• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Model Implementasi Kebijakan Publik Merilee S. Grindle

2. Tupoksi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

4.4 Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten

4.4.2 Sumber Daya

Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi kebijakan. Tahap-tahap tertentu dari keseluruhan proses implementasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang ditetapkan secara apolitik. Selain sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya sarana dan prasarana serta sumberdaya waktu menjadi perhitungan penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan

Selain Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebagai leading sector pelaksana program Kartu Tangerang Pintar, ada pula pihak lain yang terlibat dalan pelaksanaan implementasi program kartu tangerang pintar ini, sebagaimana yang diungkapkan 11-1

“yang terlibat pihak Sekolah menengah negeri, Dinas Pendidikan itu sendiri, Kementrian Agama Kabupaten Tangerang yang menaungi usulan dari MA, kemudian juga ada dari dewan pendidikan, ada Inspektorat dan juga ada dari lingkup SEKDA” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh 11-2

“Untuk Program Kartu Tangerang Pintar yang terlibat adalah Pemerintah Kabupaten Tangerang, Bupati Pak Zaki, Kemudian dari Dinas Pendidikan itu sendiri serta makin mengerucut ke sekolah-sekolah penerima. Dari Dinas Pendidikan petugasnya ada Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kabid Pendidikan Menengah, Kasi Kesiswaan dan juga staff-staff saya, Di Sekolah ada operator-operator tiap masing-masing sekolah” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas sudah sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2014 bahwa selain Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, ada pula pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan program kartu tangerang pintar adalah pihak-pihak dari dinas pendidikan itu sendiri, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang, Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang dan sekolah-sekolah negeri penerima bantuan biaya personal pendidikan Kartu Tangerang Pintar.

Sumberdaya yang utama dalam implementasi program adalah sumberdaya manusianya (staf). Kegagalan yang sering terjadi dalam implementasi kebijakan salah satunya disebabkan oleh manusianya yang tidak mencukupi, memadai, ataupun tidak kompeten dibidangnya. Penambahan jumlah staf dan implementer saja tidak mencukupi, tetapi diperlukan staf yang cukup serta memiliki kemampuan yang sesuai untuk menjalankan program tersebut. Dari hasil pemantauan penulis dilapangan bahwasanya jumlah petugas yang berada di sekolah sangat minim dibandingkan dengan banyaknya jumlah siswa penerima program Kartu Tangerang Pintar. Hasil wawancara penulis dengan I5-1, mengungkapkan:

“petugas cuman satu jadi ditunjuknya cuman satu operator jadi gimana saya mau mengecek SKTM kondisi langsung kerumah siswa atau mengawasi nya, saya di sekolah aja sudah banyak yang harus dikerjakan. (wawancara dengan 15-1 5 Desember 2016, pukul 10.00 wib di ruang TU Man Balaraja)

Berdasarkan hasil wawancara diatas jumlah petugas yang berada di sekolah sangat terbatas sehingga menyulitkan pihak sekolah untuk menjalankan program tersebut dikarenakan staf yang ada di sekolah hanya satu orang. Selanjutnya, berkenaan dengan mutu pegawai yang bertugas mengimplementasikan program kartu tangerang pintar, hasil wawancara dengan I1-2 mengungkapkan bahwa :

“di sekolah-sekolah sendiri staff yang bertugas dalam pengendalian program Kartu Tangerang Pintar rata-rata adalah staff kesiswaan dibawah instruksi, pengawasan, dan tanggung jawab Kepala Sekolah. Kita panggil semua masing-masing pihak sekolah ke dinas, dan kemudian kita kumpulkan untuk diberikan pelatihan sesuai dengan bidangnya yaitu bidang kesiswaan di sekolah jadi sesuai dengan tugas yang akan diberikan oleh kita” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal demikian juga diungkapkan oleh I5-3

