• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pasal 6 Perbup No. 55 Tahun 2014

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian adalah mencakup lebih lanjut dari hasil analisis data yang ditujukan untuk memaparkan lebih jauh lagi terkait masing-masing indikator teori dari Van Metter dan Van Horn dapat diketahui yaitu Ukuran dan Tujuan Kebijakan, Sumber Daya, Karakteristik Agen Pelaksana, Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) para pelaksana, Komunikasi Antar Organisasi, Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik.

Kemudian untuk mengetahui juga faktor-faktor penunjang apa saja yang membuat program Kartu Tangerang Pintar ini dapat berjalan dan faktor-faktor apa saja yang membuat terhambatnya program Kartu Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang. Berikut adalah pembahasan dari masing-masing indikator dalam penelitian “Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang”.

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Dalam dimensi ukuran dan tujuan kebijakan diketahui bahwa ukuran dan tujuan program Kartu Tangerang Pintar sudah cukup jelas dan mudah dipahami oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang selaku pelaksana teknis program. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai Program Kartu Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang dapat diketahui bahwa ukuran dan tujuan kebijakan merupakan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana program. Dimana Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang adalah implementor utama dari program kartu tangerang pintar ini.

Program Kartu Tangerang Pintar digulirkan pemerintah daerah Kabupaten Tangerang sejak tahun 2014. Program Kartu Tangerang Pintar digulirkan dalam rangka memberikan Bantuan Biaya Personal Pendididkan (BBPP) kepada peserta didik dari keluarga tidak mampu dan

peserta didik berprestasi sebesar Rp 1.000.000/ tahun dengan rincian diberikan setiap enam bulan (semester).

Adapun ukuran dan tujuan pada program kartu tangerang pintar ini, tujuan utamanya adalah untuk mendukung terselenggaranya wajib belajar 12 (dua belas) tahun, mencegah peserta didik dari MBR pada SMAN, SMKN, dan MAN yang kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan dan menarik peserta didik untuk bersekolah, memberi peluang bagi lulusan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah atau yang sederajat dari MBR agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, dan memberi penghargaan atau motivasi peserta didik SMAN, SMKN, dan MAN yang berprestasi. Tujuan secara khususnya dari program ini adalah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni pada jenjang pendidikan menengah di Kabupaten Tangerang.

Sebuah program dikatakan sudah berhasil apabila sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat APK jenjang pendidikan menengah di Kabupaten Tangerang sudah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan mencapai 61,87 sedangkan APM 57,9 untuk tahun 2016. Sasaran program penerapan Kartu Tangerang Pintar adalah:

1. Siswa dan siswi SMAN dan SMKN dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan/ atau memiliki prestasi akademik/ non akademik yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang dan diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

2. Siswa dan siswi MAN dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan/ atau memiliki prestasi akademik/ non akademik yang ada

di wilayah Kabupaten Tangerang dan diselenggarakan oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang.

2. Sumber Daya

Sumber daya terbagi dalam empat jenis diantaranya sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya sarana dan prasarana dan sumber daya waktu. Keempat sumber daya ini adalah sebagai penunjang keberhasilan program Kartu Tangerang Pintar. Dalam pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang yang menjadi

leading sector program ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, selain itu agen pelaksana yang membantu dalam mensukseskan program ini adalah sekolah menengah negeri baik SMAN, SMKN dan MAN dibawah naungan Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan hal tersebut dalam implementasi program Kartu Tangerang Pintar ketersediaan sumberdaya manusia (staf) dalam melaksanakan sebuah program merupakan salah satu faktor yang utama. Hambatan akan lebih banyak dijumpai ketika agen pelaksana (staf) tidak memadai, tidak berimbang, ataupun tidak kompeten di bidang serta tugas yang diberikan. Dalam hal ini peneliti menemukan terdapat kelemahan dari segi sumberdaya ini karena kurangnya agen pelaksana di tingkat sekolah, dimana hanya ada 1 orang yang bertugas menjadi operator program kartu tangerang pintar sehingga menyulitkan pihak sekolah untuk melaksanakan tahapan-tahapan verifikasi usulan peserta dan saat proses

pencairan dana Kartu Tangerang Pintar karena operator yang berrtugas di sekolah juga menjalankan program bantuan lain dari pemerintah pusat seperti Kartu Indonesia Pintar.

Sedangkan sumber daya yang kedua adalah sumber daya financial

atau keuangan. Dalam program kartu tangerang pintar ini anggaran yang digunakan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tangerang. Berdasarkan temuan peneliti bahwa dana bantuan yang diterima untuk setiap siswa adalah Rp 500.000,00/semester. Untuk penyaluran dana program ini dicairkan melalui Bank BJB. Namun keterbatasan anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang membuat terbagi-baginya kuota peserta didik yang berhak mendapatkan bantuan program tersebut.

Dalam perbub No.55 Tahun 2014 Kartu Tangerang Pintar merupakan kartu yang menjadi sarana dalam pengambilan bantuan Biaya Personal Pendidikan oleh peserta didik. Namun berdasarkan temuan peneliti dilapangan bahwa Kartu ATM untuk pengambilan dana BBPP Kartu Tangerang Pintar hanya diberikan pada saat awal peluncuran program saja, pencairan dana bantuan program Kartu Tangerang Pintar tidak menggunakan kartu ATM sehingga menyulitkan orangtua siswa yang akan mencairkan dana program tersebut, penyaluran dana melalui Bank BJB dengan menggunakan surat rekomendasi dari sekolah kepada orangtua, melihat kondisi diatas sistem pencairan tersebut sangat

menyulitkan orangtua siswa karena tidak menggunakan kartu ATM. menggunakan surat rekomendasi dari sekolah kepada orangtua

Dari segi sember daya waktu. Kecukupan waktu yang diberikan adalah 3 bulan dari mulai pendataan sampai pencairan tiap semester. Sekolah bisa mempersiapkan persaratan sebelum ada info digulirkan oleh pihak dinas karena program Kartu Tangerang Pintar rutin dilaksanakan setiap tahum. namun sekolah memiliki kendala atau hambatan yang berbeda dikarenakan kurang siap nya operator yang bertugas menjalankan pelaksanaan program Kartu Tangerang Pintar.