagai agen pelaksana yang membantu Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, sekolah SMAN, SMKN dan MAN penerima bantuan program Kartu Tangerang Pintar adalah pihak yang sangat diharapkan dalam

menginformasikan secara langsung kepada sekolah-sekolah mengenai program Kartu Tangerang Pintar.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik. Lingkungan Eksternal juga turut mempengaruhi implementasi kebijakan publik disamping dari lingkungan internal organisasi. Penulis melihat kondisi ekonomi Kabupaten Tangerang khusunya bagian utara memang memiliki banyak peserta didik dari keluarga tidak mampu. Permasalahan yang ditemukan diantaranya banyak peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu justru tidak mendapat bantuan program Kartu Tangerang Pintar dikarenakan adanya kuota yang diberikan dari pemerintah daerah karena keterbatasannya anggaran yang diberikan.

Terkait dengan situasi politik. Sejauh dilaksanakannya program Kartu Tangerang Pintar hingga sekarang belum ada penolakan-penolakan terhadap program tersebut. Implementasi kebijakan program masih tetap berjalan baik dan kondusif. Lingkungan eksternal mendukung adanya program Kartu Tangerang Pintar, bahwa adanya program Kartu Tangerang Pintar mendapat tanggapan yang baik di masyarakat Kabupaten Tangerang sehingga situasi politik dalam implementasi Kartu Tangerang Pintar ini relatif terkendali sehingga tidak menimbulkan penolakan-penolakan atau konflik dari masyarakat.

149

5.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN dan MAN Di Kabupaten Tangerang ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengamatan terhadap proses pelaksanaan implementasi program dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan pelaksanaan program, maka pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar pada jenjang SMAN, SMKN dan MAN berjalan dengan baik dan lancar, namun hasil penelitian menemukan beberapa kekurangan yang perlu perhatian untuk diperbaiki. Tahapan pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar dimulai dari sosialisasi, verifikasi data usulan penerima, Penyaluran dana dan pelaporan pembelanjaan dana. Dalam tahapan pelaksanaan ini masih ditemukan sejumlah ketidakberhasilan diantaranya belum optimalnya sosialisasi program Kartu Tangerang Pintar yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang karena sosialisasi hanya dilakukan sampai pada tingkat perangkat sekolah saja sedangkan untuk masyarakat pada umumnya masih belum optimal.

2. Faktor penghambat keberhasilan kebijakan program Kartu Tangerang Pintar, ditemukan sejumlah hambatan diantaranya sumber daya manusia (staff) yang

kurang memadai, keterbatasan anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, fasilitas kartu ATM yang diberikan kepada peserta hanya diberikan pada awal peluncuran saja sehingga menyulitkan pada saat pencairan, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat laporan penggunaan dana serta kordinasi antara Dinas Pendidikan dengan Kantor Kementrian Agma masih belum optimal karena kordinasi dilakukan hanya pada saat awal peluncuran program saja.

3. Faktor pendukung keberhasilan kebijakan program Kartu Tangerang Pintar, ditemukan sejumlah pendukung diantaranya ukuran dan tujuan kebijakan jelas dan mudah dipahami, ketegasan implementor dalam memberikan sanksi, prosedur verifikasi dan pelaporan pembelanjaan dana cukup jelas, serta semua agen pelaksana mendukung adanya program Kartu Tangerang Pintar.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang. Adapun saran-saran tersebut yaitu:

1. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya harus lebih memberikan sosialisasi program Kartu Tangerang Pintar dengan mengadakan pertemuan dan memberikan penyuluhan secara langsung kepada peserta didik dan masyarakat luas dan melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk

atau mengaktifkan kembali situs atau website tentang informasi Kartu Tangerang Pintar.

2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya dapat memperhatikan sumberdaya program Kartu Tangerang Pintar agar lebih memadai. Jumlah operator tiap sekolah penerima perlu ditambah, agar kelangsungan implementasi Kartu Tangerang Pintar dapat lebih maksimal, kemudian Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya memberikan fasilitas kartu ATM untuk memudahkan peserta didik dalam mencairkan bantuan dana.

3. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebaiknya lebih memaksimalkan kordinasi dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang sehingga dapat memaksimalkan peran stakeholder lainnya selaku agen pelaksana yang bertanggungjawab melakukan kordinasi kepada kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri dengan cara memberikan informasi lebih terkait program Kartu Tangerang Pintar agar bisa ikut melakukan sosialisasi dan mengawasi implementasi program.

4. Bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Tangerang, hendaknya harus memahami dan melaksanakan ketentuan bahwa program Kartu Tangerang Pintar adalah program yang diperuntukan untuk peserta didik dari keluarga tidak mampu dan siswa berprestasi di sekolah menengah negeri.

Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta : Penerbit Kencana

Fuad, Anis & Kandung Sapto Nugroho. 2014. Panduan Praktis Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Irawan, Prasetyo (2006) Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Depok: Departemen Ilmu Administrasi FISIP.

Moleong Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

, Riant. 2012. Public Policy (Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, Manajemen Kebijakan). Jakarta: PT. Gramedia.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif: dalam Perspektif Rancangan Penelitian.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rohman, Arif (2009), Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Laksbang Mediatama.

Sugiyono. 2010.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2010.Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Tachjan. 2008.Implementasi Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta

Wahab, Solichin Abdul. 2012 Analisis Kebijakan Publik (Dari formulasi ke penyusunan model-model implementasi kebijakan publik). Jakarta : Bumi Aksara

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses, dan Studi Kasus). Yogyakarta: CAPS.

Prayoga, Argyan Wahyu. 2014. Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang SMA/SMK Di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.

Julianto, Fajar. 2014. Analisis Implementasi Kebijakan Program Kartu Jakarta Pintar. Universitas Indonesia.

Dokumen:

Buku Pedoman Panduan Kartu Tangerang Pintar Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Peraturan Bupati Tangerang No.55 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang.

Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

United Nations Development Programme (UNDP). 2016. Human Development Report 2014, Sustaining Human Progress: Reducing Vulnerabilities and Building Resilience. USA: United Nations Development Programme (UNDP).

LAMPIRAN I