• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pasal 6 Perbup No. 55 Tahun 2014

4.4.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada di luar organisasi yang dapat berpengaruh dalam pembuatan keputusan pada kegiatan organisasi. Lingkungan eksternal dapat dikatakan memiliki pergerakan yang dinamis di dalamnya. Dimana pengaruh-pengaruh yang muncul tidak jarang tidak dapat diprediksikan. Oleh sebab itu, variabel ini juga menjadi variabel yang mempengaruhi dalam implementasi kebijakan publik menurut Van Mater dan Van Horn, yaitu sejauhmana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik yang telah

ditetapkan. Lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

Upaya implementasi kebijakan mensyaratkan kondisi lingkungan eksternal yang kondusif, diantaranya lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Ketiga lingkungan tersebut haruslah mendukung sebuah program yang akan dikeluarkan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I3

“respon dari eksternal semuanya mendukung sangat antusias terutama masyarakat kurang mampu. Saya yakin masih banyak yang belum terakses kesini dan memang itu harus terus menerus oleh pemerintah daerah digelorakan supaya masyarakat yang memang betul-betul berhak menerima bantuan tersebut terakses tercover.” (wawancara dengan 13 29 November 2016 pukul 11.00 wib di UNIS Tangerang)

Sasaran dari program Kartu Tangerang Pintar adalah peserta didik dari keluarga tidak mampu. Berkenaan dengan itu perlu diselidiki bagaimana sebenarnya kondisi sosial ekonomi di Kabupaten Tangerang tentang warganya yang layak menjadi penerima program Kartu Tangerang Pintar karena tergolong tidak mampu. Menurut informan I1-2 mengungkapkan bahwa

“Kondisi masyarakat kabupaten tangerang masih banyak yang memerlukan bantuan program ini, lingkungan masyarakat lingkungan sosial yang mungkin banyak yang pekerja lepas orangtuanya atau banyak yang sudah tidak punya orangtua sangat merasa terbantu dalam program ini” (wawancara dengan 11-2 15 Desember 2016, pukul 09.00 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)

Demikian halnya dengan informan I5-3, kondisi sosial ekonomi di Kabupaten Tangerang khususnya di bagian utara bayak warga yang layak membutuhkan bantuan dari program Kartu Tangerang Pintar tersebut.

“yang jelas status sosial kita tuh di wilayah pantura menengah ke bawah dalam artian dari program KPKT, KIP, dan sebaginya sangat dibutuhkan oleh orangtua atau lingkungan masyarakat di sekitar sekolah sini”. (wawancara dengan I5-328 November 2016 pukul 10.00 wib di ruang kesiswaan SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang)

Hal serupa juga diungkapkan I5-2

“keliatan sih dari kondisi sosial kebanyakan pekerjaannya petani paling besar, dan itu juga mungkin lahan sawahnya juga bukan lahan pribadi, mereka kebanyakan cuman menggarap saja.” (wawancara dengan I5-224 November 2016 pukul 14.00 wib di ruang TU Man Mauk)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti ketahui bahwa masyarakat sangat membutuhkan bantuan program Kartu Tangerang Pintar karena mereka merasa terbantu dengan adanya program tersebut khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang bagian utara karena masih banyak siswa dari masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, masyarakat juga mendukung adanya program Kartu Tangerang Pintar, hal ini diungkapkan oleh informan I7-2

“ya saya sangat mendukung mas, kan program ini manfaatnya banyak bisa dirasakan langsung oleh saya bisa mengurangi beban sekolah anak saya” (wawancara dengan 17-2 10 Desember 2016, pukul 14.00 wib di Desa Gintung)

Hal senada juga diungkapkan oleh informan I7-1

“saya baru tau program ini pas kemaren anak saya baru masuk ke SMA, kebetulan karna penghasilan saya kecil saya minta ke guru nya biar dapet bantuan program ini, mudah-mudahan sih dapet terus sampe lulus sekolah anak saya”(wawancara dengan 17-1 10 Desember 2016, pukul 19.00 wib di Desa Pakuhaji) Berdasarkan wawancara diatas menunjukkan bahwa masyarakat mendukung program Kartu Tangerang Pintar agar terus dilanjutkan

sehingga bisa memberikan manfaat positif dan meringankan beban bagi orangtua siswa yang berpenghasilan rendah. Program Kartu Tangerang Pintar adalah program unggulan Kabupaten Tangerang yang dirancang oleh pembuat kebijakan di tingkat dewan legislative bersama stakeholder

terkait, sehingga lingkungan eksternal politik juga turut mempengaruhi adanya program ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh I3

“Kondisi politik saya kira bisa mempengaruhi, kan wakil-wakil kita ada di DPRD kan yang menggodok peraturan tentang penyelenggaraan sekolah kan elaborasi dari kemendiknas itu dewan DPRD, secara politik mereka wakil dari partai-partai” (wawancara dengan 13 29 November 2016 pukul 11.00 wib di UNIS Tangerang)

Dalam hal ini, keterlibatan politik memang tidak dapat dipungkiri keberadaannya, Kartu Tangerang Pintar yang diperuntukkan untuk siswa tidak mampu atau siswa yang berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah dan siswa berprestasi merupakan janji progam unggulan saat kampanye dari Bupati Kabupaten Tangerang yang erat kaitannya dengan unsur politik. Seperti yang diungkapkan I4

“program ini kan sebenernnya adalah janji dari pak bupati, jadi beliau membuat 25 program unggulan dan ini adalah termasuk salahsatunya. tentunya beliau berarti mempunyai komitmen tinggi dalam bidang pendidikan di Kabupaten Tangerang” (wawancara dengan I4 21 Desember pukul 10.00 wib di Kantor UPT Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa lingkungan eksternal mendukung adanya program Kartu Tangerang Pintar, bahwa adanya program tersebut mendapat tanggapan yang baik di masyarakat Kabupaten Tangerang, oleh karena itu situasi politik dalam

implementasi Kartu Tangerang Pintar ini relatif terkendali sehingga tidak menimbulkan penolakan-penolakan atau konflik dari masyarakat , seperti yang diungkapkan oleh I1-1

“Tidak ada yang menolak program ini, selama ini tidak ada masalah”. (wawancara dengan 11-1 14 November 2016, pukul 09.30 wib di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang) Hal serupa juga diungkapkan oleh I3

“ya ada saja penelikungan terhadap kebijakan bupati yang pro rakyat, tetapi saya yakin tidak ada yang menolak program ini, malah harus lebih mensupport program ini.”(wawancara dengan 13 29 November 2016 pukul 11.00 wib di UNIS Tangerang) Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti ketahui bahwa sejauh ini tidak ada penolakan terhadap program Kartu Tangerang Pintar. Hal ini disebabkan karena program ini adalah program yang menjadi janji politik dari Bupati Kabupaten Tangerang, oleh karena itu meski dijumpai beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program ini, namun dukungan masyarakat sangat mendukung untuk terus diteruskannya program ini karena masih terbilang baik dan sangat bermanfaat