BAB IV HASIL PENELITIAN
C. Model Implementasi Kebijakan Publik Merilee S. Grindle
1. Siswa membelanjakan Biaya Personal Pendidikan (BPP) Kartu
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Sebuah penelitian ilmiah dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan perlu dibuktikan kebenarannya dengan data-data yang ada di lapangan. Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik tertentu yang disebut sebagai eknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian karena bertujuan untuk memperoleh data agar dapat dianalisis. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu melaui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.
1. Observasi
Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya (Bungin, 2011:118). Sedangkan Observasi menurut Prastowo (2011:22), observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam tradisi kualitatif, data tidak akan diperoleh di belakang meja, tetapi harus terjun ke lapangan, tetangga, organisasi, dan komunitas. Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, dan keseluruhan interaksi antar manusia. Data observasi juga dapat berupa interaksi dalam suatu organisasi atau pengalaman para anggota dalam berorganisasi.
Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta (partisipan) dan yang tidak berperanserta
(nonpartisipan). Metode observasi yang digunakan dalam penelitian mengenai “Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang SMA, SMK dan MA di Kabupaten Tangerang”, yaitu menggunakan metode observasi non-participant. Dalam hal ini peneliti datang ke lokasi penelitian, namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dari subyek penelitian. Adapun pengamatan observasi dilakukan peneliti dengan mengamati bagaimana implementasi tersebut berjalan atau dilaksanakan di tingkat sekolah-sekolah dan siswa-siswa
penerima, mengamati pembukuan yang dilakukan oleh penerima dan sekolah-sekolah dalam penyelenggaraan akuntabilitas program ini. Tujuan penggunaan metode observasi dalam penelitian ini yakni peneliti dapat mencatat hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, mendokumentasikan, dan merefleksikannya secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi dari subyek penelitian. Dengan demikian, maka data-data yang dikumpulkan berdasarkan hasil teknik pengumpulan data lainnya, dapat ditriangulasikan dengan menggunakan metode ini. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan data yang valid. Validitas data sangat diperlukan dalam penelitian ini karena keabsahan data yang didapat apakah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan atau tidak. 2. Wawancara
Menurut Moleong (2010:186) mengemukakan bahwa wawancara adalah:
“Percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukam pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.
Sedangkan menurut (Prastowo, 2011:212) menjelaskan bahwa :
“Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topiktertentu”.
Berdasarkan definisi para ahli diatsa wawancara dapat diartikan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln & Guba (dalam Moleong 2010:186), antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan mendatang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverfikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang dilakukan adalah teknik wawancara mendalam dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam dengan pokok-pokok wawancara yang telah peneliti buat terlebih dahulu dan tidak menyimpang dari konteks yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun kisi-kisi wawancara pada penelitian ini bukan berupa daftar pertanyaan, akan tetapi hanya berupa poin-poin pokok yang akan ditanyakan pada informan dan dikembangkan pada saat wawancara berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar proses wawancara berlangsung secara alami dan mendalam seperti yang diharapkan dalam
penelitian kualitatif. Poin-poin pokok tersebut dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
No Fokus Sub Fokus Pertanyaan
1 Ukuran dan
Tujuan Kebijakan
Kejelasan Apakah tujuan dari adanya program Kartu Tangerang Pintar? Apa saja manfaat dari adanya program Kartu Tangerang Pintar? Terukur Bagaimana ukuran/ standar
keberhasilan dari program Kartu Tangerang Pintar?
2 Sumber Daya Dukungan
Sumber Daya Manusia
Berapa jumlah pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan program? Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan program? Apakah jumlah pelaksana yang dimilikki sudah cukup memadai untuk menjalankan program? Dukungan
Sumber Daya Finansial
Bagaimana mekanisme penganggaran program Kartu Tangerang Pintar? Kapan penyaluran dana dilakukan? Berapa besaran biaya yang diberikan? Kendala yang dihadapi saat pencairan dana?
Dukungan Sumber Daya Sarana dan Prasaana
Bagaimana fasilitas untuk menunjang kondisi sarana dan prasarana Program Kartu Tangerang Pintar?
Dukungan Sumber Daya Waktu
Apakah sumber daya waktu yang ada sudah cukup untuk menunjang pelaksanaan program?
3 Karakteristik Agen
Pelaksana
Peran Apa karakter/peran dari masing-masing stakeholder?
SOP Bagaimana SOP yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam program? Bagaimana pelaksanaan verifikasi data peserta? Bagaimana bentuk pelaporan penggunaan dana nya?
Sanksi Bagaimana bentuk dan
mekanisme sanksi yang diberikan dalam pelaksanaan program? 4 Sikap/ Kecenderungan Agen Pelaksana Kognisi Implementor
Bagaimana pendapat anda mengenai adanya program Kartu Tangerang Pintar?
Respon Implementor
Bagaimana respons (mendukung /menolak anda terhadap program? 5 Komunikasi
Antar
Organisasi dan Aktivitas
Pelaksana
Kordinasi Bagaimana kordinasi dan komunikasi yang terjalin antara
stakeholder? Siapa saja yang
melakukan kordinasi? kapan kordinasi dilakukan?
Sosialisasi Bagaimana sosialisasi yang dilakukuan? Siapa pihak yang terlibat dalam sosialisasi? Kapan sosialisasi diadakan?
6 Lingkungan Eksternal
Kondisi Ekonomi
Bagaimana kondisi ekonomi Di Kabupaten Tangerang?
Kondisi Sosial Bagaimana kondisi sosial Di Kabupaten Tangerang?
Kondisi Politik Bagaimana kondisi politik Di Kabupaten Tangerang dalam mendukung program Kartu Tangerang Pintar?
3. Studi Dokumentasi
Telaah dokumen adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta ijazah, rapor, peraturan perundang-undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang memilikki keterkaitan dengan masalah yang diteliti (Prastowo, 2011:226). Dokumen tidak hanya catatan perisitiwa saat ini dan yang akan datang, namun juga catatan dimasa lalu. Data-data yang diperoleh peneliti bisa berupa diagram, gambar ataupun tabel data dari Sekolah-sekolah penerima Program Kartu Tangerang Pintar dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang serta foto-foto objek penelitian. Dokumen yang diperoleh diantaranya Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Data Penerima Kartu Tangerang Pintar, Buku Pedoman Panduan Kartu Tangerang Pintar, Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Di Kabupaten Tangerang, Peraturan Bupati Tangerang Nomor 55 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Kartu Pintar Kabupaten Tangerang dan lain-lain.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh data dari karya ilmiah, media massa, buku teks dan masih banyak lagi untuk menambah atau mendukung informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian ini untuk memperkuat aspek validitas data yang dihasilkan (Fuad,2012:89).