“Ya kita ada kepala sekolah sebagai penanggung jawab terus ada kesiswaan dibantu oleh staf khusus tata usaha atau operator sekolah. Kita dipanggil pihak dinas ada pelatihan sosialisasi terus disampaikan ke siswa”.(wawancara dengan I5-3 28 November 2016 pukul 10.00 wib di ruang kesiswaan SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Terkait dengan informasi tersebut, berdasarkan temuan penulis di lapangan mengenai penempatan petugas sudah dilakukan sesuai dengan keahliannya atau bidangnya yaitu bidang kesiswaan. Berikut daftar

nama-nama petugas sekolah atau operator penerima Kartu Tangerang Pintar, sebagai berikut:

Tabel 4.3

Daftar Operator Kartu Tangerang Pintar

No. Nama Unsur/Instansi Ket

1 Nurul Hafiz. A.Md SMAN 1 Kab. Tangerang 2 Dewi Pujiati. S.IP SMAN 2 Kab. Tangerang 3 Siti Haerul Wilda SMAN 3 Kab. Tangerang 4 Sakdiyah. SH SMAN 4 Kab. Tangerang

5 Radih SMAN 5 Kab. Tangerang

6 Nurunnisa Alawiyah SMAN 6 Kab. Tangerang 7 Husaeni, S.Pd SMAN 7 Kab. Tangerang

8 Khaerul SMAN 8 Kab. Tangerang

9 Rini Susanti, SE SMAN 9 Kab. Tangerang 10 Haryadi SMAN 10 Kab. Tangerang 11 Ahmad Basuki SMAN 11 Kab. Tangerang 12 Heru Rudiyansyah SMAN 12 Kab. Tangerang 13 Ahmad Juwaeni SMAN 13 Kab. Tangerang 14 Arif Safarianto SMAN 14 Kab. Tangerang 15 Uci Muslih, S.Pd.i SMAN 15 Kab. Tangerang 16 Aan Supriatna, S.Pd SMAN 16 Kab. Tangerang 17 Ariyanto SMAN 17 Kab. Tangerang 18 Ahmad Amubin SMAN 18 Kab. Tangerang 19 Ilham Kurniawan. SMAN 19 Kab. Tangerang 20 Jajang Nahrowi, S.Pd SMAN 20 Kab. Tangerang 21 Supiyanto SMAN 21 Kab. Tangerang 22 Dadi Sukmayadi SMAN 22 Kab. Tangerang 23 Agus Permana, S.Pd.I SMAN 23 Kab. Tangerang

24 Darso SMAN 24 Kab. Tangerang

25 Rustani SMAN 25 Kab. Tangerang 26 A. Nawawi SMAN 26 Kab. Tangerang 27 Heri Kushaeri SMAN 27 Kab. Tangerang 28 Khusnul Khotimah SMAN 28 Kab. Tangerang 29 Marpudin Ade Apriki SMAN 29 Kab. Tangerang 30 Agusman, SE SMKN 1 Kab. Tangerang 31 Edi Suryanto SMKN 2 Kab. Tangerang

32 Astuti SMKN 3 Kab. Tangerang 33 Nendi Hariyadi, SE SMKN 4 Kab. Tangerang 34 Tata Sunardi SMKN 5 Kab. Tangerang 35 Abdul Roni SMKN 6 Kab. Tangerang

36 Sugoni SMKN 7 Kab. Tangerang

37 Cocong Nurul Ansori SMKN 8 Kab. Tangerang 38 Siti Murdini SMKN 9 Kab. Tangerang 39 Haris Nur Ridwan SMKN 10 Kab. Tangerang 40 Tita Hartika. S.Pd SMKN 11 Kab. Tangerang 41 Ruly Hestina. S.Pd SMKN 12 Kab. Tangerang

42 Madroji. S.Pd.I Man Balaraja

43 Ahmad Fatoni. SE Man Tigaraksa 44 Fajri Rohman, S.Pd.I Man Kronjo

45 Ahyadi Man Mauk

(Sumber : Dinas Pendidikan, 2016)

Kedua, Sumber Daya Finansial, keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya finansial yang tersedia dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi, mau tidak mau ketika sumber daya manusia yang kompeten dan kapabel telah tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersedia, maka memang menjadi persoalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh tujuan kebijakan publik. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan I1-1 mengungkapkan bahwa:

“Penganggaran itu kita yang usulkan dan dananya berasal dari APBD Kabupaten Tangerang”. (wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa anggaran program kartu tangerang pintar adalah berasal dari APBD Kabupaten Tangerang. Hal tersebut juga diungkapkan oleh I3

“mekanisme anggaran kartu tangerang pintar adalah dari APBD, Kan kalo dari pusat ada BSM Bantuan Siswa Miskin, kemudian kalo dari provinsi saya tidak tau ada atau tidak, kemudian kalo dari kabupaten ini adalah kebijakan bupati untuk menggelontorkan anggaran APBD untuk kepentingan pendidikan. Pada awal peluncuran program ini dianggarkan sekitar 4 milyar untuk hampir 2000 an siswa jadi bantuan yang diterima siswa 500.000 / siswa”. (wawancara dengan 13 29 November 2016 pukul 11.00 wib di UNIS Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa anggaran yang dikeluarkan dari APBD Kabupaten Tangerang. Besaran anggaran yang dikeluarkan pada awal peluncuran program kartu tangerang pintar adalah 4.000.000.000,- dan anggaran yang didapat untuk setiap peserta adalah sebesar 500.000. sebagaimana yang diungkapkan oleh I1-2

“mekanisme pencairan diserahkan kepada orang tua, dari buku tabungan yang ada tertera nama orang tua karna BJB terkait dengan nama rekening yang harus punya itu atas nama orang tua disertai dengan nama anaknya. yang menyalurkan Bank BJB setiap penarikan orang tua yang datang ke BJB terdekat dan bantuan yang didapat 500.000 untuk setiap siswa” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal serupa juga diungkapkan I4

“bantuan dana yang didapat dari program kartu tangerang pintar adalah 500.000,- itu untuk setiap siswa dan dibagikan per tiap semester”. (wawancara dengan I4 21 Desember pukul 10.00 wib di Kantor UPT Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang) Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk program kartu tangerang pintar adalah sebesar 500.000,- untuk setiap peserta dan anggaran dana program tersebut berasal dari dana APBD Kabupaten Tangerang.

Bantuan Biaya Personal Pendidikan Kartu Tangerang Pintar bagi peserta didik tidak mampu dan berprestasi disalurkan oleh Bank BJB setiap semester, hal tersebut diungkapkan oleh I1-1

“dalam hal ini penyaluran dana melalui Bank BJB langsung ke rekening siswa jadi tidak ada potongan apapun di penyaluran itu dan diberikan setiap semester” (wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Demikian serupa juga diungkapkan I1-2

“pembayaran kartu tangerang pintar bagi peserta didik bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tangerang, alokasi untuk masing-masing penerima program ditetapkan sebesar 1.000.000,- per siswa per tahun. Dan dicairkan melalui Bank BJB”(wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Hal tersebut diungkapkan juga oleh I6-2

“dari pemerintah ke bank dan saya langsung ke bank sama orang tua, kalo ngambil dapetnya Rp 500.000 setiap semester” (wawancara dengan I6-2 7 Desember 2016 pukul 12.00 wib di MAN Mauk Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa Program Kartu Tangerang Pintar bersumber dari dana APBD Kabupaten Tangerang dan diberikan setiap tahun sebesar Rp 1.000.000.- per siswa per tahun atau Rp 500.000,- per semester. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I5-4

“setiap semester kita usulkan dan siswa mendapatkan bantuan sebesar Rp 500.000. jadi setahun dapet dua kali.” (wawancara dengan I5-4 25 November 2016 pukul 08.00 wib di ruang kesiswaan SMAN 20 Kabupaten Tangerang

Dalam perbub No.55 Tahun 2014 Kartu Tangerang Pintar merupakan kartu yang menjadi sarana dalam pengambilan bantuan Biaya Personal Pendidikan oleh peserta didik.

Gambar 4.3